Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HURUF KAPITAL

Dosen pengampu : Ari rohmawati, M.Pd.


Disusun oleh :
Tegar Advin Pranata (2021406405118)

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PRINGSEWU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat
hidayahnya serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ HURUF KAPITAL”
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu kami mengharapkan
segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan makalah ini jauh
lebih baik lagi. Kami memohon maaf setulus tulusnya atas kesalahan maupun
kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Pringsewu, 3 Desember 2022

Trgar Advin
Pranata
2021406405118
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................


KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan masalah......................................................................... 3
C. Tujuan penulisan ......................................................................... 3
D. Manfaat penulisan ........................................................................ 3

BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................... 4


A. Definisi huruf kapital ................................................................... 4
B. Penggunaan huruf kapital ............................................................ 8
BAB III PENUTUP ................................................................................. 15
A. Kesimpulan .................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 16


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Kridalaksana (2001:89) “Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang
merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa “Huruf kapital
adalah huruf yang ditulis dengan huruf besar pada awal kalimat dan pada akhir
kalimat yang kita bubuhkan tanda titik (Effendi, 2010:179).
kesalahan penggunaan huruf kapital yaitu:
1 huruf kapital sebagai huruf pertama awal kalimat,
2 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang,
3 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
4 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
besar atau hari raya
5 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi,
Dari kesalahan penulisan huruf kapital di atas, kesalahan penulisan huruf kapital
masih terjadi dalam tulisan siswa dalam proses belajar hal tersebut
mengimplikasikan bahwa tujuan pengajaran bahasa belum tercapai secara
maksimal. Semakin tinggi kualitas kesalahan berbahasa itu, maka semakin sedikit
tujuan pengajaran bahasa yang dicapai. Untuk itu maka kesalahan berbahasa yang
dilakukan oleh siswa harus dikurangi sampai ke batas minimal, bahkan
diusahakan dihilangkan sama sekali. Hal ini dapat tercapai jika guru pengajar
bahasa mengkaji secara mendalam segala aspek seluk beluk kesalahan berbahasa
itu.
Penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan dalam kehidupan modern sekarang
ini, ternyata keterampilan menulis kurang mendapat perhatian. Pendidik (guru)
merupakan salah satu tugas untuk melatih keterampilan menulis siswa, dan
tentunya perlu memahami dengan baik keterampilan menulis. Pemahaman
konsep menulis menjadi penting bagi kita karena dalam praktek kesehariannya
2

banyak orang yang terampil membaca tetapi mengalami kesulitan dalam menulis.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Pemahaman akan tata bahasa perlu diperhatikan dalam menulis atau hasil
tulisan lain yang bersifat ilmiah maupun nonilmiah. Dengan memperhatikan tata
bahasa yang baik dan benar siswa dapat membiasakan bahwa hal tersebut
memanglah perlu dalam keterampilan berbahasa khususnya keterampilan
menulis.
Menulis harus menggunakan aturan-aturan yang terdapat dalam bahasa Indonesia.
Sebagai pemakai bahasa, kita wajib mematuhi aturan baku berbahasa yang
dinyatakan dalam ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dikenal dengan
EYD.
Bentuk tulisan yang baik adalah tulisan yang memperhatikan penggunaan
huruf, penggunaan tanda baca dan lain-lain. Di dalam menulis paragraf penulisan
huruf kapital dan tanda baca perlu ditingkatkan dan dimengerti oleh setiap
pemakai bahasa Indonesia, khususnya bagi siswa-siswi. Penerapan penulisan
huruf kapital merupakan aturan-aturan yang harus ditaati oleh pemakai bahasa
untuk keteraturan dan keseragaman bentuk dalam bahasa tulis. Keteraturan
bentuk akan berpengaruh pada ketepatan dan kejelasan makna. Dengan demikian,
penulis dapat menyampaikan maksud yang ingin disampaikan melalui tulisannya.
Dapat disimpulkan bahwa dari penelitian yang telah dilakukan oleh (Fatimah,
Jurnal Pujangga 2020)journal of Elementary Education : 2019). Pemakaian huruf
kapital sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat (62,3%); Pemakaian huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, yang diikuti nama orang. (0%); Pemakaian huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang (25%); Pemakaian huruf kapital
dipakai sebagai nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah (66,7%);
Pemakaian huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi (25%).
Faktor – faktor yang menyebabkan kesalahan penulisan huruf kapital
1. Kurangnya menguasai siswa mengenai materi penggunaan huruf kapital
diawal kalimat.
3

