islam484.blogspot.com
Membicarakan tentang akhlak atau perbuatan tidak akan lepas dari dua kriteria
akhlak, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela. Akhlak terpuji adalah perbuatan yang
apabila kita melaksanakannya mendatangkan kebaikan baik bagi pribadi maupun bagi
orang lain. Sedangkan akhlak terela adalah perbuatan yang apabila kita melaksanakannya
tidak akan mendatangkan kebaikan dan hanya akan mendatangkan keburukan dan
kehancuran.
Pada materi ini, kita akan membahas akhlak terpuji yaitu berkompetisi dalam
kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif. Perilaku-perilaku tersebut apabila kita
laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, akan membuat hidup kita semakin indah dan
bahagia.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul
khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
2. Siswa dapat menjelaskan pentingnya berperilaku kompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
3. Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh perilaku bekompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
AKHLAK TERPUJI
INOVATIF BERLOMBA-
DAN KREATIF LOMBA DALAM
KEBAIKAN
OPTIMIS
DINAMIS
MARI MENGAMATI
MARI MENDALAMI
Selanjutnya Anda pelajari uraian berikut ini dan Anda kembangkan dengan mencari
materi tambahan dari sumber belajar lainnya
َي ال ْ َبية
ُ َ َ ُ َ َ
ْ ك ُه ْم َخ ُ َ َ َُ َ َ َ
ِ ِ ول
ِ ات أ
ِ اح
ِ الين آمنوا وع ِملوا الص
ِ ِان
“Sesungguhnya orangorang yang beriman dan mengerjakan amal shalih mereka itu
adalah sebaikbaik makhluk”. (QS. Al Bayyinah(98):7)
ََ َُ ََ َ َ َْ َ ّ ْ ََ َُ َََ
َ ع الث ْ ِم َوالْ ُع ْد
ان
ِ و ِ ِ وتعاونوا ع ال
ب واتقوى ول تعاونوا
“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa dan janganlahkalian
tolong menolong dalam perbuatan dosa danpermusuhan”. (QS. al Maidah(5): 2)
Menurut Ibnu Katsir berdasarkan redaksinya ayat ini memiliki makna umum
yaitu agar seluruh umat Islam melakukan perbuatan tolong menolong dalam
melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran sebagai realisasi dari takwa.
Dalam hal beramal shalih dapat dilihat bagaimana para sahabat melakukanya,
seperti riwayat berikut : Pada suatu hari saat para sahabat yang kurang dari segi harta
b. Cinta kepada kebaikan dan cinta kepada orang yang berbuat baik
Seseorang akan antusias melaksanakan kebaikan manakala pada dirinya
terdapat rasa cinta pada kebaikan. Karena tidak mungkin seseorang melakukan
suatu kebaikan apabila dia sendiri tidak suka pada kebaikan itu. Oleh karena itu, rasa
cinta pada kebaikan harus kita tanamkan ke dalam jiwa sehingga kita menjadikan
setiap bentuk kebaikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan.
Di samping cinta kepada kebaikan, maka harus tertanam juga di dalam jiwa rasa
cinta kepada siapa saja yang berbuat baik. Hal ini akan membuat kita ingin selalu
meneladani dan mengikuti segala bentuk kebaikan, siapa pun yang melakukannya.
Allah SWT telah menyebutkan kecintaan-Nya kepada siapa saja yang berbuat baik.
Allah berfirman:
ُال ُيِب
َ َ س ُنوا إ َن ْكة َوأَح
َ َُْ َ ْ ُ ْ َ ُُْ َ َ ُ ََْ
َ
ِ يل الِ ول تلقوا بِأي ِديكم إِل اتهل
ِ ِ ِ ِ و ْأن ِفقوا ِف سب
َ سن ْ
ن ِ ِ ال ُمح
b. Menambah kenikmatan
Allah Swt berfirman:
ْ َك َن أ
ًج ًرا َع ِظيما ُ ْ َ ْ ْ َ َ َ ََ َ َ ََ ُ َ ال َو َر ُس
َ ول َو َ ُ ِْن ُكن
َ َ ت تُر ْد َن ْ
ات مِن
ِ سن ُ
ِ خرة فإِن ال أعد ل ِلمحِ اد َار اآ ِ
c. Dicintai Allah
Allah Swt berfirman:
ُ ِال ُي
ُ َ اس َو َ ن الْ َغيْ َظ َوالْ َعاف
َ الضاءِ َوالْ َك ِظم
َ َ الساءِ َو َ ُ ُْ َ َ
ب ِ َِن َع ِن ان ِ َ َ ون ف
ِ الِين ينفِق
َ سن ْ ال ْ ُم
ن ِ ِ ح
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orangorang yang berbuat kebajikan”.( QS. Ali Imran (3) : 134 )
َ سن ْ ْ َ ََْ َ َ
ٌ الِ قَر
ن ِ ِ يب م َِن ال ُمح ِ ا ِن رحة
“Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orangorang yang berbuat baik”.
(QS. Al-A’Raaf (7) : 56)
e. Memperoleh pahala
Allah Swt berfirman:
َسنن ْ َيع أ
ْج َر ال ْ ُمح ُ ض ُ َ َ إ َن
ِ ِ ِ ال ل ي ِ
“Sesungguhnya Allah tidak menyianyiakan pahala orangorang yang berbuat baik
(QS. Al Taubah (9) : 120)
B. OPTIMIS
1.Pengertian optimis
Dari sisi etimologi optimis berasal dari bahasa latin optima yang berarti terbaik.
Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia optimis adalah orang yang selalu berpengharapan
dalam menghadapi segala hal. Optimis merupakan perasaan yakin terhadap sesuatu yang
baik yang kelak akan terjadi yang memberi harapan positif serta menjadi pendorong
untuk berusaha ke arah kemajuan atau kejayaan. Optimis merupakan keyakinan diri dan
salah satu sifat baik yang dianjurkan dalam Islam. Misalnya siswa/siswi yang mengikuti
seleksi penerimaan mahasiswa baru pastia ia berharap akan lulus dan diterima di
perguruan tinggi yang ia pilih.
Dengan sikap optimis seseorang akan bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik
demi kehidupan dunia maupun dalam menghadapi kehidupan akhirat. Allah berfirman:
ْ ُ ََُْ ُ ََْ َ ُ َ َ
َاأعلَ ْو َن إ ْن ُكنْتُ ْم ُم ْؤمنن
ِِ ِ ول ت ِهنوا ول تزنوا وأنتم
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal
kamulah orangorang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orangorang yang
beriman”.( QS. Ali Imran(3): 139)
Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan
berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu
b. Berfikir positif
Bagi orang senantiasa optimis, maka cara berfikirnya pasti senantiasa positif.
Ia akan berfikir positif dalam segala hal. Dengan pikiran positifnya itu akan terbentuk
energi positif. Energi positif inilah yang akan membakar semangat juang untuk
mewujudkan harapannya. Berpikir positif dapat menyelamatkan hati dan kehidupan
kita. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak menyimpan kebencian. Hati yang
tenteram adalah hati yang tidak memendam syakwasangka dan apriori terhadap
orang lain. Hati yang berseri-seri hanyalah hati yang selalu berpikir positif bagi
dirinya maupun orang lain dan memandang segala perintah Allah memiliki hikmah.
َ ُ ُ َ
ْ َ ون َو َما ُتنْفِ ُقوا م ِْن
َ َ ش ٍء فَإ َن
ٌ ِ ال بهِ َعل ُ ُْ َ َ َ ْ ُ ََ ْ َ
يم ِ ِ بِ ت اِم
م واق ِلن تنالوا ال ِب حت تنف
“Kamu sekalikali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan
Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”.(QS. Ali Imran(3): 92)
َع ماََ ْ ْ ٌْ َ ٍُ َ َ ْ ُْ َ َ ُ َ ََ ٌْ َ ُ َْ ُ ْ ُْ
يف وف ك خي احرص ِ اه َ ِمن المؤ ِمن الض ِع ِ المؤ ِمن الق ِوى خي وأحب ِإل
َ َ َ َ ُِ ْ َ َ ِ َ ْ َ ْ ِ ُ َ َ َ ٌ ْ َ ِ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ ك َو
ْ استَع َ ُ ََْ
اه َ ول تع ِجز وإِن أصابك شء فا تقل لو أن فعلت ان كذا ب
ِ ِ ِ ن ينفع
َ
َ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ ُ ْ
َ ْالشي ْ َ َ .ََك َذا
ان
ِ ط ل م ع ح ت فت و ل ن إ
ِ ف ل عف اءش ا مو َ اه رد ق ل ق ن ك
ِ لو
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang
lemah. Namun masingmasing ada kebaikan. Semangatlah meraih apa yang manfaat
untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika
engkau tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan, “Seandainya aku berbuat
begini dan begitu, niscaya hasilnya akan lain.” Akan tetapi katakanlah, “Allah telah
mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia Perbuat.” Sebab, mengandaiandai
itu membuka pintu setan.” (HR. Muslim)
Optimis merupakan salah satu sikap yang sangat mulia dalam Islam. Oleh
karena itu seorang muslim yang taat senantiasa bersikap optimis dalam artian tidak
gampang menyerah dan putus asa. Optimis merupakan sikap yang akan mendorong
seorang individu terus berusaha pantang menyerah guna mencapai tujuan dan cita-
cita yang diinginkan meskipun problematika yang dihadapi cukup berat.. Allah SWT
berfirman:
ُ ُ َْ َ َ
َالنُوب َ َْ ْ ُ َ َْ ْ َُْ ََ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُْ
اه َ ِإن اه َ يغ ِفر
ِ الين أسفوا ع أنف ِس ِهم ل تقنطوا ِمن رح ِة ِ قل يا ِعبا ِدي
ُ الر ِح
يم َ ورُ يعا إنَ ُه ُه َو الْ َغ ُف
ً َ
ِ ج ِ
“Katakanlah: “Hai hambahambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosadosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. AlZumar(39): 53).
C. DINAMIS
1. Pengertian dinamis
Kata dinamis berasal dari kata dynamic yang berarti bergerak. Dalam bahasa Belanda
dynamisch berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak dan terus tumbuh.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dinamis berarti penuh semangat dan tenaga
sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Misalnya,
seorang yang ingin merubah pribadinya menjadi orang yang berilmu pengetahuan
karena keutamaan dan derajatnya di sisi Allah. Dalam hal ini dengan sendirinya ia
akan belajar secara serius untuk mencapai tingkat pendidikan yang tertinggi walaupun
ْ ار َغ َ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ ََ َ َ
ْ َك ف
ب ِ فإِذا فرغت فانصب ِل رب
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh
sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap.(QS. AlInsyirah(94): 78)
ًاختِلفًا َكثِرا
ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ََْ َ ْ ُْ َ َُ َ ََ ََ
ِر الِ لوجدوا فِيهِ أفل يتدبرون القرٓن ولو كن مِن عِن ِد غ
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan AlQuran? kalau kiranya AlQuran
itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya.(QS. AlNisa’(4) : 82)
ْ ُ ْ َ َ َ َ َْ َ ُ َ َ ُْ َُ َ َ َ َ َُْ ُ َ َ َََُْ َ ْ َ
ِمن حس ِن:ه صل اه علي ِه وسلمِ قال رسول ا: عن أ ِب هريرة ر ِض اه عنه قال
َْ َ ُُ َ ْ َ
ِإ ْسامِ ال َم ْر ِء ت ْركه َما ل يع ِنيْ ِه
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Merupakan tanda
baiknya Islam seseorang, ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.(HR.
Turmudzi)
c. Berpikir futuristik
Seseorang yang memiliki semangat tinggi dan penuh energi selalu bergairah
untuk mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik dan memiliki kekuatan jiwa
serta kemauan untuk menghadapi tantangan kesulitan yang dihadapi. Pribadi seperti
ini disebut dengan pribadi yang dinamis. Pribadi dinamis adalah pribadi yang aktif
yang selalu memiliki rasa optimisme yang tinggi di dalam mencapai sesuatu yang
dicita-citakan.
َ سن ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ ل َ َم َع ال ْ ُم ُ َ َ َ َ َ
ن ِ ِ ح ال ِن ان ل بس مه ن ي د
ِ ه ن ا ِين ف واد اه والِين ج
“Dan orangorang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalanjalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar
benar beserta orangorang yang berbuat baik”.(QS. Al Ankabut(29): 69)
D. INOVATIF
1. Pengertian inovatif
Kata inovatif berasal dari bahasa Inggis innovate yang artinya memperkenalkan
sesuatu yang baru. Sedangkan innovatif berarti bersifat memperbarui. Dengan
demikian kata inovatif berarti bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru.
Pengertian baru di sini adalah sesuatu yang belum dapat diterima secara luas oleh
seluruh warga masyarakat menyangkut sikap (attitude) dan belum diterima dan
diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang
bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Inovatif dapat berarti juga temuan baru yang menyebabkan berdayagunanya
produk atau jasa ke arah yang lebih produktif dan mempunyai nilai manfaat bagi
masyarakat. Misalnya dalam dunia perbankan aplikasi bank syariah di Indonesia
baru dikembangkan pada dekade awal tahun 1990-an sebagai inovasi dari penerapan
bank konvensional. Bank syariah lebih mengembangkan ajaran muamalah dalam
tradisi syariah Islam yakni adanya akad bagi hasil dalam pengelolaan hasil pada satu
sisi dan sama-sama menanggung resiko kerugian pada sisi yang lain. Sedangkan
bank konvensional lebih berorientasi profit sehingga rentan dengan masalah suku
bunga atau riba.
Dalam dunia pendidikan pembelajaran inovatif adalah suatu proses
pemeblajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan
pemebelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru konvensional..
Manusia adalah mahluk pilihan Tuhan yang memiliki potensi dan kemampuan
ْام ُهم ُ َْ ًْ َ
ُ ك ُل مِنْ ُه َأنْ َع ُ ْ ُ َ ُ ُْ ْ َ َ َْ ُ َُ ََ ْ ََ َْ ََ
أ َولم يروا َأنا نسوق الماء إِل الر ِض الرزِ فنخ ِرج بِهِ زرع تأ
َ ُ ُْ َ ْ ُ ُ ُْ َ
صون ِ وأنفسهم أفل يب
“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan
yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan
itu tanaman yang daripadanya Makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri.
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan?”(QS. AlSajdah(32) : 27)
b. Melakukan perbaikan
Untuk mencapai kemajuan harus diusahakan dengan ikhtiar yang maksimal.
Perubahan kondisi manusia merupakan sunnatullah yang letak keberhasilannya
“ (Siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekalikali tidak akan
merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkanNya kepada suatu kaum, hingga
kaum itu merubah apaapa yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. AlAnfal(8): 53)
Dalam suatu hadits dari Khalid bin walid dan Abu Bakar berkata: Sesungguhnya
kami mendengar Rasulullah Saw bersabda,
َ َُ ُ ُ َ ُ َ ْ َ َ َ َْ ْ ََ ََ ُ ُ َْ ْ ََ َ َ ََْ َ َ َ َ
ٍ إِن اناس إِذا رأوا الظال ِم فلم يأخذوا ع يديهِ أوشك أن يعمهم ال ب ِ ِعق
اب
“Jika manusia melihat orang zhalim lalu mereka tidak menahannya, maka tak lama
lagi Allah akan menjatuhkan hukuman yang meliputi mereka semua”. (HR. Abu Daud)
Segala ciptaan Allah Swt mengandung maksud dan tujuan. Perintah memakmur-
kan alam berarti perintah untuk menjadikan alam semesta sebagai media mewujudkan
kemaslahatan hidup manusia di muka bumi. Sikap pelaku inovatif dengan potensi akalnya
akan menjadikan realitas kealaman sebagai kemaslahatan bagi manusia. Dalam hal ini
Allah Swt berfirman:
َ َ َ ُ َ َ َ ً َ َ ََُْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ
َ ك َف ُروا فَ َويْ ٌل ل َِل
ِين وما خلقنا السماء والرض وما بينهما با ِطل ذل ِك ظن الِين
َ َ ََُ
ِكفروا مِن انار
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, Maka celakalah
orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka”. (QS. Shad: 27)
E. KREATIF
1. Pengertian kreatif
Kreatif berasal dari bahasa inggris to create yang berarti menciptakan sesuatu atau
membuat. Creativity berarti daya cipta. Sedangkan dalam bahasa Arab kata kreativitas
atau menciptakan biasanya mengunakan kata khalaqa (menjadikan, membuat,
menciptakan), yakni menciptakan sesuatu tanpa ada pangkal atau asal dan contoh
terlebih dahulu atau dapat berarti kemampuan untuk mencipta atau mempunyai sifat
menciptakan tidak dengan cara meniru.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kreatif berarti memiliki daya cipta atau
memiliki kemampuan untuk menciptakan. kreatif adalah menemukan, menggabungkan,