PROPOSAL
Oleh
BAB I
PENDAHULUAN
psikologi yang melihatnya dari sudut pedagogis dan psikologis maupun kalangan
pendidikan. Dasar pertimbangan utama dan bersifat umum adalah belajar dan
yang saling konsisten satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan
Berbagai pendekatan telah digunakan dalam rangka studi yang dalam dan
luas terhadap masalah yang ada dalam dunia pendidikan. Mempersiapkan peserta
Oleh karena itu, pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena
tuntutan dan tantangan pelaksanaan sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu,
suatu bangsa.
akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. Menurut Buchori (2001)
dalam Khabibah (2006:1), bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang
tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan,
sehari-hari.
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih memprihatinkan. Prestasi
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
yet seldom teach then abot learning, we expect student to solve problems yet
seldom teach then about problem solving,” yang berarti dalam mengajar guru
selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang
bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan
4
masalah.
karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan
memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan
(Komarudin, tth:2).
5
tersebut dan ikut serta berperan penting dalam mendidik wawasan, keterampilan
dan sikap ilmiah sejak dini bagi anak adalah mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam). IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
Prihantoro, 1986: 1.3) bahwa “IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan
dinyatakan mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar peserta didik
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
masyarakat.
Carin dan Sund (1989) mendefinisikan IPA sebagai suatu sistem untuk
system of thought.” Yang artinya bahwa IPA merupakan suatu bentuk upaya
yang memuat berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis
pembelajaran belum optimal. Hal ini terlihat dari penyajian pembelajaran IPA
yang masih di dominasi oleh guru, dan masih dominan dalam penggunaan
metoda ceramah dan tanya jawab yang dilakukan oleh guru, sehingga membuat
Karanganyar yaitu Bapak Sucipto, S.Pd. SD ,secara umum siswa kurang begitu
aktif dan termotivasi untuk belajar. Mereka kurang begitu berani untuk bertanya
dan mengeluarkan pendapat kepada guru. Selain itu kemajemukan atau heterogen
siswa sangat mempengaruhi, sehingga siswa enggan untuk bekerja sama dengan
siswa lainnya. Siswa tidak begitu antusias mengikuti pelajaran, hal ini bisa
dilihat dari 34 siswa kelas IVB SD N 1 Karanganyar hanya 4 siswa yang mau
berinteraksi secara aktif. Prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPA masih
rendah. Pada tahun pelajaran 2009/2010 nilai rata-rata ulangan harian siswa
untuk pokok bahasan energi dan perubahannya adalah 5,70, jauh dari standar
bahasan energi dan perubahannya dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain :
8
a) Kurang aktifnya siswa mengikuti pelajaran, karena siswa kurang tertarik pada
cara penyajian materi yang banyak berpusat pada guru yang menggunakan
Informasi yang disampaikan guru saat pembelajaran terlalu cepat sehingga siswa
kepada siswa untuk berinteraksi dengan media / sumber belajar / alat peraga.
motivasi siswa dalam memahami konsep IPA dalam pembelajaran dan akan
(KTSP) menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan
belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya
sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong
royong. Johnson & Johnson (1994) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar
Karena siswa bekerja dalam satu team, maka dengan sendirinya dapat
memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis
antara lain, tipe STAD, Jigsaw, TGT, dan tipe struktural yaitu TPS dan NHT.
Hal ini karena pada setiap tipe mempunyai langkah-langkah khusus serta
Setelah mengkaji pustaka dan diskusi dengan rekan guru, maka untuk
dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan energi dan perubahannya di kelas
Achievement Division) ini penulis meminta bantuan Guru Kelas IVB maupun
10
pembelajaran IPA menjadi lebih baik sehingga prestasi hasil belajar siswa kelas
merupakan salah satu dari tipe pempelajaran kooperatif yang paling sederhana,
sehingga tipe ini dapat digunakan oleh guru-guru yang baru mulai menggunakan
orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan
tersebut. Akhirnya kepada seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut,
dan di dalam tes mereka tidak dapat saling membantu. Poin setiap anggota tim
mencapai kriteria tertentu diberikan sertifikat atau ganjaran yang lain. Menurut
tipe STAD dengan metode konvensional dalam periode paling sedikit empat
kooperatif, sepanjang dua kondisi penting terpenuhi, yaitu (1) berbagai bentuk
pengakuan atau ganjaran kecil harus diberikan kepada kelompok yang kinerjanya
baik, dan (2) harus ada tanggung jawab individual, artinya keberhasilan
kelompok itu ditentukan oleh hasil belajar individual dari seluruh anggota
siswa. Salah satu penentu keberhasilan hasil belajar yaitu motivasi belajar yang
dimiliki siswa. Motivasi belajar siswa yang tinggi akan berbeda hasil belajarnya
B. Rumusan Masalah
dikemukakan adalah :
Karanganyar?
dalam pembelajaran IPA materi energi dan perubahannya di kelas IVB SDN 1
Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah sebagai suatu
siswa.
1. Manfaat teoritis
yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima pelajaran. Model
2. Manfaat Praktis
(2) Hasil belajar siswa meningkat pada materi pokok energi dan
perubahannya
b. Bagi Guru
pembelajaran.
pembelajaran.
c. Bagi sekolah
d. Bagi Peneliti
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris “science”.
Kata “science” sendiri berasal dari kata dalam Bahasa latin “scientia” yang
berarti saya tahu. “Science” terdiri dari social sciences (Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan
bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera
15
maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. IPA atau ilmu kealaman
adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang
ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan
sikap ilmiah.
observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,
ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses,
diajarkan dalam sekolah atau luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk
atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang
lazim disebut metode ilmiah. Selain sebagai proses dan produk, Daud Joesoef
teknologi
a. Definisi Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata bahasa latin “movere” yang berarti
arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Pengertian ini jelas
bernafaskan behaviorisme.
17
melalui perilaku tertentu.” (Cropley, 1985). Dalam penegrtian ini, siswa akan
b. Teori Motivasi
oleh Moslow (1943, 1970). Moslow percaya bahwa tingkah laku manusia
kebutuhan ini (yang memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi oleh Moslow
1) Fisiologis
2) Rasa aman
3) Rasa cinta
4) Penghargaan
lain.
5) Aktualisasi diri
1) Menggairahkan siswa
siswa. Guru harus memelihara minat siswa dalam belajar, yaitu dengan
3) Memeberikan insentif
4) Mengarahkan
1) Perhatian (Attention)
Perhatian siswa muncul didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu rasa
melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada.
2) Relevensi (Relevance)
Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa motivasi akan meningkat
tugas selanjutnya.
4) Kepuasan (Satisfaction)
dan siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang
dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan
mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
yang ada pada individu (Sudjana, 1987: 28). Dalam proses belajar dan
22
mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa. Interaksi guru dan siswa
belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam
belajar dalam kontesktual menekankan pada proses yaitu segala kegiatan yang
dengan tujuan untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan
dapat terwujud. Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa
belajarnya. Dengan demikian hasil belajar dapat dilihat dari hasil yang dicapai
Kysley dalam Sudjana (1990: 22) membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a)
keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan
23
cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang
hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c)
strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motorik. Dalam sistem
Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah
dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek, yakni:
evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat
dengan sikap yang terdiri atas lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek
siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai oleh
24
siswa dipengaruhi dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan
faktor yang datang dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang
siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti
samping faktor kemampuan yang dimiliki oleh siswa, juga ada faktor lain,
seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis (Sudjana, 1987: 39-40).
Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan
wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu
yang diniati dan disadari. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan
rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar dan mengajar dalam mencapai
yang sudah dilakukan baik dari sisi hasil maupun dari sisi proses. Melalui
kegiatan evaluasi kita akan mampu membuat perencanaan yang lebih baik
guru IPA di Sekolah Dasar akan mengetahui apakah tujuan yang telah
pula seorang guru IPA diharapkan mampu menjadi seorang guru yang
sebelumnya, sehingga dapat menjadi guru IPA yang lebih baik di masa
penjelasan bagi guru IPA tentang kemajuan belajar yang telah dicapai oleh
ranah (domain) tujuan yaitu : Ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
1) Pengetahuan (knowledge)
2) Pemahaman (comprehension)
3) Penerapan (application)
4) Analisis (analysis)
26
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (avaluation)
1) penerimaan
2) partisipasi
3) penilaian
4) organisasi
1) Persepsi
2) Kesiapan
3) Gerakan terbimbing
7) Kreativitas
membuat siswanya memiliki penguasaan meteri yang sesuai jenjang pada tiap
harus sesuai dengan kompetensi dasar sampai indikator hasil belajar yang
ingin dicapai. Hal ini juga sesuai dengan salah satu prinsip, yaitu dimulai dari
hal-hal yang mudah sebelum melangkah kepada hal-hal yang lebih kompleks.
27
Jadi pada pencapaian ranah kognitif misalnya, guru bisa memulai dengan
dengan baik, guru melangkah kepada upaya untuk membuat siswa memahami
mengapa fakta-fakta itu bisa terjadi, sampai akhirnya siswa bisa memberikan
yang telah diuraikan diatas. Pada saat melaksanakan evaluasi hasil belajar
IPA, seorang guru IPA di SD harus terlebih dahulu mengadakan telaah yang
rinci dan tepat terhadap tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, artinya
seorang guru IPA harus secara tepat menentukan kemampuan apa yang
sikap/nilai.
28
tertulis saja, tetapi juga mengadakan evaluasi terhadap yang bisa diamati
a. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling
kooperatif.
merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku. Guru
tersebut. Akhirnya kepada seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut,
dan di dalam tes mereka tidak dapat saling membantu. Poin setiap anggota tim
kelompok yang kinerjanya baik, dan (2) harus ada tanggung jawab individual,
artinya keberhasilan kelompok itu ditentukan oleh hasil belajar individual dari
berikut :
2. Belajar dalam tim : Siswa bekerja di dalam tim mereka dengan dipandu
3. Tes : Siswa mengerjakan kuis atau tugas lain secara individual (misalnya
dan kedua kedalam kegiatan mengajar, dan fase ketiga dan keempat kedalam
31
kegiatan belajar dalam tim. Sedangkan fase kelima dan keenam pada
1. Mengajar.
3. Tes
Secara individual setiap satu atau dua periode siswa diberi kuis. Kuis
4. Penghargaan kelompok
25 – 30
15 – 24
5 – 14
2. Buatlah lembar kegiatan siswa (LKS) dan kuis pendek untuk pelajaran
3. Pada saat anda menjelaskan STAD kepada kelas anda, bacakan tugas-tugas
4. Bila tiba saatnya memberikan kuis, bagikan kuis atau bentuk evaluasi yang
lain, dan berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk menyelesaikan tes
itu.
5. Buatlah skor individual dan skor tim. Skor tim pada STAD didasarkan
sendiri sebelumnya.
siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah
materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe
rendah). Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu
terdiri dari siswa dengan tingkat prestasi seimbang. (2). Jenis kelamin, latar
lain.
memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka
yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk
penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep
atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan
sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi
pertanyaan.
skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan kelompok agar
a. Pengertian Energi
melakukan usaha. Jadi, segala sesuatu dapat melakukan kegiatan atau usaha jika
mempunyai energi. Apa yang kamu rasakan saat selesai berolahraga atau bermain?
Tubuhmu terasa lelah, bukan? Hal itu terjadi karena energi atau tenaga yang berada
di dalam tubuhmu sudah digunakan untuk melakukan suatu kegiatan. Selain lelah,
kamu juga merasa lapar dan haus. Mengapa demikian? Karena tubuhmu memerlukan
masukan energi dari luar untuk mengganti energi yang telah digunakan itu. Untuk
memulihkannya, kamu harus beristirahat serta makan dan minum yang cukup agar
Jika kekurangan makanan atau minuman, maka tubuh terasa lemah seolah-olah tidak
bertenaga. Makanan atau minuman apa sajakah yang banyak menghasilkan energi
b. Bentuk-Bentuk Energi
1) Energi Panas
Energi panas adalah energi yang dihasilkan dari panas suatu benda. Jadi,
energi panas berasal dari benda yang memiliki suhu tinggi. Contoh benda yang
memiliki suhu tinggi adalah matahari dan api. Panas yang dihasilkan dapat
mengeringkan pakaian, panas setrika digunakan untuk melicinkan pakaian, dan panas
37
dari api kompor dapat digunakan untuk memasak. Panas juga dapat dihasilkan oleh
2) Energi Cahaya
Misalnya, energi cahaya yang dipancarkan oleh matahari, bintang, api, dan lampu.
melalui fotosintesis serta untuk menerangi bumi dan segala isinya di saat siang hari.
Di malam hari, kita memerlukan energi cahaya untuk menerangi ruangan. Energi
tersebut berasal dari lampu yang dinyalakan. Energi cahaya juga dimanfaatkan oleh
memperingatkan adanya bahaya, dan memberitahu kapal bahwa daratan sudah dekat.
3) Energi Gerak
Energi gerak disebut juga energi kinetik. Energi kinetik adalah energi yang
dimiliki oleh benda yang sedang bergerak. Contohnya, air yang mengalir, angin,
orang yang berlari, kereta yang berjalan, dan roda yang berputar.
4) Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik. Alat yang
dapat menghasilkan energi listrik disebut sumber listrik. Contoh sumber listrik,
antara lain, baterai, aki, dan generator. Beberapa alat listrik seperti kipas angin,
setrika listrik, pompa air listrik, lampu listrik, dan blender dapat berfungsi karena
5) Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang menghasilkan
bunyi. Energi bunyi dapat diketahui melalui telinga kita. Bunyi dihasilkan oleh
Misalnya, senar gitar yang dipetik dapat menimbulkan bunyi karena bergetar,
kita dapat mengeluarkan suara karena pita suara yang terletak di dalam tenggorokan
kita bergetar. Makin kuat getarannya, makin besar pula energi bunyi yang dihasilkan
6) Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang dikeluarkan dari hasil reaksi kimia. Energi
keberadaan energi? Makhluk hidup tidak dapat melihat energi, tetapi dapat
merasakan keberadaan energi. Salah satu buktinya, sehabis beristirahat dan makan,
tubuhmu yang semula letih dan lemah setelah beraktivitas akhirnya dapat segar dan
kuat kembali. Hal ini tentu saja disebabkan oleh adanya energi baru yang berasal dari
makanan yang telah kamu makan tersebut. Dapatkah kamu melihat energi baru yang
timbul di dalam tubuhmu itu? Tidak, bukan? Kamu hanya dapat merasakan
keberadaan energi baru tersebut dari kondisi tubuhmu yang semula letih dan lemah
menjadi segar dan kuat kembali. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
39
dimusnahkan. Namun, energi dapat diubah menjadi bentuk bentuk yang lain. Contoh
Energi tidak dapat kita lihat secara langsung sehingga untuk mengukur energi
yang digunakan tidak dapat dilakukan secara langsung. Mengukur energi secara tidak
langsung adalah dengan cara mengamati pengaruh yang ditimbulkan oleh energi itu
pada suatu benda. Misalnya, energi panas dapat menyebabkan suhu benda meningkat
(makin panas). Besar kecilnya kenaikan suhu suatu benda dapat digunakan untuk
menunjukkan besar kecilnya energi panas yang diterima oleh benda tersebut. Makin
tinggi suhunya, maka jumlah energi panas yang diterima benda tersebut makin besar.
Jadi, meskipun tidak dapat kita lihat, energi panas (termasuk energi-energi yang lain)
Sumber energi adalah benda yang dapat memberikan energi pada benda lain
sekitar kita, antara lain, makanan, minyak bumi, gas alam, baterai, listrik, matahari,
Manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat lepas dari kebutuhan akan
energi. Semua aktivitas yang dilakukan selalu membutuhkan energi. Energi yang
dibutuhkan berasal dari sumber energi. Tanpa adanya energi, makhluk hidup akan
1. Menghasilkan Penerangan
c) Penghematan Energi
Di alam ini tersedia banyak sumber energi. Berbagai macam sumber energi
itu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber energi yang dapat diperbarui dan
sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Contoh sumber energi yang dapat
diperbarui, antara lain baterai, makanan, air, angin, dan matahari. Contoh sumber
energi yang tidak dapat diperbarui, antara lain, minyak bumi, gas alam, batu bara,
dan barang-barang tambang lain. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui adalah
sumber energi yang apabila sudah habis terpakai, tidak dapat dibentuk lagi dalam
waktu yang singkat. Oleh karena itu, manusia selalu berusaha dengan segala
Agar sumber energi yang telah disediakan oleh alam ini tidak cepat habis,
maka perlu digalakkan tindakan penghematan energi sedini mungkin. Usaha untuk
menghemat energi yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
B. Kerangka Berfikir
pembelajaran dengan strategi kelompok belajar yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa
belajarnya tinggi, sedang maupun rendah. Kelompok belajar tersebut akan ada
lain guru menyampaikan suatu materi, kemudian para siswa bergabung dalam
kelompoknya yang terdiri atas empat sampai lima orang untuk menyelesaikan
dan kerjasama siswa dalam satu kelompok untuk memecahkan masalah yang
telah diberikan oleh guru. Sehingga akan terjadi dinamika kelas dan setiap siswa
mempunyai andil dalam dinamika kelas ini. Adanya keaktifan siswa ini maka
diharapkan akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa karena siswa
akan lebih bisa memahami materi pelajaran dengan mempelajari secara bersama-
sama daripada hanya dijelaskan oleh guru. Proses belajar mengajar IPA lebih
ditekankan pada proses belajar secara langsung dan bekerja sama, hingga siswa
ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap
Selama ini yang menjadi kendala siswa dalam mempelajari mata pelajaran IPA
adalah siswa sulit memahami materi yang diajarkan oleh guru karena guru
pembelajaran ceramah ini hanya ada satu pihak yang aktif yaitu guru, siswa
hanya duduk dan mendengarkan sehingga siswa sebagai pihak yang pasif.
