Anda di halaman 1dari 8

NAMA : TRI BUANA RACHMAWATI

NIM : P07220120099

PRODI / KELAS : TK 1 D - III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN

DOSEN PENGAMPU: Dr. Mochammad Alipatan, SH. M.Pd.

TUGAS AGAMA

1. Fungsi profetik agama dalam taat hukum adalah Mendorong seseorang (manusia)
berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang sah
serta sesuai Alquran & Sunnah , sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat yang sadar
dan taat hukum.
a. Azas hukum secara umum , adalah azas kepastian hukum, Azas keadilan, azas
kebermanfaatan Uraikan ,Bandingkan , jelaskan ketiga azas tesebut secara umun?
Tunjukan dasar hukumnya mengenai azas kepastian hukum, Azas keadilan, azas
kebermanfaatan ,Bandingkan , jelaska ketiga azas tesebut sesuai hokum islam ?
b. Tuliskan dan jelaskan minimal 3 tentang tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum

Jawaban :
a. Secara umum :
 Azas kepastian hukum adalah norma dasar yang dijabarkan dari hokum positif dan
yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum.
Asas hukum merupakan pengendapan hukum positif dalam suatu masyarakat. Asas
hukum tidak boleh dianggap sebagai norma norma hukum konkrit, akan tetapi perlu
dipandang sebagai dasar dasar umum atau petunjuk petunjuk bagi hukum yang
berlaku.
 Azas keadilan adalah memberikan jaminan penggantian yang layak kepada Pihak
yang Berhak dalam proses Pengadaan Tanah sehingga mendapatkan kesempatan
untuk dapat melangsungkan kehidupan yang lebih baik.
 Azas kebermanfaatan adalah sejumlah rumusan pengetahuan yang ditetapkan untuk
mengatur lalulintas perilaku manusia dapat berjalan lancar, tidak saling tubruk dan
berkeadilan. Sebagaimana lazimnya pengetahuan, hukum tidak lahuir di ruang
hampa. Ia lahir berpijak pada arus komunikasi manusia untuk mengantisipasi
ataupun menjadi solusi atas terjadinya kemampatan yang disebabkan okleh potensi-
potensi negatif yang ada pada manusia.
Bandingkan :
 Azas kepastian hokum adalah harapan bagi pencari keadilan terhdap tindakan
sewenang-wenang dari aparat penegak hukum yang terkadang selalu arogansi dalam
menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum. Karena dengan adanya kepastian
hukum masyarakat akan tahu kejelasan akan hak dan kewajiban menurut hukum.
Sedangkan azas keadilan adalah keseimbangan antara yang patut diperoleh pihak-
pihak, baik berupa keuntungan maupun berupa kerugian. Dan juga bisa diartikan
sebagai memberikan hak yang setara dengan kapasitas seseorang atau pemberlakuan
kepada tiap orang secara proporsional, tetapi juga bisa berarti memberi sama banyak
kepada setiap orang apa yang menjadi jatahnya berdasarkan prinsip keseimbangan.
Hukum tanpa keadilan tidaklah ada artinya sama sekali. Sedangkan azas
kebermanfaatan perlu diperhatikan karena semua orang mengharapkan adanya
mamfaat dalam pelaksanaan penegakan hokum Karena kalau  kita berbicara tentang 
hukum kita cenderung hanya melihat pada peraturan perundang-undangan, yang
terkadang aturan itu tidak sempurna adanya dan tidak aspiratif dengan kehidupan
masyarakat. Menurut Prof. Satjipto Raharjo, yang menyatakan bahwa : keadilan
memang salah satu nilai utama, tetapi tetap disamping yang lain-lain, seperti
kemanfaatan ( utility, doelmatigheid).  Olehnya itu didalam penegakan hukum,
perbandingan antara manfaat dengan pengorbanan harus proporsional.
Secara hokum islam:

