DOSEN PENGAMPU:
IIN INAYAH, MH
DISUSUN OLEH:
Bissmillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah mengijinkan dan
memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan menulis makalah Sistem
Hukum Indonesia yang berjudul ”Sejarah Hukum Indonesia, Sistem Hukum di Indonesia dan
Dunia”
Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas
bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada :
• IIN INAYAH, MH
Oleh karena itu, kritik dan sarannya akan kami terima dengan senang hati untuk perbaikan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca
umumnya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Penulis
I
DAFTAR ISI
2.1.1 Sejarah
Sejarah dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa
lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Ilmu
sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.
2.1.2 Hukum
Hukum adalah system yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
social antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara Negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan dimana mereka akan dipilih. Administrative hukum
digunakan untuk meninjau kembali pkeputusan dari pemerintah, sementara hukum
internasionql mengatur persoalan antara berdaulat Negara dalam kegiatan mulai dari
perdagangan lingkungan peraturan/tindakan militer.
E. UTRECHT :
Hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup yang berisi perintah- perintah dan
larangan-larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan oleh karena itu
seharusnya ditaati oleh masyarakat yang bersangkutan
MEIJERS :
Hukum adalah suatu keseluruhan dari peraturan-peraturan yang berhubungan dengan
perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan orang sebagai anggota
dari suatu masyarakat
A. PITLO :
Hukum adalah kumpulan peraturan tentang lahir dari orang-orang yang berkewajiban
mentaati peraturan – peraturan tersebut
3
4
JMP BELLEFROID :
Hukum adalah penertiban (penyusunan, pengaturan) kehidupan masyarakat yang berlaku bagi
suatu masyarakat tertentu dan ditetapkan atas dasar wibawa masyarakat tersebut
2.1.3 Sejarah Hukum Indonesia
Sumbangan Von Savigny sebagai “Bapak Sejarah Hukum” telah menghasilkan aliran historis
(sejarah). Cabang ilmu ini lebih muda usianya dibandingkan dengan sosiologi hukum. Apa
yang sejak lama disebut sejarah hukum, sebenarnya tak lain daripada pertelaahan sejumlah
peristiwa-peristiwa yuridisi dari zaman dahulu yang disusun secara kronologis, jadi adalah
kronik hukum dahulu. Sejarah hukum yang demikian itupun disebut “antiquiteiter”, suatu
nama yang cocok benar. Sejarah adalah suatu proses, jadi bukan suatu yang berhenti
melaiknkan suatu yang bergerak; bukan mati. Melainkan hidup. Hukum sebagai gejala
sejarah berarti tunduk pada pertumbuhan yang terus menerus. Pengertian tumbuh membuat 2
arti yaitu, perubahan dan stabilitas. Hukum tumbuh, berarti bahwa ada terdapat hubungan
yang erat, sambung-menyambung atau hubungan yang tak terputus-putus antara hukum pada
masa kini dan hukum pada masa lampau. Hukum pada masa kini dan hukum pada masa
lampau merupakan suatu kesatuan. Itu berarti, bahwa kita dapat mengerti hukum kita pada
masa kini, hanya dengan penyelidikan sejarah., bahwa mempelajari hukum secara ilmu
pengetahuan harus bersifat juga mempelajari sejarah.
Misal saja penelitian yang dilakukan oleh Mohd. Koesno tentang hukum adat setelah Perang
Dunia II melalui beberapa pentahapan (periodisasi). Secara kronologi perkembangan tersebut
dibaginya dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Masa 1945-1950
2. Masa UUDS 1950 3. Masa 1959-1966
4. Masa 1966-sekarang
Penetapan tersebut disertai analisis yang mendalam tentang kedudukan dan peranan hukum
adat pada masa-masa tersebut.
Mempelajari sejarah hukum memang bermanfaat, demikian yang dikatakan oleh Macauly
bahwa dengan mempelajari sejarah, sama faedahnya dengan membuat perjalanan ke negeri-
negeri yang jauh.
2.1.4 Peranan dan Fungsi Sejarah Hukum
Sebagai mana lazimnya moral yang terdapat pada pelajaran sejarah, maka study mengenai
sejarah hukum ini akan mehasilkan keuntungan – keuntungan yang sama seperti orang
mempelajari sejarah umum. Salah satu dari keuntungan tersebut adalah, bahwa pengetahuan
5
kita mengenai system atau lembaga atau pengaturan hukum tertentu menjadi lebih mendalam
dan diperkaya. Kekeliruan – kekeliruan baik dalam pemahaman, maupun penerapan suatu
lembaga atau ketentuan hukum tertentu, diharapkan dapat dicegah dengan cara mendapatkan
keuntungan tersebut diatas.
Seperti telah dijelaskan diawal bahwa sejarah hukum merupakan salah satu bidang study
hukum yang mempelajari perkembangan dan asal usul system hukum, mengungkap fakta dan
membandingkan antara hukum yang lampau dengan hukum sekarang ataupun yang akan
dating. Dalam peranannya sejarah hukum juga berusaha mengenali dan memahami secara
sistematis proses – proses terbentuknya hukum, factor – factor yang menyebabkan dan
sebagainya dan memberikan tambahan pengetahuan yang berharga untuk memahami
fenomena hukum dalam masyarakat.
Di samping itu sejarah hukum juga mempunyai kegunaan:
1. Sejarah hukum dapat memberikan pandangan yang luas bagi kalangan hukum. Hukum tak
akan mungkin berdiri sendiri, karena senantiasa dipengaruhi oleh aspek – aspek kehidupan
lain, dan juga mempengaruhinya. Hukum merupakan hasil perkembangan dari salah satu
aspek kehidupan manusia. Hukum masa kini merupakan hasil perkembangan dari hukum
masa lampau dan hukum masa kini merupakan dasar bagi hukum masa yang akan dating.
Sejarah hukum akan saling melengkapi pengetahuan dikalangan hukum.
2. Hukum sebagai kadidah merupakan patokan perikelakuan atau sikap tindak yang
sepantasnya. Patokan tersebut memberikan pedoman, bagaimana seharusnya manusia
berkelakuan atau bersikap tindak, merupakan hasil dari perkembangan pengalaman manusia
semnjak dahulu kala. Kaidah-kaidah hukum tersebut tahap demi tahap mengalami
perombakan, peubahan, penyesuaian, pengembangan dan seterusnya. Sejarah hukum akan
dapat mengungkapan apa sebabnya kaidah-kaidah pada masa kini mempunyai sifat dan isi
tertentu. Tanpa sejarah hukum tak akan dapat dimengerti mengapa pasal 293 dan 534 KUHP
misalnya berbunyi demikian, sehingga oleh sementara kalangan dianggap bertentangan
dengan program keluarga berencana.
3. Sejarah hukum juga berguna dalam praktik hukum. Sejarah hukum sangat penting untuk
mengadakan penaksiran secara historical terhadap peraturan – peraturan tertentu.
4. Dalam bidang pendidikan hukum, sejarah hukum akan sangat membantu mahasiswa untuk
lebih memahami hukum yang dipelajarinya. Untuk penelitian hukum sejarah hukum juga
berguna terutama untuk mengungkap kebenaran dengan kaitannya dengan masa lampau dan
masa kini.
6
5. Sejarah hukum dapat mengungkapkan fungsi dan efektifitas lembaga – lembaga hukum
tertentu. Artinya pada situasi – situasi semacam apakah suatu lembaga hukum benar – benar
dapat berfungsi atau malahan tidak berfungsi sama sekali. Ini sangan penting, terutama bagi
pembentuk dan penegak hukum. Akhirnya sejarah hukum memberikan kemampuan, untuk
dapat menilai keadaan – keadaan yang sedang dan memecahkan masalah – masalahnya.
7
2.2 SISTEM HUKUM DI INDONESIA
Sistem adalah seperangkat komponen yang bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan (C. West Churman) Hukum Indonesia (Hukum positif Indonesia) adalah
hukum yang berlaku saat ini.
Berdasarkan bentuknya diklasifikasikan menjadi :
1. Tertulis (undang-undang)
2. Tidak tertulis (hukum adat dan kebiasaan)
Sistem hukum Indonesia adalah seperangkat peraturan hukum baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis, yang berhubungan satu dengan yan yang lainnya untuk
mencapai masyarakat Indonesia yang tertib, adil, dan damai
Berdasarkan lapangannya, hukum Indonesia terdiri dari :
1. Hukum adat dan hukum kebiasaan
2. Hukum perdata
3. Hukum acara perdata
4. Hukum pidana
5. Hukum acara pidana
6. Hukum tata negara
7. Hukum administrasi negara
8. Hukum Internasional
8
Hukum public Hukum tata negara
(Hukum Negara) Hukum tata usaha negara
Hukum acara administrasi
Hukum
Hukum perburuhan
Hukum pajak
Hukum Privat Hukum antar negara
Hukum perdata
Hukum dagang
Hukum perselisihan
Hukum Pidana
Sumber hukum adalah tempat dimana kita dapat mengetahui dan mengenal hukum
Sumber hukum terbagi ke dalam dua klasifikasi :
1. Sumber hukum dalam arti materil adalah kesadaran hukum masyarakat, kesadaran hukum
yang hidup dalam masyarakat yang dianggap seharusnya, karena hendaknya disadari bahwa
hukum itu diadakan justru untuk memperoleh pergaulan hidup manusia yang tertib dan damai
9
2. Sumber hukum dalam arti formal adalah tempat dimana kita dapat menemukan
dan mengenal hukum, yang terdiri dari :
a. Undang – undang dalam arti luas, yaitu UUD dan UU
b. Hukum adat dan kebiasaan
c. Yurisprudensi (keputusan hakim)
d. Traktat (perjanjian antar Negara)
e. Doktrin hukum (ajaran hukum)
A. UNDANG – UNDANG
Prof. Buijs membagi undang-undang ke dalam dua pengertian, yaitu :
1. Undang-undang dalam arti materil, yaitu setiap keputusan pemerintah yang
karena isinya mengikat langsung secara umum setiap penduduk, misalnya
peraturan yang dibuat pemerintah pusat, pemda, maupun rektor
2. Undang-undang dalam arti formal, yaitu setiap keputusan pemerintah yang
karena bentuknya dibentuk dan ditetapkan DPR bersama presiden
D. TRAKTAT
Traktat adalah perjanjian atau persetujuan yang diadakan antara dua negara atau lebih .
Dasarnya adalah UUD 1945 pasal 11: presiden dengan persetujuan DPR
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain .
C. DOKTRIN HUKUM
Doktrin hukum adalah anggapan atau ajaran seorang ahli hukum ternama yang dijadikan
sebagai pegangan oleh para hakim, pengacara dan sebagainya dalam memutuskan atau
membela suatu perkara. Ajaran para ahli hukum ternama ini umumnya terdapat dalam buku-
buku hukum yang merupakan sumber utama bagi masalah-masalah hukum (buku standar),
misalnya hukum adat karangan Prof. Van Vollenhoven.
Pada dasarnya banyak sistem hukum yang dianut oleh berbagai negara-negara
didunia, namun dalam sejarah dan perkembangannya ada 4 macam sistem hukum
yang sangat mempengaruhi sistem hukum yang diberlakukan di bergagai negara
tersebut. Adapun sistem hukum yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Peran Hakim :
a. Hakim dalam hal ini tidak bebas dalam menciptakan hukum baru, karena hakim
hanya berperan menetapkan dan menafsirkan peraturan-peraturan yang ada
berdasarkan wewenang yang ada padanya.
Putusan Hakim :
Putusan hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang
berperkara saja (doktrins res ajudicata) sbgmana yurisprudensi sebagai sistem hukum
Anglo Saxon (Mazhab/Aliran Freie Rechtsbegung)
Sumber Hukum :
Sumber hukum sistem ini adalah :
1) Undang-undang dibentuk oleh legislatif (Statutes).
2) Peraturan-peraturan hukum’ (Regulation = administrasi negara= PP, dll), dan
3) Kebiasaan-kebiasaan (custom) yang hidup dan diterima sebagai hukum oleh
masyarakat selama tidak bertentangan dengan undang-undang.
Penggolongannya :
Berdasarkan sumber hukum diatas maka sistem hukum Eropa Kontinental
penggolongannya ada dua yaitu :
1) Bidang hukum publik dan
2) Bidang hukum privat. Ad. 1)
Hukum publik mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur kekuasaan dan
wewenang penguasa/negara serta hubungan-hubungan antara masyarakat dan negara.
Termasuk dalam hukum publik ini ialah :
1) Hukum Tata Negara
2) Hukum Administrasi Negara
14
3) Hukum Pidana Ad. 2) :
Hukum privat mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang
hubungan antara individu-individu dalam memenuhi kebutuhan hidup demi
hidupnya. Yang termasuk dalam hukum privat adalah :
1) Hukum Sipil, dan
2) Hukum Dagang
Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia sekarang, batas-batas yang jelas
antara hukum publik dan hukum privat itu semakin sulit ditentukan. Hal itu
disebabkan faktor-faktor berikut :
1) Terjadinya sosialisasi di dalam hukum sebagai akibat dari makin banyaknya
bidang-bidang kehidupan masyarakat. Hal itu pada dasarnya memperlihatkan adanya
unsur ”kepentingan umum/masyarakat” yang perlu dilindungi dan dijamin, misalnya
saja bidang hukum perburuhan dan hukum agraria.
2) Makin banyaknya ikut campur negara di dalam bidang kehidupan yang
sebelumnya hanya menyangkut hubungan perorangan, misalnya saja bidang
perdagangan, bidang perjanjian dan sebagainya.
3.1. KESIMPULAN
Dari makalah ini kita dapat mengetahui sejarah hukum di Indonesia sehingga kita
dapat lebih mendalami dan memahami tentang hukum secara umum, sigkat, dan
jelas. Yang kedepannya akan mendorong kita aga berhati-hati dalam bertindak.
3.2. SARAN
Demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan, agar makalah ini dapat menjadikan suatu pedoman untuk kalangan
umum.
Kami sebagai penyusun memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Atas kritik , saran, dan perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
20
DAFTAR PUSTAKA
Drs. C.S.T. Kansil, S.H. 1989, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,
Jakarta, PN Balai Pustaka
R. Abdoel Djamali, S.H. 1984, Pengantar Hukum Indonesia, Bandung, Rajawali Pers
R. Soeroso, S.H. 1992, Pengantar Ilmu Hukum, Bandung, Sinar Grafika
http://elearning.upnjatim.ac.id/Sejarah_Hukum
21