Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

QADHA DAN QADAR MENURUT ALIRAN AHLUSSUNNAH WAL


JAMAAH

Yang dibina oleh : Bapak Ansharullah

Dibuat Oleh

M. RIFAN EFENDI 190105010257

Ekonomi Syariah Local B 2019

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik lagi.

Banjarmasin, Mei 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali
tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah
(kehendak-Nya) meliputi baik maupun buruk, sedangkan qadar adalah keputusan
Allah SWT yang telah terjadi pada diri seseorang atau makhluk-Nya yang lain,
berdasarkan ketetapan dan usaha serta doa yang dilakukan orang tersebut. Maka Iman
kepada qada dan qadar adalah meyakini bahwa Allah telah membuat ketetapan
terhadap ciptaan-Nya dan Allah juga berkuasa mengubah ketetapan- Nya apabila
orang mau berusaha untuk mengubahnya disertai dengan doa yang sungguh-sungguh.
Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan
sesuai ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan
tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus
berlomba-lomba menjadi hamba yang terbaik dan berusaha keras untuk menggapai
cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu menjadi penghuni Surga. Tapi
dari pengertian tentang qadha dan qadar tersebut beberapa aliran islam memiliki
perbedaan pendapat dalam pembahasannya seperti pada aliran ahlussunnah wal
jamaah yang memiliki pandangan tersendiri pada qadha dan qadar.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, maka


dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan qadha dan qadar? ahlussunnah wal jamaah ?
2. Apa yang dimaksud dengan ahlussunnah wal jamaah?
3. Bagaimana pemikiran aliran ahlussunnah wal jamaah tantang qadha dan
qadar?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, maka dalam


hal ini dapat disimpulkan bahwa tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini,
yaitu:

1. Menjelaskan arti qadha dan qadar


2. Menjelaskan arti dari ahlussunnah wal jamaah
3. Menjelasakan bagaimana pemikiran aliran ahlussunnah wal jamaah

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian qadha dan qadar
Qadha menurut ilmu tauhid memiliki pengertian yaitu sesuatu yang sudah
terjadi atau telah terjadi pada seseorang, artinya yaitu kejadian tersebut telah
berlalu atau telah dilakukan1.
Sedangkan Qadar menurut ilmu tauhid, memiliki pengertian takdir dimana
apabila diperluas pengertiannya yaitu sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah
SWT. kepada hamba-hamba-Nya baik bersifat perseorangan maupun golongan,
baik tentang nasib (perjalanan hidup) ataupun tentang peraturan-peraturan yang
ditetapkan. Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan semua makhluk yang
diciptakan oleh Allah SWT. memiliki ukuran, kekuatan, watak, kegunaan dan
kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Allah
SWT.. Namun demikian, khususnya manusia diberikan keistimewaan tersendiri
oleh Allah SWT. untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk
melalui pertimbangan akal dan hatinya. Oleh karena itu, mempercayai Qadar
merupakan salah satu rukun iman.2
Adapula pendapat yang mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan qadha’
dan qadar adalah kehendak Allah yang azali untuk menciptakan sesuatu dalam
bentuk tertentu (qadha) kemudian mewujudkannya atau merealisasikannya dalam
kehidupan nyata yang kongkrit seusuai dengan kehendak yang azali itu (qadar).
Namun sebagian ulama mengatakan sebaliknya, mereka meberpendapat bahwa
qadar ialah rencana atau ketentuan Allah dalam azali dan qadha adalah
pelaksanaannya dalam kehidupan nyata3.

1 Abu Baiquni, Kamus Istilah Agama Islam, (Surabaya: Arkola,1995),21.


2 Ibid, 22.
3 Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta : Bulan Bintang,1997),156
B. Sekilas riwayat aliran ahlussunnah wal jamaah

Ahlussunnah wal Jama’ah yakin bahwa segala kebaikan dan keburukan itu
berdasarkan qadha’ dan qadar Allah, dan Allah melakukan apa yang dikehendaki-
Nya. Tidak ada sesuatu yang keluar dari kehendak dan kekuasaan-Nya. Allah maha
mengetahui sesuatu hal yang akan terjadi dan yang belum terjadi di masa azali. Allah
lah yang menentukan dan mengendaki segala sesuatunya terjadi. Dan dibalik hal yang
telah ditentukannya itu pasti ada hikmahnya. Dia mengetahui takdir seluruh hamba-
Nya, mengetahui tentang rizki, ajal, amal dan yang lainnya. Dapat disimpulkan, qadar
adalah perkara yang telah diketahui dan telah dituliskan oleh Allah dari hal-hal yang
akan terjadi hingga akhir zaman nanti.[4] 
Ahlussunnah Wal Jamaah juga berkeyakinan bahwa qadar itu adalah rahasia
Allah dalam penciptaan-Nya, tidak ada yang mengetahui sekalipun malaikat yang
dekat dengan Allah dan nabi yang diutus oleh Allah. Mendalami dan mengkaji
mengenai hal itu adalah kesesatan, karena Allah SWT. menutup ilmu tentang qadar
dari makluknya, dan melarang mereka untuk membahasnya.[5]
Sehingga dari sini dapat disimpulkan bahwa qadha’ dan qadar adalah satu
kesatuan dimana qadha’ merupakan realisasi atau pelaksanaan dari rencana Allah
yang telah disusun, dan qadar merupakan rencana atau ketentuan yang Allah susun
untuk direalisasikan kepada kehidupan nyata ini.
Qadar dan qadha’ adalah ilmu Allah yang azali terhadap segala sesuatu yang
hendak diwujudkan berupa alam, makhluk, perkara baru dan segala sesuatu.[6]

Anda mungkin juga menyukai