Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KESALAHAN

BERBAHASA PADA JURNAL METODE KERJA PELAKSANAAN


PEMBANGUNAN RANGKA BETON MENGGUNAKAN SISTEM
LONCAT LANTAI (SLL)
Rendra Dirga Alfianda1 , Koespiadi2 dan Florianus Rooslan Edy Santosa3
1 Juni 2021

Kelompok 4

Ardian Nurfandi R (7011210160)


Fahmi Fauzi Herdiana (7011210172)
Kiki Nurjanah (7011210120)

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERRSITAS GALUH
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " analisis kesalahan berbahasa pada jurnal metode kerja
pelaksanaan pembangunan rangka beton menggunakan sistem loncat lantai (sll)" dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang cara Menganalisis makalah penelitian, jurnal,
skripsi, dan lain-lain.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Idan Setiari, DRS.,M.Pd.. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Ciamis, 12November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi ..................................................................................................................ii
BAB I Pedahuluan....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian ..........................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................3

BAB II Landasan Teori ..........................................................................................4


2.1 Metode Pelaksaan ..........................................................................................4
2.2 Metode Penelitian ..........................................................................................5
2.3 Analisis..........................................................................................................5

BAB III Analisis dan Pembahasan.........................................................................6


3.1 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 36..........................................6
3.2 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 37..........................................6
3.3 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 38..........................................6
3.4 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 39..........................................7
3.5 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 40..........................................7
3.6 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 41..........................................7
3.7 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 43..........................................8

BAB IV Kesimpulan............................................................................................................9

4.1 Kesimpoulan ............................................................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk saling berkomunikasi. Melalui bahasa
manusia dapat berinteraksi. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada empat keterampilan
berbahasa yang harus dimahasiwai dan dikuasai oleh mahasiwa. Empat keterampilan tersebut
yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara dan
keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut keterampilan menulislah yang
dianggap sebagian mahasiwa sulit. Karena tidak semua orang dapat menulis dengan mudah
dan mengeluarkan apa yuang dipikirkan dalam bentuk tulisan.

Menurut Tarigan (2008:22) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-


lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik terebut kalau mereka memahami bahasa
dan gambaran grafik itu.. Menulis juga merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, secara tidak tatap muka dengan
orang lain.

Dalam proses mengarang mahasiwa harus menggunakan kata-kata baku dan pedoman
EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) dengan tepat dan benar. Mengarang merupakan bagaian dari
keterampilan menulis. Melalui keterampilan menulis mahasiwa dapat berfikir secara teratur.
Dalam menulis sebuah karangan mahasiwa tidak hanyaketerampilan menulis saja yang
ditekankan. Begitu pula dengan menulis karangan deskripsi, mahasiwa dituntut dapat
menulis dengan bahasa yang baik dan benar. Mahasiwa juga harus merangkai kata-kata dan
menggunakan tanda baca yang tepat.

Pengguanaan bahasa sehari-hari yang digunakan mahasiwa dapat mempengaruhi


pemilihan kata dalam menulis. Mahasiwa seringkali menggunakan kata-kata yang tidak tepat
dan tidak sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia). Penggunaan kata tersebut dilakukan
dengan tidak sengaja.Mahasiwa cenderung menganggap bahwa kata-kata yang mereka pilih
itu benar dan lazim digunakan. Kosakata yang digunakan mahasiwa juga tidak tepat, pada
akhirnya sebagian tulisan akan membingungkan pembaca. Ketika menggunakan tanda baca
mahasiwa juga kurang teliti. Mereka cenderung salah memberi tanda titik (.) dan tanda koma

1
(,). Penggunaan huruf kapital juga masih salah dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang benar.

Penggunaan huruf kapital dalam karangan mahasiwa masih perlu dibenahi karena
penggunaannya belum sesuai. Misalnya ketika menulis kata pada awal kalimat, mahasiwa
masih menggunakan huruf kecil. Seharusnya mahasiwa menggunakan huruf besar karena
kata tersebut ada di awal kalimat. Ketika menulis nama orang terakadang mahasiwa juga
menggunakan huruf kecil. Berdasarka latarbelakangyang telah diuraikan di atas, peneliti
tertarik untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan huruf

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberpa identifikasi masalah yaitu :


1. Penggunaan bahasa yang digunakan untuk menulis mahsiswa sudah bisa menggunakan
ejaan sesuai EYD (Ejaan yang disempurnakan) bahsa yang sesuai dengan kaidah
kebahasaan sesuai KBBI.
2. Mahasiswa mampu menggunakan huruf kapital dan menempatkan huruf kapital dengan
benar.
3. Mahasiswa sudah bisa menggunakan tanda baca yang tepat dan dapat menempatkan
tanda baca pada kalimat seharusnya.

1.3 Rumusan masalah

Makalah ini berjudul () maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Apa itu kalimat yang benar sesuai EYD dan KBBI?
2. Bagaimanakah cara menggunakan huruf kapital dan menempatkan huruf kapital dengan
baik dan benar ?
3. Bagaimanakah cara menggunakan tanda baca yang tepat dan menempatkan tanda baca
pada kalimat yang seharusnya?

2
1.4 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat mengemukakan beberapa


tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui cara menggunakan kalimat sesuai ejaan yang benar dan dapat
menggunakan kaidah kebahasaan sesuai dengan KBBI.
2. Agar mampu menggunakan huruf kapital dan menempatkan huruf kapital dengan benar.
3. Untuk mengetahui cara menggunakan tanda baca yang tepat dan menempatkan tanda
baca pada kalimat yang seharusnya.

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat penyusunan penelitian ini memberikan manfaat baik secara teoritik maupun
secara praktik meliputi :

1. Secara teoritik, manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui
cara penulisan yang baik dan benar dalam penggunaan bahasa, penggunaan huruf kapital
yang benar dan penempatan tanda baca yang tepat .
2. Secara praktik, manafat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dapat dijadikan acuan
dalam melakukan penulisan yang baik dan benar.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Metode Pelaksanaan


Menurut Koespiadi (2019), Sistem loncat lantai didasarkan pada banyaknya
permintaan pembangunan gedung bertingkat di era sekarang. Sebagai teknik sipil kita
dituntut untuk menggunakan metode yang dirasa efektif secara waktu, biaya dan juga
tenaga. Metode pelaksanaan loncat lantai ini meloncati satu lantai, jadi proses
pembangunan akan langsung 2 tingkat, dan melewati 1 lantai dibawahnya. Metode ini
bertujuan untuk meningkatkan kecepatan pembanguna gedung bertingkat, dimana akan
memberikan ruang bagi para pekerja yang lebih luas.
Metode sistem loncat lantai ini terdapat penggabungan tinggi kolom saat proses
konstruksi berlangsung, maka perlu pengontrolan terhadap kelangsingan kolom, beban
tekuk, dengan mempertimbangkan gaya aksial, lateral dan eksentrisitas.
Metode loncat lantai merupakan metode pelaksanaan yang terbilang baru dalam
proses pembangunan. Metode ini bertujuan untuk mempercepat proses pembangunan
gedung bertingkat, alur metode loncat lantai yaitu membangun kolom lantai dasar lalu
dilanjut kolom lantai satu, setelah itu baru membangun balok di lantai dua dan secara
bersamaan membangun balok di lantai satu yang sengaja dilewati, begitu dan seterusnya.
Permasalahan yang ada didalam proses pembangunan dengan metode loncat
lantai adalah faktor tekuk kolom atau kelangsingan kolom. Karena konstruksi kolom
cukup tinggi tanpa adanya pengaku berupa balok. Untuk mengetahui tingkat kecepatan
proses pembangunan harus melalui beberapa analisis.
Jadi pekerjaan Struktur vertikal dapat berjalan dalam satu waktu dengan pekerjaan
struktur Horizontal. Metode sistem loncat lantai ini terdapat penggabungan tinggi kolom
saat proses konstruksi berlangsung, maka perlu pengontrolan terhadap kelangsingan
kolom, beban tekuk, dengan mempertimbangkan gaya aksial, lateral dan eksentrisitas.

2.2 Metode Penelitian


Data yang digunakan baik untuk pemodelan struktur maupun data pekerja didapat
dari data primer dan sekunder pada proyek “THE GRAND STAND APARTMENT”

4
pada rentang tanggal 9 Oktober s.d 24 Desember 2020. Data yang diambil meliputi
Gambar shopdrawing, form pelaksanaan. Gambar shopdrawing berguna untuk
mengetahui dimensi dan spesifikasi struktural pada bangunan tersebut

2.3 Analisis
Menurut Riza, Muhammad (2014) Analisis yang dilakukan pada bangunan
apartemen 31 lantai dalam penelitian ini menggunakan program bantu analisis struktur
dengan memasukkan beberapa parameter seperti beban aksial, beban lateral, dan jenis
perletakan free–fixed, dan menggunakan beberapa kombinasi konfigurasi pembebanan
untuk mendapatkan nilai bending moment yang terjadi (SNI 2847:2019). Pasca
pemodelan 3D langkah selanjutnya adalah analisis struktur untuk mendapatkan kontrol
yang sesuai untuk mengetahui batas aman. Beberapa Point atau Parameter yang akan
ditinjau terkait kontrol diantaranya sebagai berikut

1. Kontrol terhadap beban tekuk yang bekerja pada kolom.


2. Kontrol terhadap kelangsingan kolom.

Hasil analisis yang didapat Schueller, (2001) t dari program ETABS yaitu berupa
parameter struktur seperti Gaya aksial dan lateral yang bekerja, Kondisi perletakan, rasio
kelangsingan, tingkat kekakuan struktur, gaya geser dan momen lentur yang terjadi,
hingga potensi buckling. Semua hasil atau parameter yang didapatkan ini juga dapat
disebut variabel kontrol, yaitu akan digunakan metode perbandingan dan menyimpulkan
apakah metode SLL ini lebih efektif dari metode konvensional, jika iya berapa persen
tingkat kefektifannya.

5
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 36

Dalan Kamus Besar Bahasa Indonesia, mana diartikan sebagai kata ganti tempat yang
tidak tentu,maka dipadukan dengan di sebagai kata depan. Sehingga penulisan yang tepat yaitu
di mana,bukan dimana.

3.2 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 37

Kata start merupakan bahasa asing yang kurang baku untuk dipegunakan sehingga
penulisan yang benar yaitu mulai.

Penulisan yang tepat yaitu di mana,bukan dimana.

Penulisan yang tepat yaitu di bawahnya.

3.3 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 38

Penulisan yang berlebihan seharusnya cukup satu “adalah”.

Penulisan kata gambar di tengah kalimat yang menggunakan huruf awalan kapital yang
seharusnya berawalan huruf kecil.

6
3.4 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 39

Penulisan kata di analisis harusnya disatukan menjadi dianalisis

3.5 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 40

Penulisan yang tepat yaitu di atas,bukan diatas

3.6 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 41

Penulisan kata tahap di tengah kalimat yang menggunakan huruf awalan kapital yang
seharusnya berawalan huruf kecil.menjadi 14 tahap

Penulisan yang tepat yaitu pertahap,bukan per tahap

7
3.7 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Halaman 43

Daftar Pustaka

Seharusnya:

8
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Hasil dari pembahasan di atas,maka hal-hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai
berikut:
kalimat yang sesuai EYD dan KBBI adalah kalimat yang mengikuti aturan kaidah yang
berlaku.Seperti:
1. huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.Misalnya:Dia mengantuk.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pe-tikan langsung.Misalnya:”Adik bertanya,

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.Misalnya:Allah
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,keturunan, dan
keaga-maan yang diikuti nama orang.Misalnya:Mahaputra Yamin
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.Misalnya:bulan Agustus

Pemakaian Tanda Baca


1. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atauseruan.Misalnya:
Ayahku tinggal di Solo.
Biarlah mereka duduk di sana.
2. Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
Saya mcmbeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus
memerlukan perangko.
3. Tanda Titik Dua (:)
1a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
4. Tanda Titik Koma(;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisah-kan bagian-bagian kalimat yang sejenis
dan se-tara.
Misalnya:
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
5. Tanda Hubung (-)

9
Tanda Hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian
baris.Misalnya:
Di samping cara-cara lama itu ada juga cara yang baru
Yang kami sampaikan hanya beberapa saja selebihnya masih banyak pedoman-pedoman ejaan
yang terdapat di PUEBI maupun internet.

10

Anda mungkin juga menyukai