2. Motivasi belajar siswa rendah


3. Malas mempelajari ejaan yang disempurnakan (EYD)
4. Materi ajar guru khususnya pada huruf kapital yang kurang dipahami siswa
5. Guru kurang efektif dalam menjelaskan materi tentang huruf kapital.
Solusi atas permasalahan di atas adalah dengan cara melaksanakan pembelajaran
menulis dengan pendekatan proses, meningkatkan penguasaan penggunaan huruf
kapital siswa dengan membaca, dan memperbanyak latihan menulis. Pentingnya
makalah dibuat untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan siswa dalam
penggunaaan serta penulisan huruf kapital dan memperkuat pemahaman terutama
mahasiswa dalam penggunaan huruf kapital .
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi huruf kapital ?
2. Bagaimana penggunaan huruf kapital ?
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan
penulisan makalah yang ingin dicapai adalah:
1. Agar pembaca mengetahui definisi huruf kapital.
2. Agar pembaca mengetahui penggunakaan huruf kapital yang baik dan benar.
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat Bagi pembaca
Makalah ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan untuk mengetahui
bagaimana penggunaan huruf capital yang baik dan benar.
2. Manfaat Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis dapat menambah wawasan dan lebih memperdalam
keilmuan tentang penggunaan huruf kapital yang baik dan benar.
4

BAB II KAJIAN
PUSTAKA

A. HURUF KAPITAL
1) Definisi huruf kapital
Turniawan (2018), “Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk
lebih besar dari huruf biasa” (h. 3). Jadi, huruf kapital adalah huruf yang
memiliki ukuran dan bentuk huruf nya yang lebih besar di bandingkan huruf-
huruf lainnya.
Arifin dan Tasai (2009) menyatakan bahwa, “Huruf Besar atau Huruf Kapital,
penulisan huruf kapital yang kita jumpai dalam tulisan-tulisan resmi kadang-
kadang menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku” (h.175). Maksud di
sini, huruf kapital juga disebut huruf besar, dan biasanya terjadi kesalahan
dalam penulisan nya yang menyimpang dari aturan-aturan yang berlaku.
Sugiarto (2013) menyatakan bahwa, “Huruf kapital sering di ganti dengan
istilah huruf besar. Namun istilah ini agak membingungkan karena pada
kenyataannya ada huruf kecil yang besar (ukurannya) dan ada huruf besar
yang kecil (ukurannya)” (h. 11). Itu artinya, huruf kapital tidak bisa disebut
juga huruf besar, karena tidak semua huruf yang ukurannya besar disebut
huruf kapital begitu pun sebaliknya.
Menurut Sugiarto (Wahyuni, 2020) huruf kapital dimaknai sebagai suatu
huruf yang berukuran dan memiliki bentuk yang khusus. Huruf kapital adalah
huruf yan memiliki ukuran dan bentuk khusus (lebih besar dari huruf biasa)
dan dibedakan berdasarkan penggunaannya dari huruf bukan kapital.
Strizver, I. (2006) menyatakan huruf kapital hanya boleh digunakan untuk
kata atau ungkapan yang sangat penting yang telah lama dibahas atau dirujuk
dalam teks (dalam Babayiğit, 2019;372).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian huruf kapital dipisahkan,
huruf diartikan sebagai unsur abjad yang melambangkan bunyi, sedangkan
5

kapital diartikan sebagai huruf yang berukuran lebih besar dari pada huruf
biasa yang berukuran kecil dari huruf kapital.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian huruf kapital dipisahkan,
huruf diartikan sebagai unsur abjad yang melambangkan bunyi, sedangkan
kapital diartikan sebagai huruf yang berukuran lebih besar dari pada huruf
biasa yang berukuran kecil dari huruf kapital.
Menurut Anjar, Fita, dan Lisa (2018:13) Huruf kapital adalah sebagai
berikut:
No Huruf kapital Huruf non kapital
1. A a
2. B b
3. C c
4. D D
5. E e
6. F f
7. G g
8. H h
9. I i
10. J j
11. K k
12. L l
13. M m
14. N n
15. O o
16. P p
17. Q q
18. R r
19. S s
20. T t
6

21. U u
22. V v
23. W w
24. X x
25. Y y
26. Z z

B. PENGGUNAAN HURUF KAPITAL


Aturan-aturan penggunaan huruf kapital terbagi atas beberapa bagian antara lain
sebagai berikut:
a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci, termaswuk kata ganti untuk
Tuhan.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
g. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa.
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah.
i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama Negara,
lembaga pemerintahan danketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali
kata seperti dan.
7

k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsure kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama untuk singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
n. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai
dalam penyapaan dan pengacuan.
Dari aturan-aturan tersebut, terdapat pula larangan tentang penggunaan huruf
kapital anatara lain sebagai berikut:
a Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
b Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan pangkat yang
tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
c Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa suku bangsa,
dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
d Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
e Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis.
f Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama
resmi Negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan, serta nama
dokumen resmi.
g Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
8

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat.

Misalnya:

Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu belum selesai.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pe- tikan langsung.

Misalnya:

Adik bertanya, “ Kapan kita pulang?”


Bapak menasihatkan, “ Berhati-hatilah, Nak!”
“Kemarin engkau terlambat,” katanya.
“Besok pagi,” kata Ibu, “dia akan berangkat.”

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang


berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk
Tuhan.

Misalnya:

Allah Alkitab Islam Yang M aha kuasa Quran K risten Yang Maha
Pengasih Weda T uhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-
Nya.

Bimbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,


keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin
9

S ultan H asanuddin

H aji Agus S alim


I mam Syafii
N abi Ibrahim

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

Misalnya:

Dia baru saja diangkat menjadi sultan.

Tahun ini ia pergi naik haji.

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya:
Wakil Presiden Adam
Malik Perdana Menteri
Nehru Profesor Supomo
L aksamana M uda Udara Husen
Sastranegara S ekretaris J enderal
Departemen Pertanian Gubernur Irian Jaya

Huruf kapital tidak dipa kai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.

Misalnya:

Siapa gubernur yang baru dilantik itu?


Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi m ayor jenderal.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.


1

Misalnya:

A mir H amzah
Dewi S artika
Wage R udolf S upratman H alim Perdanakusumah Ampere

Huruf kapital tidak dipa kai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

mesin diesel 10 volt


5 ampere

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.

Misalnya:

bangsa I ndonesia suku S


unda bahasa I nggris

Huruf kapital tidak dipa kai sebagai huruf perta- ma nama bangsa, suku, dan
bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.

Misalnya:

mengidonesiakan kata asing keinggris- i nggrisan

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah.

Misalnya:

bulan Agustus hari N atal


bulan M aulid Perang Candu
hari Galungan tahun Hijriah
1

hari J umat tarikh M asehi hari Lebaran


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.

Misalnya:

Soekarno dan Hatta mem proklamasikan kemerdekaan bangsanya.


Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang d unia.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.


Misalnya:
Asia TenggaraK ali B rantas
B anyuwangi Lembah B aliem B
ukit B arisan Ngarai S ianok
Cirebon Pegunungan J ayawijaya
Danau Toba S elat Lombok
Dataran T inggi Dieng Tanjung H arapan
Gunung S emeru Teluk Benggala
J alan Diponegoro Terusan S uez
J azirah A rab

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri.

