“Metode Ilmiah”
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kita kesehatan,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul “Metoda Ilmiah”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah konsep pengembangan sains dan
teknologi . sebelumnya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. saya juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan dari para
pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.
Bandung, 15 september
2
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar.................................................................................. 2
Daftar Isi.........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................4
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................5
A. Definisi Metode Ilmiah
B. Sikap Ilmiah
C. Kegunaah metode ilmiah
D. Kriteria Metode Ilmiah
E. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
BAB III PENUTUP................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
4
2. Kriteria-kriteria apa saja yang tercantum dalam metode ilmiah?
3. Langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam membuat metode ilmiah?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pebulisan makalah ini memberi pengetahuan dan wawasan mengenai
metode ilmiah, serta langkah-langkah pembuatan metode ilmiah kepada masyarakat awam pada
umumnya dan kaum intelektual (mahasiswa) pada khususnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk
mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu
keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis.
Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan
dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis.
Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998). Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan
dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun
harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu
dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti
apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal
tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.
B. SIKAP ILMIAH
6
Teliti artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam melakukan
penelitian, akan mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga menghasilkan data yang baik.
5. Objektif
Objektif artinya sesuai dengan fakta yang ada. Artinya, hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi
perasaan pribadi. Semua yang dikemukakan harus berdasarkan fakta yang diperoleh. Sikap objektif
didukung dengan sikap terbuka artinya mau menerima pendapat yang benar dari orang lain.
6. Terbuka Menerima Pendapat Yang Benar
Artinya bahwa kita tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau paling hebat. Kalau ada
pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus menerimanya.
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode
tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang
dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-
kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2 Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif.
Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian
yang objektif. Apabila hasil dari suatu penelitian, misalnya, menunjukan bahwa ada ketidak sesuaian
dengan hipotesis, maka kesimpulan yang diambil haruslah merujuk kepada hasil tersebut, meskipun
katakanlah, hal tersebut tidak disukai oleh pihak pemberi dana.
7
deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang
tajam.
4. Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa.
Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang
ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa
merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5. Menggunakan Ukuran Obyektif
Seorang peneliti harus selalu bersikap objektif dalam mencari kebenaran. Semua data dan fakta yang
tersaji harus disajikan dan dianalisis secara objektif. Pertimbangan dan penarikan kesimpulan harus
menggunakan pikiran yang jernih dan tidak berdasarkan perasaan.
6 Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-
artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram,
dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam
aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan
menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.
8
Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan
oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya (apakah benar-benar akan terjadi atau
tidak). Hanya dengan demikianlah maka terjadinya hasil tersebut menambah probabilitas bahwa
hipotesis yang dibuat sebelumnya adalah benar. Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu
disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat hipotesis.
Jika prediksi tersebut tidak dapat diobservasi, hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah
berguna bagi metode bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan datang. Sebagai
contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan. Yang
perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang
dilakukan salah.
2. Melakukan Eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua
variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Hasil eksperimen tidak pernah dapat
membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut.
Hasil eksperimen secara mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut
bertentangan dengan prediksi dari hipotesis. Bergantung pada prediksi yang dibuat, berupa-rupa
eksperimen dapat dilakukan. Pencatatan yang detail sangatlah penting dalam eksperimen, untuk
membantu dalam pelaporan hasil eksperimen dan memberikan bukti efektivitas dan keutuhan
prosedur yang dilakukan. Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi eksperimen.
Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol. Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat
adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol
adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
• Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
• Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan Catat hasil
eksperimen secara lengkap dan seksama.
3. Menyimpulkan hasil eksperimen
Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif, yaitu berulang. Pada langkah yang manapun,
seorang ilmuwan mungkin saja mengulangi langkah yang lebih awal karena pertimbangan tertentu.
Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat membuat ilmuwan
mempertimbangkan ulang subjek yang sedang dipelajari. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam
menghasilkan prediksi yang menarik dan teruji dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan kembali
hipotesis tersebut atau definisi subjek penelitian.
Ketidakberhasilan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik dapat membuat ilmuwan
mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut, hipotesis yang mendasarinya, atau bahkan
definisi subjek penelitian itu. Dapat pula ilmuwan lain memulai penelitian mereka sendiri dan
memasuki proses tersebut pada tahap yang manapun.
Mereka dapat mengadopsi karakterisasi yang telah dilakukan dan membentuk hipotesis mereka
sendiri, atau mengadopsi hipotesis yang telah dibuat dan mendeduksikan prediksi mereka sendiri.
Sering kali eksperimen dalam proses ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, dan
karakterisasi didasarkan pada eksperimen yang dilakukan oleh orang lain.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis :
9
• Jangan ubah hipotesis
• Jangan abaikan hasil eksperimen
• Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
• Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pengertian metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah
(science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
2. Kritria yang termasuk ke dalam metode ilmiah adalah :
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
11
DAFTAR PUSTAKA
• http://alphaomega86.tripod.com/metode-ilmiah.html
• http://id.wikipedia.org/wiki/Metode-ilmiah.html
• http://fachryaje.blogspot.com/2010/04/penggunaan-metode-ilmiah-dalam.html
12