Anda di halaman 1dari 16

Peran komunikasi antar pribadi terhadap keberhasilan pemasaran

Produk Makanan di kampus UIN SU

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi

Antarpribadi DOSEN PENGAMPU: Dr. Zainun, MA

Disusun Oleh

Nama : NOVENDRA HARIYADI


RITONGA
NIM :0101222156

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN 2023 M/1444 H

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalaamiin, Segala puji kepada Allah SWT yang


memberikan nikmat begitu banyak kepada setiap hamba-hamba -Nya sehingga
sampai saat ini setiap hamba-nya tetap dapat menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai khalifah di muka bumi ini. Sholawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw yang telah membawa kita
dari zaman kegelapan yang penuh kejahilan kepada zaman yang terang benderang
dengan nur cahaya islam.
Penulis merasa bersyukur telah dapat menyelesaikan Mini Riset ini dengan
judul “Peran komunikasi antar pribadi terhadap keberhasilan pemasaran Produk
Makanan di kampus UIN SU”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Zainun, MA. sebagai dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Antarpribadi,
yang telah memberikan kesempatan dan membimbing penulis untuk dapat
menyelesaikan laporan hasil Mini Riset ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan dan kelemahan
pada laporan hasil Mini Riset ini. Oleh karenanya, penulis berharap kritik dan
saran yang membangun dari pembaca dapat menjadi acuan perbaikan kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penulis sendiri
khususnya.

Medan, 6 Desember 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1


B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan pembahasan........................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Gaya Komunikasi Antarpribadi...................................................3


B. Jenis Jenis Gaya Komunikasi.........................................................................4
C. Hubungan Gaya Komunikasi dan Interaksi....................................................5

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian............................................................................................7
B. Waktu Penelitian............................................................................................7
C. Jenis Penelitian...............................................................................................7
D. Teknik Pengumpulan data..............................................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11

Daftar Pustaka....................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi interpersonal memegang peranan penting dalam pemasaran pangan


di lingkungan kampus. Khususnya di UIN Sumut, interaksi interpersonal dapat
menjadi kunci utama dalam menciptakan kesadaran dan minat terhadap
makanan yang ditawarkan.Kampus tidak hanya menjadi tempat transfer ilmu
pengetahuan, namun juga menjadi tempat pengembangan dan pemasaran produk
pangan lokal.

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif saat ini, penting bagi perusahaan
makanan untuk memahami peran penting komunikasi interpersonal dalam
keberhasilan pemasaran.Interaksi langsung antara produsen atau penjual dengan
calon konsumen menciptakan persepsi positif terhadap produk dan membangun
hubungan yang langgeng.

Pengenalan ini mengupas tentang peran komunikasi interpersonal di lingkungan


kampus UIN Sumatera Utara dalam mempengaruhi persepsi konsumen,
membangun citra produk, dan menciptakan hubungan emosional yang
meningkatkan loyalitas pelanggan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peran komunikasi antar pribadi dalam meningkatkan kesadaran
mahasiswa terhadap produk makanan di kampus UIN SU?
2. Apa dampak efektivitas komunikasi antar pribadi terhadap minat beli
mahasiswa terhadap produk makanan di lingkungan kampus?
3. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap komunikasi antar pribadi yang
dilakukan oleh penjual produk makanan di kampus UIN SU?
4. Sejauh mana hubungan interpersonal yang baik dapat mendukung
keberhasilan pemasaran produk makanan di kampus, dan faktor apa saja yang
memengaruhinya?

C. Tujuan Riset
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana
komunikasi interpersonal di lingkungan kampus UIN SU mempengaruhi
keberhasilan pemasaran makanan, Fokus penelitian meliputi analisis interaksi
komunikasi, preferensi konsumen, dan pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang peran komunikasi interpersonal dalam konteks kampus
3
tertentu,sehingga berkontribusi pada pengembangan strategi pemasaran produk
makanan yang lebih efektif di lingkungan sendiri

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Gaya Komunikasi Antarpribadi


Gaya komunikasi antarpribadi merujuk pada cara individu berkomunikasi
satu sama lain dalam konteks hubungan pribadi atau interpersonal. Ini mencakup
cara individu menyampaikan pesan, mendengarkan, merespons, dan berinteraksi
secara verbal dan non-verbal dalam situasi antarpribadi. Gaya komunikasi
antarpribadi sangat memengaruhi dinamika hubungan dan dapat memainkan peran
kunci dalam membentuk persepsi, kepercayaan, dan keterlibatan emosional di
antara individu.

Peran gaya komunikasi antarpribadi dalam membangun interaksi


menandakan signifikansi cara individu berkomunikasi satu sama lain dalam
konteks hubungan pribadi. Gaya komunikasi antarpribadi mencakup elemen
verbal dan non-verbal, menggambarkan bagaimana individu menyampaikan
informasi, berkomunikasi secara emosional, dan merespons komunikasi dari
orang lain. Dalam mengembangkan hubungan interpersonal, gaya komunikasi
memainkan peran utama dalam membentuk dasar kepercayaan, keterbukaan, dan
pemahaman saling.

Gaya komunikasi yang jujur, terbuka, dan responsif mendorong


terbentuknya kepercayaan, suatu elemen krusial dalam membangun interaksi yang
sehat. Selain itu, kemampuan untuk mengomunikasikan ide, perasaan, dan
pemikiran dengan jelas memfasilitasi pemahaman yang lebih baik di antara
individu. Gaya komunikasi yang efektif juga memainkan peran kunci dalam
mengelola konflik, memungkinkan individu untuk menangani perbedaan dengan
pendekatan yang konstruktif, menghindari kesalahpahaman, dan menggali
pemahaman lebih mendalam terhadap perspektif orang lain. Dengan demikian,
peran gaya komunikasi antarpribadi tidak hanya berkaitan dengan penyampaian
pesan, tetapi juga merangkum kemampuan individu dalam menciptakan dan
memelihara hubungan interpersonal yang saling menguntungkan.

Gaya komunikasi antarpribadi juga berperan dalam menciptakan atmosfer


yang mendukung pertumbuhan hubungan. Melalui komunikasi yang efektif,

5
individu dapat menciptakan ruang untuk pertukaran ide, nilai, dan pengalaman,
memperkuat koneksi emosional, dan membangun keintiman. Adanya rasa saling
dimengerti dan dihargai dalam interaksi antarpribadi melalui gaya komunikasi
yang baik dapat menciptakan dasar yang kokoh untuk hubungan yang
berkelanjutan.

Selain itu, peran gaya komunikasi antarpribadi mencakup kemampuan


mendengarkan dengan empati. Mendengarkan secara aktif dan empatik tidak
hanya memperkaya komunikasi, tetapi juga membantu membangun kedekatan
dan pemahaman yang lebih dalam di antara individu. Gaya komunikasi yang
menghargai pandangan orang lain, bahkan dalam perbedaan pendapat, dapat
merangsang pertumbuhan dan pembelajaran bersama.

Dalam konteks pelestarian hubungan, peran gaya komunikasi antarpribadi


juga mencakup adaptabilitas. Individu yang mampu mengadaptasi gaya
komunikasinya sesuai dengan situasi dan kebutuhan mitra komunikasinya dapat
menciptakan dinamika yang seimbang dan harmonis dalam hubungan.

Secara keseluruhan, peran gaya komunikasi antarpribadi dalam membangun


interaksi melibatkan kompleksitas interaksi manusiawi. Dengan memahami dan
mengembangkan gaya komunikasi yang efektif, individu dapat memperkaya,
memperkuat, dan memelihara hubungan interpersonal yang positif dan bermakna.

B. Jenis Jenis Gaya Komunikasi


Gaya komunikasi dapat bervariasi antara individu dan situasi. Berikut adalah
beberapa macam gaya komunikasi yang umum diamati:
1. Komunikasi Verbal:
a. Langsung. Individu yang menggunakan gaya komunikasi langsung
cenderung terbuka dan jujur dalam menyampaikan pesan.
b. Tidak langsung. Gaya komunikasi ini melibatkan penggunaan kode atau
isyarat yang mungkin memerlukan pemahaman lebih lanjut.
2. Komunikasi Non-verbal:
a. Ekspresi Wajah. Cara seseorang mengekspresikan emosi melalui ekspresi
wajah.
b. Bahasa Tubuh. Gerakan tubuh, postur, dan gestur yang dapat
menyampaikan pesan tanpa kata-kata.
c. Kinesik, Studi tentang gerakan tubuh sebagai bentuk komunikasi.
6
3. Gaya Komunikasi Assertive. Individu ini dapat menyatakan pendapat dan
kebutuhan mereka dengan jelas tanpa merugikan hak atau perasaan orang lain.
4. Gaya Komunikasi Agresif. Bersifat dominan, mungkin mengabaikan hak dan
perasaan orang lain, dan cenderung menekan pandangan mereka.
5. Gaya Komunikasi Pasif. Cenderung menghindari konflik dan mungkin
kesulitan menyampaikan keinginan atau pendapat mereka.

6. Gaya Komunikasi Pasif-Agresif. Kombinasi antara pasif dan agresif, di mana


individu tampak pasif tetapi sebenarnya menyatakan ketidakpuasan secara
tidak langsung.
7. Gaya Komunikasi Empatis. Kemampuan untuk mendengarkan dengan penuh
perhatian, memahami perasaan orang lain, dan merespon dengan empati.
8. Komunikasi Formal dan Informal.
a. Formal. Gaya komunikasi yang terstruktur dan terkendali, sering digunakan
dalam konteks profesional atau resmi.
b. Informal. Gaya komunikasi yang santai, biasanya digunakan dalam situasi
tidak resmi atau antara teman-teman.
9. Gaya Komunikasi Digital. Termasuk komunikasi melalui pesan teks, email,
media sosial, dan platform digital lainnya. Penting untuk diingat bahwa gaya
komunikasi dapat bervariasi sesuai dengan budaya, konteks, dan preferensi
individu. Individu seringkali memiliki kombinasi dari beberapa gaya
komunikasi bergantung pada situasi tertentu.
C. Hubungan Gaya Komunikasi dan Interaksi
Gaya komunikasi antarpribadi memainkan peran yang sangat penting dalam
membentuk dan memperkuat interaksi antara individu. Gaya komunikasi yang
efektif tidak hanya mencakup kemampuan untuk menyampaikan pesan secara
jelas dan jujur, tetapi juga melibatkan keterlibatan emosional dan keterbukaan
dalam berbagi pengalaman.
Ketika seseorang mampu mengungkapkan diri dengan baik dan
mendengarkan dengan empati, hal itu menciptakan ikatan emosional yang
mendalam dan memperkaya hubungan antarpribadi. Selain itu, gaya komunikasi
yang terbuka dapat meningkatkan keterbukaan, menciptakan lingkungan di mana
individu merasa nyaman untuk berbicara tentang pikiran dan perasaan mereka.

7
Komunikasi yang efektif juga berkontribusi pada peningkatan pemahaman antara
individu, membantu menghindari kesalahpahaman yang dapat merusak hubungan.
Secara keseluruhan, gaya komunikasi antarpribadi yang positif dan adaptif
berperan penting dalam membangun kepercayaan, keterhubungan emosional, dan
keberhasilan interaksi antarindividu.
Tidak hanya itu, gaya komunikasi antarpribadi juga memiliki dampak
signifikan pada bagaimana individu membangun dan memelihara kepercayaan
dalam hubungan. Komunikasi yang konsisten, dapat diandalkan, dan jujur
menciptakan dasar kepercayaan yang kokoh. Saat individu merasa yakin bahwa
pesan yang disampaikan adalah akurat dan bahwa mereka bisa bergantung satu
sama lain untuk mendengarkan dengan baik, kepercayaan tersebut dapat
berkembang dengan kuat.
Selain itu, gaya komunikasi yang efektif juga memainkan peran dalam
membentuk norma-norma komunikatif dalam suatu hubungan. Cara individu
berkomunikasi akan menciptakan pola perilaku tertentu yang dapat memengaruhi
dinamika interaksi. Misalnya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik secara
konstruktif atau menyampaikan kritik dengan penuh hormat dapat membentuk
cara individu merespons dalam situasi sulit.
Gaya komunikasi antarpribadi juga membantu menciptakan lingkungan di
mana pertumbuhan dan pengembangan hubungan menjadi mungkin. Melalui
komunikasi yang terbuka, individu dapat lebih mudah beradaptasi dengan
perubahan, mengeksplorasi kebutuhan dan harapan masing-masing, dan
mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik seiring waktu.
Secara keseluruhan, gaya komunikasi antarpribadi tidak hanya
mencerminkan kualitas hubungan saat ini, tetapi juga membentuk dasar untuk
pertumbuhan dan evolusi hubungan di masa depan. Dengan menyadari dan
memahami bagaimana gaya komunikasi memainkan peran kunci dalam interaksi
antarpribadi, individu dapat secara aktif berkontribusi pada pembentukan
hubungan yang sehat dan bermakna.

8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang kami lakukan di UIN SU, yang terletak di Jl.
William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten
Deli Serdang, Sumatera Utara 20371
B. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan observasi yang kami lakukan adalah pada hari Jumat,
24 November 2023 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian observasi ini adalah penelitian lapangan (field research)
dengan metode deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dimaksudkan
untuk menggambarkan (mendeskripsikan) mengenai suatu masalah.
Metode penelitian yang digunakan studi kasus yaitu untuk memahami apa
saja peran gaya komunikasi antarpribadi dlam membangun interaksi di
UIN SU baik secara eksternal maupun secara internal.
D. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan bagian
yang sangat urgen dari penelitian itu sendiri. Prosedur pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, observasi,
wawancara, dokumentasi.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran
Umum

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa mahasiswa menunjukkan variasi


yang signifikan dalam gaya komunikasi antarpribadi mereka. Beberapa
mahasiswa cenderung menggunakan gaya komunikasi terbuka dan ekspresif,
sementara yang lain lebih memilih pendekatan yang lebih sopan dan santun.
Adanya diversitas ini mencerminkan kompleksitas interaksi sosial di antara
mahasiswa, dengan setiap individu membawa preferensi dan kebiasaan
komunikasi mereka sendiri.

Sejalan dengan temuan ini, ditemukan juga bahwa terdapat elemen-elemen


kunci dalam gaya komunikasi antarpribadi yang memainkan peran penting dalam
membangun kualitas hubungan interpersonal. Kejujuran dan keaslian muncul
sebagai elemen sentral yang mendukung interaksi yang saling menguntungkan,
sedangkan kemampuan mendengarkan dengan empati menjadi kunci dalam
memahami dan merespons kebutuhan teman sebaya.

Variasi dalam gaya komunikasi antarpribadi mahasiswa memunculkan


pertanyaan tentang bagaimana diversitas ini dapat dikelola secara positif untuk
meningkatkan interaksi sosial. Hasil menunjukkan perlunya mengintegrasikan
pemahaman budaya dan sosial dalam program-program pengembangan
keterampilan interpersonal. Kesadaran terhadap perbedaan budaya di antara
mahasiswa menjadi kunci untuk mengelola konflik dan mempromosikan
pengertian lintas budaya.

Pentingnya pelatihan keterampilan komunikasi juga muncul sebagai tema


utama dalam pembahasan. Mahasiswa dapat mengambil manfaat dari pelatihan
yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, termasuk
bagaimana mengidentifikasi dan menyesuaikan gaya komunikasi mereka dengan
konteks tertentu. Integrasi keterampilan ini dalam kurikulum pendidikan dapat
menjadi langkah positif dalam membangun generasi mahasiswa yang mampu
berkomunikasi secara efektif.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang

1
0
kompleksitas gaya komunikasi antarpribadi mahasiswa dan implikasinya terhadap

1
1
pembangunan interaksi sosial. Hasil dan temuan ini dapat membantu pengelola
kampus dan pendidik dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk
memperkuat hubungan interpersonal di lingkungan akademis.

Variasi gaya komunikasi antarpribadi memengaruhi pembangunan interaksi


dalam konteks hubungan sosial sehari-hari

Ditemukan bahwa variasi gaya komunikasi antarpribadi memiliki dampak


signifikan terhadap pembangunan interaksi mahasiswa di UIN SU. Beberapa gaya
komunikasi, seperti gaya komunikasi terbuka, ramah, dan empatik, terkait dengan
interaksi yang lebih positif dan mendukung.

Mahasiswa yang menggunakan gaya komunikasi terbuka cenderung lebih


mudah berinteraksi dan membentuk hubungan positif. Gaya komunikasi yang
ramah dan empatik dapat meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan antar
mahasiswa. Variasi gaya komunikasi antarpribadi memberikan warna dan
dinamika dalam hubungan sosial, menciptakan lingkungan interaksi yang
beragam.

Elemen-elemen kunci dalam gaya komunikasi antarpribadi yang memiliki


dampak signifikan terhadap kualitas hubungan interpersonal

Beberapa elemen kunci yang memiliki dampak signifikan terhadap kualitas


hubungan interpersonal antara mahasiswa melibatkan aspek-aspek berikut:

1. Kejujuran dan transparansi dalam komunikasi.


2. Kemampuan mendengarkan dengan empati.
3. Penyesuaian gaya komunikasi sesuai dengan kebutuhan dan konteks.

Kejujuran dan transparansi membangun kepercayaan di antara mahasiswa,


yang merupakan dasar hubungan interpersonal yang sehat.Kemampuan
mendengarkan dengan empati memungkinkan mahasiswa memahami perasaan
dan pandangan teman mereka, menciptakan ikatan yang lebih kuat. Penyesuaian
gaya komunikasi menunjukkan fleksibilitas dalam berinteraksi, mengoptimalkan
kualitas hubungan interpersonal.

Faktor-faktor seperti budaya, konteks sosial, dan konteks situasional


memoderasi pengaruh gaya komunikasi antarpribadi dalam membangun
interaksi

1
2
Faktor-faktor seperti budaya, konteks sosial, dan konteks situasional
memainkan peran penting dalam moderasi pengaruh gaya komunikasi
antarpribadi. Misalnya, budaya dapat memengaruhi preferensi komunikasi,
sementara konteks situasional dapat mempengaruhi respons dan interpretasi
pesan.

Kesadaran terhadap perbedaan budaya membantu mahasiswa untuk


menghindari kesalahpahaman dan konflik dalam interaksi antarpribadi.
Penyesuaian gaya komunikasi dengan konteks sosial dan situasional menunjukkan
kepekaan terhadap lingkungan sekitar, meningkatkan efektivitas komunikasi.

Individu dapat meningkatkan keterampilan komunikasi antarpribadi


mereka untuk memperkuat ikatan sosial dan mengatasi potensi konflik
interpersonal

Ditemukan bahwa partisipasi dalam pelatihan keterampilan komunikasi,


refleksi diri, dan pengembangan kesadaran interpersonal dapat membantu
mahasiswa meningkatkan keterampilan komunikasi antarpribadi mereka.

Pelatihan keterampilan komunikasi dapat memberikan pemahaman yang


lebih baik tentang berbagai gaya komunikasi dan strategi untuk berkomunikasi
efektif. Refleksi diri memungkinkan mahasiswa untuk mengidentifikasi kekuatan
dan area pengembangan dalam komunikasi antarpribadi mereka. Kesadaran
interpersonal membantu mahasiswa memahami dampak komunikasi mereka pada
orang lain, mengurangi potensi konflik dan meningkatkan ikatan sosial.

Penting untuk mencatat bahwa temuan ini bersifat umum dan dapat
bervariasi tergantung pada konteks dan karakteristik unik dari populasi mahasiswa
di UIN SU.

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penelitian ini memberikan gambaran mendalam tentang peran gaya komunikasi
antarpribadi dalam membangun interaksi mahasiswa di UIN SU. Ditemukan
bahwa mahasiswa menunjukkan variasi yang signifikan dalam gaya
komunikasi mereka, menciptakan kompleksitas dalam interaksi sosial sehari-
hari. Beberapa mahasiswa lebih condong menggunakan gaya terbuka dan
ekspresif, sementara yang lain lebih memilih pendekatan yang sopan dan
santun.
2. Elemen-elemen kunci seperti kejujuran, keaslian, dan kemampuan
mendengarkan dengan empati memainkan peran sentral dalam membentuk
kualitas hubungan interpersonal. Kejujuran membangun kepercayaan,
sementara kemampuan mendengarkan dengan empati menciptakan ikatan
emosional yang kuat antar mahasiswa.
3. Variasi gaya komunikasi juga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana
mengelola diversitas ini secara positif. Penyesuaian gaya komunikasi dengan
budaya, konteks sosial, dan situasional menjadi kunci untuk mempromosikan
pengertian lintas budaya dan mencegah konflik.
4. Pentingnya pelatihan keterampilan komunikasi tidak dapat diabaikan.
Mahasiswa dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang berbagai gaya komunikasi dan mengembangkan kemampuan
adaptasi terhadap konteks tertentu. Integrasi keterampilan ini dalam kurikulum
pendidikan diharapkan dapat membantu membangun generasi mahasiswa yang
mampu berkomunikasi secara efektif.
B. Saran
Kami berharap laporan hasil observasi yang telah kami hasilkan dapat
membantu kami dan pembaca dalam memahami "Peran Gaya Komunikasi
Antarpribadi Dalam Membangun Interaksi Mahasiswa UIN SU" secara lebih
detail. Dari segi isi juga mungkin masih kurang. Kami memahami bahwa hasil
observasi kami jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami membutuhkan
saran dan kritik dari para pembaca untuk perbaikan penelitian kami selanjutnya
agar dapat memaksimalkan potensinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agustiani H. 2006. Psikologi Perkembangan. Pendekatan Ekologi Kaitannya


dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung. PT.
Refika Aditama.

Calhoun dan Acocella. 1990. Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan


kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang Press

Hendriati Agustiani. (2009. Psikologi Perkembangan. Bandung :Refrika Aditama

Hurlock, E.B. 1998. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang


rentang kehidupan. (terjemahan). Jakata : Erlangga

Hutagalung, Inge. 2007. Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT Indeks.

Jalaluddin Ramat. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya Suranto Aw. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta. Graha

Ilmu

12

Anda mungkin juga menyukai