Misalnya:

berlayar ke teluk mandi di k


ali menyeberangi selat
pergi ke arah tenggara

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
1

digunakan sebagai nama jenis.

Misalnya:

garam i nggris gula jawa

kacang bogor pisang ambon

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama se- mua unsur nama
negara,lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi
kecuali kata seperti dan.

Misalnya:

R epublik Indonesia
M ajelis Permusyawaratan R akyat
Departemen Pendidikan dan K ebudayaan
B adan Kesejahteraan Ibu dan A nak
Keputusan Presiden R epublik I ndonesia,
Nomor 57, Tahun 1972

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perta- ma kata yang bukan nama
resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama
dokumen resmi.

Misalnya:

menjadi sebuah republik beberapa badan h ukum kerja sama antara pemerintah
dan rakyat menurut u ndang- u ndang yang berlaku

11. Huruf kapital dipakai se bagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terda- pat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Misalnya:

Perserikatan B angsa- B angsa


1

Yayasan Ilmu- Ilmu Sosial


U ndang- U ndang Dasar R epublik I ndonesia
R ancangan U ndang- U ndang Kepegawaian

12. Huruf kapital dipakai se bagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar,
dan judul karan gan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang
tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma .
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra .
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pemba- ngunan .
la menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata.”

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan
sapaan. Misalnya:
Dr. doktor
M.A. master of arts
S.H. sarjana hukum
S. S. sarjana sastra
Prof. profesor
T n. tuan
Ny. nyonya
S dr. saudara
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Misalnya:

“Kapan B apak berangkat?” tanya Harto. Adik bertanya, “Itu apa, B u?”
1

Surat S audara sudah saya terima. “Silakan duduk, Dik” kata Ucok. Besok
Paman akan datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat. Para ibu mengunjungi Ibu Hasan. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf perta- ma kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.

Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua k akak dan adik saya sudah
berkeluarga. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

Misalnya:

Sudahkah A nda tahu?


Surat A nda telah kami terima.
1

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Huruf kapital dimaknai sebagai suatu huruf yang berukuran dan memiliki bentuk
yang khusus. Huruf kapital adalah huruf yan memiliki ukuran dan bentuk khusus
(lebih besar dari huruf biasa) dan dibedakan berdasarkan penggunaannya dari
huruf bukan kapital.
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung, Huruf
kapital dipakai sebagai huruf Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-
unsur nama orang. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan
bahasa. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsure
kata ulang sempurna, Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

B. Saran
Bagi guru harus meningkatkan kreatif belajar mengajar khususnya pada materi
penulisan huruf kapital agar pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang
aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
1

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Alek 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Erlangga Chaer,

Abdul 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia Jakarta Rincka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta:Balai Pustaka

Murtiani, Anjar, Fita Nurarifah, Lia Noviastuti, 2018. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia.Yokyakarta: Araska Publisher

Suparian. 2019. Panduan Lengkap Ejaan Yang Disempurnakan, Yogyakarta:


PT.Pustaka Baru

Ariyanti Riri, 2019 Analisis kesalahan Penggunaan Huruf Kapatal tanda baca dan
Penulisan kata pada koran mercusuar Bahasa dan Sastra 4 (4)

Mulyati Sri 2022 Kemampuan siswa dalam menuliskan huruf kapital dan tanda Baca
pada Penulisan Karangan Deskripsi Jurnal Basicadu 6 (2), 2495-2504

SITEPU, DEA VICTORYA BR 1505030187 (2019) Kemampuan Siswa


Menggunakan Huruf Kapital Dalam Menulis Di Kelas IV SD NEGERI
053963 RAJA TENGAH Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi thesis,
UNIVERSITAS QUALITY

Anda mungkin juga menyukai