Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KONSEP

NAUSEA PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER I

Disusun oleh :

Nama : Apriyani Pattiasina (2114201025)

Kelas : A1-21 Ilmu Keperawatan (semester II )

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA atas
rahmatnya karena diberikan kemudahan untuk menyusun makalah ini, sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Makalah ini disusun dengan
maksud memenuhi tugas dengan mata kuliah pancasila.
Terciptanya makalah ini, tidak dari kerja keras saya sendiri, melainkan saya
banyak menggambil atau mencari informasi, pelajaran bahkan contoh yang
tersediah dari internet.
Sebagai penyusun, saya menyadari makalah ini jauh dari kesan sempurna.
Untuk itu saya meminta maaf jikalau masih banyak kesalahan dalam
pembuatan makalah ini, selain itu penulis juga sangat mengharapkan masukan
untuk perbaikan yang mengarah pada kesempurnaan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat dinantikan agar ada perbaikan di masa yang akan datang.

Manado, April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................2

Daftar Isi..............................................................................................3

Bab I Pendahuluan.............................................................................4

A. Latar Belakang. . ...................................................................4


B. Tujuan....................................................................................5
C. Rumusan Masalah................................................................5

Bab II Pembahasan.............................................................................6

1.1 Teori Asal Mula Negara....................................................6


1.2 Proses Terjadinya Negara................................................8
1.3 Bentuk Negara. ..................................................................11

Bab III Penutup..................................................................................13

2.1 Kesimpulan.......................................................................13

2.2 Saran.................................................................................13

Daftar Pustaka.......................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang
melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah
tersebut, dan berdiri secara independen. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat,
memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya
adalah mendapat pengakuan dari negara lain. Negara adalah suatu wilayah yang memiliki
batas, penduduk, dan pemerintahan yang berdaulat di dalamnya. Suatu negara terbentuk
bukan karena tidak ada alasan atau penyebabnya. Semua negara di muka bumi ini memiliki
sejarah tersendiri tentang asal mula terbentuknya. Oleh karenanya kita harus mengetahui asal
mula terbentuknya suatu negara.
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budaya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah
tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen. Secara
harfiah istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni state (bahasa
Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa Prancis). Kata staat, state, etat
itu diambil dari kata bahasa latin status atau statum, yang berarti keadaan yang tegak dan
tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap. Kata status atau status lazim
diartikan sebagai berdiri atau stasiun. Istilah ini dengan kedudukan kehidupan manusia, yang
juga sama dengan istilah status civitatis atau status republik.
Secara terminologi Negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu
kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan
memiliki daerah yang berdaulat. Bedanya dengan organisasi yang lain, negara berkuasa di
atas individu-individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayah tertentu. Peraturan
Negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada suatu wilayah
tertentu, sedangkan peraturan hanya berhak mengatur pihak-pihak yang menjadi anggotanya
saja. Peraturan Negara bersifat memaksa, bila ada yang tidak mematuhinya, Negara
mempunyai hak untuk memberikan sanksi yang bersifat lunak sampai sanksi yang bersifat
kekerasan. sepanjang sejarah manusia di atas permukaan bumi, manusia telah bernegara.
Mulai dari negara dalam bentuk yang paling primitif yaitu negara kesukuan, kota, sampai
kerajaan, republik dan demokrasi.
Negara bukanlah organisasi yang dapat dibuat oleh menusia untuk kepentingan diri
sendiri, tetapi negara itu merupakan suatu susunan yang objektif yang berdasarkan pada sifat
hakikat manusia, karena itu bertugas untuk melaksanakan hukum-hukum yang objektif
termuat keadilan bagi umum dan tidak melayani bagi kebutuhan para penguasa negara yang
sering berganti-ganti orangnya.
Negara adalah organisasi jabatan-jabatan dimana jabatan merupakan yuridisdari
fungsi, sedangakan fungsi merupakan pengertian yang bersifat sosiologis. Dikarenakannegara
merupakan organisasi yang terdiri atas fungsi dalam hubungan satu dengan yang lainmaupun
dalam keseluruhannya, maka dalam pengertian yuridis, negara merupakan
organisasijabatan.1Menurut Soehino negara muncul karena adanya perpindahan dari
keadaanmanusia yang hidup secara bebas dan tidak teratur sesuai keadaan bernegara, atau
situasikehidupan manusia yang serba teratur atau dapat disebut juga sebagai teori asal mula
negara.

2.1 Rumusan Masalah

1. Mengetahui asal mula suatu Negara


2. Teori-teori tentang asal mula Negara
3. Mengetahui apa yang dimaksudkan dengan Negara

3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui asal mula terbentuknya suatu negara


2. Agar kita sebagai mahasiswa mengetahui teori-teori asal mula terbentuknya suatu
negara
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Teori Asal Mula Negara

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Menuntut ketaatan dari warganya berdasarkan
perundang-undangan yang sah.
Suatu wilayah bisa disebut sebuah negara jika di dalamnya ada rakyat atau warga,
wilayah yang permanen, dan pemerintah yang berdaulat.Ada tiga pendekatan untuk
mengetahui asal mula terbentuknya sebuah negara yaitu pendekatan faktual, pendekatan
teoritis, dan pendekatan historis.
Pendekatan faktual didasarkan pada suatu kenyataan yang sungguh-sungguh terjadi
dan dapat dibuktikan oleh negara-negara lain di dunia. Hal ini bisa ditelisik melalui sejarah
dan pengalaman masa lalunya.
Teori terbentuknya negara secara umum membahas bagaimana sebuah negara bisa
terbentuk dan berdiri teguh. Ada empat teori terbentuknya negara. Apa sajakah itu?
Berikut penjelasannya yang mengutip dari Buku Sejarah Pemikiran Pendirian
Pakistan (2015), karya Muhammad Ruslan.
1. Teori Ketuhanan
Teori ketuhanan ini juga sering disebut sebagai teokrasi. Melansir situs Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), teokrasi meyakini jika negara terbentuk karena
kehendak Tuhan.
Fredericus Julius Stahl menjelaskan jika negara bisa tumbuh secara perlahan dan
bermula dari keluarga, bangsa dan akhirnya menjadi suatu negara.Teori ini meyakini jika
suatu negara terbentuknya negara lebih karena kehendak Tuhan dibanding perjuangan
maupun revolusi.Negara monarki umumnya percaya jika suatu negara terbentuk karena
kedaulatan Tuhan. Contohnya negara Inggris.Prinsip kedaulatan Tuhan bukan hanya pada
perihal teori terbentuknya negara, namun juga pada landasan moral dan hukum dalam
pemerintahan
2. Teori Perjanjian Masyarakat
Teori perjanjian masyarakat juga dikenal sebagai teori kontrak sosial. Artinya suatu
negara terbentuk karena adanya perjanjian antar masyarakat.
Jean Jacques Rousseau menjelaskan jika keadaan masyarakat sebelum terbentuknya
negara adalah hidup secara individual, bebas, dan sederajatNamun, masyarakat tidak bisa
bahagia dan merasa aman karena terus ada serangan dari luar masyarakat tersebut. Hingga
akhirnya masyarakat membuat kesepakatan atau kontrak sosial untuk mendirikan sebuah
negara. Secara tidak langsung, kekuasaan sebuah negara berada di tangan rakyat. Karena
rakyat yang menentukan pemimpin serta wakil rakyatnya. Negara tidak dapat bertindak
semena-mena, karena harus mengikuti batasan yang telah ditetapkan masyarakat.
3. Teori Kekuasaan
Teori kekuasaan berarti sebuah negara terbentuk karena adanya kekuasaan. Artinya
orang atau kelompok yang paling kuatlah yang mendirikan negara. Secara garis besar, teori
kekuasaan berarti kelompok yang paling kuat akan menguasai kelompok yang paling lemah,
setelah adanya pertarungan sengit.
H.J. Laski mengatakan jika negara dapat mengatur tindak tanduk masyarakatnya
melalui sejumlah peraturan yang telah dibuatnya untuk memaksa masyarakat patuh pada
negara. Negara dikuasai oleh seseorang atau sekelompok orang yang kuat dalam berbagai hal,
misalnya kecerdasan, ekonomi, agama, serta fisik.
4. Teori Hukum Alam
Terjadinya negara karena sesuatu yang alamiah terjadi merupakan teori hukum alam.
Teori ini mengatakan jika hukum alam tidak dibuat oleh negara, namun ada karena memang
menurut kehendak alam.
Thomas Aquinas menuliskan jika pembentukan serta keberadaan negara tidak bisa
terlepas dari hukum alam. Karena secara hukum alam, manusia harus hidup saling
berdampingan dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, secara
alami manusia adalah makhluk sosial dan politis, yang perlu mendirikan komunitas untuk
mengeluarkan pendapat serta menyumbangkan pemikiran.
 Berikut teori terbentuknya negara secara faktual:

1. Pendudukan atau Occupatie


Teori terbentuknya negara di mana sebuah daerah bebas kemudian diduduki oleh
suatu bangsa yang selanjutnya mendirikan negara di daerah disebut teori pendudukan atau
occupatie.Contohnya adalah negara-negara yang berdiri pada zaman Yunani Kuno dan
Romawi Kuno atau sebelum zaman modern.Selain itu, Liberia yang diduduki oleh budak-
budak Negro yang dimerdekakan tahun 1847.
2. Penyerahan atau Cessie
Terbentuknya sebuah negara ketika suatu wilayah diserahkan pada negara lain
berdasarkan perjanjian tertentu.Contohnya adalah wilayah Slesswijk yang diserahkan oleh
Austria pada Jerman. Penyerahan ini berdasarkan perjanjian bahwa negara yang kalah perang
harus memberikan negaranya kepada negara pemenang. Salah satu negara yang kalah dalam
Perang Dunia I adalah Austria.
3. Penaikan atau Acessie
Terbentuknya suatu negara akibat kenaikan lumpur sungai atau munculnya daratan
dari dasar laut yang kemudian dihuni oleh sekelompok orang.Seperti Mesir yang terbentuk
dari delta Sungai Nil.
4. Peleburan atau Fusi
Terbentuknya sebuah negara karena melakukan peleburan atau penggabungan
beberapa wilayah membentuk suatu negara baru.Contohnya adalah epeleburan Kerajaan
Jerman tahun 1871.
5. Pembentukan Baru atau Innovation
Teori terbentuknya negara ketika suatu negara pecah dan lenyap. Kemudian di atas
wilayah bekas negara tersebut timbul negara-negara baru.
Seperti pecahnya negara Columbia yang memunculkan negara baru yaitu Venezuela
dan Kolombia Baru. Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur pada 1945. Korea
menjadi Korea Selatan dan Korea Utara pada 1945.
6. Penguasaan atau Annexatie
Terbentuknya suatu negara yang berdiri di wilayah kekuasaan bangsa lain tanpa
reaksi berarti. Contohnya adalah Israel yang terbentuk karena menguasai wilayah Yordania,
Palestina, Mesir, dan Suriah.
7. Pemisahan atau Separatise
Terbentuknya negara ketika suatu wilayah yang semula termasuk wilayah negara
tertentu kemudian melepaskan diri dari negara tersebut dan menyatakan sebagai negara yang
merdeka.Contohnya adalah Belgia yang melepaskan diri dari Belanda pada 1939. Singapura
yang melepaskan diri dari Malaysia.
8. Menyatakan Kemerdekaan atau Proklamasi
Terbentuknya negara karena adanya perlawanan penduduk asli suatu wilayah
terhadap bangsa yang menduduki wilayahnya. Kemudian negara tersebut menyatakan
kemerdekaannya. Misalnya, Indonesia yang menyatakan merdeka dari pendudukan Jepang
pada 1945.
Menurut Aristoteles bahwa sesungguhnya setiap negara itu merupakan hidup
atau lebih tepat lagi suatu pernyataan hidup politik yang dalam bahasa di Yunani sebut dia
koinonia politike suatu bentuk hidup polis (Negara hidup yang berbentuk polis). Dalam buku
yang berjudul “Inleiding Tot De Studie Van Het Nederlandse Recht” yang ditulis
Prof.Mr.LJVen Apeldorn menyebutkan bahwa:
1. Istilah Negara bisa dipakai sebagai arti penguasa, untuk mengatakan orang atau orang-
orang yang melakukan kekuasaan tertinggi atas rakyat yang bertempat tinggal dalam
suatu daerah.
2. Negara diartikan dengan bangsa rakyat, yakni untuk menyatakan suatu yang hidup dalam
suatu daerah, di bawah kekuasaan tertinggi, menurut kaidah- kaidah hukum yang sama.
3. Negara mengandung arti wilayah tertentu. Dalam hal ini istilah Negara dipakai untuk
menyatakan suatu daerah di dalamnya diam suatu bangsa di bawah kekuasaan tertinggi.
4. Negara terdapat juga dalam arti 'kas negara atau fiscus”, jadi untuk menyatakan harta
yang dipegang oleh penguasa guna kepentingan umum, misalnya dalam istilah domein
Negara pendapatan Negara dan lain-lain.

1.2 Proses Terjadinya Negara

Di muka bumi ini terdapat ratusan negara yang berdiri. Negara-negara


tersebut berdiri karena ada asal usulnya. terjadinya negara terbagi menjadi dua proses/
pendekatan , yaitu proses primer dan proses sekunder. Berikut ini akan dipaparkan
pendekatan tentang terjadinya negara, yaitu sebagai berikut:

1. PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER

Terjadinya negara secara primer adalah bertahap yaitu dimulai dari adanya
masyarakat hukum yang paling sederhana, kemudian berevolusi ketingkat yang lebih
maju dan tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya.
Menurut G. Jellinek, terjadinya negara secara primer melalui 4 tahapan (fase)
yaitu :
Ÿ Fase Suku Persekutuan Manusia
Kehidupan diawali dari sebuah keluarga, kemudian menjadi kelompok
masyarakat hukum tertentu atau disebut suku yang akhirnya berkembang menjadi lebih
besar dan dipimpin oleh kepala suku yang merupakan primus interpares.
Ÿ Fase Kerajaan
Pada fase ini kepala suku sebagai primus interpares kemudian menjadi raja
dengan cakupan wilayah yang lebih luas akibat fakta alamiah maupun karena penaklukan
- penaklukan wilayah lain.
Ÿ Fase Negara Nasional
Awalnya negara nasional diperintah oleh raja yang absolut dengan pemerintahan
yang tersentralisasi semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak dan diperintah raja. Hanya
ada satu identitas kebangsaan, maka fase ini disebut fase nasional.
Ÿ Fase Negara Demokrasi
Setelah rakyat memiliki kesadaran kebangsaan, kemudian tidak ingin diperintah
oleh raja yang absolut. Rakyat ingin mengendalikan pemerintahan dan memilih
pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat mewujudkan aspirasi mereka yang lebih
dikenal dengan "kedaulatan rakyat" maka lahirlah negara demokrasi.

 Terjadinya Negara secara primer.

Terjadinya Negara secara primer membahas bagaimana asal mula terjadinya


Negara di dunia. Menurut pandangan ini, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia
selalu membutuhkan bantuan manusia yang lainnya. Atau dengan kata lain manusia harus
berhubungan dengan manusia lain demi hidupnya. Pada awalnya hubungan itu dalam bentuk
keluarga, lambat laun berkembang dalam bentuk kelompok-kelompok lebih besar, dipimpin
oleh salah dari mereka yang dianggap terkemuka.

2. PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA SEKUNDER


Terjadinya negara secara sekunder adalah membahas terjadinya negara baru yang
dihubungkan dengan negara lain yang telah ada sebelumnya, berkaitan dengan hal tersebut
maka pengakuan negara lain dalam teori sekunder merupakan unsur penting berdirinya suatu
negara baru. Untuk mengetahui terjadinya negara baru dapat menggunakan pendekatan
faktual yaitu suatu pendekatan yang didasarkan pada kenyataan dan pengalaman sejarah yang
benar-benar terjadi.
Di samping itu, untuk mempelajari asal mula terbentuknya suatu negara dapat
menggunakan teori-teori yang diajukan oleh tokoh-tokoh sesuai buah pikiran masing-masing,
antara lain sebagai berikut:

A. Teori Kontrak Sosial (Social Contract)

Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap


perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori ini meletakkan negara untuk tidak
berpotensi menjadi negara tirani.. Tokoh dari teori ini adalah Hugo de Groot, Thomas
Hobbes, Jhon Locke dan J.J. Rousseau. Teori ini mengasumsikan adanya keadaan alamiah
yang terjadi sebelum manusia mengenal negara. Keadaan alamiah itu merupakan keadaan
dimana manusia masih bebas, belum mengenal hukum dan masih memiliki hak asasi yang
ada pada dirinya. Akan tetapi karena akibat pekembangan kehidupan yang menghasilkan
kompleksitas kebutuhan maka manusia membutuhkan sebuah kehidupan bersama. Dimana
dibentuk berdasarkan perjanjian bersama untuk menyerahkan kedaulatan kepada sekelompok
orang yang ditunjuk untuk mengatur kehidupan bersama tersebut.

a) Hugo de Groot (Grotius)

Negara merupakan ikatan manusia yang insaf akan arti dan panggilan
kodrat. Negara berasal dari suatu perjanjian yang disebut “pactum” dengan tujuan untuk
mengadakan ketertiban dan menghilangkan kemelaratan. Grotius merupakan orang yang
pertama kali memakai hukum kodrat yang berasal dari rasio terhadap hal-hal kenegaraan.
Dan ia menganggap bahwa perjanjian masyarakat sebagai suatu kenyataan sejarah yang
sungguh-sungguh pernah terjadi.

b) Thomas Hobbes

Menurut Hobbes kehidupan manusia terpisah dalam dua zaman, yaitu


keadaan sebelum adanya negara atau keadaan alamiah (stats natural, state of nature) dan
keadaan setelah adanya negara. Pada keadaan sebelum adanya negara, suasana alam bebas
dalam status naturalis merupakan keadaan penuh kekacauan, tanpa hukum, tanpa pemerintah,
tanpa ikatan sosial, dan kehidupan manusia tak ubahnya seperti binatang buas di hutan
belantara (Homo homini lupus) sehingga menyebabkan terjadinya perkelahian atau perang
semua lawan semua (Bellum omnium contra omnes atau The war of all aginst all). Keadaan
tersebut diakibatkan adanya pelaksanaan natural rights, (yaitu hak dan kekuasaan yang
dimiliki setiap manusia untuk berbuat apa saja untuk mempertahankan kehidupannya) yang
tanpa batas.
Dalam keadaan penuh kekacauan, lahirlah natural law dari rasio manusia untuk
mengakhiri pelaksanaan natural rights secara liar dengan jalan mengadakan perjanjain.
Menurut Thomas Hobbes, perjanjian masyarakat hanya ada satu yaitu “Pactum Subjectionis”,
dalam perjanjian ini terjadi penyerahan natural rights (hak kodrat) kepada suatu badan yang
dibentuk (yaitu body politik) yang akan membimbing manusia untuk mencapai kebahagiaan
umum yang disebut dengan negara.

c) John Locke

Melalui bukunya yang berjudul “Two treaties on civil Government”, ia


menyatakan keadaan alamiah atau suasana alam bebas bukan merupakan keadaan penuh
kekacauan karena sudah ada hukum kodrat yang bersumber pada rasio manusia yang
mengajarkan bahwa setiap orang tidak boleh merugikan kepentingan orang lain. Untuk
menghindari anarkhi maka manusia mengadakan perjanjian membentuk negara dengan
tujuan menjamin suasana hukum individu secara alam. Perjanjian masyarakat ada 2 yaitu :
1. Pactum Unionis : Perjanjian antar individu yang melahirkan negara.
2. Pactum Subjectionis : Perjanjain anatara individu dengan penguasa yang
diangkat dalam pactum unionis, yang isinya penyerahan hak–hak alamiah.
Dalam pactum sujectionis tidak semua hak–hak alamiah yang dimiliki manusia diserahkan
kepada penguasa tetapi ada beberapa hak pokok (asasi) yang meliputi hak hidup, hak
kemerdekaan/ kebebasan, hak milik yang tetap melekat pada diri manusia dan hak tersebut
tidak dapat diserahkan kepada siapapun termasuk penguasa. Dan hak-hak tersebut harus
dilindungi dan dijamin oleh penguasa/ pemerintah dalam konstitusi (UUD). Melalui teorinya
John Locke dianggap sebagai peletak dasar teori hak asasi manusia.

d) Jean Jacques Rousseau

Melalui bukunya yang berjudul “Du Contract Social”, Jean Jacques


Rousseau menyatakan menurut kodratnya manusia sejak lahir sama dan merdeka, tetapi agar
kepentingannya terjamin maka tiap-tiap orang dengan sukarela menyerahkan hak dan
kekuasaannya itu kepada organisasi (disebut negara) yang dibentuk bersama-sama dengan
orang lain.
Kepada negara tersebut diserahkan kemerdekaan alamiah dan di bawah organisasi
negara, manusia mendapatkan kembali haknya dalam bentuk hak warga negara (civil rights).
Negara yang dibentuk berdasarkan perjanjian masyarakat harus dapat menjamin kebebasan
dan persamaan serta menyelenggarakan ketertiban masyarakat. Yang berdaulat dalam negara
adalah rakyat, sedangkan pemerintah hanya merupakan wakilnya saja, sehingga apapila
pemerintah tidak dapat melaksanakan urusannya sesuai dengan kehendak rakyat, maka rakyat
dapat mengganti pemerintah tersebut dengan pemerintah yang baru karena pemerintah yang
berdaulat dibentuk berdasarkan kehendak rakyat. Melalui teorinya tersebut, J.J. Rousseau
menghendaki bentuk negara yang berkedaulatan rakyat (negara demokrasi). Itulah sebabnya
ia dianggap sebagai Bapak kedaulatan rakyat (demokrasi).

1.3 Bentuk Negara

 Ada dua bentuk negara yang dikenal di dunia saat ini, yakni kesatuan (unitaris)
dan serikat (federasi).

1. Negara kesatuan
Negara kesatuan (unitaris) merupakan bentuk negara yang kekuasaan tertingginya
berada di pemerintahan pusat. Secara hierarkinya, negara kesatuan merupakan negara yang
bersusunan tunggal yang berarti tidak ada negara di dalam negara. Negara kesatuan
merupakan suatu Negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintah pusat yang
berkuasa dan seluruh daerah. Dalam pelaksanaannya Negara kesatuan ini terbagi dalam dua
macam. Negara kesatuan dibedakan kembali menjadi dua yaitu sistem sentralisasi dan
desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi, semua persoalan diatur oleh pemerintah pusat.
Daerah bertugas menjalankan perintah dari pusat tanpa diberikan kewenangan. Sedangkan
dalam desentralisasi, daerah diberikan kewenangan untuk mengatur urusan rumah tangga
sendiri (hak otonomi) sesuai kebutuhan dan peraturan yang juga diatur oleh pemerintah pusat.
Ciri-ciri negara kesatuan:
 Hanya terdiri satu undang-undang dasar, kepala negara, dewan menteri dan dewan
perwakilan rakyat.
 Kedaulatan negara mencakup kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang telah
ditandatangani oleh pemerintah bagian pusat.
 Menganut dua sistem, yaitu sentralistik atau dari pusat dan desentralistik atau dari
daerah.
 Hanya menggunakan satu kebijakan terhadap masalah yang dihadapi seperti ekonomi,
sosial, politik, budaya, keamanan dan pertahanan.
Contoh negara kesatuan yaitu Inggris Raya, Prancis, Indonesia, dan Maladewa.
2. Negara serikat
Negara serikat (federasi) merupakan bentuk negara yang di dalamnya terdapat beberapa
negara yang disebut negara bagian. Negara-negara tersebut ada yang merupakan
penggabungan diri atau hasil pemekaran bagian. Dalam negara serikat, dikenal dua macam
pemerintahan di dalamnya yaitu pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian.
Pemerintahan federal biasanya mengatur urusan bersama dari semua anggota negara bagian
seperti hubungan internasional, pertahanan, mata uang, dan komunikasi.
Ciri-ciri negara federasi:
 Kepala negara yang telah dipilih rakyat dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
 Kepala negara memiliki hak veto yang dapat diajukan oleh parlemen.
 Masing-masing negara bagian mempunyai kekuasaan asli namun tidak memiliki
kedaulatan.
 Tiap-tiap negara bagian mempunyai wewenang menyusun undang-undang dasar
sendiri.
 Pemerintah pusat mempunyai kedaulatan terhadap negara bagian dalam urusan dalam
maupun luar.
Contoh negara federasi yaitu Amerika Serikat, Rusia, Brasil, dan Jerman.
Kata "negara" dipakai beberapa ahli untuk merujuk pada negara berdaulat. Tidak ada
kesepakatan khusus mengenai jumlah negara di dunia, karena ada beberapa negara yang
masih diperdebatkan kedaulatannya. Ada total 206 negara, dengan 193 negara anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan 13 lainnya yang kedaulatannya diperdebatkan. Meskipun
bukan negara berdaulat, Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara (yang tergabung dalam
Britania Raya) adalah contoh entitas yang disepakati dan dirujuk sebagai negara Bekas
negara lainnya seperti Bavaria (kini bagian dari Jerman) dan Piedmont (kini bagian dari
Italia) tidak akan dirujuk sebagai "negara" dalam kondisi normal, walaupun mereka pernah
menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri pada masa lalu.
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Kesimpulan Secara harfiah istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata


asing, yakni state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa
Perancis). Kata staat, state, etat itu diambil dari kata bahasa latin status atau statum, yang
berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan
tetap. Secara terminologi negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu kelompok
masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan memiliki
daerah yang berdaulat. Terbentuknya suatu negara terdapat beberapa teori, antara lain:
Terjadinya negara secara primer, Teori perjanjian masyarakat, Teori penaklukan Teori
organisme. Ada beberapa teori mengenai tujuan negara, diantaranya teori kekuasaan negara,
teri perdamaian dunia, dan teori atas jaminan hak dan kekuasaan. Tidak suatu negara dari
bentuk lahirnya terdiri dari: Daerah atau wilayah, Masyarakat, Penguasa tertinggi. Bentuk
negara ada dua: Negara kesatuan dan Negara serikat. Ada juga yang membagi bentuk negara
ke dalam tiga bagian yaitu: Negara kesatuan, Negara serikat dan Negara persatuan.

2.2 Saran

Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap pembaca dapat mengetahui asal
usul negara kita agar kita bisa mengetahui dan menghargai sejarah berdirinya sebuah negara.
Tentunya dalam penyajian makalah ini pasti banyak sekali kekurangannya, untuk
itu saran dan kritik sangat diperlukan demi untuk kesempurnaan yang akan datang. Dan
mudah-mudahan makalah ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://nasional.kompas.com/read/2022/02/18/00150041/teori-
terbentuknya-negara-secara-faktual?amp=1&page=2
2. http://jasonwalkerpanggabean.blogspot.com/2013/09/makalah-asal-
mula-terjadinya-negara.html?m=1
3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Negara
4. https://pdfcoffee.com/makalah-teori-terbentuknya-negara-pdf-
free.html
5. https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/18/140749569/4-teori-
terbentuknya-negara?
page=all&jxconn=1*1soizne*other_jxampid*ZU1sV1NaZ0ZZbDJK
MTdENldkT3dGaDNZNHE4UGZLVUxENkRTLU1pOXBuZ1V4cE
dXdndZenY0Z21wd1Yza3lKYg..#page2

Anda mungkin juga menyukai