Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

EVEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM


(PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN
MENYENANGKAN) TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pembelajaran Metodologi Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu:
Robia Astuti, M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok III:

Arga Yudha Ardana 2021406405113


Chairuddin Fahmi 2021406405148
Nanda Nurwati 2021406405105
Salsa Fadilah 2021406405128

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PGSD
T.A. 2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha untuk membina dan mengembangkan


kepribadian seseorang baik secara mental maupun fisik. Pendidikan juga
diartikan sebagai suatu proses yang mengubah sikap dan perilaku seseorang
atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan.
Menurut Undang-undang RI No.20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.

Dalam meningkatkan pendidikan, guru dan siswa merupakan faktor yang


sangat penting dalam keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, komunikasi
yang baik antara guru dan siswa harus terjalin dalam proses pembelajaran.
Seperti halnya metode pengajaran yang digunakan, itu harus mampu
membangkitkan semangat dalam diri siswa tanpa mengurangi penguasaan dan
pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Dalam belajar tidak hanya
berarti mendapatkan informasi dari guru tetapi juga mencakup berbagai
kegiatan dan proses pembelajaran yang harus dilakuan untuk mendapatkan
pendidikan yang berkualitas. Hasil belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa
komponen dalam kegiatan belajar mengajar, antara lain bagaimana cara
menyampaikan materi, metode belajar yang diterapkan, media pembelajaran
yang digunakan, serta bagaimana interaksi yang terjalin antara guru dan siswa
untuk menciptakan komunikasi dua arah. Sehingga dengan persiapan dari
komponen belajar mengajar yang terprogram, guru dapat mengorganisasikan
siswa dalam kegiatan belajar yang kondusif dan mengukur keberhasilan atau
hasil belajar siswa yaitu dengan guru memberikan evaluasi belajar yang
obyektif.

Peran aktif peserta didik sangat penting dalam proses pembelajaran yang
kreatif mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain. Seseorang dapat dikatakan kreatif jika ia secara konsisten
menghasilkan sesuatu yang kreatif, yaitu hasil yang sesuai dengan kebutuhan.
Kreativitas siswa tercermin dari kemampuannya dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan. Selain itu, kreativitas siswa juga dapat dilihat dari
kemampuannya dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Kreativitas
juga berarti guru mengetahui bagaimana memilih materi yang akan diberikan
kepada siswa agar materi tersebut sesuai dengan kemampuan siswa, memilih
metode pengajaran yang memudahkan peserta didik memahami materi yang
diberikan dan media pebelajaran yang tepat untuk mempercepat proses
belajar mengajar. proses pembelajaran dan mengetahui cara menyusun
evaluasi yang tepat untuk mengukur penguasaan materi yang telah diberikan.
Proses pembelajaran yang menyenangkan membuat suasana belajar mengajar
peserta didik senang sehingga memusatkan perhatiannya secara penuh pada
belajar sehingga meningkatkan motivasi belajar peserta didik, yang akan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hasil pengamatan penelitian di SD Negeri 1 Padangrejo kegiatan


pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan pembelajaran kooperatif.
Proses pembelajaran kelompok yang diterapkan oleh guru, yang memberikan
kesempatan untuk berdisusi dengan temannya. Penerapan pembelajaran
kooperatif masih kurang kondusif dan maksimal, terlihat guru yang memiliki
kendala dalam penerapannya yaitu ketika membagikan kelompok, hal ini
dikarenakan guru tidak dapat memastikan kemampuan peserta didik dengan
tepat, peserta didik yang memiliki kemampuan rendah akan mengandalkan
temannya dan peseta didik yang memiliki kemamapuan akan mendominasi
proses diskusi tersebut. Guru terkendala dalam memastikan seluruh siswa
melakukan diskusi dalam kelompoknya dengan baik atau tidak. Suasana kelas
yang ribut dan gaduh sehingga peserta didik kurang memperhatikan guru saat
mengajar. Peserta didik yang kurang berani mengungkapkan pendapat. Pada
saat proses pembelajaran ada peserta didik yang kurang berpartisipasi dalam
proses pembelajaran hal ini mengakibatkan penyerapan materi tidak
maksimal. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa secara individu masih
banyak yang belum mengeri sehingga proses pembelajaran belum terlaksana
secara kondusif dan hasil belajar peserta didik yang rendah.

Proses pembelajaran peserta didik yang optimal sangat berpengaruh oleh


peran seorang guru. Kegiatan pembelajaran setidaknya membuat peserta didik
lebih kreatif dalam pembelajarannya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
guru benar-benar harus memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran, sehingga terjadi proses
pembelajaran yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran yang memacu semangat peserta didik untuk aktif ikut
terlibat dalam pengalaman belajarnya dan belajar menjadi menyenangkan
dimana proses pembelajaran harus dituntut untuk memilih metode
pembelajaran yang efektif. Guru harus dapat memahami pembelajaran yang
akan diterapkan agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dengan maksimal sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, maka perlu dikembangkan pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan untuk dapat menumbuhkan rasa percaya diri
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menggunakan model PAKEM
(pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) yang membimbing
dan mengarahkan peserta didik untuk aktif, kreatif dalam pembelajaran
sehingga tercipta situasi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Peserta didik dalam proses pembelajaran yang di ajak berfikir secara aktif
seperti bertanya, mengemukakan gagasan, bekerja baik secara individu
maupun kelompok, membangun konsep dan berpartisipasi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.

Model pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan


menyenangkan) merupakan pembelajaran yang membantu guru untuk
mengembangkan keaktifan serta kreatifitas siswa. Pembelajaran akan optimal
jika siswa aktif dalam pembelajaran, karena siswa tidak mendapatkan
pengetahuan secara langsung, akan tetapi siswa mendapatkan pengetahuanya
dari berbuat atau aktif mencari pengetahuan tersebut dari pemecahan masalah.
Dalam PAKEM, guru merancang pembelajaran sedemikian rupa dengan
bantuan berbagai media pembelajaran yang pada akhirnya dapat menjadikan
suasana pembelajaran yang menyenangkan. Model pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan (proses belajar) yang
beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman
berbagai sumber dan alat bantu belajar supaya pembelajaran lebih
menyenangkan dan efektif. Peserta didik berperan lebih aktif karena
melakukan kerja sama dengan teman-temannya. Pembelajaran dirancang
secara menarik yang membuat peserta didik tidak bosan dan lebih mudah
memahami materi pelajaran dengan perasaan senang. Peserta didik terlibat
dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui melakukan sesuatu,
menggunakan berbagai alat atau media pembelajaran dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan
cocok bagi peserta didik. Penerapan model pembelajaran PAKEM, diharapkan
peserta didik mengalami kemudahan dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan dari suatu
proses pembelajaran dapat dicapai. Peran guru dalam mencapai tujuan tersebut
yaitu sebagai pembimbing dan fasilitator peserta didik untuk dapat
memaksimalkan kompetensi yang dimiliki peserta didik.
Oleh karena itu penting untuk dilakukan penelitian dalam model pembelajaran
PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) pada proses
pembelajaran, melalui penerapan model pembelajaran PAKEM, diharapkan
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar peserta
didik. Berdasarkan masalah diatas, peneliti tertarik untuk menerapkan
pembelajaran menggunakan model PAKEM sehingga diharapkan dapat
mendukung proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik menjadi lebih
baik dan berkualitas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian


ini yaitu apakah ada perubahan pada model pembelajaran PAKEM terhadap
proses pembelajaran peserta didik pada kelas VI B di SD Negeri 1
Padangrejo?

Selanjutnya untuk menjawab masalah diatas perlu ditunjukkan masalah


penelitian secara operasional sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan dalam proses pembelajaran peserta didik yang
diterapkan pada model pembelajaran kooperatif dengan model
pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan)?
2. Bagaimana efektivitas penerapan model pembelajaran PAKEM
(pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) terhadap proses
pembelajaran?

C. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah pemahaman terhadap isi penelitian ini, maka perlu


penjelasan tentang:
1. Model pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan) merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang
mengharuskan keterlibatan siswa secara aktif, memberikan kesempatan
yang luas kepada siswa untuk mengeksplorasi informasi, mengidentifikasi
dan memecahkan masalah serta membangun sendiri konsep-konsep yang
ingin dipelajarinya. Keseluruhan pengalaman belajar ini akan memberikah
keterampilan kepada peserta didik bagaimana sesungguhnya belajar yang
dapat menjadi bekal untuk peserta didik. Dengan model pembelajaran
PAKEM, diharapakan dapat meningkatkan perhatian peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran sekaligus dapat memaksimalkan hasil belajar
peserta didik.
2. Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan
keterlibatan semua peserta didik melalui kegiatan diskusi kelompok kecil.
Kelompok kecil tersebut terdiri dari beberapa peserta didik yang
kemampuan berbeda. Peserta didik dalam kelompok kooperatif belajar
berdiskusi, saling membantu, dan mengajak satu sama lain untuk
mengatasi masalah belajar. Pembelajaran kooperatif mengkondisikan
peserta didik untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja
kelompok untuk menuntaskan masalah dalam belajar. Pembelajaran
kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mengutamakan
kebersamaan kelompok.
3. Proses pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar yang berperan
dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Dari proses pembelajaran
itu akan terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa
untuk menuju tujuan yang lebih baik. Proses pembelajaran yaitu proses
yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru dan siswa serta
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif dalam
proses dalam proses belajar dan proses mengajar untuk mencapai tujuan
belajar.
4. Subjek pada penelitian ini adalah wali kelas guru kelas VI B di SD Negeri
1 Padangrejo tahun pelajaran2022-2023.
5. Objek penelitin ini adalah proses pembelajaran pesert didik setelah
diterapkan model pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan) .
6. Waktu penelitian semester genap tahun 2022/2023.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah dipaparkan diatas, maka


tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perubahan pada model
pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan) terhadap proses pembelajaran kelas VI B di SD Negeri 1
Padangrejo ditunjukkan dengan:

1. Mengetahui perbedaan dalam proses pembelajaran peserta didik yang


diterapkan model pembelajaraan kooperatif dengan model pembelajaran
PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) .
2. Mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran PAKEM
(pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) terhadap proses
pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:


1. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan informasi tentang model pembelajaran
alternatif untuk meningkatkan proses pembelajaran peserta didik
khususnya di SD Negeri 1 Padangrejo.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik
terhadap proses pembelajaran yang diberikan oleh guru.
3. Bagi Peneliti
Sebagai suatu sumber ide dan referensi dalam menerapkan model
pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan) agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan
berkualitas.

4. Bagi Sekolah
a. Memberikan informasi untuk upaya penigkatan kualitas terhadap
proses pembelajaran.
b. Memberikan suatu informasi mengenai model pembelajaran yang
dapat digunakan di kelas sehingga dapat menjadi acuan selama proses
pembelajaran disekolah.

Anda mungkin juga menyukai