Oleh :
Fatonah
(1730201176)
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan
berani mengemukakan pendapat secara terbuka.
3
Pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 telah disertai dengan buku
teks panduan pembelajaran untuk guru dan siswa. Buku ini disertai panduan
bagaimana guru dalam menggunakannya, Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
kompetensi inti, pemetaan kompetensi dasar, ruang lingkup, serta jaringan
kompetensi dasar. Dengan begitu diharapkan guru tidak akan susah dalam
mempelajari buku tematik ini. Selain itu, kreatifitas guru dalam menyampaikan
pelajaran sangat berpengaruh karena tematik ini mengajarkan dalam perbedaan
karena tidak setiap mata pelajaran satu dengan yang lain bisa saling
berkesinambungan. Tidak hanya keberagaman tema dalam satu pelajaran, tematik
juga mengasah untuk meningkatkan guru dalam menyampaikan pembelajaran
pada tiap sub tema yang akan diajarkan. Adanya tema mata pelajaran yang
berbeda-beda ini tidak menutup kemungkinan adanya ketidaksinambungan antara
pelajaran satu dengan pelajaran yang lain.
4
dengan baik. Salah satu sumber belajar yang dapat membantu memenuhi tujuan
pembelajaran adalah lembar kerja peserta didik (LKPD). LKPD merupakan
sebuah perangkat pembelajaran yang berperan penting dalam pembelajaran.
LKPD berisi berupa lembar kerja yang harus dikerjakan oleh peserta didik atau
siswa.
1
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. BumiAksara Jakarta.
5
Pada dasarnya, proses pembelajaran tema Tempat Tinggalku menyajikan
pengetahuan faktual (mendengar, melihat dan membaca) dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis. Hanya saja sebagian besar siswa
ternyata kurang mengetahui budaya daerah berkaitan dengan peninggalan sejarah,
dan kesenian serta adat istiadat yang ada di buku teks. Budaya daerah merupakan
jati diri dan identitas bangsa perlu diperkenalkan kepada generasi penerus bangsa.
Budaya daerah memiliki banyak nilai luhur yang penting sebagai pegangan
kehidupan sosial masyarakat khususnya dan generasi penerus. Selain itu hasil
angket pada penelitian pendahuluan yang dilakukan di MI Azharyah Palembang
menunjukkan mereka mengalami kesulitan dalam memahami kompetensi-
kompetensi yang ada pada pembelajaran IPS, dan dari beberapa siswa menyatakan
bahwa membutuhkan sumber belajar dan media yang dapat digunakan untuk
belajar secara mandiri.
B. Rumusan Masalah
6
b) Bagaimana Pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis
ragam keunikan lokal pada subtema keunikan daerah tempat tinggalku
pada siswa Kelas IV MI Subulussalamyang praktis ?
c) Bagaimana desainlembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis ragam
keunikan lokal pada subtema keunikan daerah tempat tinggalku pada
siswa Kelas IV MISubulussalam?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan permasalahan lebih terarah maka permasalahan dibatasi
sebagai berikut :
a) Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah materi tema daerah
tempat tinggalku pada subtema Keunikan daerah tempat tinggalku
b) Pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis ragam keunikal lokal
yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses pembelajaran pada
tema daerah tempat tinggalku subtema keunikan daerah tempat tinggalku
kelas IV MI Subulussalam Palembang.
E. Manfaat Pengembangan
a. Bagi Siswa
Dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa memaknai
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui lembar kerja peserta didik
(LKPD) berbasis keunikan lokal dan mempermudah pemahaman
mengenai materi Daerah Tempat Tinggalku.
7
b. Bagi Guru
Sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi guru mengenai
pembuatan bahan ajar yang sesuai dengan lingkungan terdekat peserta
didik yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar.
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat bermanfaat bagi lulusan (output) yang dihasilkan,
sehingga kualitas lulusan lebih bermutu dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
F. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian sebelumnya telah melakukan penelitian yang
berkaitan dengan pengembangan bahan ajar lembar kerja peserta didik
adapun yang terkait dengan penelitian ini antara lain :
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Nur Amanah Syarifah
yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Kearifan Lokal Jember di Kelas IV SDN Sumbersari 03 Jember
dengan Tema Daerah Tempat Tinggalku” hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa peneliti ingin mengembangkan produk berupa LKPD
berbasis Kearifan Lokal di kelas IV SDN Sumbersari 03 Jember Tema
Daerah Tempat Tinggalku.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Siskalia yang berjudul
“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Budaya Lokal
Provinsi Lampung Pada Tema Tempat Tinggalku Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri 1 Langkapura Bandar Lampung” hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa peneliti ingin meneliti lebih jauh dan
mencobamengembangkan produk berupa bahan ajar.
8
BAB II
KERANGKA TEORI
2
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
9
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas definisi belajar dapat berbeda-
beda namun memiliki esensi yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara
individu dengan individu dengan lingkungan berkat pengalaman dan latihan yang
akan memberi suatu dampak perubahan bagi kehidupannya.
2. Pengertian Pembelajaran
3
Sanjaya,Wina. 2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Pendidikan. Prenada. Jakarta
10
beda, maka selanjutnya memerlukan desain perencanaan pembelajaran yang
berbeda juga (Sanjaya, 2009: 28).
B. Bahan Ajar
1) Bahan Ajar Cetak. Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk
yaitu:
a) Handout merupakan bahan tertulis yang disiapakan oleh guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik.
b) Buku merupakan bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.
c) Modul merupakan sebuah buku yang ditulis degan tujuan agar peserta
didik dat belajar secara mandiri.
d) LKS merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
siswa.
11
e) Brosur merupakan bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dilipat tanpa dijiid.
f) Leaflet merupakan bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi
tidak dijahit.
g) Wallchart merupakan bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus atau
proses atau grafik yang bermakna menunjukan posisi tertentu. Agar
menarik wallchart di desain menggunakan tata warna dan pengaturan
proporsi yang baik.
h) Foto atau gambar merupakan bahan cetak yang apabila di desain secara
baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam
penggunaanya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tetulis dapat
berupa petunjuk cara penggunaanya dan atau bahan tes.
i) Model atau maket yang didesain secara baik memberikan makna yang
hampir sama dengan benda aslinya. Dalam memanfaatkannya sebagai
bahan ajar harus menggunakan kompetensi dasar dalam kurikulum sebagai
acuannya.
2) Bahan Ajar Dengar (Audio)
a) Kaset atau piringan hitam atau compact disk, Sebuah kaset yang
direncanakan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah program yang
dapat dipergunakan sebagai bahan ajar. Biasanya digunakan untuk
pembelajaran bahasa atau musik.
b) Radio, Media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, dengan
radio peserta didik dapat belajar sesuatu.
3) Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)
a) Video atau film
Umumnya program video dibuat dalam rancangan lengkap sehingga setiap
akhir dari penayangan video peserta didik dapat menguasai satu atau lebih
kompetensi dasar.
b) Orang atau Narasumber
12
Melalui orang, seseorang dapat belajar misalnya karena orang tersebut
memiliki keterampilan khusus tertentu. Agar orang dapat dijadikan bahan
ajar secara baik, maka rancangan tertulis diturunkan dari kompetensi dasar
harus dibuat kemudian dikombinasikan dengan bahan tertulis tersebut.
4) Bahan ajar interaktif
Bahan ajar interaktif dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan dan
keterampilan pendukung yang memadai, terutama dalam peralatan seperti
komputer, kamera video dan kamera foto. Biasanya disajikan dalam bentuk
CD.
Berdasarkan beberapa pengertian bahan ajar tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran atau seperangkat alat dan
bahan yang disusun secara sistematis oleh guru dan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan
siswa untuk belajar dan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bahan ajar
dapat berupa media cetak maupun non cetak.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau biasa disebut dengan Lembar
Kerja Siswa (LKS) merupakan sebuah perangkat pembelajaran yang berperan
penting dalam pembelajaran. LKPD dan LKS merupakan dua hal yang sama yaitu
berupa lembar kerja yang harus dikerjakan oleh peserta didik atau siswa. Menurut
Prastowo LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembaran-
lembaran yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk yang harus dilaksanakan oleh
peserta didik. Dalam hal ini tugas-tugas tersebut sudah disesuaikan dengan
kompetensi dasar yang harus dicapai.4
Prastowo. Andi 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press. Yogyakarta.
4
13
dilakukan dalam pembelajaran. Tugas-tugas yang diberikan dalam LKPD harus
jelas dan sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dapat tercapai dengan baik, sesuai dengan
apa yang diharapkan. Menurut Prastowo (2012:205) dalam menyiapkan LKPD,
ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi oleh pendidik. Pendidik harus cermat,
serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk dapat
membuat LKPD yang bagus. Sebuah LKPD harus memenuhi kriteria yang
berkaitan dengan tercapai atau tidaknya sebuah kompetensi dasar yang harus
dikuasi dan dipahami oleh peserta didik.
D. Fungsi LKPD
14
F. Kriteria Kualitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1) Syarat-syarat dikdatik
LKPD yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat didaktik dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a) Mengajak peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.
b) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep
c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta
didik sesuai dengan ciri KTSP
d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
dan estetika pada diri peserta didik.
e) Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi
2) Syarat-syarat konstruksi
LKPD yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat konstruksi
sebagai berikut
a) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak
b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas.
3) Syarat-syarat teknik
a. Tulisan
15
1) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa
yang diberi garis bawah.
3) Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari satu kata dalam satu
baris.
b. Gambar
Gambar yang baik dalm LKPD adalah gambar yang dapat
menyampaikan isi dari materi pelejaran yang sedang di pelajari. Agar
peserta didik lebih memahami materi yang di sampaikan.
c. Penampilan
Penampilan LKPD harus menarik karena anak akan meliahat LKPD
dan lebih tertarik pada sampulnya. Maka LKPD dibuat semenarik
mungkin.
Kekurangan :
LKPD belum memenuhi syarat-syarat LKPD yang baik. LKPD yang baik yaitu
harus memenuhi syarat dikdaktik, konstruksi, dan teknik. Berikut kekurangan
LKPD yang digunakan:
a) Tugas-tugas yang terdapat dalam LKPD hanya berupa soal tanpa ada
contoh yang jelas.
b) LKPD kurang menarik sehingga peserta didik menjadi cepat bosan. Hal
tersebut menunjukan tidak terpenuhinya syarat dikdatik LKPD yang baik.
16
c) LKPD belum sesuai dengan kurikulum, lalu antara materi dan tugas
terkadang tidak sesuai
LKPD merupakan hal penting yang menunjang pembelajaran, maka dari itu
penyusunan LKPD harus dilakukan secara baik dan LKPD yang di susun harus
inovatif dan kreatif. Penyusunan LKPD harus memperhatikan langkah-langkah
dan kaidah penyusunan LKPD yang baik. Menurut Prastowo langkah-langkah
dalam menyusun LKPD adalah sebagai berikut:5
Prastowo. Andi 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press. Yogyakarta.
5
17
Judul ditentukan dengan melihat hasil analisis standar kompetensi dan
kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau dari pengalaman belajar yang
terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dikembangkan
menjadi sebuah judul LKPD. Jika kompetensi dasar tersebut tidak terlalu
besar.
d. Penulisan LKPD
Dalam penulisan LKPD terdapat langkah-langkah yang harus
diperhatikan. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menyusun LKPD.
e. Merumuskan kompetensi dasar
Untuk merumuskan kompetensi dasar dapat dilakukan dengan melihat
pada kurikulum yang berlaku. Kompetensi dasar merupakan turunan dari
standar kompetensi. Untuk mencapai kompetensi dasar peserta didik harus
mencapai indicator-indikator yang merupakan turunan dari kompetensi
dasar.
f. Menentukan alat penilaian
LKPD yang baik harus memiliki alat penilaian untuk menilai semua yang
sudah dilakukan. Penilain dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja
peserta didik. Alat penilaian dapat berupa soal pilihan ganda dan soal
essai. Penilaian yang dilakukan didasarkan pada kompetensi peserta didik,
maka alat penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan
Penilaian Acuan Patokan (PAP). Dengan demikian demikian pendidik
dapat melakukan penilaian melalui proses dan hasilnya.
g. Menyusun materi
Sebuah LKPD di dalamnya terdapat materi pelajaran yang akan dipelajari.
Materi dalam LKPD harus sesuai dengan kompetensi dasar yang akan
dicapai. Ketika menyusun materi untuk LKPD ada beberapa hal yang
harus diperhatikan. Materi LKPD dapat berupa informasi pendukung,
gambaran umum mengenai ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
Materi dalam LKPD dapat diambil dari berbagai sumber seperti, buku,
majalah, jurnal, internet, dan sebagainya. Tugas-tugas yang diberikan
18
dalam LKPD harus tuliskan secara jelas guna mengurangi hal-hal yang
seharusnya dapat dilakukan oleh peserta didik.
h. Memperhatikan struktur LKPD
Langkah ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan dalam
penyusunan LKPD. Kita terlebih dahulu harus memahami segala sesuatu
yang akan kita gunakan dlam penyusunan LKPD, terutama bagian dasar
dalam penyusunan LKPD sebelum melakukan penyusunan LKPD.
Komponen penyusun LKPD harus sesuai apabila salah satu komponen
penyusun LKPD tidak sesuai maka LKPD tidak akan terbentuk. LKPD
terdiri dari enam komponen yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk peserta
didik), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas,
dan langkah-langkah kerja serta penilaian.
19
Menurut Hakim menyatakan pembelajaran tematik merupakan suatu
model dan strategi pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran
atau sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan area isi, keterampilan, dan sikap ke
dalam suatu tema tertentu, dengan mengkondisikan para siswa agar dapat
memperoleh pengalaman belajar yang lebih optimal, menarik dan bermakna.
Dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 67 tahun 2013, bahwa rancangan
kompetensi inti dalam Kurikulum 2013 disusun seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik. 6Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Permendikbud (2013: 6) Rumusan
kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1) Kompetensi Inti-1 (KI-1)
untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk
kompetensi inti sikap sosial; 3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti
sikap pengetahuan; 4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap
keterampilan.
20
tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap mata pelajaran sehingga tiap mata
pelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri. Integrasi trans-disipliner
dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan
permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran
menjadi kontekstual.
21
e) Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatan pelajaran)
f) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan
anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya).
J. Kerangka Pikir
Berdasarkan kajian-kajian teori tersebut di atas, maka peneliti merasa
dan motivasi siswa dalam belajar khususnya tentang pengetahuan sosial dan
22
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kemampuan dan
pembelajaran ketersediaan buku paket yang digunakan saat ini sebagai sumber
belajar dibuat sama tanpa memahami kondisi lingkungan peserta didik pada
aktif dan hasil belajar rendah tidak mencapai KKM yang ditetapkan. Kondisi
tematik sebagai sumber belajar dengan terlebih dahulu diuji cobakan untuk
pada tema tempat tinggalku, sehingga aktivitas dan hasil belajar IPS dapat
menganalisis kebutuhan baik dari siswa maupun guru. Dari hasil analisis
tersebut dapat diketahui LKPD yang dibutuhkan pada pembelajaran dan mulai
penggunaan bahan ajar, menganalisis materi ajar yang relevan, dan membuat
soal evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
23
Setelah produk dibuat dibutuhkan justifikasi pakar baik dari segi materi
maupun dari desain media pembelajaran agar bahan ajar yang dibuat memiliki
penilaian dari siswa sebagai pengguna. Respon berupa saran dan kritikan
semua tahap dilalui maka LKPD berbasis ragam keunikan lokal untuk siswa
bawah ini.
24
Analisis kurikulum Analisis Teori Analisis kebutuhan
Perencanaan Praktik
Desain Petunjuk
Pengajaran Penggunaan Materi Ajar Evaluasi
dalam RPP Bahan Ajar
Justifikasi pakar
j
25
K. Hipotesis
26