nindiapriliana05@gmail.com
ABSTRAK
Pembelajaran IPS yang berorientasi pada guru masih banyak diterapkan dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS itu sendiri
yaitu untuk memberikan bekal pengetahuan agar siswa dapat menghadapi masalah-masalah
dalam lingkungan masyarakat. Untuk mewujudkan pembelajaran yang berorientasi pada
siswa pemerintah telah mengatur untuk penerapan kurikulum merdeka. Salah satu strategi
untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah dengan
menerapkan pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu
setiap siswa. Penyesuaian yang dimaksud yakni terkait minat, profil belajar, kesiapan murid
agar tercapai peningkatan hasil belajar, terdapat tiga (4) komponen pembelajaran
berdiferensiasi, yaitu: konten, proses, produk, dan Lingkungan belajar. Artikel ini bertujuan
untuk menggali konsep pembelajaran berdiferensiasi sebagai sarana mewujudkan konsep
kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan metode kualitatif dengan pendekatan library research. Data penelitian
bersumber dari berbagai data Pustaka seperti buku, artikel ilmiah, manuskrip, dan lain
sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dapat
diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran IPS dalam kurikulum
merdeka.
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang berpusat pada guru sampai saat ini masih banyak diterapkan di
sekolah. Guru menyampaikan pembelajaran dengan metode ceramah dan kurang
memperhatikan kebutuhan siswa (Sulistyosari et al., 2022). Hal tersebut membuat siswa tidak
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa cenderung hanya mendengarkan dan pasif.
Seharusnya guru merubah konsep belajar dari pembelajaran yang berorientasi pada guru
menjadi pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Untuk mewujudkan pembelajaran yang
menyesuaikan karakteristik siswa dan kondisi lingkungan sekolah Pemerintah telah
menetapkan kurikulum merdeka belajar sebagai langkah untuk memberikan kebebasan bagi
guru untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.
METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan Teknik pengambilan data
menggunakan metode library research atau studi kepustakaan. Dimana peneliti mencari,
merangkum dan mengambil inti dari pembahasan yang menjadi topik penelitian sehingga
dapat ditarik konsep-konsep yang berkaitan dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.
Sedangkan untuk Teknik analisis datanya dilakukan dengan pengumpulan data yang
berkaitan dengan topik, kemudian direduksi untuk menghasilkan data yang berkaitan dengan
topik penelitian, selanjutnya tahap verification dan data siap disajikan (display data) untuk
dapat ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015). Berikut gambar alur penelitian yang dipilih pada
penelitian ini:
Data Reduction
Verification Display Data
Collection Data
PEMBAHASAN
Pembelajaran IPS memiliki tujuan untuk menciptakan siswa yang memiliki karakter
yang baik dan mampu menyelesaikan masalah sosial di masyarakat. Menurut Nurjanah
(2021) ilmu sosial berguna untuk memberikan bekal pengetahuan agar manusia dapat
menghadapi masalah-masalah dalam lingkungan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri masalah
dalam kehidupan bermasyarakat semakin kompleks dan berkembang. Untuk mewujudkan hal
tersebut tentunya dibutuhkan peran guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang
berorientasi terhadap kebutuhan siswa.
1. Untuk membantu semua siswa dalam belajar, sehingga guru dapat meningkatkan
kemauan dan kesadaran terhadap kemampuannya
2. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, sehingga siswa akan
memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tingkat kesulitan materi, Ketika siswa
dibelajarkan sesuai dengan kemampuannya maka motivasi belajar siswa akan
meningkat
3. Untuk menjalin hubungan yang harmonis antara guru dan siswa, sehingga siswa dan
guru semangat untuk belajar
4. Untuk membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri, sehingga siswa lebih
bertanggung jawab dan menghargai keberagaman potensi.
5. Untuk meningkatkan kepuasan guru. Jika guru menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi, maka guru akan merasa tertantang untuk mengembangkan
kemampuan mengajarnya sehingga guru menjadi lebih kreatif.
1. Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten pada pembelajaran IPS berkaitan dengan ruang lingkup
materi yang akan diajarkan oleh guru atau materi yang akan dipelajari oleh siswa.
Tujuannya untuk memfasilitasi pembelajaran bagi siswa yang memiliki kesiapan,
minat dan tingkat penguasaan yang berbeda. Diferensiasi konten dapat dilakukan
setelah guru melakukan asessmen diagnostic untuk dapat mengkatgorikan murid yang
sudah memenuhi baru berkembang, layak, cakap dan mahir berdasarkan tujuan
pembelajaran.
Untuk siswa yang belum menguasai kompetensi prasyarat atau belum siap
untuk belajar, guru dapat memberikan kesempatan untuk mempelajari kompetensi
pada tingkat yang lebih rendah/sederhana. Siswa yang sudah siap belajar dan layak
diberikan kesempatan untuk mempelajari seluruh lingkup materi dengan penugasaan
yang sesuai dan untuk siswa yang memiliki tingkat penugasan yang cakap dan mahir
dapat diminta untuk menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi
atau menantang.
Materi/ konten pembelajaran IPS dapat disesuaikan dengan kategori murid.
Diferensiasi konten juga dapat dilakukan oleh guru dengan memberikan materi pada
siswa sesuai gaya belajarnya:
a. Visual: penyampaian materi IPS dapat dilakukan dengan memberikan video
pembelajaran dan gambar-gambar sesuai materi pembelajaran
b. Audio: penyampaian materi IPS dapat dilakukan dengan mendengarkan
podcast/tape recorder yang sesuai dengan materi pembelajaran
c. Kinestetik: penyampaian materi IPS dapat dilakukan dengan kegiatan sosio -
drama yang berkaitan dengan materi pembelajaran
2. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses pada mata pelajaran IPS dilakukan oleh guru dengan
menyesuaikan penguasaan kesiapan, kebutuhan, dan kompetensi siswa, yang
tujuannya untuk memberikan pilihan strategi kepada siswa agar dapat menyelesaikan
tugas dengan penuh tanggung jawab baik secara mandiri atau berkelompok. Misal
pada pembelajaran IPS siswa diminta untuk mengidentifikasi kenampakan alam dan
keragaman lingkungan. Guru dapat membagi siswa menjadi beberapa kelompok
dengan pembagiannya sebagai berikut:
a. Kelompok 1 mendapatkan bimbingan guru untuk mencari dan menemukan
kenampakan alam dan keragaman lingkungan ke dalam bentuk tabel
b. Kelompok 2 siswa menemukan kenampakan alam dan keragaman lingkungan ke
dalam bentuk tabel secara berkelompok/berpasangan
c. Kelompok 3 siswa menemukan kenampakan alam dan keragaman lingkungan ke
dalam bentuk tabel secara mandiri
3. Diferensiasi Produk
Produk dalam pembelajaran berdiferensiasi dapat digunakan sebagai salah satu
indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Murid dapat diberikan kemerdekaan
untuk membuat produk sesuai dengan minat mereka masing-masing (Lukitaningtyas,
D, 2022). Tujuan dari diferensiasi produk pada mata pelajaran IPS yaitu agar siswa
dapat menunjukkan pemahaman dan penerapannya, memperlihatkan produknya, dan
merasa termotivasi serta bertanggung jawab dengan produk yang telah dibuat. Contoh
penerapan penyesuaian produk dalam pembelajaran IPS yaitu:
a. kelompok siswa yang senang menulis dan visual dapat diberikan tugas untuk
menulis laporan dengan ilustrasi
b. Kelompok siswa yang gemar bercerita dapat diberikan tugas dengan membuat
video atau rekaman yang berkaitan dengan topik materi pembelajaran dan
c. Kelompok siswa yang kinestetik, dapat diberikan tugas untuk melakukan
presentasi, drama atau lakon yang sesuai dengan materi pembelajaran
4. Lingkungan belajar
Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik.
Lingkungan belajar di sekolah harus menyesuaikan dengan kesiapan dan minat belajar
sehingga siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Lingkungan belajar yang
baik akan membuat siswa merasa aman dan nyaman dalam proses pembelajaran.
Contoh penerapan pengkondisian lingkungan belajar yang dapat diterapkan oleh guru
dengan mengubah tata ruang kelas secara fleksibel dengan menyesuaikan kegiatan
pembelajaran, guru juga dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran seperti laboratorium, perpustakaan,
dan sebagainya, guru juga dapat membuat peraturan sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai.
SIMPULAN
Pembelajaran diferensiasi merupakan upaya guru untuk menciptakan kelas yang beragam
dengan memberikan kesempatan murid dalam meraih konten, memproses suatu ide, dan
meningkatkan hasil setiap murid. Dalam pembelajaran berdiferensiasi meliputi empat hal
yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, diferensiasi produk dan lingkungan belajar.
Pembelajaran berdiferensiasi sangat cocok diterapkan dalam mata pelajaran IPS, karena
dalam mata pelajaran IPS mempunyai sumber belajar yang beranekaragam sehingga guru
dapat mengembangkan materi IPS sesuai dengan minat dan profil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Faiz, A., Pratama, A., & Kurniawaty, I. 2022. Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Program
Guru Penggerak pada Modul 2.1. Jurnal Basicedu, 6(2), 2846–2853. Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai.
Nurzaki Alhafiz. 2019. Analisis profil gaya belajar siswa untuk pembelajaran berdiferensiasi
di SMP Negeri 23 Pekanbaru, 1(8), 9–25
Puspitasari Verdiana, Rufi’i, & Adi Walujo Djoko. 2020. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Dengan Model Diferensiasi Menggunakan Book Creator Untuk Pembelajaran
Bipa Di Kelas Yang Memiliki Kemampuan Beragam. Jurnal Education and development,
8(4), 310–319.
Sulistyosari, Y., Karwur, H. M., Sultan, H., & Manado, U. N. (2022). PENERAPAN
PEMBELAJARAN IPS BERDIFERENSIASI PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/harmony