HAKIKAT SHALAT
OLEH : Kelompok 2
Muhammad Saadi
Jefri Agustian
Zori Zulfitri Agustia
S1-Ilmu Keperawatan
Fakultas Kesehatan dan MIPA
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Bukittinggi
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 Latar belakang ............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan masalah ............................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 6
2.1 Hakikat sholat ............................................................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian sholat .................................................................................................................. 6
2.1.2 Hakikat sholat........................................................................................................................ 6
2.2 Mengapa allah mewajibkan sholat ............................................................................................... 7
2.3 Tujuan dan fungsi sholat ............................................................................................................... 8
2.4 Akhlak dalam sholat ...................................................................................................................... 9
2.5 Hikmah sholat ............................................................................................................................... 9
2.5.1 Hikmah shalat dari aspek rohani........................................................................................... 9
2.5.2 hikmah sholat dari aspek kesehatan .................................................................................. 10
2.6 Ancaman orang yang meninggalkan sholat ................................................................................ 11
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 12
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil „alamin puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
dengan judul “HAKIKAT SHALAT” dapat di selesaikan dengan baik. Makalah ini di
susun guna memenuhi mata kuliah AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN II, program
studi Ilmu Keperawatan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah agar menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini tidak bisa mendekasi atas kesempurnaan karena kesempurnaan itu
hanyalah milik Allah SWT. semata, Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami,kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu kami sangat mengahapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
saya maupun untuk semuanya.
BAB I
PENDAHULUAN
Diriwayatkan dari Abdullah bin Khathab ra, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah
saw. bersabda “Islam didirikan diatas 5 perkara, yaitu syahadat, shalat, puasa di bulan
Ramadan, mengeluarkan zakat dan pergi haji bagi yang mampu. Lima hal ini yang menjadi
landasan tegaknya agama Islam. Hal itu menunjukkan bahwa kelima rukun tersebut
merupakan kewajiban yang abadi, yang tidak dapat ditinggalka selama masih ada
kemampuan dalam mengerjakannya. Shalat merupakan rukun kedua atau perbuatan
yang harus segera dikerjakan sesudah seseorang mengucapkan syahadat dan memenuhi
syarat lainnya, seperti baligh, tamyiz, dan sebagainya.
Dalam Alquran disebutkan adanya perintah Allah untuk melaksanakan shalat bagi
umat-umat sebelum Nabi Muhammad. Sholat dalam Islam pun telah dilakukan sejak
awal diutusnya Nabi Muhammad, dan baru diwajibkan Shalat lima waktu setelah
terjadinya peristiwa Isra dan mikraj. Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar di
dalam Alquran maupun As-Sunnah. Oleh karena itu, shalat adalah sebuah kebutuhan
yang sangat mendasar bagi seorang hamba dan sama sekali bukan sebagai beban yang
memberatkannya, bahkan shalat hakikatnya sebuah aktifitas yang sangat
menyenangkan hati seorang hamba.
Allah Swt berfirman dalam surat Al-kautsar ayat 2, “ Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu; dan berkorbanlah”.Ayat tersebut menunjukan betapa pentingnya menjalankan
ibadah yang satu ini,bahkan Allah mengancam manusia yang lalai dalam mengerjakan
sholat dengan ancaman yang keras dalam surat al-maun ayat 4-5 “maka kecelakaanlah
bagi orang-orang yang sholat yaitu orang-orang yang lalai dengan sholatnya”.
Apa sebenarnya yang terkandung dalam sholat sehingga Allah Swt begitu
memerintahkannya bahkan mengancam orang-orang yang lalai dengan ancaman yang
keras apalagi orang yang meninggalkannya.Allah Swt memerintahkan untuk sholat
sebagai pembeda antara yang mu’min dan yang kafir,selain itu sholat juga ibadah yang
membuat kita lebih dekat dengan Allah,dalam sebuah hadits qudsy dikatakan “kedekatan
seorang hamba kepada-ku,seperti sesuatu yang aku fardukan (wajibkan ) padanya.dan
tidak henti-hentinya seorang hamba mendekatkan diri kepadaku dengan amalan-amalan
sunat ,sehingga aku mencintainya,maka aku menjadi telinga yang ia pergunakan untuk
mendengar,menjadi mata yang ia pergunakan untuk melihat.jika ia meminta padaku
sungguh aku akan memberinya dan bila ia berdoa kepadaku niscaya aku akan
mengabulkan.
diikuti oleh umatnya. Bahkan, sebagian versi ulama menyatakan baliwa hukum
pelaksanaan sholat berjama'ah adalah farallu kifayah, artinya di setiap kampung atau
daerah wajib diadakan sholat berjama'ah sebagai syiar islam, sebagai identitas islam yang
menggema ke seluruh penjuru cakrawala
1. Melalui salat, Allah akan mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar.
(keterangan selanjutnya lihat QS Al Ankabut: 45, QS Ali Imran: 134-136, QS Al
Maidah: 90: 90-91, QS An Nur: 21, 22, dan QS Asy Syura: 36-38).
2. Melalui salat, Allah akan memberikan rahmat, petunjuk, dan keberuntungan.Surah
An Nur Ayat 56
3. Melalui salat, Allah swt. memberikan rida-Nya dan Allah memberikan kesudahan
yang baik. Hal itu dijelaskan Allah pada Surah Ar Ra’du Ayat 22.
4. Melalui salat, Allah meng- hilangkan rasa khawatir dan sedih pada hamba-Nya. Hal
itu dijelas- kan Allah pada Surah Al Baqarah Ayat 277
5. Melalui salat, Allah akan memberi ampunan, rezeki, dan ketinggian derajat. Hal itu
dijelaskan pada Surah Al Anfal Ayat 3-4.
6. Melalui salat, Allah mencegah manusia daw keluh kesah dan kikir. Hal itu
dijelaskan pad:- Surah A1 Ma’arij Ayat 19-23.
Artinya:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Baqarah:
45)
1. Berdiri tegak: Gerakan shalat ini melatih sikap tubuh dan membantu kerja jantung
dalam mengantarkan darah beserta komponennya ke seluruh tubuh khususnya
organ bagian bawah
2. Ruku Gerakan shalat membungkuk membentuk sudut 90 derajat dengan tangan
memegang lutut ini menggerakkan otot punggung, pena dan persendian tulang
belakang untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit persendian. Ruku
yang benar akan mencegah serta mengobati nyeri punggung dan spasme otot-otot
punggung dan otot perut dalam, Gerakan shalat ini meningkatkan fleksibilitas otot
panggung atan sendi tulang belakang, rongga dada serta anggota gerak atas
3. Sujud: Sujud melatih otot punggung. lengan, paha, tungkai, pinggang dan otot-otot
perut. Dengan meningkatkan kekuatan otot tersebut, akan membantu pencemaan
dan mencegah penyakit yang berhubungan dengan usus. Sujud juga akan
membantu memperbaiki aliran darah ke otak sehingga memenuhi kebutuhan
darah di otak yang kemudian dapat mencegah pikun, gangguan susunan saraf
pusat dan vertigo
4. Duduk diantara dua sujud Gerakan shalat ini sangat baik untuk meningkatkan
ketenangan karena terjadi peregangan otot-otot pinggang, paha, tungkai otot
dalam rongga dan dinding perut. Hal ini mencegah gangguan tulang belakang
seperti spondila atrosis
5. Berdiri dari sujad: Gerakan ini meningkatkan kekuatan otot-otot lengan, tangan,
bahu, pinggang paha dan tungkai bawah. Gerakan ini juga meningkatkan
fleksibilitas perendian serta mencegah dan mengobati encok dan artritis.
6. Duduk tasyahud: Duduk tasyahud memberi efek peregangan dan relaksasi pada
otot-otot pinggang dan perut hagian bawah, otot paha dan tungkai.
7. Salam Salam membuat peregangan otot-otot bahu dan leher untuk mencegah dan
mengobati pengapuran di leher.
Sabda Nabi SAW: “Barang siapa yang menyepelekan sholat (menggampangkan sholat),
maka Allah akan menyiksanya dengan lima belas macam siksaan; enam siksaan di dunia,
tiga siksaan ketika menjelang mati, tiga siksaan dialam kubur dan tiga siksaan ketika
keluar dari alam kubur“. (Qurtubi(Qurratul ‘uyun: hlm.2)).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Shalat secara etimologi berarti do'a dan secara terminolgi/istilah, para ahli fiqih
mengartikan secara lahir dan hakiki, secara lahiriah shalat diartikan beberapa ucapan
dan gerakan yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam. Secara hakiki shalat
ialah "berhadapan jiwa kepada allah, secara yang mendatangkan takut kepadanya serta
menumbuhkan jiwa rasa kebesaranya dan kesempurnaan kekuasaanya".
Dalam Alquran disebutkan adanya perintah Allah untuk melaksanakan shalat bagi
umat-umat sebelum Nabi Muhammad. Sholat dalam Islam pun telah dilakukan sejak
awal diutusnya Nabi Muhammad, dan baru diwajibkan Shalat lima waktu setelah
terjadinya peristiwa Isra dan mikraj. Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar di
dalam Alquran maupun As-Sunnah. Oleh karena itu, shalat adalah sebuah kebutuhan
yang sangat mendasar bagi seorang hamba dan sama sekali bukan sebagai beban yang
memberatkannya, bahkan shalat hakikatnya sebuah aktifitas yang sangat
menyenangkan hati seorang hamba.
Shalat berfungsi untuk mengingatkan manusia kepada Tuhannya yang Maha tinggi
yang telah menciptakan menusia dan alam semesta Allah berfirman dalam surat Thaha
(20):14 "sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku"