MAKALAH
Oleh:
KELOMPOK 3 :
SUKMAWATI (862312021006)
Dosen Pembimbing:
WAQIAH, S.Pd.,M.Pd
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.Karena atas berkat rahmat
belajar menurut UNESCO”. Dan tak lupa pula kita kirimkan salawat serta salam
kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW. Nabi yang menjadi suri
tauladan ummat manusia di persada bumi ini. Serta kami menghanturkan terima
pengetahuan dan wawasan kita. Serta kami menyadari bahwa dalam penyusunan
dalam makalah ini jauh dari kata sempurna,baik dari segi penyusunan,bahasa
ataupun penulisannya.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFATAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAAN.............................................................................
B. Rumusan masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................... 19
B. Saran..................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2003 adalah sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Kualitas suatu bangsa dapat dinilai dari berbagai indikator, salah satunya
adalah pendidikan. Proses pendidikan yang berjalan dengan baik akan membawa
hal-hal baru yang dapat digunakan untuk menghadirkan sumber daya manusia
yang semakin berkualitas. Perkembangan dunia yang begitu pesat apalagi di era
yang semakin modern ini menuntut adanya persaingan yang sangat kompetitif.
Namun dari perbedaan itu ada satu garis kesamaan yaitu output berupa hasil dari
utama pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan
1
Pelaksanaan pendidikan dilaksanakan dengan proses belajar. Proses belajar
tentu saja melibatkan berbagai unsur seperti orang, materi belajar, dan
lingkungan. Salah satu pihak yang berkaitan langsung dalam proses belajar adalah
pengajarannya tentu saja tidak dapat bekerja secara sembarangan karena berkaitan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB yang didirikan pada
pengetahuan umum yang luas dengan kesempatan untuk bekerja secara mendalam
pada sejumlah mata pelajaran. Memperoleh ilmu pengetahuan tidak hanya sebatas
3
petunjuk yang telah diberikan, namun juga kemampuan dalam memahami makna
proses belajar yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Makna ini berangkat
dari keyakinan bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia itu
masih hidup dan tidak terbatas pada tempat tertentu. Berkaitan dengan belajar
b. Bahwa untuk belajar, tiada batas waktu. Artinya tidak ada kata terlambat atau
integral/totalitas kehidupan.
Menurut Isjoni (2008), guru adalah orang yang identik dengan pihak yang
memiliki tugas dan tanggung jawab membentuk karakter generasi bangsa. Dengan
kata lain, seorang guru merupakan pihak yang sangat memberi pengaruh akan
mengetahui, ada beberapa peranan guru dalam menentukan kuantitas dan kualitas
makna bahwa pendidik harus mampu berperan sebagai berikut (Fakhrudin, 2010).
4
a. Guru sebagai sumber belajar
Peranan ini memiliki kaitan dengan penguasaan sumber belajar atau materi
belajar yang akan disampaikan kepada siswa. Guru yang baik adalah mereka
proses pembelajaran.
Guru memiliki peran untuk menghadirkan suasana belajar yang kondusif atau
positif. Artinya bahwa siswa mendapat jaminan untuk dapat belajar dengan
dapat membuat siswa menjadi lebih mengeri dan memahami setiap materi
yang disampaikan.
Guru berperan untuk membimbing setiap siswa dengan penuh kesabaran. Hal
ini terkait dengan pandangan bahwa siswa sebagai pribadi yang unik. Artinya
bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda dimana hal itu akan
5
dan juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media
dengan baik.
mampu menghasilkan karya dari potensi yang dimilikinya. Proses belajar sebagai
kerja, dan menghasilkan sesuatu melalui kreativitasnya. Sasaran tembak dari pilar
yang kedua ini adalah kemampuan kerja generasi muda. Kelemahan pengajaran
yang selama ini berjalan adalah mengajarkan “omong doang” (teori), dan kurang
Mudyahardjo (2001) mengatakan bahwa belajar untuk berbuat tidak hanya tertuju
pada penguasaan suatu keterampilan bekerja, tetapi juga secara lebih luas
berkenaan dengan kompetensi yang berhubungan dengan banyak orang dan situasi
Pilar ini menuntut siswa untuk belajar mandiri menjadi pribadi yang
proses belajar yang berlangsung mendorong siswa untuk menjadi dirinya sendiri.
6
Mudyahardjo (2001) menyebutkan bahwa pilar ini dilaksanakan dengan
potensi yang dimilikinya. Siswa yang mampu untuk memahami potensi dalam
dirinya akan lebih mudah untuk mengaktualisasikan dirinya. Poin penting pada
pilar ini adalah perlu ditekankan sebuah skema untuk mendorong siswa mampu
dengan orang lain. Dalam konteks belajar, pilar ini mendorong siswa untuk
memberantas sikap egoisme dan membiasakan diri untuk hidup bersama dan
saling menghargai. Learning to live together memiliki orientasi kerja sama yang
berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi
pada proses belajar. Dalam proses belajar, peserta didik bukan hanya
7
akantetapi memungkinkan peserta didik untuk belajar secara
Apabila hal ini dimiliki peserta didik, maka masyarakat belajar (learning
society) sebagai salah satu tuntutan global saat ini akan terbentuk. Oleh sebab
itu belajar untuk mengetahui juga dapat bermakna belajar berpikir karena
setiap individu akan terus belajar sehingga dalam dirinya akan tumbuh
mempelajari secara mendalam pada sejumlkah kecil mata pelajaran. Pilar ini
sepanjang hayat.
(Life long education). Asas belajar sepanjang hayat bertitik tolak atas
seumur hidup berlangsung seumur hidup, maka peranan subjek manusia untuk
kodrati manusia.
Dengan kebijakan tanpa batas umur dan batas waktu untuk belajar, maka
8
kita mendorong supaya tiap pribadi sebagai subjek yang bertanggung jawab
b. Bahwa untuk belajar, tiada batas waktu. Artinya tidak ada kata terlambat
c. Belajar/ mendidik diri sendiri adalah proses alamiah sebagai bagian integral/
pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab membentuk karakter generasi
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan
9
mampu berperan sebagai berikut:
anak didiknya.
proses pembelajaran.
pembelajaran, yaitu:
- Siswa yang diberi tanggung jawab, maka ia akan lebih termotivasi untuk
belajar.
10
dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang
disampaikan.
Siswa adalah individu yang unik.Keunikan itu bisa dilihat dari adanya
sebagai pembimbing.
(Fakhruddin, 2010:49-61).
a. Sabar
f. Rendah hati
11
h. Memaknai mengajar sebagai pelayanan
j. Menghargai proses
belajar dengan dan untuk melakukan sesuatu aktivitas dengan tujuan akhir
keterampilan kerja tetapi juga lebih luas sifatnya, kompetensi untuk berurusan
dengan banyak situasi dan bekerja dalam tim. Ini juga belajar berbuat dalam
konteks pengalaman kaum muda dalam berbagai kegiatan sosial dan pekerjaan
yang mungkin bersifat informal, sebagai akibat konteks lokal atau nasional,
ini adalah kemampuan kerja generasi muda untuk mendukung dan memasuki
12
ekonomi industry (Soedijarto, 2010).Dalam masyarakat industri tuntutan tidak
sesuatu dalam situasi konkrit yang tidak hanya terbatas pada penguasaan
berinovasi.
minatnya agar “Learning to do” dapat terealisasi. Secara umum, bakat adalah
pada masa yang akan datang. Sedangkan minat adalah kecendrungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Meskipun
bakat dan minat anak dipengaruhi factor keturunan namun tumbuh dan
a. Lingkungan social
13
ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.
b. Lingkungan nonsosial
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat
berbuat sesuatu begitu penting.Oleh karena itulah peserta didik mesti terlibat
secara kelompok tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mengasingkan diri
with others , dengan jalan mengembangkan pengertian akan orang lain dan
14
Dari keempat pilar pendidikan di atas terlihat bahwa pilar learning to live
suatu pilar yang sangat penting. Pilar ini sekaligus juga menjadi pembenar
orang lain, menghargai orang lain, menghormati orang lain dan sekaligus yang
melakukan manajemen konflik dan dengan demikian akan juga diikuti oleh
Kemajuan dunia dalam bidang IPTEK dan ekonomi yang mengubah dunia
menjadi desa global ternyata tidak menghapus konflik antar manusia yang
selalu mewarnai sejarah umat manusia.Di zaman yang semakin kompleks ini,
berbagai konflik makin merebak seperti konflik nasionalis, ras dan konflik
15
untuk menguasai IPTEK dan kemampuan bekerja serta memecahkan masalah,
melainkan kemampuan untuk hidup bersama dengan orang lain yang berbeda
perdamaian.
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yakni makhluk hidup yang memiliki
tanggung jawab sebagai khalifah serta menyadari akan segala kekurangan dan
lebih baik dan mampu bertindak mandiri, membuat pertimbangan dan rasa
tanggung jawab pribadi yang semakin besar, ingatan, penalaran, rasa estetika,
Tiga pilar pertama ditujukan bagi lahirnya generasi muda yang mampu
16
melaksanakan tugas dalam memecahkan masalah, dan mampu bekerjasama,
dengan memuaskan akan menimbulkan adanya rasa percaya diri pada masing-
menjadi diri sendiri (learning to be) (Atika, 2010). Menjadi diri sendiri
diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar
(2007:101) yaitu:
a. Motivasi
Yaitu kondisi fisiologi dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang
tujuan/ kebutuhan
b. Sikap
Sikap yaitu suatu kesiapan mental atau emosional dalam berbagai jenis
c. Minat
17
d. Kebiasaan belajar
kolerasi positif dengan kebiasaan atau study habit. Kebiasan merupakan cara
e. Konsep diri
Makna pilar ke empat ini adalah muara akhir dari tiga pilar pendidikan
diatas. Dengan pilar ini , peserta didik berpotensi menjadi generasi baru yang
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bekerja dalam bidang pendidikan dan kebudayaan mencetuskan empat pilar utama
pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to
perubahan paradigma dari proses belajar yang berorientasi pada Guru menjadi
MDGs dan SDGs merupakan tujuan bersama yang telah disepakati dan
Bangsa. Pada tahun 2019 ini, tujuan yang sedang berupaya dicapai adalah SDGs
dengan peningkatan kualitas pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa MDGs dan
pembelajaran.
B. Saran
19
makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Organization).
20