“KOMUNIKASI ASERTIF”
Disusun Oleh:
Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya segingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “KOMUNIKASI
ASERTIF” dan makalah ini di buat untuk memenuhi tugas UTS (ujian tengah semester)
dengan mata kuliah Komunikasi dalam Keperawatan II dan dibimbing oleh Dosen kami :
Ns. Donny Sahensolar., S.kep., M.kes.
Selain itu, agar pembaca dapat memperluas ilmu yang berkaitan dengan judul
makalah, yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber dan hasil
kegiatan yang telah dilakukan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait, terutama kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
pengajaran dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
A. Kesimpulam..................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku asertif sangat penting bagi setiap orang guna memenuhi kebutuhan
dankeinginan. Dengan harapan orang tersebut dapat memiliki sikap aktif, kreatif, kritisdan
dewasa dalam berpikir dan berperilaku. Disamping itu, diharapkan pula dapatmenempatkan
diri pada situasi yang tepat, mampu menyelesaikan masalah atautugas, mampu bekerjasama,
menyelesaikan permasalahan yang menantang dantertarik untuk berdiskusi. Maka dari itu,
kemampuan untuk berperilaku asertiftentunya sangat perlu dimiliki oleh setiap orang.Asertif
merupakan kemampuan seseorang untuk mengekspresikan kenyataandirinya sesuai dengan
kondisi sesungguhnya, untuk meminta dengan ekspresi positifatau negatif. Perilaku asertif
adalah ekspresi langsung, jujur dan pada tempatnyadari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau
hak-hak seseorang. Langsung berarti dapatdinyatakan tanpa berbelit-belit dan terfokus
dengan benar. Jujur berarti pernyataandan gerak-geriknya sesuai dengan apa yang
diarahkannya. Pada tempatnyamenunjukkan bahwa perilaku tersebut memperhitungkan hak
dan perasaan oranglain serta tidak mementingkan dirinya sendiri.Perilaku asertif dapat
menunjang perkembangan individu ke arah yangoptimal. Individu yang asertif dapat
mengalami peningkatan diri, ekspresif, bisameraih tujuan yang diinginkan, dapat menentukan
pilihan serta merasa nyamandengan dirinya. Individu yang memiliki asertivitas yang baik
akan dapat belajarsecara baik tanpa adanya gangguan ketidakmampuan menyampaikan
maksud dan tujuan tersebut.Perilakuasertifakanberkembang dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Kemampuan berperilaku asertif dipengaruhi pengalaman masa kecil.
Pengalamantersebut berupa interaksi dengan orang tua yang membentuk suatu pola
responyang menjadi dasar seseorang menghadapi berbagai masalah setelah dewasa.Kualitas
respon orang tua dengan anak akan membentuk sebuah ikatan emosionalantara anak dengan
orang tua, yang sering disebut dengan kelekatan (attachment) Kelekatan antara orang tua dan
anak sangat diperlukan oleh seseorang, bahkanketika mereka telah tumbuh dewasa.Tidak
semua orang memiliki kemampuan berperilaku asertif. Contohnya mahasiswa. Pada
dasarnya, perilaku asertif perlu dimiliki oleh mahasiswa, sebabjika mahasiswa tidak dapat
berperilaku asertif, disadari atau tidak, mahasiswa akankehilangan hak-hak pribadi sebagai
individu dan tidak dapat menjadi individuyang bebas dan akan selalu berada dibawah
kekuasaan orang lain. Meskipunada sebagian mahasiswa yang mampu mengekspresikan apa
yang ada dipikirannya,namun banyak mahasiswa yang masih merasa malu atau takut untuk
mengungkapkan pendapat dan keinginannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Komunikasi Asertif bagi mahasiswa merupakan hal yang penting untuk dimiliki,
dikarenakan komunikasi asertif tersebut akan memudahkan seorang mahasiswa dalam
mengkomunikasikan tentang apa yang dirasakan, dipikirkan serta dapat bersosialisasi dengan
lingkungannya secara efektif. Alberti dan Emmons (dalam Rahayu, 2018) mendifinisikan
komunikasi asertif sebagai penyataan diri yang positif yang menunjukkan sikap menghargai
orang lain. Irsyadi (dalam Widyastuti, 2018) komunikasi asertif adalah suatu kemampuan
untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain
namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.
1. Saling menghormati
Saling menghormati di dunia kerja merupakan hal yang penting dan harus
ada saat kamu mencoba menjadi asertif. Contoh sikap saling menghormati di
tempat kerja adalah mendengarkan pendapat orang lain sampai selesai tanpa
memotongnya.
2. Kejujuran
Komunikasi dalam kemampuan asertif ini bersifat terbuka dan jujur apa
adanya.Kejujuran dan integritas merupakan hal yang dibutuhkan dalam
komunikasi di tempat kerja.
3. Akuntabilitas
Cara lain untuk menerapkan kemampuan asertif adalah dengan
memperjuangkan hak yang kamu dan orang lain miliki.Ini berarti dalam pekerjaan,
kamu juga memiliki tanggung jawab pribadi yang mengharuskanmu mengambil
keputusan penting dan berdampak pada tim.Oleh karena itu, penting untuk
memiliki akuntabilitas atau tanggung jawab dalam keadaan tertentu di tempat
kerja.
4. Pengendalian diri
Memiliki pengendalian diri yang baik akan membuat sikap asertif kam
lebih baik dan terarah. Ini akan membantu kamu mengomunikasikan pendapat,
pikiran, dan perasaan di tempat kerja secara efektif.
Menerapkan batasan dalam hidup memang perlu dilakukan apalagi pada situasi atau kondisi
yang membuat Anda tidak nyaman. Komunikasi asertif membuat Anda bisa mengekspresikan
emosi dengan jelas dalam menetapkan batasan.
Dengan adanya batasan tersebut, kebutuhan Anda pun jadi terlindungi. Selain itu, cara ini
bisa membantu mengurangi risiko frustasi yang mungkin terjadi saat Anda dan orang lain
bertindak melebihi batas.
Berkomunikasi secara asertif bisa membantu membangun kepercayaan Anda dengan orang
lain, begitu pula sebaliknya. Ketika Anda berbicara dengan tegas dan jujur, orang cenderung
akan lebih memberikan kepercayaannya.
Berbeda dengan asertif, komunikasi secara pasif lebih sering mengarah pada kebohongan,
meskipun tidak selalu. Hal itu tentunya dapat merusak kepercayaan serta hubungan Anda
dengan orang lain.
3. Mencegah stres
Stres dapat dicegah dengan menerapkan komunikasi asertif, terutama ketika Anda berada di
lingkungan kerja. Berkomunikasi secara pasif berisiko membuat Anda lebih banyak dibebani
pekerjaan, yang kemudian meningkatkan risiko stres.
Ketika Anda bersikap asertif, Anda dapat membatasi jumlah pekerjaan yang harus dilakukan
pada hari yang sama. Cara ini bisa mengurangi risiko stres dan kelelahan, baik secara fisik
maupun mental, akibat bekerja secara berlebihan.
Mengekspresikan pendapat Anda secara jujur dapat membantu mencegah terjadinya konflik
dalam hubungan. Kebohongan mungkin akan terlihat baik di awal, namun ketika semuanya
terbongkar, risiko pertengkaran besar tak bisa dielakkan.
Tidak berkomunikasi secara jujur dapat merusak kepercayaan orang lain terhadap Anda. Tak
hanya itu, hubungan Anda dengan orang lain pun juga berpotensi rusak karena kebohongan.
Berkomunikasi secara asertif bisa membuat hati dan pikiran Anda merasa nyaman. Selain itu,
cara ini juga dapat meningkatkan kepuasan dalam hubungan dengan orang lain. Sikap asertif
membuat Anda menghargai batasan satu sama lain dan tetap nyaman untuk mengungkapkan
perasaan secara apa adanya.
D. Cara meningkatkan Komunikasi Asertif
2. Meminta feedback
Banyak orang yang bilang bahwa sistem belajar yang baik adalah dengan
mempraktikkannya secara langsung. Jangan takut untuk langsung mempraktikkan
komunikasi asertifmu kepada rekan kerja. Setelah itu, tanyakan feedback kepada
mereka apakah sudah cukup bagus atau ada yang harus diperbaiki. Dengan cara
seperti ini, kamu akan mempelajari banyak hal dengan cepat dari berbagai
perspektif.
Salah satu cara terbaik untuk mempraktikkan komunikasi asertif adalah dengan
menggunakan gaya bahasa tubuh yang kuat. Ketika sedang menyampaikan suatu
pendapat, usahakan tangan jangan menyilang karena terkesan agak sombong.
Tetap pertahankan lenganmu di samping, lalu gunakan gerakan tangan jika ada
sesuatu pembicaraan yang memerlukan hal tersebut.Selain itu, tetap jaga kontak
mata dengan seluruh audiens jika kamu sedang menghadiri rapat besar di
perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi Assertif adalah penyampaian pesan dengan sopan dan tegas dari
komunikator kepada komunikan. Baik sesuatu yang ia senangi maupun sesuatu yang
menggangunya.
Komunikasi Asertif juga dapat diartikan dengan mengekspresikan segala sesuatu yang
ada dibenak pikiran yang bersifat fositive, pengekspresian diri ini berlandaskan
dengan landasan pribadi sendiri tanpa menyakiti peribadi yang lain. Komunikasi
Asertif juga dapat diartikan dengan mengekspresikan segala sesuatu yang ada dibenak
pikiran yang bersifat fositive, pengekspresian diri ini berlandaskan dengan landasan
pribadi sendiri tanpa menyakiti peribadi yang lain.
B. Saran
Kita harus tahu Bagaimana kita dapat memanfaatkan berkomunikasi secara asertif
untuk menyampaikan sebuah pesan dengan lebih efektif Supaya komunikasi asertif
dapat berjalan dengan efektif perlu dilakukan beberapa hal, yaitu : Menggunakan
bahasa tubuh. Mengelola kontak mata, menjaga postur tubuh tetap terbuka dan santai.
Yakin bahwa ekspresi wajah sejalan dengan pesan yang disampaikan. Dengan begitu
komunikasi akan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://mridhosetiawan.blogspot.com/2016/12/makalah-komunikasi-asertif.html?m=1
2. https://www.coursehero.com/file/51596762/MAKALAH-KOMUNIKASI-
ASERTIVEdocx/
3. https://glints.com/id/lowongan/komunikasi-asertif/#.Y2HC2HVBzDd
4. https://www.sehatq.com/artikel/menerapkan-komunikasi-asertif-yang-berdampak-
positif-bagi-kesehatan-mental
5. https://www.pelatihan-sdm.net/komunikasi-asertif-yang-efektif/