 Azas kepastian hokum adalah Dalam syariat Islam pada dasarnya semua perbuatan
dan perkara diperbolehkan. Jadi selama belum ada nas yang melarang, maka tidak
ada tuntutan ataupun hukuman atas pelakunya Dasar hukumnya asas ini ialah QS Al
Isro’ 15 ;“…. Dan kami tidak akan menyiksa sebelum kami mengutus seorang
rasul.”
 Azas keadilan adalah Keadilan pada umumnya berkonotasi dalam penetapan hukum
atau kebijakan pemerintah. Bisa juga Keadilan dalam Hukum Islam berarti
keseimbangan antara kewajiban dan harus dipenuhi oleh manusia dengan
kemammpuan manusia untuk menuanaikan kewajiban itu.
 Azas kebermanfaatan adalah asas yang mengiringi keadilan dan kepastian hukum
tersebut diatas. Dalam melaksanakan asas keadilan dan kepastiann hukum
hendaknya memperhatikan manfaat bagi terpidana atau masyarakat umum.
Bandingkan :
 Azas kepastian hokum adalah suatu jaminan bahwa suatu hukum harus dijalankan
dengan cara yang baik atau tepat. Kepastian hukum akan mengarahkan masyarakat
untuk bersikap positif pada hukum negara yang telah ditentukan. Sedangkan azas
keadilan adalah asas yang penting dan mencakup semua asas dalam bidang Hukum
Islam. Akibat dari pentingnya asas dimaksud, sehingga Allah Swt. mengungkapkan
di dalam al-Qur’an lebih dari 1.000 kali, terbanyak disebut setelah kata Allah dan
ilmu pengetahuan. Banyak ayat al-Qur’an yang memerintahkan manusia berlaku adil
dan menegakkan keadilan di antaranya adalah Surat Shadd ayat 26 “ai Daud,
Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang
berat, karena mereka melupakan hari perhitungan”. Dan juga Allah memerintahkan
agar manusia menegakkan keadian, menjadi saksi yang adil walaupun terhadap diri
sendiri, orang tua dan keluarga dekat. Berdasarkan semua itu, dapat disimpulkan
bahwa keadilan adalah asas yang mendasari proses dan sasaran Hukum Islam.
Sedangkan azas kebermanfaatan adalah Dalam menerapkan ancaman hukum mati
terhadap seseorang yang melakukan pembunuhan, misalnya dapat dipertimbnagkan
kemanfaatan penjatuhan hukum itu bagi diri terdakwa sendiri dan bagi masyarakat.
Kalau hukum mati yang akan dijatuhkan itu lebih bermanfaat bagi kepentingan
masyarakat, hukuman itulah yang dijatuhkan. Kalau tidak menjatuhkan hukum mati
lebih bermafaat bagi terdakwa sendiri dan keluarga atau saksi korban, ancaman
hukuman mati dapat diganti dengan hukuman danda yang dibayarkan kepada
keluarga terbunuh. Asas ini ditarik dari al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 178 “Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-
orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba,
dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari
saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan
cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu
dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya
siksa yang sangat pedih”.

b. Tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum


 Mendorong seorang manusia untuk dapat berperilaku dan berbuat sesuai dengan
aturan hukum dan perundang perundangan yang sah serta dan tetap sesuai dengan
ajaran kitab suci masing – masing agama.
 Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial dan
Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai konflik sosial, politik bahkan
menjurus kepada perpecahan dan perperangan.
 Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi Rasulullah,
agar manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia dengan manusia,
antara manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).

3. Menurut pandangan Filsafat islam hakekatnya manusia itu, manusia ,paling baik,
dimuliakan, diciptakan. BENTUK TERBAIK/ Al -Makhluk,dimuliahkan diberi fasilitas,
akal, panca indra, intiusi, supaya MULIA / Al-Mukarram,manusia diberi tugas,ada
tanggung jawab, ada kewajiban, ada BEBAN/Al-Mukallaf secara vertikal maupun secara
horizontal,istimewanya diberi kebebasan MEMILIH/Al- Mukhayyar ,hasil pilihanya itu
TUNGGU diberi BALASAN /Al-Mazsi.

a. Diantara makluk ciptaanNya, manusia adalah makluk yang paling sempurna yang
isinya itu menjadi kesatuan Al -Makhluk / Al-Mukaramm -/Al-Mukallaf -/Al
Mukhayyar ,dan /Al-Mazsi Jelaskan ,uraikan dan bandingkan ke 5 hal
tersebut
b. Individu dengan aspek organis jasmaniah, psikhis rohaniah dan sosial, kebersamaan
yang melekat pada individu ,mengakibatkan bahwa kodratnya dan maratabatnya
ialah hidup bersama.Jelaskan dan uraikan makna manusia sebagai , sebagai anggota
masyarakat
Jawaban :
a. Al makhluk (yang diciptakan) adalah yang berada dalam fitrah dapat membawa
manusia ke arah kebaikan. Lemah sebagai makhluk, manusia juga lemah karena
manusia diciptakan dengan keterbatasan akal dan fisik, bodoh beban amanat yang
begitu besar dari allah, diterima oleh manusia, disaat makhluk lainnya tidak
menyanggupi amanat tersebut karena beratnya amanat.
Al mukaram (yang dimuliakan) adalah makhluk allah yang dimulaikan seperti
manusia, yang pertama ditiupkan ruh, diberi keistimewaan, dan ditundukan alam
untuknya. Semua alam ini termasuk dengan isinya ini allah peruntukkan untuk
manusia.
Al mukallaf (yang mendapatkan beban) adalah ibadah secara umum diciptakan oleh
allah untuk beribadah sebagai konsekuensi dari kesempurnaan yang diperolehnya.
Al mukkayar (yang bebas memilih) adalah pada manusia diberi kebebasan memilih
untuk beriman atau kafir pada allah.
Al mazsi (yang mendapat balasan) adalah surga manusia diminta pertanggung
jawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya, allah menyediakan surge untuk
mereka yang beriman dan beramal sholeh yaitu mereka yang menjalankan perintah
allah dan menjauhi larangannya.
Bandingkan :
 Pada hakikatnya manusia adalah makhluk allah swt yang dimuliakan oleh allah
berasal dari saripati tanah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling
sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Dan pebandingan dari kelima
filsafah tersebut terletak pada beban tugas, hak memilih dan tanggung jawab
manusia masing masing dalam menjalani kewajibannya dan kehidupannya.

b. Makna manusia sebagai anggota masyarakat


 Sebagai masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan
kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti
adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
 Sebagai masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-
kelompok yang terbagi secara ekonomi.
 Sebagai masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
 Sebagai masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
 Tugas manusia sebagai anggota masyarakat adalah Saling tolong menolong dan
bantu membantu dalam kebajikan, Ikut meringankan beban kesengsaraan orang
lain, Menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan
dan masyarakat, Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang
lain sehingga tercipta ketergantungan yang saling menguntungkan.

5. Belief kepercayaan dasarnya perilaku diterjemahakan dalam prinsip prinsip sesuatu


yang kokoh dan universal yang disubut nilai atau Value , nilai itu diwujudkan dalam
bentuk norma, atau aturan untuk membentuk perilaku (Hukum ) etika dan etiket , ada
perilaku yang menetap namanya behavior dan ada perilaku yang tidak menetap atau
spontan itu disebut attitude.
Pertanyaanya
a. Bandingkan dan uraikan 4 komponen kekuatan yang mengikat norma,kemudian
Jelaskan perbedaan etika , moral dan norma
b. Uraikan fungsi hukum, tujuan hukum ,dan mengapa masyarakat menaati hukum
( minimal masing masing 3 item)

