Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SURAT RESMI
MATA KULIAH : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

OLEH :
TIARA (22200041)
MUHAMMAD SAADI (2220001)

Dosen pengampu : MIMI SRI IRFADILA, M.pd

S1-Ilmu Keperawatan
Fakultas Kesehatan dan MIPA
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Bukittinggi
2023
Daftar isi

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................5
1.1 Latar belakang.............................................................................................................................5
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan masalah............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 HAKIKAT SURAT RESMI................................................................................................................6
2.1.1 Pengertian surat resmi.........................................................................................................6
2.1.2 Tujuan surat resmi...............................................................................................................6
2.1.3 Ciri-ciri surat resmi...............................................................................................................7
2.2 Jenis-jenis surat resmi..................................................................................................................8
2.3 Struktur surat resmi.....................................................................................................................9
2.4 Cara menulis surat resmi...........................................................................................................10
2.4.1 Penulisan surat..................................................................................................................10
2.4.2 Surat Lamaran Kerja...........................................................................................................12
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................17
3.1 Simpulan....................................................................................................................................17
3.2 Saran..........................................................................................................................................17
BAB IV DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................18
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
dengan judul “SURAT RESMI” dapat di selesaikan dengan baik. Makalah ini di susun
guna memenuhi mata kuliah PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA, program studi Ilmu
Keperawatan.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah agar menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini tidak bisa mendekasi atas kesempurnaan karena kesempurnaan itu
hanyalah milik Allah SWT. semata, Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami,kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu kami sangat mengahapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
saya maupun untuk semuanya.

Bukittinggi, 23 Maret 2023


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Surat adalah media komuniikasi dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh
seseorang atau lembaga ke seseorang atau lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang
kita temui dalam halnya penulisan surat. maka dari itu makalah ini membahas tentang
seluk beluk surat hingga dapat memberika informasi yang mendalam kepada pembaca.
Pengenalan terhadap jenis dan sifat surat merupakan hal yang penting diketahui
agar dapat mengambil suatu tindakan atau menyelesaikan suatu tugas yang sesuai
dengan isi atau maksud surat tersebut.

I.2 Rumusan masalah


Adapun masalah yang akan di rumuskan antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan surat resmi?


2. Apa hakikat surat resmi?
3. Apa saja jenis-jenis surat resmi?
4. Apa yang menjadi struktur surat resmi?
5. Bagaimana menulis surat resmi?

I.3 Tujuan masalah


Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan surat resmi


2. Mengetahui apa hakikat surat resmi
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis surat resmi
4. Mengetahui apa yang menjadi struktur surat resmi
5. Mengetahui bagaimana cara menulis surat resmi
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 HAKIKAT SURAT RESMI


Secara umum surat merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan pada sebuah kertas oleh satu pihak
dengan ditujukan pada pihak lainnya baik secara perorangan, kelompok, maupun
organisasi. Surat ini sendiri memiliki jenis yang sangat beragam, salah satunya yaitu
surat resmi

II.1.1 Pengertian surat resmi


Surat resmi merupakan surat yang digunakan untuk keperluan resmi atau
formal oleh pihat tertentu baik itu perorangan, organisasi, lembaga maupun
instansi tertentu guna melakukan komunikasi satu sama lain secara resmi.

Surat resmi ini sendiri ditulis berdasarkan kaidah dan juga aturan yang
telah di tentukan, seperti pemakaian bahsa baku, isi surat jelas dan efektif, serta
ditulis secara cermat sesuai keperluan.

Walaupun surat resmi banyak dipakai untuk keperluan pribadi, surat resmi
juga ditulis dengan aturan dan format khusus. Salah satu contoh surat resmi
yang di pakai untuk urusan pribadi adalah undangan pernikahan.

II.1.2 Tujuan surat resmi


Tujuan surat resmi dikeluarkan yaitu untuk menyampaikan kepetluan
berupa pemberitahuan, suatu izin, penugasan, pengumuman, dan lain
sebagainya kepada staf lembaga atau instansi terkait. Penulisan dalam surat
resmi ini wajib memakai format tertentu secara resmi memakai bahasa yang
baku.

Surat resmi memiliki fungsi tertentu yang tidak bisa anda jumpai pada
surat lainnya. Mengacu pada pengertian surat resmi yang telah di paparkan di
atas, berikut ini adalah fungsi surat resmi, antara lain:
1. Sebagai sarana informasi dan pemberitahuan tentang hal-hal tertentu
yang di sampaikan dari salah satu pihak terhadap pihak lainnya,
contohnya menyampaikan suatu gagasan atau pemikiaran.
2. Surat resmi berfungsi sebagai sebuah bukti tertulis yang cukup otentik
dalam bentuk dokumen, dimana isi dalam surat tersebut bisa
dipercaya dan dipertanggung jawabkan.
3. Sebagai panduan kerja dalam melakukan suatu aktifitas atau kegiatan
dimana surat resmi ini berisi tentang langkah-langkah kerja untuk
suatu pekerjaan tertentu
4. Menjadi bukti historis dan bukti kronologis.

II.1.3 Ciri-ciri surat resmi


ciri-ciri surat resmi diantaranya adalah:

1. Surat resmi memakai bahasa yang baku, sesuai kaidah bahasa


indonesia dan ejaan yang disenupurnakan, yakni terdiri dari kosa kata,
frasa, sampai tata bahasa yng digunakan.
2. Surat resmi memakai bahasa yang singka, efektif, dan padat serta
mudah dimengerti maksud dan tujuannya.
3. Surat resmi tidak memakai bahasa implikasi tetapi menggunakan
bahsa eksplisit.
4. Dibentuk dengan sedemikian rupa seperti full block baik itu semi block
maupun intended block.
5. Pada bagian kop surat merupakan bagian dimana disebut pihak yang
mengeluarkan surat resmi tersebut.
6. Bagian-bagian surat resmi didalamnya dicantuman nomor surat,
perihal, tanggal, alamat tujuan, dan lampiran kalau ada.
7. Surat resmi menggunakan cap khusus atau stempel guna keadaan
khusus
8. Surat resmi memiliki bentuk yang sistematis dan dibuat sesuai atauran
baku.
II.2 Jenis-jenis surat resmi

1. Surat permohonan

Surat permohonan digunakan saat suatu pihak menyampaikan suatu


permohonan kepadda pihak lain. Surat permohonan bisa ditujukan kepada
perorangan, perorangan terhadap lembaga, atau antar lembaga.

Contoh surat permohonan adalah surat permohonan bantuan dana, surat


permohonan perceraian, dan lain-lain

2. surat keputsan

surat keputusan ditujukan untuk menyampaikan keputusan dari atasan


yang berkaitan dengan hal-hal yang selama ini belum jelas. Surat keputusan
pada umumnya berkaitan dengan suatu instansi atau lembag.

Beberapa contoh surat kuasa adalah surat keputusan pengankatan pegawai,


surat keputusan panitia dari kepala sekolah, surat keputusan pengangkatan
pengurus atau tenaga kerja.

3. Surat kuasa

Dalam surat kuasa berisi penjelasan tentang pemberian wewenang atau


kuasa dari suatu pihak tertentu kepada pihak lain yang diberika kepercayaan.
Hal itu dikarenakan si pemberi kuasa tidak dapat melaksanakan sendiri suatau
kegiatan atau tugas sehingga dilimpahkan ke penerima kuasa yang di tunjuk.

Ada dua jenis surat kuasa dan memiliki dasar hukum yang berbeda, yaitu surat
kuasa umum dan surat kuasa khusus. Surat kuasa umum di atur dalam pasal
1796 KUH perdata. Sementara surat kuasa khusu di atur dalam pasal 1795
KUH perdata.

4. Surat perintah
Surat perintah merupakan jenis surat resmi yang sering ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya surat perintah yang berisi instruksi kepada
bawahan atau pegawai.

Surat perintah yang umum ditulis adalah surat pejalanan dinas, surat perintah
untuk lembur, dan lain sebagainya.

5. Surat pengantar
Surat pengantar merupakan jenis surat resmi yang biasanya digunakan
untuk keperluan pribadi. Dalam kehidupan sehari-hari, surat pengantar
digunakan utnuk syarat pembuatan e-KTP.
Selain itu, surat pengantar juga dapat berupa surat pengantar keterangan tidak
mampu, surat pegantar proposal bantuan dana, dan lain sebagainya.
6. surat edaran
surat edaran umumnya ditujukan kepada kalangan tertentu, dimana isinya
berupa pemberitahuan kegiatan atau hal tertentu. Surat edaran dapat
ditemukan di sekolah, seperti surat edaran pengumuman libur yang
dialamatkan kepada orang tua murid.
7. surat undangan
surat undangan biasanya digunakan untuk mamanggil atau mengundang
seseorang untuk menghadiri acara tertentu. Contoh surat undangan yang
sering beredar ialah surat undangan pernikahan, surat panggilan kerja, surat
panggilan kepolisian, dan banyak sebagainya.

II.3 Struktur surat resmi

1. Kepala surat atau kop surat


Terdiri dari data informasi mengenai si pengirim seperti logo instansi atau
lembaga, nama instansi atau lembaga, alamat, nomor telepon, dan email
instansi atau lembaga.
2. Nomor surat
Nomor yang tertera pada surat untuk mempermudah baik pengirim atau
penerima mengetahui berapa jumlah surat yang telah di keluarkan dalam
kurun waktu tertentu.
3. Tanggal surat
4. Lampiran
Lampiran atau hal, yaitu dokumen pendukung dalam surat yang perlu
dilengkapi apabila memungkinkan ada dokumen tersebut.
5. Alamat tujuan
6. Bagian salam pembuka
Merupakan kata pembuka dalam surat yang umumnya dituliskan secara baku
dan formal dengan menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan mudah
dimengerti.
7. Isi surat
Pada bagian isi surat ini bertujuan untuk menyampaikan informasi yang dituju
oleh pihak pengirim ke pihak penerima, penggunaan bahasa dalam isi surat
harus tepat dan benar. Maksud dan tujuannya harus jelas, singkat dan padat,
tanpa bertele-tele dan sebagainya.
8. Salam penutup
Salam penutup, merupakan tanda kesopanan dalam berkomunikasi melalui
surat. Salam penutup bisanya ditulis secara singkat, jelas, dan padat.
9. Tanda tangan pengirim surat
Tanda tangan pihak pengirim surat adalah pihak yang bertanggung jawab
dalam informasi dalam surat tersebut yang menyertakan nama lengkap dan
tanda tangan pengirim.
10. Tembusan
Tembusan yang dapat dibuat apabila surat tersebut perlu diketahui oleh pihak
lain. Secara umum seperti duplikat atau menggandakan surat resmi tersebut.

II.4 Cara menulis surat resmi


Langkah-langkah penyususnan surat Adapun langkah-langkah yang harus di
penuhi surat yang baik dan benar:

1. Persiapan dan perencanaan yang baik


2. Penetapan dan penguasaan masalah
3. Penyusunan pokok masalah dan penguraiannya secara sistematis, runtut,
dan taat asas
4. Penetapan bahan dan data penyusunan
5. Penetapan pihak yang hendak dituju
6. Pemahaman dan penentuan posisi penulis
7. Penggunaan kelengkapan fasilitas yang memadai

II.4.1 Penulisan surat


1. Kop surat
Dalam penulisan kop surat ada peraturannya yaitu : nama intasi tidak
disingkat, Kata “jalan” tidak disingkat, kata “Telepon” tidak disingkat, kata
“Kotak pos” tidak disingkat, tidak di tulis “p.o box” atau “post office box”, kata
“alamat kawat” tidak ditulis “cable address”, kata “telepon” dan “kotak pos”
diikuti oleh nomor tanpa diantarai tanda titik dua ( : )
2. Penulisan tanggal
Dalam hal ini ada beberapa hal yan harus dipenuhi : nama bulan ditulis
dengan huruf, nama bulan tidak disingkat, tanggal di tulis dengan angka, tahun
di tulis dengan angka, tidak boleh diikuti tanda baca apapun.
3. Penulisan nomor, halaman, dan lampiran
Penulisan nomor, lampiran, dan hal harus taat asas. Jika surat tidak
isertai, kata “lampiran” tidak perlu di tulis. Penulisan nomor surat segaris atau
sejajar dengan dengan tanggal surat
4. Penulisan alamat surat
Dalam penulisan alamat surat nama penerima surat harus ditulis secara
lengkap dengan huruf kapital hanya pada setiap awal kata, kata “kepada” tidak
perlu tertulis, kata “yang Terhormat” disingkat “Yth.”, kata sapaan “bapak dan
ibui” tidak disingkat, kata “Saudara” cukup fitulis “sdr”. Kemudian, kika nama
penerima surat ditulis lengkap dengan gelar atau pangkat, kata sapaan tidak
digunakan, jika penerima surat yang dituju adalah nama jabatan, kata sapaan
tidak digunakan, kata “jalan” tidak disingkat, nama yang dituju adalah nama
orang dan jabatannya atau nama jabatannya saja (bukan instasi).
5. Penulisan salam pembuka
Pada akhir ungkapan salam pembuka dibubuhkan tanda koma dan huruf
kapital hanya dipakai pada huruf pertama pada awal ungkapan salam.
6. Penulisan isi surat
Dalam pembuatan isi surat harus Terdiri dari rujukan, tujuan, danharapan,
ujukan atau pengantar isi surat ditulis dalam pargraf pembuka, tujuan yang
bertolak dari masalah yang disampaikan ditulis dalam paragraf isi, dan harapan
termasuk penegasan penulis di tulis dalam pargraf penutup.
7. Penulisan salam penutup.
Pada akhir ungkapan salam penutup dibubuhkan tanda koma dan huruf
kapital hanya dipakai pada huruf pertama pada kata awal ungkapan salam.
8. Penulisan nama pengirim ( tanda tangan dan nama)
Dalam penulisan ini nama ditulis di bawah salam penutup, disertai dengan
tanda tangan di atas nama, nama pengirim tidak diberi tanda kurung, huruf
kapital hanya pada awal kata nama pengirim, nama jabtan atau NIP boleh
dicantumkan di bawah nama pengirim.
9. Penulisan tembusan surat.
Pada awal kata “tembusan” ditulis dengan huruf capital, diikuti oleh tanda
titik dua (:) dan tanpa di garis bawahi, j ika penerima tembusan lebih dari satu,
diberti nomor urut sesuai dengan jenjang jabatan, dan embusan ditujukan
kepada orang atau jabatan, bukan nama kantor atau instasi, kemudian tidak
perlu di tulis “kepada yth” Atau “yth” dan tidak perlu ditulis ungkapan untuk
perhatian (u.p.) untuk menjadi perhatian, sebagai, arsip, dan lain-lain yang
mengikat.

II.4.2 Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan oleh seseorang untuk
melamar kerja pada suatu organisasi/lembaga yang membutuhkan karyawan
atau pimpinan pada suatu bidang tertentu. Pada umumnya ketika melamar
kerja, seseorang harus menulis surat lamaran kerja yang dilengkapi dengan
sebuah resume (daftar riwayat hidup). Dalam surat lamaran kerja, dijelaskan
berbagai kemampuan yang dimiliki oleh pelamar kerja yang cocok atau sesuai
dengan posisi/jabatan yang ditawarkan, atau sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Pelamar kerja hanya mengemukakan poin-poin penting yang
relevan dengan persyaratan pekerjaan yang ditawarkan. Pendekatan yang
dapat digunakan dalam membuat surat lamaran kerja adalah pendekatan
Attention, Interet, Desire and Action (AIDA).

Penulisan surat lamaran kerja yang baik perlu memperhatikan kaidah-


kaidah baku dalam penulisan surat lamaran kerja. Artinya, seorang pelamar
kerja harus memahami dan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya apa saja
yang perlu dituliskan dalam surat lamaran kerja serta bagaimana
pengorganisasian penulisannya. Hal ini memiliki arti penting baik bagi pelamar
kerja maupun bagian evaluasi lembaga atau organisasi penerima kerja.
Secara umum, pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki
tiga bagian utama, yaitu paragraph pembuka, pertengahan, dan penutup.
Masing-masing dapat dijelaskan lebih rinci berikut ini.

1. Paragraf pembuka
Surat lamaran kerja sebagaimana bentuk surat-surat bisnis yang lain, haru
dibuat sebaik mungkin dan menarik perhatian (attention) bagi pembacanya. Sura
lamaran kerja harus menyatakan secara jelas bahwa pelamar kerja sedang
melamar suatu pekerjaan, sehingga ia perlu juga mengidentifikasi jenis
pekerjaan yang diminati. Suatu lamaran kerja yang baik, yang menarik perhatian
pembacanya, perlu mencantumkan hal-hal berikut ini.
1. Rangkuman
Pada bagian awal surat lamaran kerja, pelamar kerja perlu
mengemukakan kualifikasi yang dimiliki, yang paling relevan dengan jabatan
yang diinginkan dan jelaskan bahwa kualifikasi tersebut akan
menguntungkanatau memberikan manfaat bagi perusahaan atau lembaga
yang dilamar.
2. Nama
Pelamar kerja dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah dikenal
oleh pembaca (yang menawarkan kerja) atau seseorang yang menyarankan
pelamar kerja untuk melamar pekerjaan di perusahaan atau lembaga
tersebut. meskipun demikian, pemenuhan terhadap kualifikasi yang
dibutuhkan tetap menjadi penilaian yang pertama dan utama. Pada
umumnya, pola ini digunakan ketika lowongan/kesempatan kerja tersebut
hanya digunakan untuk kepentingan internal organisasi tersebut, misalnya
jumlah karyawan baru yang dibutuhkan hanya satu orang, maka pola
rekrutmennya cenderung tertutup bukan terbuka.
3. Pertanyaan
Gunakan kalimat tanya pada awal paragraf untuk menarik perhatian
pembaca yang menunjukkan bahwa pelamar kerja mengetahui problem,
kebutuhan, dan tujuan suatu organisasi serta mempunyai keinginan untuk
membantu memecahkan masalah tersebut. jadi, hal itu akan
memberikanmanfaat bagi pembaca.
4. Cuplikan Berita
Pelamar kerja dapat mengambil cuplikan berita di surat kabar atau
majalah yang menyebutkan bahwa suatu perusahaan sedang merencanakan
membuka kantor cabang, memperkenalkan produk baru, atau memerlukan
tenaga operator, dan sebagainya.
2. Paragraf Pertengahan
Setelah menarik perhatian pembaca pada awal paragraf, pelamar kerja perlu
menyajikan kualifikasi yang dimilkinya untuk mengisi suatu pekerjaan yang
diinginkannya. Dalam suatu ruangan yang singkat (mungkin tidak boleh lebih dari
tiga paragraf) pelamar kerja tidak boleh mengulang apa yang sudah dinyatakan
dalam resume. Usahakan penjelasan dalam paragraf tersebut benar-benar
sangat diminati (interest) dan sangat diharapkan (desire) oleh pembaca. Dalam
paragraf pertengahan ini pelamar kerja perlu mendiskusikan kualifikasi yang
dimilikinya dari sudut pandang pembaca (employer) yang mencakup :
1. Pendidikan
Kebanyakan para lulusan suatu perguruan tinggi mempertimbangkan
pendidikan sebagai kualifikasi yang paling penting. Jika demikian, mereka
harus menempatkan pendidikan pada bagian yang pertama, baik pada surat
lamaran kerja maupun resume. Pada bagian pendidikan ini, pelamar kerja
akan dapat :

1) Menunjukkan bahwa ia mempunyai latar belakang dalam dunia bisnis


yang cukup luas dan bidang tertentu secara mendalam.
2) Menunjukkan bagaimana pendidikannya relevan dengan jenis pekerjaan
yang dilamar.
3) Menjelaskan bagaimana dan mengapa ia menambahkan bidang studi
pilihan penting di luar bidang studi inti.
2. Pengalaman Kerja
Berbagai jenis pekerjaan yang pernah dilakukan, terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar, dapat digunakan untuk
membantu memperkuat klasifikasi yang dimilikinya. Dalam hal ini, pelamar
kerja perlu menyatakan secara jelas berbagai fungsi atau kegiatan yang
dapat dilakukan. Atas dasar itu, pelamar kerja akan dapat menunjukkan
kepada pembaca bahwa :
1) Pelamar kerja memperoleh suatu pengalaman yang dapat membantu
mempercepat penyelesaian tugas atau pekerjaan baru.
2) Pelamar kerja akan dapat melakukan adaptasi dan mencoba bekerja
sama dengan lingkungan.
3) Pelamar kerja dapat memikul tanggung jawab suatu pekerjaan dengan
lebih baik.
4) Pelamar kerja adalah orang yang mampu bekerja keras.
3. Sikap, Minat, Aktifitas, dan Kualitas
Selain latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, pelamar kerja
dapat menambahkan berbagai informasi yang dapat mendukung pekerjaan
yang dilamar. Pelamar kerja dapat menjelaskan tentang kemampuannya
dalam melakukan kerja sama dengan orang lain, sikap pelamar kerja
terhadap bidan pekerjaan, perusahaan, suasana kerja, dan kualitas personal
(kegiatan ekstrakulikuler dan sejenisnya).
3. Paragraf penutup
Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja pada umunya berisi harapan
tindakan (action) sebagaimana yang terdapat pada surat-surat penjualan.
Pelamar kerja dengan jelas mengatakan keinginannya untuk melakukan
wawancara sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh organisasi
perusahaan atau lembaga yang dilamar.
Untuk mempermudah pihak perusahaan menghubunginya, pelamar kerja
perlu memberikan alamat yang jelas dan lengkap, termasuk nomor telepon,
faksimil (kalau ada), alamat e-mail (bila ada), dan jam berapa pelamar kerja
dapat dihubungi, pagi, siang, atau malam hari. Untuk beberapa perusahaan,
barangkali pelamar kerja perlu melampirkan amplop plus prangko balasannya.
Namun, ada juga beberapa organisasi perusahaan yang tidak mensyaratkan
untuk melampirkan prangko balasan.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa dilihat dari cara
pengorganisasiannya, surat lamaran kerja memilki kesamaan dengan surat
penjualan (sales letters) yang sama-sama menggunakan cara-cara persuasif.

II.4.3
BAB III
PENUTUP
III.1 Simpulan
Secara umum surat merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan pada sebuah kertas oleh satu
pihak dengan ditujukan pada pihak lainnya baik secara perorangan, kelompok,
maupun organisasi. Surat ini sendiri memiliki jenis yang sangat beragam, salah
satunya yaitu surat resmi

Tujuan surat resmi dikeluarkan yaitu untuk menyampaikan kepetluan


berupa pemberitahuan, suatu izin, penugasan, pengumuman, dan lain sebagainya
kepada staf lembaga atau instansi terkait. Penulisan dalam surat resmi ini wajib
memakai format tertentu secara resmi memakai bahasa yang baku.

III.2 Saran
Adapun saran yang ada pada makalah ini adalah diharapkan agar
mahasiswa dapat menggunakan surat sebagai sarana untk menyampaikan
informasi baik secara resmi maupun secara tidak resmi, diharapkan pada saat
menulis surat resmi agar diperhatikan langkah-langkahnya agar tidak terjadi
kesalahan dalam pembuatannya dan diharapkan agar mahasiswa dapat
membedakan surat resmi dan surat tidak resmi.
DAFTAR PUSTAKA

Administrator, 2021, Jenis-jenis surat resi beserta penjelasannya. Dikutip dari

https://suon.uma.ac.id/blog/jenis-jenis-surat-resmi-beserta-penjelasannya/ .
Diakses pada 25 Maret 2023 pukul 20.30.

Anggara Pramana Putra, 2015. Keterampilan menulis surat resmi. Dikutip dari

https://www.academia.edu/resource/work/29040682 . Diakses pada 25 Maret


2023 pukul 21.00 . makalah

Umam, 2022, Pengertian surat resmi: tujuan, fungsi, ciri, struktur, dan contohnya.
Dikutip dari

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-surat-resmi/amp/ . Diakses pada


25 Maret 2023 pukul 20.00.

Anda mungkin juga menyukai