PERKEMBANGANNYA
Dosen Pengampu :
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................................. i
BAB I: PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 11
iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
1. Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens)
yang dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap
lingkungannya.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian pola pikir ?
2. Bagaimana proses perkembangan pola pikir manusia?
3. Bagaimana perkembangan pola pikir manusia di dunia islam?
4. Bagaimana proses perkembangan pola pikir manusia di dunia
islam?
C. Tujuan
3
BAB II : PEMBAHASAN
4
Dengan semangat yang makin berkobar ini diadakanlah
kegiatan-kegiatan lain yang dianggap lebih serasi dan dapat
diharapkan akan menghasilkan penyelesaian yang memuaskan.
Jadi, rasa ingin tahu tiap manusia pada tiap saat belum tentu
sama kuat, demikian pula kelompok fenomena yang menimbulkan
rasa ingin tahu biasanya berbeda-beda dan dapat berubah-ubah
menurut keadaan. Tidak mungkin setiap individu mempunyai rasa
ingin tahu yang sama kuat terhadap segala fenomena yang terjadi
dalam alam.
5
Rasa ingin tahu menyebabkan alam pikiran manusia
berkembang, ada 2 macam perkembangan yaitu: Perkembangan
alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini.
6
2.Mitos
7
3. Otak, merupakan organ yang berfungsi untuk menterjemahkan
setiap fakta yang diserap.
1. Orang Tua, Dari orang tua lah kita belajar tentang kata-kata,
gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan
nilai-nilai luhur. Orang Tua adalah tutor atau guru kita yang
pertama di dunia, merekalah yang membentuk pola pikir kita
untuk yang pertama kalinya.
8
yang diterapkan sekolah maupun perilaku dan sikap guru dapat
memperkaya proses pembentukan pola pikir yang sudah ada.
7. Diri sendiri, Inilah faktor penentu dari suatu pola pikir, baik
buruknya suatu pengaruh kitalah yang akan menentukan
apakah kita akan menjadi pribadi yang buruk atau kita akan
memilih menjadi pribadi yang baik.
1
Paryono, Joko, dkk
9
Sejarah peradaban Islam mengenal empat disiplin keilmuan,
yaitu kalam, fiqih, tasawuf dan falsafah. Ilmu kalam dalam
pembahasannya diarahkan pada segi ketuhanan berserta eksisten-
Nya. Ilmu fiqih membidangi segi-segi formal peribadatan dan hukum
sehingga tekanan orientasinya mengenai hal-hal yang dzahiriah. Ilmu
tasawuf membidangi segi-segi penghayatan dan pengamalan
keagamaan yang bersifat pribadi, mengenai hal-hal batiniah. Adapun
filsafat membidangi hal-hal yang bersifat perenungan spekulatif
tentang kehidupan dan lingkungan secara luas.2
2
Mawardi
10
Ptolomeus, dan lain lain yang telah berhasi meletakkan dasar dasar
ilmu pengetahuan seperti ilmu geometri, ilmu falak, ilmu kedokteran,
kimia, fisika dan Matematika.3
3
Paryono, Joko, dkk
4
Herabudin
11
Kaum Muslimin mengenal banyak macam ilmu pengetahuan
sejak zaman pertengahan kerajaan Bani Umayyah, diawali dengan
diterjemahkannya ilmu kedokteran oleh Warwan bin Al Hakam (64-65
H) dan kemudian dilanjutkan dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang
lain. Pada zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, ia
menginginkan buku-buku pengetahuan yang bermanfaat bagi
kesejahteraan rakyat, dikeluarkan dari perpustakaan uhntuk dipelajari
dan dikembangkan oleh para muslimin. Sejak saat itulah berbagai
cabang ilmu pengetahuan sedikit-sedikit mulai diserap oleh dunia
Islam. Dan pada puncaknya pada zaman Kekhalifahan Abbasiyah,
penerjemahan dari buku-buku Yunani Sangat gencar dilakukan karena
para Khalifahnya pun turut membantu dan mendukung upaya
tersebut sehingga dapat menghasilkan gerakan penerjemahan paling
besar dalam sejarah, sampai-sampai zaman tersebut dikenal dengan
Zaman Penerjemahan.
12
kreatifitas murni dan pengaruh intelektual muslim. Dan secara garis
besar ada dua periode penerjemah pada masa Abbasiyah.5
Buku yang ditulisnya itu tetap menjadi pegangan bagi opera ahli
matematika dikalangan perguruan di Iskandariyah. Dan ketika datang
zaman Islam, buku tersebut diterjemahkan dan diuraikan lebih dalam
oleh para filsuf muslim. Bukan hanya tentang angka, namun juga
banyak buku-buku ilmiah yang ada tentang hal lainnya, seperti ilmu
kedokteran, ilmu falak, dan lain-lain.
5
Ibid
13
jejak Aristoteles dan para ahli urai filsafat Aristoteles dari perguruan
Iskandariyah sebelum membagi bagi ilmu, Akan tetapi Ibnu Sina
berbeda pendapat secara esensial dengan Aristoteles dalam ilmu
semantik. Aristoteles memasukkan pengetahuan turunnya wahyu Ilahi
sebagai salah satu cabang dari ilmu Ilahiyat atau matafisiska,
sedangkan Ibnu Sina memasukkannya kedalam ilmu keagamaan,
bukan ilmu filsafat. 6
6
Abdullah Aly
7
Ibid
14
Diantara berbagai aliran filsafat yang ada, Aristoteles adalah
filosof yang karyanya paling banyak diterjemahkan dan paling banyak
pengaruhnya terhadap pemikiran Islam yang filsafatnya terkenal
dengan sebutan Massya’iyyah di kalangan orang Arab. Massyaiyyah
berasal dari dua kata Ma sya ya artinya berjalan, karena Aristoteles
selalu mengajar murid muridnya sambil berjalan-jalan.8
8
Hari Purnama
15
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Abdullah. dkk. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
Mawardi, Drs., Hidayati, Ir. Nur. 2000. IAD-ISD-IBD. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Paryono, Joko. dkk., Ilmu Alamiah Dasar, Bandung, Pustaka Setia, 1998.
17