Discovery…
Rini Siswanti
Rini Siswanti
Universitas Kristen Satya Wacana
E-mail : 292015096@student.uksw.edu
Abstrak
Masalah umum terkait dengan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran discovery learning untuk
meningkatkan motivasi hasil belajar dalam pelajaran IPA SD.Pemerintah menerapkan bahwa pada kurikulum 2013
peserta didik di tuntut untuk dapat berfikir krtitis yang dapat meningkatkan hasil belajar dan minat belajar
siswa. Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang meningkatkan pada kontruktivisme,
tentang pentingnya proses pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru dapat aktiv dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran di kelas guna meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran IPA..Penelitian
yang di gunakan adalah penelitian meta analisis yang menggunakan studi dokumen dengan pengumpulan data
hasil hasil penelitian sebelumnya. Pada pengambilan metode pembelajaran discovery learning dapat membuat siswa
lebih aktif, kreatif, memiliki rasa ingin tahu dalam melakukan percobaan, banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa,
adanya tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang di berikan guru, hilangnya keluhan bosan dan malas pada
saat mengikuti pembelajaran, membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. Berdasarkan hasil penelitian
dengan penerapan model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran IPA SD menunjukan adaya
peningkatan pada minat belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA SD.
Abstract
A common problem related to this research is the application of discovery learning learning model to improve
the critical thinking ability and learning outcomes of the elementary school class. The Government implements that in
the curriculum of 2013 students are required to think critically that can improve student learning outcomes. Learning
discovery learning model is a learning model that improves on kontruktivisme, about the importance of the learning
process involving students and teachers can be active in the learning process. This study aims to find out how
the process of learning in the classroom to improve the ability of critical thinking and student learning outcomes by
menggunkan model of learning discovery leraning in class V. The research used is research using document study
with data collection result of previous research result. In pengemabilan learning methods discovery leraning teachers
and students can improve the ability of critical thinking and learning outcomes.
mengarah pada hasil belajar siswa yang rendah.. dengan melibatan siswa aktif dalam proses
Guru juga menyampaikan perangkat pembelajaran. Dalam model pembelajaran
pembelajaran yang digunakan kurang mendukung discovery, siswa di minta belajar sendiri dengan
aktivitas belajar yang mengarah pada kemampuan melalui keterlibatan yang aktif pada saat proses
berpikir kreatif karena metode pembelajaran yang pembelajaran berlangsung. Guru secara langsung
digunakan sebatas ceramah dan penugasan. meminta siswa dapat melakukan eksperimen
Perangkat yang dibuat hanya fokus pada aspek dengan memungkinkan siswa menemukan konsep
kognitif saja, sehingga aspek yang lain kurang dan prinsip untuk pemahaman dirinya. Dalam
diperhatikan. pembelajaran Discovery learning siswa dapat
Dengan adanya kurikulum baru tahun memperoleh pengetahuan dengan di temukan
2013 yang menuntut siswa untuk berpikir kritis, sendiri dengan hasil penemuan yang di buat oleh
kreatif dan berwawasan ilmiah, maka diperlukan siswa sendiri. Pembelajaran discovery leraning
model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan memiliki kelebihan yang bisa di manfaatkan guru
menyenangkan. Untuk menciptakan pembelajaran dalam proses pembelajaran, (1) siswa menjadi
yang demikian dapat digunakan model aktif kreatif dan memiliki rasa ingin tahu
pembelajaran berbasis penemuan (discovery yang tinggi (2) Mengembangkan ingatan dalam
learning). Dengan menggunakan salah satu model belajar dengan melibatkan akalnya bakat dan
pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran kecakapan sendiri (3) peran guru dam siswa
discovery. Ditinjau dari arti katanya, “discover” bersama sama katif dalam mengeluarkan gagasan
berarti menemukan dan “discovery” adalah dalam berdiskusi (4) menggarahkan siswa pada
penemuan (Ahmadi, 1997:76). Robert B (dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan akalnya
Ahmadi, 1997:76) menyatakan bahwa “discovery dan motivasi sendiri (5) siswa dapat mengerti
adalah proses mental dimana anak atau individu konsep dasar atau ide ide yang baik. Adapun
mengasimilasi konsep dan prinsip”. Jadi seorang kelemahan yang apabila menggunakan
siswa dikatakan melakukan “discovery” bila anak pembelajaran Discovery leraning bagi(1) siswa
terlihat menggunakan proses mentalnya dalam yang memilki pengetahuan yang kurang dapat
usaha menemukan konsepkonsep atau prinsip- membuat kebingungan untuk menemukan
prinsip. Proses-proses mental yang dilakukan, pengetahuan sendiri (2) tidak mengakibatkan
misalnya mengamati, menggolongkan, mengukur, siswa berfikir sendiri tidak memberikan
menduga dan mengambil kesimpulan. Dalam kesempatan pemikiran yang di temukan sendiri
kaitannya dengan pendidikan, Oemar Malik oleh siswa karena sudah di temukan oleh guru.
(dalam Takdir, 2012:29) menyatakan bahwa (3) pembelajaran discovery learning cocok pada
model pembelajarandiscovery adalah proses pengembangan aspek pengethauna, untuk aspek
pembelajaran yang menitikberatkan dalam konsep dan ketrampilan kurang mendapat
pencapaian dalam memecahkan berbagai perhatian (4) untuk guru yang mengajar dengan
permasalahan pada mental intelektual pada anak jumlah siswa yang banyak dapat menimbulkan
didik, sehingga menemukan suatu konsep yang kesulitan karena tidak semua siswa paham dan
dapat diterapkan di lapangan. Selain itu Mulyasa waktu yang di gunakan tidak efektif. Prosedur
(dalam Takdir, 2012:32) menyatakan bahwa aplikasi model pembelajaran Discovery leraning,
discovery merupakan strategi pembelajaran yang stimulus atau rangsangan yang menimbulkan
menekankan pengalaman langsung di lapangan, peseta didik pada sesuatu yang menimbulkan
tanpa harus selalu bergantung pada teori-teori pertanyaan. Pernyataan atau identifikasi masalah,
pembelajaran yang ada dalam pedoman buku guru memberikan kesempatan kepada siswa
pelajaran. Dengan menggunakan model untuk mengidentifikasi masalah masalah yang
pembelajaran discovery, peneliti mengharapkan berkaitam dengan pembelajaran. Pengumpulan
bahwa model pembelajaran ini dapat menjadi data, guru meminta siswa untuk mengumpulkan
alternatif untuk meningkatkan proses berfikir informasi yang berkaitan dengan materi
siswa yang kreatif dan menigkatkan hasil belajar pembelajaran. Pengelolaan data, semua data yang
siswa. di cari melalui observasi, wawancara diolah di
Penemuan ( discovery) merupakan model klarifikasi oleh siswa. Pembuktian, siswa
pembelajaran yang pemahaman mengenai diminta unutk melakukan pembuktian dengan
struktur atau ide die terhadap suatu ilmu memrikasa mencermati tentang benar atau
pendidikan, tidaknya data yang
siswa cari. Menarik kesimpulan, siswa diminta sesudah tindakan penelitian dalam menentukan
unutk menarik kesimpulan dari hasil data untuk besarnya peningkatan hasil yang di peroleh.
dijadikan prinsip yang dapat di peralakukan. Selanjutnya dalam menentukan data yang di
peroleh dengan membagi skor sesudah tindakan
METODE PENELITIAN dengan skor sebelum tindakan dalam bentuk
angka nilai hasil yang di peroleh untuk
Metode penelitian yang digunakan yaitu menentukan seberapa besarnya pengunaan
metode Metaanalisi yaitu, tehnik penerapan metode discovery learning dalam
menggabungkan, meringkas, dan meninjau meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil
penelitian kuantitatif sebelumnya. Dengan tehnik belajar siswa SD.
pengumpulan dan penggabungan data yang
diperoleh, sehingga dapat mengetahui hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan,
untuk mencari data yang akan dimasukan dalam Metode penelitian ini menggunakan studi
jurnal ini. dokumentasi atau hasil hasil penelitian
Pada penelitian ini data data di peroleh sebelumnya,yaitu penelitian dengan cara
dengan pengumpulan data yang di ambil dari perbandingan data sesudah tindakan dan sebelum
beberapa media elektronik seperti koleksi jurnal tindakan. Pencarian data dalam jurnal ini
perpustakaan, google cendekia, google scholar, dengan di lakukan pencarian dan penelusuran
dan internet. Dalam pencarian data jurnal ini kata jurnal di beberapa media elektronik yaitu,
kunci yang di gunakan adalah Model internet, koleksi jurnal, melalui google cendekia.
pembelajaran Discovery Learning, Discovery Dari hasilpencarian dan penelusuran data, di
Learning, Meningkatkan kemampuan dapatkan
meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar 13 jurnal terpublikasi di google cendekia dan
siswa SD. selanjutnya di pilih 10 jurnal yang sudah
Dalam pencarian data yang di dapatkan, memenuhi syarat dengan tersedianya hasil
data di pilih yang sesuai dengan kriteria yaitu sesudah tindakan penelitian.
tersedianya data penelitian sebelum tindakan di Analisis data pada jurnal ini
laksanakan dan data sesudah penelitian yang di menggunakan metode perbandingan untuk dapat
peroleh dalam hasil analisis, dari beberapa data mengetahui hasil penerapan model pembelajaran
yang diperoleh di kumpulkan menjadi satu data discovery learning untuk meningkatkan minat dan
untuk di analisis lebih lanjut. Dalam menganalisi hasil belajar pada pembelajaran IPA SD.
data menggunakan metode (perbandingan) untuk Tersedianya data menggunakan metode
dapat mengetahui penerapan metode discovery perbandingan untuk menetukan efektifitas
learning pada siswa SD. Dengan mengumpulkan penerapan model pembelajaran discovery
data jumlah skor sebelum tindakan penelitian learning.
dan
Tabel 1. Peningkatan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Minat
Belajar dan Hasil Belajar.
6. Debby May Puspita Penerapan model 2017 Dari hasil analisi data menunujkann bahwa
Discovery ada kemajuan yang dicapai selama
Learning untuk pembelajaran menggunakan model
dalam pembelajaran IPA. Model pembelajaran belajar siswa pada materi IPA SD. Dari tebal
discovery learning dapat meningkatkan minat pengumpulan data dapat dilihat dari hasil analisi
belajar siswa baik siswa yang memiliki minta pada tabel di atas siswa yang belajar
belajar tinggi maupun renda. Bagi siswa yang menggunakan model pembelajaran discovery
memiliki minat belajar rendah dapat membuat learning dengan model pembelajaran konvesional.
siswa aktif dan mau terlibat dalam proses Terdapat pengaruh interaksi antara model
pembelajaran. Pendapat dari Susanto (2013:58) pembelajaran dengan minat dan hasil belajar IPA.
menggatakan bahwa: minat memegang peranan Dalam menggunakan model pembelajaran
penting dalam menentukan arah, pola dan discovery learning dapat membuat siswa lebih
dimensi berfikir sesorang dalam segala aktif, kreatif, memiliki rasa ingin tahu dalam
aktivitasnya, termasuk dalam belajar karena melakukan percobaan, banyaknya pertanyaan
jika bahan pelajaran yang di ikuti oleh siswa yang diajukan oleh siswa, adanya tanggung
tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa jawab dalam menyelesaikan tugas yang di berikan
tidak akan belajar dengan sebaik baiknya guru, hilangnya keluhan bosan dan malas
karena tidak ada daya tarik baginya. Teori model pada saat mengikuti pembelajaran, membuat
pembelajaran discovery learning adalah “model suasana kelas menjadi lebih menyenangkan.
pembelajaran yang mengaruskan siswa untuk Saran yang dapat disampaikan dari
menemukan prinsip atau hubungan yang telah penelitian ini adalah :
diatur secara cermat dan seksama oleh 1. Kepada siswa : menjadikan model
guru”Model pembelajaran Discoverty leraning pembelajaran discovery learning sebagai
menerapkan siswa sebagai subjek untuk bisa model pembelajaran yang dapat menumbuhkan
melaksanakan proses pembelajaran yang kreatifitas, motivasi serta menyenangkan dan
berkembang secara optimal dengan kemampuan meningkatkan hasil belajar
yang dimilik siswa. 2. Kepada guru : guru guru hendaknya dapat
Guru sebagai fasilitator dan membimbing menggunakan model discovery learning pada
siswa untuk memberikan rangsangan yang dapat proses pembelajaran untuk dapat
membuat siswa terlibat dalam proses meningkatkan kualitas pembelajaran serta
pembelajaran. Hasil penelitian yang lainya meningkatkan hasil belajar siswa memalui
mengenai pembelajaran discovery learning secara model pembelajaran discovery learning.
umum memperoleh hasil yang sejalan yaitu dapat 3. Kepada peneliti lain : buat peneliti yang akan
meningkatkan minat belajar dan hasil belajar melaksanakan penelitian agar hasil penelitian
siswa. Guru memberikan kesempatan bagi siswa digunakan sebagai referensi untuk
untuk menemukan sendiri pengetahuan dan melaksankan penelitian berikutnya atau untuk
informasi yang di peroleh dari hasil meningkatkan inovasi metode pembelajaran
pengamatanya, sehingga siswa dapat menemukan dan hasil belajar siswa.
hubungan yang sebelumnya belum di ketahui oleh
siswa. Munculnya rasa ingin tau dan kreatifitas DAFTAR PUSTAKA
siswa dalam melakukan percobaan, banyaknya Anggraeni, M. (2016). Penggunaan Model
pertanyaan yang diajukan siswa, adanya Discovery Learning Untuk Meningkatkan
tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang Aktivitas dan Hasil Belajar dalam
di berikan guru, hilangnya keluhan bosan dan Pembelajaran IPA Materi Fungsi Organ
malas pada saat mengikuti pembelajaran, Tubuh Manusia Dan Hewan (Penelitian
membuat suasana kelas menjadi lebih Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN
menyenangkan. Nambo Jl. Raya Haurgeulis-Gantar
KM
SIMPULAN 06 Kecamatan Gantar Kabupaten
Indramayu Tahun Pelajaran 2016 -
Berdasarkan hasil penelitian dengan 2017) (Doctoral dissertation, FKIP
pengumpulan data serta pembahasanya seperti UNPAS).
yang telah di paparkan di atas, dapat di simpulkan
sebagai berikut. Terdapat pengaruh yang Astuti, A. Y. (2015). Penerapan
signifikan pada model pembelajaran discovery Model
learning dalam meningkatkan minat dan Pembelajaran Discovery pada
hasil Mata Pelajaran IPA untuk
Indonesian Journal of Education and ISSN 2598-5116 (Print) ISSN 2598-5108
Learning
Penerapan Model Pembelajaran 2
Discovery…
Rini Siswanti