Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : ROHMAD SYIYAMTO

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042495068

Tanggal Lahir : 10 Januari 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/ Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama Program Studi : 54/ Manajemen S1

Kode/Nama UPBJJ : 45/ UT YOGYAKARTA

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis/ 17 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : ROHMAD SYIYAMTO

NIM : 042495068

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/ Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Fakultas Ekonomi

Program Studi : Manajemen S1

UPBJJ-UT : UT Yogyakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Galela, 17 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Rohmad Syiyamto
1. Penindasan dan perbudakan dihapuskan. Namun kebebasan bersifat terbatas sesuai dengan
fitrah manusia. Prinsipnya ialah kebebasan yang tidak menginkari manusia itu sendiri.
Dengan kata lain, kebebasan yang bertanggung jawab, kebebasan yang mengantsarkan
terciptanya kemaslahatan bagi semua orang. Q.S At-Taubah Ayat 71

َ َّ ُْ َ َّ َ ُْ ْ ْ ْ ٓ َ ُ ُ ْ ْ ُ ْ ْ
َ‫ٱلزك ٰوة‬ َ‫ٱلصل ٰوةَ و ُيؤتون‬ َ‫يمون‬ُ ‫نكرَ و ُيق‬
ِ ‫وف وينه ْونَ عنَ ٱلم‬ َ ِ ‫ت ب ْعض ُه ْمَ أ ْو ِليا َُء ب ْعضَََ يأ ُم ُرونَ ِبٱلم ْع ُر‬
َ ٰ ‫وٱل ُمؤ ِمنونَ وٱل ُمؤ ِمن‬
َ َّ ُ َ ُ ُ ُ ْ َٰٓ ُ ُ َ َ
َ‫ٱّلل عزيزَ ح ِكيم‬
َ ‫ن‬ َ ‫ٱّللَۗ ِإ‬
َ ‫م‬ َ ‫يعونَ ٱّللَ ور ُسوله َٰٓۥََ أ ۟ول ٰ ِئكَ س َيحمه‬ ُ ‫و ُيط‬
ِ

Artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana

2. Peran dan fungsi ilmu dalam iman dan amal. Ilmu, iman dan amal saling berkesinambungan.
Orang yang berilmu pastinya memiliki iman, dan orang yang beriman pasti akan beramal.
Orang yang berilmu pasti bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk, orang yang
beriman dapat berpegang teguh pada keyakinan yang ia yakini. Q.S Al-Mujadilah Ayat 11

َ َُ ُ‫ٱّللَ َل ُك ْمََۖ وإذا قيلَ ُ ز‬


ُ‫ٱنشواَ ف ُ ز‬ ُ َ َ‫م تف َّس ُحواَ زفَ ْٱلمج ٰ لسَ ف ْٱفس ُحواَ ي ْفسح‬ َُ ُ َ َ َٰٓ
َ َ‫ٱنشواَ ي ْرفع‬
َ‫ٱّلل ٱل ِذين‬ ِ ِ ِ ِ َْ ‫ي ٰ أ ُّيها ٱل ِذَينَ ءامن َٰٓواَ ِإذا ِقيلَ لك‬
ُ َ ْ ْ ُ ُ َ ُ ُ
َُ ‫ءامنواَ ِمنك ْمَ وٱل ِذينَ أوتواَ ٱل ِعلمَ درج ٰ تََ و‬
َ َ ‫ٱّلل ِبما ت ْعملونَ خ ِب‬
‫ي‬

Artinya:َ“Haiَorang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah


dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapaَderajat.َDanَAllahَMahaَMengetahuiَapaَyangَkamuَkerjakan”.

Q.S Al_Baqarah Ayat 170

ُ ُ َ َ َ َ َْ َّ ُ ُ َ َ‫و إ ذ اَ ق يلَ َل ُه ُمَ َّات ب ُع واَ م اَ أَ ْن زل‬


َ‫اّللَ ق ال واَ ب ْلَ ن ت َِب ُعَ م اَ أ ل ف ْي ن اَ ع ل ْي ِهَ آب اءَن اَََۗ أ و ل ْوَ ك انَ آب اؤ ه ْمَ ل‬ ِ ِ ِ
ُ ْ ً ْ ُ ْ
َ‫ي ع ِق ل ونَ ش ي ئ اَ و لَ ي ه ت د ون‬
Artinya:َ“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,"
mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek
moyangَmerekaَituَtidakَmengetahuiَsuatuَapapun,َdanَtidakَmendapatَpetunjuk?”.

3.
a. Menumbuhkan saling pengertian antara sesama umat beragama.
b. Melakukan studi agama denan tujuan :
- Menghayati sajaran agama masing-masing.
- Membangun suasana iman yang dialogis.
- Menumbuhkan etika pergaulan antar umat beragama.
- Kesadaran untuk menghilangkan bias-bias dari satu umat beragama terhadap umat
agama lain.
- Menghancurkan rintangan-rintangan budaya yang ada pada masing-masing umat
beragama seperti eksklusivme.
- Menumbuhkan kesadaran pluralisme.
- Menumbuhkan kesadaran akan perlunya solidaritas dan Kerjasama untuk
menyelesaikan masalah kemiskinan, keterbelakangan, ketidakadilan, dan lain-lain.
c. Melakukan usaha-usaha penumbuhan sikap-sikap demokratis, pluralis, dan toleran
kepada umat beragama sejak dini melalui pendidikan.
d. Mengerahkan energi bersama mewujudkan cita-cita bersama membangun masyarakat
madani.

4.
a. Kebebasan berekspresi merupakan kebebasan manusia dalam menyampaikan kehendak
apa saja melalui pernyataan maupun perbuatan. Piagam Madinah ayat 23 : Apabila
kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut (ketentuan) Allah 'azza wa
jalla dan (keputusan) Muhammad SAW.

b. Kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat adalah kebebasan masing-masing


individu untuk berpikir secara mandiri tentang segala sesuatu yang ada disekelilingnya,
fenoomena yang terlintas dalam pikiran dan berpeng pada hasil pemikiran, serta
mengemukakannya dengn berbagi bentuk. Q.S Saba’َAyatَ46:
‫َهوَإ َّلَن ِذير ََل ُكمَب َْ ز‬
ُ ْ َّ ُ َُ َ ُ ُ َ
َّ ُ ٰ ُ ٰ ‫َّللَم ْث ز‬ ُ ُ َ ٓ َّ ْ ُ
َ‫ي‬ ِ ‫َنَجنةَ َِإن‬
ِ ‫اح ِبكمَم‬ ِ ‫نَوف ٰردىَثمَتتفكرواََم‬
ِ ‫اَبص‬ ِ ِ ‫وموا‬ ‫مَب ٰو ِحدةََۖأنَتق‬
ِ ‫َقل َِإنماَأ ِعظك‬
َ‫يد ْىَعذابَش ِديد‬

Artinya: katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal


saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-
sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun
pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum
(menghadapi) azab yang keras.”

c. Kebebasan Beragama
Ajaran agama aalah ajaran yang benar. Meski emikian agama tidak boleh untuk
dipaksakan kepada orang lain. Nabi Muhammad SAW, sendiri hanya bertugas
menyampaikan risalah dari Allah, dan beliau tidak berhak, bbahkan tidak bisa
memaksakan orang lain untuk percaya dan mengikuti beliau. Karena persoalan agama
merupakan masalah keyakinan, maka tidak seorangpun boleh memaksakan suatu
keyakinan terhadap orang lain. Q.S Al-Baqarah Ayat 256:

ْ ْ ْ َ ۢ ُْ ُ َّ ُْ ‫ْز‬ ُ ْ ُّ ‫َّ َّ ز‬ ْ َٰٓ


َ‫قَل‬ ْ ‫ٱّللَفقد‬
ٰ َ ‫َٱست ْمسك َِبٱل ُع ْرو ِةَٱل ُوث‬ ِ ‫َٱلرشد َِمنَٱلغََفمنَيكف ْر َِبٱلط ٰ غ‬
ِ ِ ‫َوتَويؤ ِمن َِب‬ ‫ََل َِإكراه ِ زَفَٱلدينََۖقدَتب َي‬
‫يم‬
َ ‫ٱّللَس ِميعَع ِل‬ ُ َ ‫ٱنفصام ََلهاََۗو‬
ِ

Artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”

d. Kebebasan bermusyawarah merupakan upaya memecahkan masalah bersama untuk


menghindari penyimpangan dan meletakkan langkah bersama yang telah disepakati. Q.S
Ali Imran ayat 159:

َ ْ ْ ْ ُْ ُ ْ ُّ ‫ٱ‬ ْ ْ َ ًّ ُ َ َ َ
َ‫ٱستغ ِف ْرَل ُه ْم‬ ‫َٱّلل َِلنتَل ُه ْمََۖول ْوَكنتَفظاَغ ِليظَٱلقل ِبََلنفضوا َِم ْنَح ْو ِلكََۖفٱعفَعنَهمَو‬ ْ
ِ ‫َف ِبماَرحمةَمن‬
ِّ ْ ُّ ُ َ َّ َ َ ْ َ ْ ‫ُ ز‬
َ‫بَٱل ُمتَوك ِل َ ز‬
‫ي‬ ِ ‫وشاو ْره ْم َِفَٱْل ْمرََۖف ِإذاَعز ْمتَفتوكلَعَل‬
‫َٱّللَ َِإنَٱّللَي ِح‬
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

e. Kebebasan berpindah tempat


Dalam Islam tidak ada larangan untuk berpindah tempat dan mencari kehidupan. Islam
membebaskan manusia menentukan kehidupannya untuk meningkatkan taraf hidup.
Q.S Al-Baqarah Ayat 36

ْ َُ ُ ُ ُ ُ ْ ُْ
َ‫يهََۖوقلناَٱه ِبطواَب ْعضك ْم َِلب ْعضَعد ٌّوََۖولك ْم ِ زَفَٱْل ْرض َُم ْستق ٌَّرَومت ٰ ع‬
َ َّ ُ ْ َ ْ ُ ْ َّ َُ َ
ِ ‫اَف‬ ِ ‫َفأزلهماَٱلشيط ٰ نَعنَهاَفأخرجهم‬
ِ ‫اَمماَكان‬
‫َح َ ز‬ َ
َ‫ي‬ ِ ‫ِإ َٰل‬

Artinya: “Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari
keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh
bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup
sampai waktu yang ditentukan".”

Anda mungkin juga menyukai