Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

Budaya Politik Di Indonesia


Anggota:
Amalia
Andini Widya Adelia
Hafidatul Aulia
Marizka Nur Aisyah
Shafa Nabilah Kamal
Tazkia Umi Muflihah

hal.3-10
A.Pengertian Budaya Politik

Berikut ini merupakan pengertian budaya politik menurut beberapa ahli ilmu politik
:
1. Gabriel Almond & Sidney Verba
Budaya politik adalah sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan aneka
ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara di dalam sistem itu.
2.Kay Lawson
Budaya politik adalah terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai
politik yang terdapat diseluruh bangsa.
3.Larry Diamond
Budaya politik adalah keyakinan,sikap,nilai,ide-ide,sentiment,dan evaluasi suatu
masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran individu masing-masing.
4.Austin Ranney
Budaya politik adlah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan
yang dipegang secara bersama,sebuah orientasi terhadap objek-objek politik.
5.Alan R. Ball
Budaya politik adalah susunan yang terdiri atas sikap,kepercayaan,emosi,dan
nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.
Dari pengertian budaya politik tersebut dapat disimpulkan :

Budaya politik adalah pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan


bernegara,penyelenggaraan administrasi negara,politik pemerintahan,hukum,adat
istiadat,dan norma kebiasaan yang dihayati terhadap seluruh anggota masyarakat
setiap harinya.
B.Tipe-tipe Budaya Politik

1.Budaya Politik Parokial


Budaya politik ini terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil.Dalam
budaya politik parokial,orientasi politik warga terhadap keseluruhan objek politik
dapat dilakukan rendah karena anggota masyarakat cenderung tidak menaruh minat
terhadap objek-objek politik yang luas,kecuali dalam batas tertentu di tempat
mereka tinggal.
Ciri-ciri Budaya Politik Parokial :

a. Berlangsung dalam masyarakat yang masih tradisional dan sederhana.


b. Belum terlihat peran-peran politik yang khusus,peran politik dilakukan serempak
bersamaan dengan peran ekonomi,keagamaan,dll.
c. Kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kewenangan atau kekuasaan
dalam masyarakat cenderung rendah.
d. Warga cenderung tidak menaruh minat terhadap objek-objek politik yang
luas,kecuali yang ada di sekitarnya.
e. Warga tida banyak berharap atau tidak memiliki harapan-harapan tertentu dari
sistem poltik tempat ia berada.
2.Budaya Politik Subjek
Budaya ini menunjuk pada orang-orang yang secara pasif patuh pada pejabat-
pejabat pemerintahan dan undang-undang.Teetapi tidak melibatkan diri dalam
politik ataupun memberikan suara dalam pemilihan.
Ciri-ciri Budaya Politik Subjek :

a. Warga menyadari sepenuhnya akan otoritasi pemerintahan.


b. Tidak banyak warga yang memberi masukan dan tuntunan kepada
pemerintah,tetapi mereka cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari
pemerintah.
c. Warga bersikap menerima saja putusan yang dianggapnya sebagai sesuatu yang
tidak boleh dikoreksi,apalagi ditentang.
d. Sikap warga sebagai aktor politik adalah pasif,artinya warga tidak mampu berbuat
banyak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik.
3.Budaya Politik Partisipan
Budaya ini merupakan suatu bentuk budaya yang berprinsip bahwa anggota
masyarakat diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem sebagai keseluruhan dan
terhadap struktur dan proses politik serta administratif.
Ciri-ciri Budaya Politik Partisipan :

a. Warga menyadari akan hak dan tanggung jawabnya dan mampu mempergunakan hak
itu serta menanggung kewajibannya.
b. Warga negara aktif dan berperan sebagai aktivis.
c. Anggota masyarakat sangat partisipatif terhadap semua objek politik,baik menerima
maupun menolak suatu objek politik.
Didalam buku Rusadi Kartaprawira,sistem politik di Indonesia mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :

a. Sifat ikatan primodial masih kuat yang dikenali melalui indikator yang berupa
sentimen kedaerahan,kesukuan,dan keagamaan.
b. Kecenderungan budaya politik Indonesia masih mengukuhi sifat paternalisme
dan sifat patrimonial.Sebagai indikatir,misalnya adalah perilaku menyenangkan
atasan.
Didalam buku Affan Gaffar mengatakan bahwa budaya politik Indonesia memiliki 3
ciri dominan yaitu :

1.Hierarki yang tegas


Dalam kehidupan politik,pengaruh stratifikasi sosial semacam itu antara lain
tercermin pada cara penguasa memandang dirinya dan rakyatnya.Mereka cenderung
merendahkan rakyatnya,karena penguasa sangat baik,pemurah,dan pelindung sudah
seharusnya rakyat patuh,tunduk,setia,dan taat kepada penguasa negara.
2.Kecenderungan Patronage
Kecenderungan patronage adalah kecenderungan pembentukan pola hubungan
patronage,baik dikalngan penguasa dan masyarakat maupun pola hubungan patron-
client.Pola hubungan ini bersifat individual.Antara dua individu,yaitu patron dan
client,terjadi interaksi timbal balik dengan mempertukarkan sumber daya yang
dimiliki masing-masing.
3.Kecenderungan Neo-patrimonalistik
Dikatakan neo-patrimonalistik karena negara memiliki atribut atau kelengkapan
yang sudah modern dan rasional,tetapi juga msih memperhatikan atribut yang
patrimonial.
Menurut Affan Gaffar,negara patrimonalistik memiliki sejumlah karakteristik yaitu :

a. Penguasa politik sering kali mengaburkan antara kepentingan umum dan publik
b. Rule of law lebih bersifat sekunder apabila dibandingkan dengan kekuasaan
penguasa.
c. Kebijakan seringkali bersifat partikularistik dari pada bersifat universalistik.
d. Kecenderungan untuk mempertukarkan sumber daya yang dimiliki seorang
penguasa kepada teman-temannya lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai