Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

mengijinkan dan memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan

menulis makalah Bahasa Indonesia yang berjudul ”Pentingnya Berkomunikasi”

Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak

terhingga atas bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami

selesaikan dengan baik. Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon

maaf yang sebesar-besarnya. untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

• NURSALIM, MPD

Oleh karena itu, kritik dan sarannya akan kami terima dengan senang hati untuk

perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan

para pembaca umumnya

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Tangerang, 08 Desember 2020

Penulisi

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

ABSTRACT ....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusah Masalah ........................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 5

2.1 Komunikasi ...................................................................................... 4

2.1.1 Pengertian Komunikasi ................................................... 4

2.1.2 Model Teori Komunikasi Antar Manusia ..................... 7

2.1.3 Komponen Komunikasi .................................................. 8

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 11

ii

3.1 Pengertian Komunikasi ................................................................ 11


3.2 Proses Komunikasi ....................................................................... 12

3.3 Jenis Jenis Komunikasi ............................................................... 13

3.4 Hambatan Komunikasi ............................................................... 16

3.5 Mengatasi Kendala Komunikasi ................................................ 18

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 21

4.1 Simpulan ................................................................................................ 21

4.2 Saran ...................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 23

iii

ABSTRAK
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Keluarga adalah lingkungan

dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Hubungan jarak

jauh yang dialami oleh mahasiswa dengan orang tuanya tidak selamanya berjalan

dengan lancar. Komunikasi dalam interaksi keluarga dianggap penting untuk

mencapai tujuan tertentu. interaksi antara orang tua dan anak berjalan secara

berkesinambungan dan rutin terutama pada remaja yang sedang berkembang

mereka memerlukan arahan dan bimbingan. Dalam penelitian yang dilakukan,

penulis ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi jarak jauh orang tua dan

anak dan faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses komunikasi

jarak jauh orang tua dana anak pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Tangerang yang berasal dari Bogor.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus yang berusaha

menjelaskan secara lebih rinci dengan jenis deskriptif. Pendekatan yang

digunakan yaitu pendekatan komunikasi dan pendekatan psikologi, dengan

tahapan penelitian yaitu wawancara, lalu menggunakan teknik analisis data.

Sehingga dapat diketahui bagaimana pola komunikasi jarak jauh orang tua dan

anak dan faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses komunikasi

jarak jauh orang tua dana anak pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yang berasal dari Bogor.

iv

ABSTRACT
Communication is a basic human activity. Family is an environment where some

people are still related by blood. The long distance relationship experienced by

students with their parents does not always run smoothly. Communication in

family interactions is considered important to achieve certain goals. The

interaction between parents and children runs continuously and routinely,

especially in developing adolescents that need direction and guidance. In the

research conducted, the writer wanted to know how long distance communication

patterns between parents and children and what factors support and hinder the

process of long distance communication between parents and children to students

of the Faculty of Social and Political Sciences, University of Muhammadiyah

Tangerang who came from Bogor.

The method used in this research is a case study which attempts to explain in

more detail with descriptive types. The approach used is a communication

approach and a psychological approach, with the research stage namely

interviews, then using data analysis techniques.

So it can be seen how long distance communication patterns between parents and

children and what factors support and hinder the process of long distance

communication between parents and children to students of the Faculty of Social

and Political Sciences who come from Bogor.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya

dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum.

Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua

berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi

dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan

teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.

Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk

dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap

badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian

yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu

dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang

satu”.

Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare

“to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts

(membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling

bergantung atau terkoordinasi)

2
Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan

dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan

wewenang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki

beberapa rumusan masalah, yaitu :

Apa pengertian dari komunikasi?

Bagaimana proses komunikasi?

Apa saja yang menjadi hambatan komunikasi?

Apa saja jenis-jenis komunikasi?

Mengapa komunikasi menjadi inti kepemimpinan?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari

komunikasi dalam organisasi, proses komunikasi, apa saja hambatan komunikasi,

bagaimana mengatasi hambatan komunikasi, apa saja jenis-jenis komunikasi, dan

mengapa komunikasi menjadi inti kepemimpinan. Di samping itu, makalah ini

3
ditulis sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Kepemimpinan yang diberikan

oleh pengajar.

MANFAAT

1. Agar dapat digunakan sebagai bahan bacaan oleh para mahasiswa untuk

menambah pengetahuan mereka tentang komunikasi.

2. Para pembaca dapat mengetahui sejarah komunikasi serta unsur-unsur nya.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata

Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti ”sama”,

dalam arti kata sama makna mengenai suatu hal (Effendy, 1986:3-4). Menurut

Robbins & Coulter (2007) dalam Ramadanty (2014:3) menyatakan bahwa

komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman suatu maksud. Jika tidak ada

informasi atau ide yang disampaikan, komunikasi tidak terjadi. Agar komunikasi

berhasil, maksud harus ditanamkan dan dipahami.

Komunikasi berasal dari bahasa latin “communicatus” atau communication atau

communicare yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian

komunikas menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan

untuk mencapai kebersamaan (Riswandi, 2009:1). Selanjutnya Mulyana (2008:4)

mengatakan bahwa Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan manusia dalam kesehariannya dengan orang lain yang ada

disekitarnya.

5
Selain itu komunikasi juga berperan untuk menyatakan identitas diri seperti yang

dikemukakan oleh

Thomas M.Sheided bahwa manusia berkomunikasi untuk menyatakan dan

mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di

sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk berpikir, atau berperilaku

seperti yang kita inginkan.

Suranto (2005:16) menjelaskan bahwa komunikasi yaitu suatu proses pengiriman

pesan atau simbol-simbol yang mengandung arti dari seorang komunikator kepada

komunikan dengan tujuan tertentu. Muhammad (2005:4-5) mengutarakan bahwa

komunikasi merupakan pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si

pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.

Hardjana (2003) dalam Gunawati, dkk (2006:100) mendefiniskan bahwa

pengertian komunikasi dapat ditinjau dari dua sudut pandang. Sudut pandang

pertama adalah dari proses terjadinya komunikasi yang menyatakan bahwa,

komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh komunikator berupa

penyampaian pesan melalui media tertentu kepada komunikan, komunikan

menerima pesan dan memahami pesan sesuai dengan kemampuan serta

menyampaikan tanggapan melalui media tertentu kepada komunikator. Ditinjau

dari sudut pandang pertukaran makna, komunikasi diartikan sebagai proses

penyampaian makna dalam bentuk gagasan atau informasi dari komunikator ke

komunikan melalui media tertentu. Media komunikasi merupakan alat yang

6
digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan, dan

alat yang digunakan oleh komunikan untuk menyampaikan umpan balik atas

pesan yang telah diterima dan dipahami oleh komunikan. Komunikasi dapat

diartikan sebagai proses peralihan dan pertukaran informasi oleh manusia melalui

adaptasi dari dan daslam sebuah sistem kehidupan manusia dan lingkungannya.

Proses peralihan dan pertukaran informasi itu dilakukan melalui simbol-simbol

bahasa verbal maupun non verbal yang dipahami bersama (Liliweri, 2011:5).

Berdasarkan pengertian komunikasi di atas, maka pengertian komunikasi dapat

diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan

tanpa perantara dengan tujuan untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku

komunikan. Menurut Robbins & Coulter (2007) yang dikutip Ramadanty (2014:3)

terdapat empat fungsi utama komunikasi antara lain:

1. Kontrol. Komunikasi bertindak sebagai kontrol perilaku anggota dalam

berbagai cara

2. Motivasi. Komunikasi mendorong motivasi dengan menjelaskan pada

karyawan apa yang harus diselesaikan, seberapa baik mereka melakukannya, dan

apa yang dapat dilakukan untuk kinerja jika tidak sejajar. Ketika karyawan

menetapkan tujuan tertentu, bekerja untuk tujuan itu, dan menerima umpan balik

dari perkembangan tujuan itu, maka komunikasi diperlukan.

7
3. Ekspresi emosional. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok adalah

mekanisme fundamental di mana anggotanya berbagi rasa frustasi dan perasaan

puas.

4. Informasi. Individu dan kelompok memerlukan informasi untuk menyelesaikan

sesuatu dalam organisasi. Proses komunikasi dapat dijelaskan melalui pemahaman

unsur-unsur komunikasi yang meliputi pihak yang mengawali komunikasi, pesan

yang dikomunikasikan, saluran yang digunakan untuk berkomunikasi dan

gangguan saat terjadi komunikasi, situasi ketika komunikasi dilakukan, pihak

yang menerima pesan, umpan dan dampak pada pengirim pesan. Pengirim atau

sender merupakan pihak yang mengawali proses komunikasi. Sebelum pesan

dikirimkan, pengirim harus mengemas ide atau pesan tersebut sehingga dapat

diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima, Proses pengemasan ide ini

disebut dengan encoding. Adapun proses komunikasi dapat digambarkan sebagai

berikut (Argiris dalam Nurrohim dan Anatan, 2009:3):

2.1.2 Model Teori Komunikasi antar Manusia

Teori model dan kualitas hubungan antar manusia di golongkan menjadi 3 yaitu:

1. Teori transaksional

Merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan

masing-masing persamaannya beraksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan.

8
2. Teori pesan

Merupakan teori yang lebih menekankan pada suatu pergaulan social dengan

scenario yang sudah disusun di masyarakat. Setiap hubungan antar manusia di

atur oleh tatanan kehidupan yang ada di masyarakat dan masyarakat tersebut

mengatur bagaimana setiap manusia harus berperan dalam pergaulan sehari-hari.

3. Teori permainan

Teori yang memperhatikan fase manusia sepanjang siklus kehidupannya dimulai

sejak masa kanak-kanak, dewasa sampai tua. Pada masa kanak-kanak hubungan

cenderung bersifat manja, pada maa dewasa, pergaulan atau hubungan antara

manusia menjadi suatu esadaran, tanggung jawab dan luges dimasa ini manusia

aan menyadari akibat dan resiko dari suatu hubungan sedangankan pada masa tua

manusia akan memaklumi kesalahan orang lain dan hubungan diartikan sebagai

suatu perasaan saling menyayangi. (Romauli

:2013)

2.1.3 Komponen komunikasi

Menurut Suranto (2005:17-19) komponen komunikasi adalah, sebagai berikut:

1. Komunikasi/pengirim pesan. Komunikator adalah individu atau orang yang

mengirim pesan. Pesan tersebut diproses melalui petimbangan dan perencanaan

dalam pikiran. Proses mempertimbangkan dan merencanakan tersebut berlanjut

9
kepada proses penciptaan pesan. Dengan demikian seorang komunikator

menciptakan pesan, untuk selanjutnya mengirimkannya dengan saluran tertentu

kepada orang lain.

2. Pesan/informasi. Pesan atau informasi, adapula yang menyebutkan sebagai

gagasan,ide, simbol, stimuli, maupun message, pada hakekatnya merupakan

sebuah komponen yang menjadi isi komunikasi. Pesan ialah informasi yang

diciptakan komunikator dan akan dikirimkan kepada komunikan. Pesan ini dapat

berupa pesan verbal maupun non-verbal baik lisan maupun tulisan. Pesan verbal

secara tertulis misalnya memo, surat, buku, dan pesan pendek melalui fasilitas

Short Message Service (SMS) dalam telepon seluler. Pesan verbal lisan misalnya

berupa percakapan, baik percakapan langsung maupun melalui media. Pesan non

verbal ialah pesan isyarat bisa berupa isyarat gerak badan, ekspresi wajah, nada

suara dan sebagainya.

3. Media/saluran. Media adalah suatu sarana yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Ada berbagai

macam media, meliputi; media cetak, audio dan audio visual. Dengan variasi

media yang tersedia, seorang komunikator dapat menggunakan satu atau lebih dari

satu media yang dirasa paling efisien untuk menyampaikan pesan.

4. Komunikan/penerima. Selain disebut sebagai komunikan/penerima, ada

sebutan lain yang cukup sering dipakai, misalnya receiver, audience, sasaran.

Komunikan adalah pihak penerima pesan. Sebenarnya tugas seorang komunikan

10
tidak hanya menerima pesan, melainkan juga menganalisis dan menafsirkan,

sehingga dapat memahami makna pesan tersebut

5. Umpan balik/ feedback. Umpan balik atau feedback sering pula disebut respon.

Disebut demikian karena komponen ini merupakan respon atau tanggapan dari

seorang komunikan setelah mendapatkan pesan. Pesan yang diterima, dianalisis,

ditafsirkan oleh komunikan tersebut akan mendorong komunikasi itu untuk

bereaksi. Reaksi yang timbul itulah yang dinamakan respon atau umpan balik.

6. Gangguan/noise. Gangguan komunikasi seringkali terjadi, baik gangguan yang

bersifat teknis maupun semantis. Gangguan teknis bisa saja terjadi karena saluran

tidak berfungsi secara baik. Sementara itu gangguan semantis bermula dari

perbedaan pemaknaan arti lambang atau simbol dari seorang komunikator dengan

komunikan

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang

berartisamaataumenjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan

orang lain, berartikita berusaha agarapa yang disampaikan kepada orang lain

tersebut menjadi miliknya.

Beberapa definisi komunikasi adalah:

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna

yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan

komunikasi(Astrid).

Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau

informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).

Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang

ke orang lain (Davis, 1981).

Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain

(Schram,W)

11

12
Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada

orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga

Administrasi).

Komunikasi (communicare, latin) artinya berbicara atau menyampaikan pesan,

informasi, pikiran, perasaan yang dilakukan seseorang kepada yang lain dengan

mengharapkan jawaban, tanggapan, dari orang lain (Hohenberg : 1978).

3.2 PROSES KOMUNIKASI

Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan

kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna

antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan

untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi

pada umumnya). Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada

penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model

komunikasi itu sendiri :

Model Komunikasi Aristoteles

Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica,

bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :

Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan

Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)

13
Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.

Model Komunikasi David K.Berlo

Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari

4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu

ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.

Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam

komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya

melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak

individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga

sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.

Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan

disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif,

edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui

2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah

media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau

Information

3.3 JENIS JENIS KOMUNIKASI

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan

aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok

14
Jenis komunikasi terdiri dari:

Komunikasi Verbal

mencakup aspek-aspek berupa :

Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila

pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata

menjadi penting dalam berkomunikasi.

Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan

bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan

akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.

Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.

Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),

memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress

dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa

humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.

Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan

jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.

Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena

berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya

15
dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang

disampaikan.

Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan

komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.

Yang termasuk komunikasi non verbal :

Ekspresi wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena

ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.

Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan

mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang

tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk

memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga

memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya

Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat

spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang

sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat

dilakukan melalui sentuhan.

16
Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan

bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan

merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.

Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu

ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila

dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai

desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.

Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan

isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau

mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan

stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.

3.4 HAMBATAN KOMUNIKASI

Hambatan Teknis

Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin

berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi

dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai

media komunikasi. Menurut dalam bukunya, 1976, Cruden dan Sherman

Personel Management jenis hambatan teknis dari komunikasi :

Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas

17
Kurangnya informasi atau penjelasan

Kurangnya ketrampilan membaca

Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.

Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau

secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas pengertian, yang

diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik

arti dan pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi seringkali proses

penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol (kata) dan apa yang

disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai

ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk

menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih

kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat

kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.

Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan

atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera

seseorang, dll.

Menurut Cruden dan Sherman :

18
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia. Perbedaan persepsi,

perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan mendengarkan,

perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi

Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi. Suasana

iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas

komunikasi organisasi.

3.5 MENGATASI KENDALA KOMUNIKASI

Beberapa solusi yang dapat ditawarkan dalam mengatasi kendala-kendalavyang

muncul dalam proses komunikasi organisasi antara lain :

1.Hubungan Antar Persona

Menciptakan hubungan intim yang dimiliki dengan orang-orang lain dalam

tingkat pribadi, antar teman, sesama sebaya ataupun dengan atasan, biasanya

disebut hubungan antar persona. Suatu anailisis khusus tentang hubungan antar

pesona menyatakan bahwa kita akan berhasil menciptakan komunikasi dalam

organisasi bila melakukan hal-hal berikut ini

Menjaga kontak pribadi yang akrab tanpa menumbuhkan perasaan bermusuhan

Menetapkan dan menegaskan identitas kita dalam hubungan dengan orang lain

tanpa membesar-besarkan ketidaksepakatan.

19
Menyampaikan informasi kepada oranglain tanpa menimbulkan kebingunngan,

kesalahpahaman, penyimpangan, atau perubahan lainnya yang disengaja

Terlibat dalam pemecahan masalah yang terbuka tanpa menimbulkan sikap

mbertahan atau menghentikan proses

Membantu orang-orang lainnya untuk mengembangkan gaya hubungan persona

dan antar pesona yang efektif

Ikut serta dalam interaksi social informal tanpa terlibat dalam muslihat

2. Hubungan Posisional

Hubungan posisional ditentukan dengan pendekatan struktur dan tugas-tugas

fungsional anggota organisasi. Menurut Koontz dan O’Donnel (1968) untuk

mengatasi kesalahan umum yang merintangi kinerja efektif dan efisien individu

dalam organisasi yang disebabkan ketidaklancaran proses komunikasi di

organisasi adalah:

Merencanakan penempatan / pengaturan jabatan secara benar

Sebagian dari kegagalan untuk merencanakan dengan benar lebih banyak terletak

pada pengaturan orang-orang dari jabatan yang diberikan dari atasan sehingga

pada akhirnya terjadi kegagalan dalam komunikasi horizontal dan vertikal yang

ada dalam organisasi.

20
Berusaha menjernihkan hubungan

Kegagalan untuk menjernihkan hubungan organisasi menimbulkan kecemburuan,

percekcokan, ketidakamanan, ketidakefisienan,dan pelepasan tanggung jawab

lebih banyak dari kesalahan lainnya dalam pengorganisasian. Untuk itu perlu

adanya individu yang dapat menjadi jembatan untuk mencairkan situasi kebekuan

komunikasi horizontal dan vertikal antar sesama rekan dan antara bawahan –

atasan..

Hubungan berurutan

Informasi disampaikan ke seluruh organisasi formal oleh suatu proses;

dalamproses ini orang dipuncak hierarki mengirimkan pesan ; kepada orang kedua

yangkemudian mengirimkannya lagi kepada orang ketiga. Reproduksi pesan

orang pertama menjadi pesan orang kedua, dan reproduksi pesan orang kedua

menjadi pesan orang ketiga. Tokoh kunci dalam sistem ini adalah pengulang

pesan (relayor).

BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan

Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang ( dua pihak) atau lebih

untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu itu dinamakan komunikasi

karena karakteristiknya yang unik, merupakan suatu proses dinamis, terikat

konteks, simbolik. Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul

bersamaan. Dengan kata lain, setiap peristiwa komunikasai memiliki satu fungsi

atau lebih. Proses konumikasi melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung

terus –menerus. Kegiatan itu meliputi penyandian atau pengkodean, pengiriman

kode, serta penerimaan dan pemahaman kode. Unsur –unsur yang terlibat dalam

komunikasi adalah komunikastor dan komunikan, pesan, saluran,konteks, balikan,

serta gangguan. Agar komunikasi dapat berhasil dengan baik, Dalam

berkomunikasi, suatu kondisi yang berbeda menutut perlakuan yang

berlainan.Atas dasar itu maka komunikasi dapat dikelompokkan atas beberapa

jenis sesuai sudut pandangnya. Ditinjau ditinjau dari situasinya, komunikasi

terbagi atas komunikasi formal, informal, dan semiformal. Dilihat dari simbol

yang dipakainya, komunikasi dapat dikelompokkan atas komunikasi verbal dan

nonverbal

21

22
4.2 Saran

Sebagai komunikator jika berkomunkasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan

situasi yang ada dengan komunikan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antar

komunikaro dan komunikan.

DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah Chaedar. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan djago. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Fiske John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

23

Anda mungkin juga menyukai