icipphotos.blogspot.com
Tujuan Pembelajaran
AKHLAK
Tercela
KERAS
NIFAK HATI
MARI MENGAMATI
MARI MENDALAMI
Selanjutnya Anda pelajari uraian berikut ini dan Anda kembangkan dengan mencari
materi tambahan dari sumber belajar lainnya
A. NIFAQ
1. Pengertian Nifaq
Nifaq berasal dari kata nafiqa yang berarti lubang tempat keluarnya hewan sejenis
tikus dari sarangnya. Ada yang berpendapat ia berasal dari kata nafaq yaitu lobang
tempat bersembunyi. Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin.
Menurut Ibnu Rajab nifak secara bahasa bersinonim dengan kata mencela, berbuat
makar dan menampakkan kebaikan serta menyembunyikan kejahatan. Orang yang
melakukan perbuatan nifak disebut dengan munafik.
Menurut Ibnu Katsir munafik adalah orang yang keluar dari jalan kebenaran masuk
ke jalan kesesatan. Karena itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al
Taubah(9): 67)
Allah Swt telah mengingatkan kita mengenai perihal orang munafik dan
memerintahkan agar kita menjauhi dan waspada terhadap perbuatan mereka. Allah Swt
berfirman:
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang
banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah (QS. Al Qalam(68):10-11)
Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu
selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-
celah barisanmu, untuk Mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara
kamu ada orang-orang yang Amat suka mendengarkan Perkataan mereka. dan Allah
mengetahui orang-orang yang zalim(QS. al Taubah(9):47)
Dalam hal ini seorang muslim harus melakukan antisipasi agar sifat nifak ini
tidak muncul, mengungkap, tanggap mencari informasi dan memastikannnya agar
tidak terperosok ke dalam permainan mereka. Allah Swt berfirman:
3. Macam-macam nifaq
Perbuatan nifak di dalam syariat terbagi menjadi dua:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling
bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun
bagi mereka. (QS. Al Nisa(4):145)
Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.(QS. Al-Nahl(16): 91)
Waspadalah terhadap sikap dusta, karena sesungguhnya ia akan menggiring
seseorang untuk berbuat dosa dan perbuatan dosa akan menyebabkan seseorang
masuk ke dalam neraka(HR. Ahmad)
Dalam hadits lain Rasulullah Saw bersabda dari Yahya bin Rasyid :
Barang siapa yang memperdebatkan sesuatu yang bathil sedangkan ia mngetahuinya,
niscaya ia akan terus berada di dalam murka Allah swt hingga ia menghentikan
perbuatannya itu(HR. Abu Daud)
Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.(QS. Al Nahl(16):91)
sebagaimana firman Allah SWT,
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya(QS. Al-Nisa(4):58)
Marah adalah lawan kata dari ridha. Marah dari manusia berarti ada sesuatu
yang telah merasuki hati mereka. Marah ada yang terpuji dan ada yang tercela.
Marah yang tercela adalah marah padahal dirinya bersalah dan marah yang terpuji
Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang lebarnya
(seluas) langit dan bumi yang disediakan bagi orang yang bertakwa, yaitu orang
yang menginfakkan (hartanya) di waktu lapang atau susah, dan orang-orang yang
menahan amarah, dan bersikap pemaaf kepada manusia, dan Allah mencintai orang-
orang yang berbuat baik (Q.S Ali Imran(3):133-134)
1. Pertama, jasad
Jasad atau badan orang yang marah akan berubah warna menjadi merah,
seluruh tubuhnya gemetar, muncul perbuatan-perbuatan yang tidak beraturan
dan terkendali serta gerakan dan pembicaraan yang tidak semestinya. Perubahan
tersebut muncul dari bathin menuju fisik.
3. Keempat, hati
Dampak yang terjadi kepada hati adalah sifat dengki, iri hati, menyimpan
dendam dan umpatan, kesedihan, niat untuk mengungkap keburukan sosok yang
dimarahi, membuka aib dan mengolok-olok.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,Orang-
orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS. Al- Imran(3):133-134)
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang dapat menahan emosi termasuk
orang yang bertakwa. Orang yang demikian kelak mendapat balasan surge di akhirat.
Pernah suatu hari Sayyidina Umar didatangi oleh sesorang Arabi. Arabi ini
berkata kepadanya: Wahai amirul mukminin! Demi Allah engkau tidak berlaku
adil melainkan engkau hanya bersikap tegas. Saat itu Umar marah dan orang
Arabi mengetahuinya lalu ia berkata: Wahai amirul mukminin bukankah engkau
pernah mendengar firman Allah Swt : Maafkan dan perintahkanlah kebaikan serta
berpalinglah dari orang bodoh. Aku adalah orang bodoh. Setelah itu Umar terdiam
dan memafkannya.
Orang yang kuat itu bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuatadalah
orang yang dapat mengendalikan dirinya(menahan hawa nafsu) ketika marah. (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Araf (7) : 200).
Jika salah seorang diantara kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri maka
hendaklah dia duduk (hal itu cukup baginya), jika marahnya reda. Namun, jika
marahnya tidak reda juga maka hendaklah dia berbaring. (HR. Abu Daud).
Ketiga, berwudhu
Selain itu seseorang mengupayakan untuk berwudhu apabila emosi atau daya
marah mulai naik karena emosi berasal dari api dan api dapat padam hanya
dengan air. Dari Athiyah Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya kemarahan berasal dari setan, setan itu diciptakan dari api, dan
api itu hanya dapat dipadamkan dengan air, karena itu jika salah seorang dari
kalian marah, maka hendaklah ia mengambil air wudhu. (HR. Imam Ahmad).
Keempat, diam
Diam itu emas barang kali ungkapan yang tepat. Dengan diam bukan berarti
seseorang takut atau tidak memiliki daya marah. Diam merupakan obat mujarab
untuk meredam emosi karena orang yang sedang dalam posisi emosi perkataan
yang keluar berupa kata-kata kotor yang tidak baik. Hal ini terjadi disebabkan
oleh tidak terkontrolnya lisan yang ditimbulkan dari dorongan nafsu dan
pengaruh setan . Dalam hal ini Rasulullah Saw mengemukakan hadis dari Ibnu
Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
Ajarkanlah mereka dan mudahkanlah dan jangan kalian persulit Jika salah
seorang diantara kalian marah maka hendaklah ia diam. (HR. Imam Ahmad).
Dalam hadis lain dari Sahl bin Muadz Rasulullah Saw bersabda
Sapapun yang menahan amarah padahal sesungguhnya ia mampu
melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya kelak di hadapan para makhluk
di hari kiamat dan Allah Swt memerintahkannya untuk memilih bidadari (terbaik)
yang ia inginkan (H.R Abu Dawud, al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
RANGKUMAN
RUANG BERDISKUSI
Setelah kalian mendalami materi ini, maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan
teman sekelasmu. Kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi
tersebut di depan kelas.
Dengan memahami materi tentang Akhlak Tercela berupa nifak dan keras hati,
maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :
TUGAS
1. Penugasan terstruktur
Diskusikan materi di atas secara berkelompok 4-5 orang dengan tema: Mengapa
Orang sering berbohong dan mudah marah. Diusahakan diskusi yang dilakukan ini
diarahkan untuk mencari faktor-faktor penyebab orang berbohong dan mudah marah
sekaligus mencari solusinya!
AYO BERLATIH
1. Berbohong
2. Ingkar janji
3. Berkhianat
4. Lekas marah
2. Setelah anda memahami uraian mengenai nifaq dan ghadab coba anda amati
perilaku berikut ini dan berikan komentar