Jawaban
a. 4 komponen kekuatan yang mengikat norma yaitu:
 Norma Cara (usage) adalah sebuah perbuatan yang bersifat perorangan dan juga
menunjukkan suatu perbuatan di dalam hubungan antarindividu maupun juga
mempunyai daya ikat yang sangat lemah diantara norma – norma lainnya.
 Norma kebiasaan (folkways) adalah terbentuknya norma kebiasaan berawal dari
perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama hingga terbentuklah suatu
kebiasaan. Pengulangan tindakan dalam hal ini membuktikan bahwa perbuatan itu
dianggap baik.
 Norma tata kelakuan (mores) adalah perilaku yang sudah ditetapkan oleh
masyarakat sebagai perilaku yang balk dan diterima sebagai norma pengatur, juga
pengawas terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan berwujud dalam bentuk
paksaan dan larangan, sehingga secara Iangsung menjadi alat agar anggota
masyarakat menyesuaikan perbuatannya berdasarkan tata kelakuan tersebut.
 Norma adat istiadat (custom) adalah Norma ini berasal dari aturan nenek moyang
yang diwariskan secara turun-temurun. Oleh karenanya, norma adat istiadat
merupakan tata kelakuan yang telah mendarah daging dan berakar kuat dalam
masyarakat serta memiliki kekuatan yang mengikat. Pelanggaran terhadap norma
akan dikenai sanksi yang keras baik langsung maupun tidak langsung.
Bandingannya:
 Dalam norma cara (usage) yang cara berpakaian, cara berdandan, cara makan,
atau cara menelepon antara orang yang satu dan yang lainnya pasti berbeda
maupun orang yang berpakaian berlebihan pasti dikomentarin dari penilaian
orang lain sedangkan kebiasaan (folkways) sanksi terhadap pelanggaran
kebiasaan masih tergolong.ringan, yaitu berupa sindiran atau ejekan, meskipun
dibandingkan dengan pelanggaran terhadap cara (usage), sanksi terhadap
kebiasaan Iebih berat.
 Dalam norma tata kelakuan (mores ), Pada umumnya, tata kelakuan
diwujudkan dalam kebiasaan kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian
masyarakat. Oleh karenanya, antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya
mempunyai tata kelakuan yang berbeda-beda. Sedangkan adat istiadat (custom)
pola-pola perilaku yang diakui sebagai hal baik dan dijadikan hukum tidak tertulis
dengan sanksi yang berat. Sanksi atau hukuman diberikan oleh orang yang
dianggap paling mengetahui seluk-beluk adat, seperti pimpinan adat, pemangku
adat atau kepala suku. Inisalnya, dalam masyarakat dikenal istilah “tabu”
(pantangan). Sesuatu yang ditabukan oleh masyarakat berarti tidak boleh
dilanggar, jika dilanggar akan menimbulkan bencana bagi seluruh warga dan si
pelaku akan dikenai sanksi yang berat.
Perbedaan etika, moral dan norma yaitu :
 Etika adalah Etika berasal dari kata “Ethos” yang berarti adat kebiasaan yakni
perilaku yang dilakukan secara terus menerus  yang kemudian dinilai baik dan
buruknya,boleh atau tidak,pantas atau tidak pantas. Dari perspektif filsafat  etika
merupakan cabang filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia dinilai dari
segi baik buruk,baik dan jahat yang dillakukan secara sadar,bebas dan
disengaja.sebab perilaku yang dilakukan secara tidak sadar tidak bebas dan tidak
disengaja tidak boleh diberi sangsi.kalaupun diberi sanksi akan lebih ringan atau
paling ringanEtika terdiri dari etika Umum dan etika Khusus.Etika Umum adalah
aturan/prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia,sedangkan etika khusus
membahas prinsip prinsip yang ada hubungannya dengan berbagai tindakan
manusia.
 Moral adalah sistem aturan yang berlaku bagi manusia yang bersumber  dari hati
nurani manusia. Moral dapat dikatakan sama satu dengan manusia yang
lain,karena bersumber pada hati nurani manusia.Didalam hati nurani manusia
terdapat fungsi yang sudah ada sejak lahir kesadaran ini muncul bersamaan
dengan perkembangan tingkat kedewasaan manusia. Yang menjadi dasar moral
adalah: kesamaan mengenai harkat dan martabat yang sama,semua warga negara
mempunyai status dan kedudukan yang sama.
 Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus atau
tidak boleh dilakukan manusia dan bersifat mengikat. Hal ini berarti manusia
wajib mentaati norma yang ada. Norma adalah kaidah atau ketentuan yang
mengatur kehidupan dan hubungan antarmanusia dalam arti luas. Norma
merupakan petunjuk bagi manusia dan pedoman perilaku sesorang yang berlaku
di masyarakat. Keberadaan norma sangat diperlukan untuk memberi petunjuk
kepada manusia tentang bagaimana manusia harus bersikap, bertingkah laku
dalam masyarakat agar tercipta kehidupan bersama yang tertib, tenteram, aman
dan harmonis.

b. Fungsi hokum
1) Fungsi hokum sebagai pengendali social adalah aspek normatif berasal sosial atau
dapat diklaim menjadi pemberi definisi dan  tingkah laris yg menyimpang serta
akibat - akibatnya seperti larangan - larangan, tuntutan - tuntutan,pemidanaan,
serta anugerah ganti rugi. Ataupun kontrol sosial memilih tingkah laris bagaimana
yang adalah tingkah laku  yg menyimpang. makin tergantung tingkah laku  di
kontrol sosial, maka semakin berat nilai penyimpangan pelakunya. masing -
masing rakyat tidak sinkron kuantitas sanksinya terhadap suatu defleksi aturan.
menjadi contoh, bagi masyarakat yang menganut secara konsekuen syariat islam,
aturan bagi pezina ialah eksekusi fisik yang sangat berat, namunBagi masyarakat
eropa barat, hukum bagi pezina (overspel) jauh lebih ringan.
2) Fungsi hukum sebagai perubahan  masyarakat adalah aturan menjadi perubahan
bagi rakyat, pada arti aturan  digunakan menjadi perubahaan oleh agent of
change. agent of change atau pelopor perubahan artinya seseorang  atau
sekelompok orang yg menerima agama berasal masyarakat menjadi pemimpin
satu atau lembaga - forum kemasyarakatan. pelopor perubahan memimpin rakyat
ke dalam perubahan sistem sosial dan  pada pada melaksanakan hal itu eksklusif
tersangkut dalam tekanan, buat mengadakan perubahan,Bahkan mungkin
mengakibatkan perubahan juga di forum kemasyarakatan lainnya. suatu
perubahan sosial yg dikehendaki dan  direncanakan berada dibawah pengendalian
serta pengawasan pelopor perubahan tersebut.
3) Fungsi hukum sebagai symbol adalah Apa yang pada kemukankan sang curzon
memang simbolis itu mencakup proses - proses menerjemahkan atau
penggambaran atau mengartikan suatu kata yang sederhana wacana korelasi
sosial dan  kenyataan - fenomena lainnya yang muncul interaksinya dengan orang
lain. contoh : dalam aturan, seorang yang merogoh barang orang lain dengan
maksudMempunyai menggunakan jalan melawan hukum, sang hukum pidana
disimbolkan menjadi tindakan pencurian yang seyoginya dieksekusi.
Tujuan hokum
1) Teori Etis bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan dan memberikan nya
kepada setiap orang yang menjadi haknya dan Teori Utilities bertujuan
memberikan faedah (manfaat) bagi sebanyak-banyaknya orang dalam masyarakat.
2) tujuanhukum bersifat universal, seperti ketertiban, kedamaian, ketenteraman,
kebahagiaan, dan kesejahteraan dalam kehidupan di masyarakat. Hadirnya hukum
membuat setiap perkara bisa diselesaikan melalui proses pengadilan dengan
perantara hakim berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
3) Tujuan hukum untuk mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.
Perdamaian antar manusia dipertahankan oleh hukum dengan melindungi
kepentingan hukum seperti kehormatan, kemerdekaan jiwa, dan harta benda dari
pihak yang merugikan.
Mengapa masyarakat menaati hokum
1. Orang menaati hukum karena takut akan sanksi (hukuman). Sanksi itu adalah
petaka bagi yang terkenanya. Hukuman itu dijatuhkan kepada seseorang yang
terbukti melanggar hukum dan diputus bersalah oleh pengadilan. Hukuman pada
dasarnya adalah perwujudan konkretisasi kekuasaan negara dalam pelaksanaan
kewajibannya untuk dapat memaksakan ditaatinya hukum. Dengan adanya sanksi
itulah, secara normalnya manusia pasti ada rasa takut karena kehidupannya di
penjara menjadi serba terbatas dengan ketat aturan yang ada. Kebebasan dan hak-
hak yang sehari-hari dinikmatinya menjadi jelaslah berbeda, sehingga derita
nestapalah yang terbayangkan di dalam alam pikirannya. Usaha-usaha untuk
melarikan diri dari penjara adalah konfirmasi bahwa di dalam sana kebebasan dan
ruang gerak sangat tidak bebas.
2. Orang menaati hukum karena ia memang orang yang taat dan soleh serta dapat
membedakan antara yang baik dan buruk. Kehidupan itu bagaikan sebuah pilihan
di mana manusia dihadapkan kepada dua pilihan yang sulit untuk menolak atau
memilih dua-duanya. Berbuat kebaikan akan membawa konsekuensi baik
terhadapnya. Kedamaian, ketenangan dan kebahagian terbuka jalan luas dalam
kehidupannya. Sebaliknya, berbuat buruk atau jahat kepada pihak lain
berimplikasi negatif terhadap pelakunya. Jadi, dalam situasi kehidupan yang
normal  sesungguhnya manusia dapat menggunakan pilihannya, namun karena
keadaan dan situasi tertentu dapat saja memilih dan berbuat jahat dan salah, baik
dengan sengaja atau tidak sengaja, sehingga akibat perbuatannya itu merugikan
orang lain. Namun, akan berbeda halnya apabila orang memegang teguh
agamanya dan memiliki etika dan pola perilaku kehidupan yang pada akhirnya
dapat membedakan mana yang baik dan buruk, maka orang tersebut akan tahu
dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk dalam setiap langkahnya
sehingga terhindar dari perbuatan yang dapat merugikan orang lainnya. Dengan
keteguhan pegangan hidup itu (sebagai orang yang taat dan soleh), maka dapat
membedakannya mana yang boleh dan mana yang tidak boleh yang kesemuanya
akan bermuara kepada hidup dan kehidupan sehari-harinya akan berlalu berusaha
taat kepada aturan, norma, ada istiadat dan ketentuan lainnya dalam
menjalankannya.
3. Orang menaati hukum karena pengaruh masyarakat sekelilingnya. Manusia tidak 
mungkin dapat sendirian, namun selalu hidup bersama dengan masyarakat.
Masyarakat secara langsung atau tidak langsung, dapat memberikan warna dan
pengaruh, baik ataupun buruk, terhadap warganya. Masyarakat dapat
mempengaruhi baik apabila lingkungan di sekitarnya juga baik dan begitu pula
sebaliknya dimana masyarakatnya berperilaku tidak baik, maka masyarakatnya
juga akan terkena dampak yang tidak baik. Besarnya pengaruh masyarakat
terhadap perilaku seseorang atau keluarga adalah realitas yang ada dan tidak
dapat dibantah. Hal ini terjadi, karena masyarakat dan hukum dapat saling
mempengaruhi, sehingga keduanya memang dapat saling mengisi yang akan
tergantung pada pola perilaku masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai