Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
GASAL 2022/2023
i
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul "Kalimat Efektif” dapat selesai
seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak
lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril,
baik secara langsung maupun tidak langsung . Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan
semangat agar makalah ini dapat terselesaikan.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini
membahas tentang kalimat efektif.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
benar. Tujuan pembelajaran menulis karya ilmiah bagi seorang mahasiswa adalah
untuk meningkatkan kemampuan berfikir logis, bernalar kepentingan emosional,
serta meningkatkan kepekaan dan kemauan mahasiswa untuk memahami dan
meminati karya tulis.
Salah satu penugasan yang sering kali diberikan kepada mahasiswa yakni
makalah. Makalah adalah salah satu karya tulis ilmiah yang sering digunakan
dalam dunia pendidikan. Mahasiswa biasanya diberikan tugas untuk menulis
makalah. Keberadaan pedoman tersebut, diharapkan mahasiswa Universitas
Semarang menggunakan kalimat yang baik dan benar,khusus pada bentuk
penggunaan kalimat efektif ditinjau dari kesatuan gagasan/ide, kelengkapan
unsur, kepaduan, kehematan, dan penekanan. Namun, pada kenyataannya tidak
demikian karena dalam beberapa hal mahasiswa masih terbiasa mengabaikan
kaidah yang ada, berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku yaitu lugas, logis,
efektif, efisien, objektif, sistematis. Berdasarkan kaidah nya maka kelengkapan
sebuah kalimat sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu,
minimal kalimat harus memiliki subjek dan predikat yang mana harus ditulis
sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kata yang digunakan
dalam membentuk kalimat juga harus tepat, sehingga kalimat akan menjadi jelas
maknanya. Kalimat yang benar dan jelas akan mudah dipahami orang lain secara
tepat. Maka pada penulisan makalah sangat diperlukan penggunaan kalimat
efektif dengan benar dan tepat.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah yang
berlaku,misalnya unsur-unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek
dan predikat), memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan menentukan istilah
yang tepat pada kalimat tertentu. Badudu (1995:36) mengemukakan bahwa
kalimat efektif ialah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau yang
dirasakan oleh si pembicara dapat diterima dan dipahami oleh pendengar, sama
benar apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si
pembicara atau penulis. Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan
2
untuk memunculkan kembali gagasan pada pikiran pembaca seperti apa yang
terdapat pada pikiran penulis. Keterkaitan antar kalimat dalam paragraf juga perlu
diperhatikan sehingga penggunaan dan pemilihan bahasa, kata maupun kalimat
tidak sia-sia yang akhirnya tidak keluar atau melebar dari pokok permasalahan
yang menjadi bahan pembicaraan pada suatu paragraf yang konsisten dan terpadu.
Pengajaran kalimat efektif termasuk salah satu pengajaran keterampilan
berbahasa yang
menuntut strategi yang efektif dan efisien tidak lepas dari kata-kata yang
membangun. Kalimat yang digunakan harus benar-benar dikuasai dan mudah
dipahami oleh pembaca dan pendengar. Memahami kalimat efektif harus melihat
dari segi karakteristiknya antara lain: kesatuan,kepaduan, kelogisan, keparalelan,
kehematan, dan ketepatan. Karakteristik disini maksudnya adalah sebuah
keterampilan membuat pengetahuan yang dipraktekkan dan dilaksanakan
berdasarkan memahami kaidah-kaidah dari kalimat efektif tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mayoritas masyarakat Indonesia tidak mampu
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Secara kebahasaan, kesulitan tersebut
merupakan akibat dari ketidakmampuan pembicara atau penulis untuk
mengungkapkan kalimat-kalimat yang benar sebagai media penyampaian ide-
idenya. Hal ini merupakan salah satu kendala dalam pengembangan ilmu.
Kenyataannya masih banyak mahasiswa yang belum memahami kalimat efektif.
Kalimat efektif bukan lagi hal yang jarang didengar dalam bidang pendidikan,
kalimat efektif sudah biasa dan sering di gunakan hanya saja masih banyak
penggunaanya yang kurang tepat. Kesalahan dalam penggunaan kalimat efektif
terjadi karena mahasiswa kurang memperhatikan kaidah Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia dan penggunaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
sehingga mereka tidak menggunakannya secara baik dan benar. Fenomena seperti
ini perlu diatasi dengan segera. Melihat betapa pentingnya penggunaan kalimat
efektif yang tepat bagi mahasiswa dalam membuat sebuah makalah yang
merupakan karya ilmiah, sangat penting untuk menguasai kalimat efektif, agar isi
3
dari makalah tersebut mencerminkan karya ilmiah yang sempurna. Namun,
kenyataannya masih banyak mahasiswa yang tidak memperhatikan penggunaan
kalimat yang efektif khususnya pada makalah bagian pendahuluan yang
merupakan hasil pemikiran sendiri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Unsur-unsur dalam kalimat harus terpadu dan saling berhubungan satu
sama lain. Bentuk-bentuk kesalahan yang menjadikan kalimat tidak padu
sebagai berikut.
1. Penggunaan kata ganti yang salah
2. Penempatan kata depan yang kurang tepat
b) Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya jika, bentuk pertama menggunakan kata benda bentuk
berikutnya juga menggunakan kata benda. Jika bentuk pertama menggunakan
kata kerja, bentuk kedua juga menggunakan kata kerja.
c) Kelogisan
Kalimat efektif mengandung makna yang logis atau dapat diterima
akal sehat. Kalimat efektif harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku
secara umum.
d) Kehematan
Kalimat efektif menggunakan pilihan kata yang tepat dan tidak
berlebihan.
e) Penekanan
Cara lain untuk membentuk kalimat efektif adalah dengan memberi
penekanan pada unsur-unsur penting di dalam kalimat. Penekanan itu dapat
dilakukan melalui:
1) Menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
2) Mengulang-ulang bagian kalimat yang dianggap penting.
3) Memindahkan unsur-unsur penting dalam kalimat ke bagian awal kalimat.
4) menggunakan kata yang maknanya berlawanan atau bertentangan pada unsur
yang ingin ditekankan.
5) Menggunakan ejaan yang tepat.
6
Kalimat dikatakan efektif jika kalimat mampu membuat proses penyampaian dan
penerimaan itu berlangsung secara sempurna (Sudiara, 2006:152) (dalam jurnal
Indrayani dkk,). Artinya, informasi yang disampaikan tergambar lengkap dalam
pikiran si penerima, sama seperti yang disampaikan atau dimaksudkan oleh penutur.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah
kalimat yang singkat, padat, dan dapat menyampaikan pesan yang tepat serta terdiri
atas satu gagasan pokok, yakni subjek dan predikat. Penulisan kalimat efektif sesuai
dengan ejaan yang baku (EYD). Kata-kata yang digunakan dalam membentuk sebuah
kalimat harus dipilih dengan tepat agar kalimat tersebut lebih jelas maknanya.
Berikut ini kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam makalah mahasiswa S1
Program Studi Informatika Universitas Semarang dirinci sebagai berikut :
7
Disempurnakan karena pada data tersebut terdapat unsur (PEL) seharusnya di awal
kalimat harus unsur subjek agar kalimat menjadi efektif. Menurut Purwandari
(2015:66) mengemukakan bahwa kata-kata yang membentuk kalimatnya haruslah
dipilih secara tepat, sehingga makna kalimat menjadi jelas. Berikut perbaikan
kalimat.
“Kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak, agar dalam penyusunan makalah ke depan lebih baik. “
Unsur-unsur dalam kalimat harus terpadu dan saling berhubungan satu sama
lain. Bentuk kesalahan yang menjadikan kalimat tidak padu adalah sebagai berikut.
a. Penempatan kata depan yang kurang tepat. Contoh temuan penempatan kata
depan yang kurang tepat. Dapat dilihat pada data berikut
“Dan salah satu penemuan yang paling dikenal adalah munculnya istilah Animasi.”
b. Penempatan kata ganti yang salah. Contoh temuan penempatan kata ganti
yang kurang tepat. Dapat dilihat pada data berikut
8
“Animasi merupakan konsep dan teknologi dari unsur – unsur gambar, suara,
serta video disatukan didalam komputer untuk disimpan”
Data tersebut terdapat penggunaan kata ganti yang kurang tepat, sehingga
kalimat menjadi kurang efektif karena terdapat penggunaan kata yaitu kata-di yang
berlebihan pada kalimat tersebut, sehingga kalimat menjadi rancu. Agar kalimat
menjadi efektif maka kata ganti -di disesuaikan dengan kalimat yang sebelumnya
Berikut perbaikan kalimat.
“Animasi merupakan konsep dan teknologi dari unsur – unsur gambar, suara,
serta video disatukan dalam komputer untuk disimpan”
9
“Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali rangkaian
gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan.”
b. Penggunaan kata yang berlebihan atau mubazir. Contoh temuan kata yang
berlebihan yang kurang tepat. Dapat dilihat pada data berikut
“Maka kemudian banyak diciptakannya alat-alat yang mendukung konsep animasi
ini.”
Data tersebut marupakan penggunaan kalimat yang kurang efektif karena
adanya penggunaan konjungsi atau pilihan kata yang berlebihan yaitu kata maka
kemudian. Penggunaan konjungsi yang berlebihan atau mubazir dalam kalimat
tersebut mengakibatkan kalimat tidak efektif. Agar kalimat menjadi efektif cukup
satu konjungsi yang digunakan disesuaikan dengan konteks kalimatnya. Berikut
perbaikan kalimat.
“Kemudian banyak diciptakannya alat yang mendukung konsep animasi ini.”
10
dengan cara menempatkannya pada awal kalimat dengan konsekuensi kalimat akan
mengalami perubahan struktur. Berikut perbaikan kalimatnya.
11
Data tersebut terjadi kesalahan penulisan kalimat efektif karena di awal
kalimat terdapat penggunaan konjungsi pada, sehingga posisi subjek pada kalimat
tersebut kurang jelas atau samar-samar. Berikut perbaikan kalimat
“Proses awal membuka Adobe Flash Versi apa saja sesuai dengan keinginan
misal Adobe Flash CS6”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
makalah, sedangkan pembahasan merupakan teori yang dikutip di buku panduan
dalam menulis makalah
3.2 Saran
1. Mahasiswa hendaknya banyak bertanya kepada dosen atau teman sejawat terkait
kesalahan yang dilakukan agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi.
2. Mahasiswa harus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya dalam
menulis makalah yang merupakan karya ilmiah.
3. Peserta didik khususnya mahasiswa harus banyak membaca buku, maupun karya
ilmiah agar memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baru, sehingga
dalam menulis karya ilmiah tidak ditemukan kesalahan bahkan menghampiri
kesempurnaan.
4. Makalah yang dibuat sekiranya diperlihatkan kepada teman sejawat, agar
memperoleh kritikan yang bersifat membangun, sebelum makalah dikumpul.
13
DAFTAR PUSTAKA
(https://balaibahasajateng.kemdikbud.go.id/2010/08/subjek-dalam-
kalimat-efektif/).
(http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2018/08/kalimat-efektif-
penekanan.html), hlm 41-44
14