Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH LITERATUR REVIEW :

“DEVINISI DAN KONSEP PANCASILA”

Oleh :

Nama : Apriyani Pattiasina

NIM : 2114201025

Kelas : A1 Semester 2

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO
2022
Nama mahasiswa : Apriyani Pattiasina. Kajian Literatur : “Devinisi dan Konsep Pancasila
(Di bawah bimbingan DR. Dra. Debby Ch. Rende, M.Si).

ABSTRAK

Berbicara tentang pancasila, tentu berkaitan dengan nilai-nilai pancasila,


butir-butir pancasila serta pengamalan-pengamalannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Nilai – nilai pancasila memiliki makna yang mendalam baik dari segi sejarah
pembentukan dan pengamalan. Pancasila adalah dasar negara yang juga Landasan untuk
menuju cita-cita bangsa dan untuk memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut.
Pancasila sebagai ideologi menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan
karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara. Sejarah indonesia menunjukan bahwa
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk
mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pancasila merupakan kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau
dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara
Indonesia. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian
dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya,
sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia.

Kata Kunci : Pengertian Pancasila, Nilai & Ideologi


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA atas rahmatnya karena
diberikan kemudahan untuk menyusun makalah ini, sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Makalah ini disusun dengan maksud memenuhi nilai Ujian Akhir
Semester dengan mata kuliah Pancasila.
Terciptanya makalah ini, tidak dari kerja keras saya sendiri, melainkan saya banyak
menggambil atau mencari informasi, pelajaran bahkan contoh yang tersediah dari internet.
Sebagai penyusun, saya menyadari makalah ini jauh dari kesan sempurna. Untuk itu saya
meminta maaf jikalau masih banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini, selain itu
penulis juga sangat mengharapkan masukan untuk perbaikan yang mengarah pada
kesempurnaan. Kritik dan saran dari pembaca sangat dinantikan agar ada perbaikan di masa
yang akan datang.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................1
ABSTRAK.................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................................5
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................5
D. Tinjauan Teoritis..........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................6
A. Devinisi Pancasila secara umum.................................................................6
B. Devinisi Pancasila Sebagai Terminologi....................................................6
C. Devinisi Panccasila Sebagai Ideologi.........................................................6
D. Devinisi Pancasila Sebagai Dasar Negara..................................................7
E. Devinisi Pancasila Menurut Para Ahli........................................................8
F. Konsep Yang Terkandung Dalam Pancasila...............................................9

BAB III PENUTUP.....................................................................................................13


A. Kesimpulan...............................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
C. Ucapan Terimakasih..................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Arti pancasila sangat penting bagi setiap warga negara Indonesia. Pasalnya,
Pancasila sebagai dasar negara merupakan kesepakatan yang final dan diterima secara luas
oleh masyarakat Indonesia. Para pendiri bangsa telah menyepakatinya sebagai perjanjian
luhur dan perwujudan cita-cita seluruh rakyat Indonesia. Pancasila adalah ideologi dasar yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila terdiri dari dua bahasa Sanskerta, yaitu: pañca yang
berarti lima dan la yang berarti prinsip atau asas. Pancasila itu sendiri merupakan seluruh
pedoman dan pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara warga Indonesia. Berikut
adalah lima sila yang ada di dalam tubuh Pancasila, yaitu: Indonesia. Pancasila merupakan
dasar tatanan negara Indonesia bisa disebut juga sebagai dasar hukum negara bangsa
Indonesia. Pancasila adalah suatu ideologi yang dipegang erat bangsa Indonesia. Penerapan
Pancasila harus dibiasakan sejak dini, baik melalui lingkungan keluarga atau pun masyarakat
agar tercipta lingkungan yang aman dan tentram serta sejahtera.

B. Rumusan Masalah
Melalui latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam kajian Literasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa itu Devinisi Pancasila
2. Apasaja Konsep Yang Terkandung Dalam Pancasila

C. Tujuan
Penyusunan Kajian Literasi (Literatur Review) ini bertujuan untuk mendapatkan
nilai Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Pancasila dengan dosen pengampu Dr. Dra.
Debby Ch. Rende, M.Si. Selain itu juga tujuan penelitian kami adalah untuk menambah
wawasan tentang Devinisi Pancasila dan konsep Pancasila.

D. Tinjauan Teoritis
Berdasarkan pada latar belakang dan tujuan penulisan, penyusunan kajian
literatur ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan pembaca dalam
memahami perkembangan Devinisi Pancasila secara luas dan Konsep Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEVINISI PANCASILA SECARA UMUM


Pengertian Pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara
Republik Indonesia. Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti
sendi, asas, dasar, atau pengaturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian
pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik yang terdiri atas lima sila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi
selurah rakyat Indonesia.

B. DEVINISI PANCASILA SECARA TERMINOLOGI


Secara terminologi pengertian Pancasila dapat diartikan sebagai lima
prinsip dasar negara. Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI
mengadakan sidang sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah
merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik
Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945.
Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh PPKI, naskah Pancasila
yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Pesatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila sebagaimana tecantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah yang secara
konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI.

C. DEVINISI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila dijadikan ideologi sebagai
pedoman oleh masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi,
kehidupan beragama, hak asasi manusia, dan bekerja sama. Dalam perumusan Pancasila
sebagai ideologi negara merupakan proses yang panjang, berbagai penafsiran filosofis serta
ideologis dilakukan agar mencapai nilai-nilai yang kita kenal hingga sekarang.
 Peran Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada
masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung
dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di
kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara
dilanggar, maka hukumannya adalah berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar
dan tidak berpedoman pada nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada
baiknya mereka merasa malu dengan segala sikap dan tingkah lakunya yang melanggar
norma Pancasila.
Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan
tentang moral. Oleh karena itu, pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan
kesadaran penggunanya.
Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukumannya adalah berupa
sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak berpedoman pada nilai-nilai
Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa malu dengan segala
sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan. Seperti halnya
Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era reformasi.
Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan kumpulan
gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Hasil
kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai ideologi negara ini yang harus
dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara yang berbeda-beda suku bangsa
ini;
Dengan Pancasila sebagai ideologi negara juga berperan dalam pembentukan Undang-
Undang Dasar Negara 1945. Selain itu, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dalam
pembuatan Undang-Undang, baik itu pada tingkat daerah atau tingkat nasional. Oleh sebab
itu, dengan adanya Pancasila, maka setiap peraturan perundang-undangan yang telah dibuat
harus berdasarkan suara dari rakyat serta cerminan dari bangsa Indonesia.
Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar maupun dasar yang kuat serta
memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang membedakannya dengan bangsa
lain. Pada buku berjudul Pendidikan Pancasila dari Ahmad Asroni, S. Fil, Dkk, Grameds
akan memahami lebih dalam nilai-nilai ideologi Pancasila yang ada.

D. DEVINISI PANVASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Devinisi atau Pengertian Pancasila sebagai dasar negara adalah menunjukkan
bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar negara dalam mengatur pemerintahan negara dan
penyelenggaraan negara. Dasar negara juga disebut dengan ideologi negara.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara juga tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Sehingga, apa yang dimaksud Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber tertib hukum
tertinggi yang mengatur negara dan masyarakat.
Kata Pancasila pertama kali ditemukan dalam buku Sutasoma karangan Mpu Tantular dan
digagas menjadi dasar negara oleh Ir Soekarno. Pancasila memiliki dua pengertian, yang
pertama adalah sendi yang lama, dan kedua adalah pelaksanaan kesusilaan yang berlima,
 Contoh Pancasila sebagai Dasar Negara

 Menyelenggarakan pemilihan umum pemimpin


 Melakukan gotong royong dan musyawarah
 Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
 Saling menghormati antarpemeluk agama dan kepercayaan
 Terciptanya keseimbangan antara hak dan kewajiban

E. DEVINISI PANCASILA MENURUT PARA AHLI

1. Menurut Ir. Soekarno

Arti pancasila menurut Ir. Soekarno adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang
turun-menurun berabad-abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan
demikian, Pancasila bukan hanya sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu
falsafah bagi bangsa Indonesia.

2. Menurut Muhammad Yamin


Menurut Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata 'panca' yang berarti
lima dan 'sila' yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan
baik. Dengan demikian, Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik.

3. Menurut Ruslan Abdul Ghani


Menurut Ruslan Abdul Ghani, Pancasila diartikan sebagai sebuah filsafat negara
yang tercipta untuk menjadi ideologi kolektif demi kesejahteraan rakyat dan bangsa
Indonesia.
4. Menurut Notonegoro
Arti Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan
kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

5. Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid


Prof. Dr. Nurcholish Majdid mengartikan pancasila sebagai modal untuk
mewujudkan demokrasi Indonesia, Pancasila memberi dasar dan prasyarat asasi bagi
demokrasi dan tatanan politik Indonesia, Pancasila menyumbang beberapa hal penting.
F. KONSEP YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA
Konsep adalah gagasan dasar yg bersifat abstrak, umum dan universal yang
merupakan hasil olah pikir manusia secara analitik, kritis, logis, reflektif, radikal dan integral;
Berupa dalil untuk memberikan makna dan acuan kritik terhadap fenoma yg dihadapinya.
1. Konsep Religiositas.

a. Awal Mula Tumbuhnya Keimanan dan Ketakwaan Dalam Masyarakat Indonesia.


1) Sejak berabad yang lampau masyarakat bangsa Indonesia telah mengenal dan
mengakui adanya sesuatu yang menguasai manusia dan alam sekitar-nya yang berujud ‘batu
besar’, atau benda-benda alam lainnya. Dalam perkembangannya kepercayaan pada kekuatan
gaib mewujud dalam bentuk roh yang tidak terlihat dan memiliki sebutan sesuai kelompok
masyarakat penganut kepercayaan tersebut. Di Sumatera Utara, misalnya, terdapat
kepercayaan yang disebut Parmalim dan roh yang menguasai kehidupan dan disebut mula
jadi nabolon. Pada gilirannya kepercayaan juga terfokus pada adanya kekuasaan yang
merupakan kausa prima, yang menciptakan segala sesuatu, baik yang kelihatan maupun yang
tidak kelihatan, yang disebut sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan Yang Maha Esa atau
Allah Yang Maha Kuasa memiliki kekuasaan untuk memberikan ganjaran baik kepada yang
berperilaku baik akan tetapi juga akan memberikan hukuman kepada yang berperilaku buruk.
Baik atau buruknya perilaku diukur dari perintah dan larangannya yang diberikan pada
manusia melalui wahyu. Atas dasar keyakinan tersebut tumbuhlah tekad untuk berperilaku
sesuai perintahNya dan menjauhi laranganya yang disebut sebagai keimanan dan ketakwaan
pada Tuhan YME.

 Makna Konsep Religiositas.


1) Konsep Religiositas menegaskan pengakuan bangsa Indonesia akan adanya kekuatan
gaib yg menjadikan alam semesta, termasuk manusia.
Bangsa Indonesia menyebutnya sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Konsep
Religiositas ditegaskan keyakinan bangsa Indonesia bahwa manusia diciptakan oleh
Tuhan YME sebagai makhluk termulia di antara seluruh ciptaan-Nya karena
dianugerahi akal budi dan kehendak yang bebas.
2) Oleh karena itu manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, manusia
meyakini keberadaan Sang Maha Pencipta dan Sang Maha Kuasa sehingga bersedia
menaati perintahNya dan menjauhkan diri dari laranganNya.
3) Dalam realita kehidupan masyarakat Indonesia konsep religiositas mewujud dalam
agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan budaya
spiritual.

2. Konsep Humanitas
a. Paham Humanitas.
1) Sejak jaman renaissance muncul paham humanisme yang merupakan paham yang
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai pribadi yang unik dengan ciri
dan wataknya masing-masing. Oleh karena itu manusia memiliki kebebasan dalam
berpikir, bersikap maupun mengemukakan pikirannya serta menentukan arah dan cita-
cita hidupnya. Gagasan dasar tersebut kemudian mewujud dalam berbagai paham
seperti individualisme, liberalisme, kolektivisme maupun pluralisme.
2) Paham humanisme tersebut pada gilirannya melahirkan suatu pernyataan bersama
bangsa-bangsa di dunia yang disebut the Universal Declaration of Human Rights,
yang ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 10 Desember
1948.

b. Hakikat Manusia Menurut Pancasila.


1) Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang religius meyakini bahwa manusia diciptakan
oleh Tuhan YME sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial yang dianugerahi
akal budi dan kehendak yang bebas. Kebebasan bagi bangsa Indonesia bukan sekedar
bebas dari penjajahan, tetapi bebas untuk memwujudkan cita-cita rakyat yang luhur,
cita-cita kemerdekaan, sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945.
2) Sebagai makhluk pribadi, manusia memiliki individualitas yang cenderung
menjadikannya egoistik, mementingkan dirinya sendiri dan mengabaikan manusia
lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia hanya akan merasa berbahagia bila ada
bersama dan berbahagia bersama manusia lainnya, bahkan bersedia berkorban bagi
sesamanya (altruistik)17. Oleh karena itu pada hakikatnya manusia merupakan
anugerah (Gabe), yang sekaligus menanggung kewajiban (Aufgabe). Inilah kodrat
manusia.
3) Manusia sesuai dengan kodratnya memiliki kesetaraan satu sama lainnya, bahkan
merupakan satu keluarga yang dibangun atas dasar saling mengasihi (Bung Karno
juga menggunakan istilah internasionalisme). Bahwa karena itu manusia mengemban
tugas untuk saling melayani (leladi sesamining dumadi) dan menjaga keutuhan
ciptaan-Nya (memayu hayuning bawono). Manusia Indonesia dituntut untuk
senantiasa dapat mengendalikan diri, tidak semata-mata mementingkan dirinya
sendiri, tidak bersikap sombong atau meremehkan orang lain. Atas dasar itu manusia
akan hidup sejahtera dalam harmoni.
4) Oleh karena itu bangsa dan negara Indonesia mendukung dan turut serta memajukan
hak asasi manusia sebagaimana dimaksud dalam the Universal Declaration of Human
Rights, yang diatur dan diterapkan sesuai hakikat dan jatidiri bangsa Indonesia,
sebagaimana dimuat dalam UUD 1945.

3. Konsep Nasionalitas
a. Makna Suatu Bangsa.
1) Ernest Renan menyatakan bahwa bangsa terbentuk karena persamaan asal usul (le
desir d’etre ensemble). Otto v. Bauer berpendapat bahwa suatu bangsa terbentuk
karena persamaan nasib (aus Schiksalsgemeinschaft erwachsene
Charaktersgemeinschaft). Ir. Soekarno berpendapat bahwa bangsa terbentuk karena
kehendak untuk bersatu. Kehendak tersebut tumbuh atas dasar keyakinan pada
geopolitiknya.
b. Hakikat Kebangsaan Indonesia Menurut Pancasila.
1) Konsep Nasionalitas menegaskan bahwa internasionalisme yang dianut bangsa
Indonesia (sebagaimana juga disebutkan oleh Bung Karno) bukan dalam arti
kosmopolitisme yang mengabaikan eksistensi kebangsaan. Kebangsaan Indonesia dibangun
atas dasar kondisi geopolitik Indonesia dan bukan atas dasar, misalnya, teori Ernest Renan (le
desir d’etre ensemble) atau teori Otto v. Bauer (aus Schiksalsgemeinschaft erwachsene
Charakters-gemeinschaft). Oleh karena itu kebangsaan Indonesia ditujukan untuk memelihara
cita-cita rakyat yang luhur dan budi pekerti rakyat yang luhur serta mengatasi segala paham
golongan maupun paham perorangan.
2) Kebangsaan Indonesia meliputi manusia dengan tempatnya, tanah airnya, dari Sabang
hingga Merauke; persatuan dan kesatuan seluruh rakyat dan seluruh wilayah negara
Indonesia.
3) Dengan kata lain dapat ditegaskan bahwa konsep Kebangsaan Indonesia meliputi
gagasan dasar tentang Wawasan Nusantara yang menegaskan keyakinan bangsa
Indonesia sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial
dan budaya, serta satu kesatuan pertahanan dan keamanan.

4. Konsep Soverinitas
a. Paham Kedaulatan Rakyat.
1. Secara teoritis kedaulatan rakyat atau demokrasi dapat diartikan sebagai kekuasaan
(pemerintahan) dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Radar Panca Dahana
dalam suatu diskusi publik menyatakan bahwa secara tradisional, kekuasaan diperoleh
dari pengakuan rakyat kepada seseorang yang telah melakukan kerja publik yang luar
biasa. Seseorang yang berbuat demi kemaslahatan masyarakat, mengayomi dan
mensejah-terakan rakyat pada gilirannya akan mendapat pengakuan sebagai
pemimpin rakyat, mendapat kekuasaan dari rakyat. Jadi secara tradisional kekuasaan
adalah sebuah keniscayaan, sebuah implikasi dari kerja publik dan bukan sesuatu
yang diperjuangkan secara politis.

5. Konsep Keadilan Sosial


a. Paham Keadilan.
1) Thomas Aquinas adalah pemikir pertama yang meletakkan gagasan keadilan dalam
rangka kontekstual tertentu. Dia menyatakan bahwa manusia terikat pada hukum alam
(lex naturalis). Kaidah dasar dari lex naturalis disebutnya sebagai synderesis18, yang
berbunyi : “Lakukanlah yang baik dan hindarilah yang jahat”. Thomas Aquinas
menyatakan bahwa synderesis sebagai kaidah dasar dari lex naturalis diterapkan
dalam kehidupan nyata manusia sebagai lex humana (hukum manusia sebagai hukum
positif). Dalam kerangka lex humana tersebut diaturlah iustitia generalis dan iustitia
legalis.
2) Thomas Aquinas menguraikan lex legalis, sebagai keadilan umum yang terikat pada
hukum, menjadi :
a) Iustitia vindicativa yaitu prinsip keadilan yang merupakan norma yang
mengatur sanksi bagi suatu perbuatan yang bersifat pidana. Sering pula
diartikan sebagai keadilan balas dendam.
b) Iustitia commutativa, yaitu prinsip keadilan yang merupakan norma yang mengatur
hubungan timbal-balik antarindividu, individu dengan kelompok, atau dengan
lembaga, yang bersifat perdata.
c) Iustitia distributiva, yaitu prinsip keadilan yang merupakan norma yang
mengatur kewajiban masyarakat dan negara untuk menyejahterakan
individu.
d) Iustitia socialis, yaitu prinsip keadilan yang merupakan norma yang
mengatur keadilan sosial yang bersifat menyeluruh karena itu juga
dijadikan dasar bagi perumusan politik hukum19
Oleh karena itu keadilan dalam kehidupan bersama menegara diwujudkan melalui
bentuk negara hukum dan bukan negara yang atas kekuasaan belaka. Dalam kerangka
menegakkan keadilan, prinsip negara hukum antara lain menjamin perlindungan dan
pemajuan hak-hak asasi manusia serta perlindungan warga negara dari kemungkinan
perlakuan buruk negara terhadap warga negaranya (Peradilan Tata Usaha Negara).

b. Hakikat Keadilan Sosial Menurut Pancasila.


1) Konsep keadilan sosial menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia diabdikan
bagi terwujudnya cita-cita rakyat yang luhur yaitu terwujudnya negara bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; makmur dalam keadilan dan adil
dalam kemakmuran. Keadilan bukan dalam arti sama rata, akan tetapi menempatkan
dan memperlakukan setiap warga negara berbeda sebanding atau setara dengan
perbedaan dan keunikan masing-masing. Oleh karena itu setiap warga negara harus
hidup layak sesuai dengan kemanusiaan dan sesuai dengan darma baktinya yang
diberikannya kepada bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Seperti yang sudah dibahas di dalam makalah ini, dibawah ini merupakan kesimpulan
dari pancasila itu sendiri.
1. Pancasila adalah seperangkat nilai yang terangkai secara holistik menjadi gagasan dasar
tentang konsep dan prinsip yang menjadi pandangan hidup masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dimuat dalam semua konstitusi yang pernah
berlaku di Indonesia, yaitu dalam UUD 1945, Konstitusi RIS, dan UUDS 1950.
2. Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan basic belief system karena memuat
gagasan dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan dan wujud kehidupan yang
dianggap baik.
3. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum.
4. Pancasila sebagai ideologi nasional sekaligus merupakan ideologi terbuka meliputi
5. nilai dasar yang bersifat hakiki, nilai instrumental yang merupakan penjabaran dari nilai
dasar, serta nilai praksis yang dijabarkan dari nilai instrumental dan berkembang sesuai
dengan perkembangan masyarakat yang dinamis

B. SARAN

Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap pembaca dapat mengetahui asalusul negara
kita agar kita bisa mengetahui devinisi Pancasila dari berbagai aspek serta Konsep yang
terkandung dalam Pancasila.Tentunya dalam penyajian makalah ini pasti banyak sekali
kekurangannya, untuk itu saran dan kritik sangat diperlukan demi untuk kesempurnaan yang
akan datang. Dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat

C. UCAPAN TERIMAKASIH
Kami sebagai mahasiwa ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Pancasila yaitu Dr. Dra. Debby Ch. Rende, M.Si yang sudah membimbing kami
selama masa perkuliahan pada semester 2 ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://m.liputan6.com/hot/read/4665960/pengertian-pancasila-fungsi-kedudukan-dan-
makna-setiap-lambangnya
2. https://www.bola.com/ragam/read/4422173/pengertian-pancasila-ketahui-tujuan-dan-
makna-masing-masing-lambangnya
3. https://www.zonareferensi.com/pengertian-pancasila/
4. https://www.inews.id/news/nasional/apa-yang-dimaksud-pancasila-sebagai-dasar-
negara-ini-pengertian-dan-contohnya-lengkap
5. https://www.researchgate.net/publication/
337849836_Analisis_Penerapan_Nilai_Pancasila_di_Indonesia_RASISME
6. https://www.unja.ac.id/pancasila-dalam-lintas-waktu-pemahaman-dan-
pengalamannya/
7. https://diskominfo.kaltimprov.go.id/index.php/berita/pancasila-sebagai-ideologi-
bangsa-indonesia#:~:text=Pancasila%20sebagai%20ideologi%20negara
%20adalah,berbangsa%20dan%20bernegara%20di%20Indonesia.
8. https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/
9. https://www.inews.id/news/nasional/apa-yang-dimaksud-pancasila-sebagai-dasar-
negara-ini-pengertian-dan-contohnya-lengkap
10. https://m.kapanlagi.com/plus/arti-pancasila-menurut-para-ahli-dan-makna-simbol-
pada-setiap-sila-0d6219.html

Anda mungkin juga menyukai