beranggapan bahwa belajar telah selesai sekali mereka telah menguasai sejumlah
43
tingkat berfikir yang lebih tinggi selama dan setelah diskusi dalam kelompok
kooperatif daripada mereka bekerja secara individual. Jadi, materi yang dipelajari
siswa melekat untuk periode waktu yang lebih lama. Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa dalam setting kelas, remaja belajar lebih banyak dari satu
teman ke teman lain diantara sesama siswa daripada dari guru. Konsekuensinya,
STAD pada mata pelajaran IPA pada pokok bahasan energi dan perubahannya
dengan motivasi siswa, keaktifan belajar dan peningkatan prestasi hasil belajar
siswa akan dapat dilihat bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tipe
STAD dapat membuat siswa untuk menggunakan tingkat berpikir yang lebih
tinggi karena siswa akan bekerjasama satu sama lain untuk memecahkan masalah
secara bersama-sama (kooperatif) sehingga motivasi dan hasil belajar siswa juga
akan meningkat. Berikut ini adalah gambar diagram alur kerangka berpikir
Guru tidak menggunakan Tidak ada motivasi untuk Hasil belajar siswa
metode STAD untuk siswa yang menyebabkan rendah karena
mengajar IPA pokok siswa cepat bosan, siswa rendahnya pemahaman
bahasan energi dan menjadi pasif, kurang konsep
perubahannya berani berpendapat.
Perencanaan
Tindakan penelitian :
Penerapan Metode STAD dalam
pembelajaran IPA pokok bahasan energi dan
perubahannya
C. Hipotesis Tindakan
Kabupaten Purbalingga.
BAB III
46
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting penelitian
yang asri dan cukup strategis karena terletak di pusat kecamatan yang cukup
rekan guru dan kepala sekolah, maka penelitian akan dilaksanakan pada semester
genap tepatnya satu minggu setelah libur akhir semester ganjil, karena pada
waktu ini persiapan untuk melaksanakan penelitian dirasa sudah siap dan kondisi
genap. SD ini terdiri dari 12 ruang kelas paralel dari kelas I sampai dengan kelas
VI. 1 ruangan kantor kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang
kantin dan mushola . Siswa yang bersekolah berasal dari masyarakat yang tinggal
di sekitar sekolah.
1. Lokasi sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti. Ini memudahkan
peneliti untuk meneliti secara efektif dan efisien mengenai jarak dan waktu
2. Menurut sumber dari data dan wawancara dengan guru kelas IVB SDN 1
belajar mengajar yang mengakibatkan siswa kurang aktif, siswa kurang berani
rendah.
Tabel 1.1
B. Subjek Penelitian
48
sebanyak 34 orang antara lain perempuan 17 orang dan laki-laki 17 orang, yang
menjadi topik dalam penelitian tindakan kelas ini adalah proses pembelajaran konsep
STAD.
C. Sumber Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini sumber data diperoleh dari siswa
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sumber data berupa nilai hasil belajar.
Ada 4 macam nilai yang diambil dari subyek penelitian ini yakni : nilai kondisi
awal, nilai pre tes, nilai pengerjaan LKS dari nilai akhir siklus. Dari 4 macam
nilai tersebut yang dijadikan sebagai dasar penentuan ada tidaknya peningkatan
hasil belajar adalah nilai kondisi awal dan nilai akhir siklus. Karena dalam PTK
ini terdapat 2 siklus maka terdapat dua nilai akhir yaitu nilai akhir siklus 2 dan
nilai akhir siklus II. Nilai diperoleh melalui tes akhir siklus 1 dan nilai kedua
“keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal bias berbentuk kategori mislnya
rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dan sebagainya atau bias berbentuk
49
tertulis. Dimana responden tersebut dianggap sebagai sumber data dan juga
sebagai subjek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka sumber data dalam
penelitian ini adalah orang yang akan menjawab pertanyaan pada kuasioner
diperlukan berupa dokumentasi nilai hasil ulangan harian IPA materi energy dan
Karanganyar
2 Hasil Belajar IPA Nilai ulangan harian IPA Dokumentasi
dan perubahannya
menciptakan situasi belajar yang baru bagi siswa. Dalam pengumpulan data ini,
1. Cara Observasi
kegiatan yang berlangsung dari aktivitas siswa, mulai dari awal pembelajaran
2. Wawancara
adalah siswa dan guru kelas IVB SDN 1 Karanganyar. Pedoman wawancara
wawancara adalah untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari siswa
dan guru mengenai penyebab kesulitan siswa dalam memahami energi dan
3. Metode Tes
51
yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua yaitu tes tertulis dan tes unjuk
mengenai energi dan perubahannya berupa soal-soal yang harus dijawab. Tes
yang kedua yaitu tes unjuk kerja yang bertujuan untuk mengatahui
E. Validasi Data
digunakan perlu sesuai dengan data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif
Soal yang berupa perintah dan skor penilaian dikonsultasikan dengan rekan
sejawat terhadap soal tersebut. Soal dan penilaian dapat atau layak digunakan sebagai
instrumen penelitian. Adapun soal dan skor penilaian meliputi: a) untuk data tentang
hasil belajar instrumen atau butir soal melalui kisi-kisi. Kisi-kisi dibuat supaya soal yang
dikeluarkan tidak mengelompok melainkan menyebar atau rata dan soal yang dikeluarkan
sesuai dengan kurikulum, dan b) untuk data motivasi instrumennya adalah lembar
F. Analisis Data
52
kegiatan dan hasil kerja siswa. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu :
1. Kuantitatif
Tes dilakukan dengan menggunakan soal yang dibuat oleh peneliti. Tes
dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes pada siklus pertama dan tes pada siklus
yang kedua. Hasil tes dari siklus I dianalisis untuk mengetahui perbandingan
2. Kualitatif
ulasan untuk menghadapai tes siklus II. Hasil pada siklus II dianalisis dan
direfleksi, dari analisis dan refleksi tersebut dapat diketahui kemampuan hasil
H. Prosedur Penelitian
cara mengobservasi hasil ulangan harian siswa kelas IVB tahun pelajaran
1. Siklus I
a. Perencanaan.
2009/2010.
STAD.
4) Membuat kuis.
b. Pelaksanaan Tindakan
pada mata pelajaran IPA pokok bahasan energi dan perubahannya, yang
terbagi dalam siklus I dan siklus II, yang terdiri dari kegiatan awal,
dikondisikan.
55
4-5 anak
6)
56
c. Pengamatan (Observasi)
siswa dan kinerja guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam
lembar observasi atau tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada
siklus berikutnya.
Observer disini adalah guru itu sendiri sebagai peneliti beserta teman
tahap ini.
d. Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan.
tindakan sebagaimana yang ada pada rencana mengajar harian. Hal ini
sama dengan yang dilakukan pada siklus I. Namun pada siklus II penerapan
c. Pengamatan
penilaian.
d. Refleksi
Perencanaan
Aksi
Refleksi
Observasi
Perencanaan
Ulang
Refleksi
Observasi
Aksi
DAFTAR PUSTAKA
Slavin, Robert. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa
Media
Subroto, B. Suryo. (2007). Proses Belajar mengajar di Sekolah. Jakarta: Bineka Cipta
Sapriati, Amalia. Dkk. (2009). Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Sudjana, Nana. (2001). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Irawan, Prasetya. Dkk. (1997). Teori Belajar, Motivasi, dan Ketrampilan Mengajar. Jakarta:
Universitas Terbuka