Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Banda Aceh, 22 Juni 2022
Yang Membuat Pernyataan
TAUFAN HIDAYAT
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Islam adalah agama yang secara inheren menegaskan mengenai prinsip kebebasan manusia yang
di bawa sejak lahir. Tunjukkan bagaimana prinsip-prinsip kebebasan manusia dalam Islam beserta
ayat Al-Quran yang mendukungnya?
Jawaban :
Kebebasan dalam islam sifatnya terbatas, karena dalam islam kebebasan harus sesuai dengan fitrah
keterbatasan manusia itu sendiri.
Prinsip dalam islam salah satunya adalah kebebasan yang tidak mengingkari kebebasan itu sendiri. Kata
lain yang dimaksud ialah, kebebasan yang bertanggung jawab, kebebasan yang bisa mengantarkan
kepada terciptanya kemaslahatan bagi semua orang.
Artinya : “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
2. Berikan penjelasan tentang peran dan fungsi ilmu terhadap iman dan amal seseorang, disertai
dengan menyebutkan ayat Al-Quran tentang larangan orang yang taklid buta tanpa penalaran dan
pemahaman yang benar tentang keyakinannya hanya ikut-ikutan saja!
Jawaban :
Iman merupakan keyakinan vertikal terhadap sang pencipta (spritual), Ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni (ipteks) merupakan kognisi yang harus kita tuntut agar menjadi cerdas (rasional) dan Amal merupakan
dampak dari pengetahuan (ipteks) sehingga menjadi sebuah bangunan yang berbentuk perilaku.
iman dan Ilmu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena, apabila salah satunya hilang,
kesungguhan menjalankan Islam menjadi tidak sempurna. Iman tanpa ilmu itu hampa, sedangkan ilmu
tanpa iman itu percuma.
Beriman artinya mempunyai orientasi Ketuhanan dalam hidup dengan menjadikan perkenanan Tuhan
sebagai tujuan segala kegiatan. Dan Berilmu berarti mengerti ajaran secara benar dan memahami
lingkungan hidup dimana dia akan berkiprah. Seperti ilmu yang dikaruniakan Allah kepada Adam sebagai
bekal menjalankan tugas kekhalifahan di bumi, dan menjadi keunggulan nya atas para malaikat.
Iman dan Ilmu secara bersama akan membuat kita menjadi orang baik dan sekaligus tau cara yang tepat
untuk mewujudkan kebaikan itu sendiri. Maka dapat dimengerti mengapa Iman dan Ilmu merupakan
jaminan keunggulan dan superioritas.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Agama Islam memerintahkan para pemeluknya untuk mengikuti dalil dan tidak memperkenankan seorang
untuk bertaklid kecuali dalam keadaan darurat (mendesak), yaitu tatkala seorang tidak mampu mengetahui
dan mengenal dalil dengan pasti. Hal ini berlaku dalam seluruh permasalahan agama, baik yang terkait
dengan akidah maupun hukum (fikih)
Agama ini tidak memperkenankan seorang untuk bertaklid pada suatu pendapat tanpa memperhatikan
dalilnya. Hal ini dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut:
Pertama: Allah ta’alla memerintahkan para hamba-Nya untuk memikirkan (bertafakkur) dan merenungi
(bertadabbur) ayat-ayat-Nya. Allah ta’alla berfirman,
َ ِين َي ْذ ُكر
َو َعلَىnُون هَّللا َ قِ َيامًا َوقُعُو ًدا َ ) الَّذ190( ب ِ ت ُأِلولِي اَأْل ْل َباٍ ار َآَل َيا
nِ ف اللَّي ِْل َوال َّن َه ْ ض َو
nِ اخ ِتاَل ِ ْت َواَأْلرِ ِإنَّ فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا
)191( ار ِ اب ال َّن َ ت َه َذا بَاطِ اًل ُسب َْحا َن
َ ك َفقِ َنا َع َذ َ ض َر َّب َنا َما َخلَ ْق ِ ْت َواَأْلر ِ ُون فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا ِ ُج ُن
َ وب ِه ْم َو َي َت َف َّكر
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
“Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 190-191).
Kedua: Allah ta’alla mencela taklid dan kaum musyrikin jahiliyah yang mengekor perbuatan nenek moyang
mereka tanpa didasari ilmu. Allah ta’alla berfirman,
ُأ
ِ َب ْل َقالُوا ِإ َّنا َو َج ْد َنا َآ َبا َء َنا َعلَى َّم ٍة َوِإ َّنا َعلَى َآ َث
َ ار ِه ْم ُم ْه َت ُد
ون
“Mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan
sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka.” (QS. Az
Zukhruf: 22).
ون هَّللا ِ َو ْالمَسِ ي َح اب َْن َمرْ َي َم َو َما ُأ ِمرُوا ِإاَّل لِ َيعْ ُب ُدوا ِإلَهًا َوا ِح ًدا اَل ِإلَ َه ِإاَّل ه َُو ُسب َْحا َن ُه َعمَّا
ِ م َأرْ َبابًا مِنْ ُدnْ ار ُه ْم َورُهْ َبا َن ُه
َ ا َّت َخ ُذوا َأحْ َب
َ ُي ْش ِر ُك
ون
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah dan (juga
mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan
yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.” (QS. At-Taubah: 31).
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
َّ ُون ِإاَّل
َ ٱلظنَّ َوِإنْ ُه ْم ِإاَّل َي ْخ ُرص
ُون َ يل ٱهَّلل ِ ۚ ِإن َي َّت ِبع ِ َْوِإن ُتطِ عْ َأ ْك َث َر َمن فِى ٱَأْلر
َ ُّض يُضِ ل
ِ وك َعن َس ِب
Artinya: Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka
tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
3. Piagam Madinah menunjukkan pentingnya peran umat beragama dalam menciptakan sebuah
tatanan sosial politik yang adil, terbuka, sejahtera dan demokratis.
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan umat beragama dalam mewujudkan masyarakat madani
tersebut?
Jawaban :
Upaya yang dilakukan umat beragama dalam mewujudkan masyarakat madani salah satunya ialah :
1) Dengan cara menumbuhkan rasa saling pengertian antara sesama umat beragama. Peran ini
dilakukan dengan cara (Dialog intensif), karena dengan cara dialog tersebut maka perdamaian
antar umat beragama bisa dicapai dalam membangun cita-cita bersama menuju masyarakat
madani.
3) Melakukan usaha-usaha pertumbuhan sikap demokratis, pluralis dan toleran kepada umat
beragama melalui pendidikan sejak dini.
Jawaban :
- Kebebasan berekspresi adalah kebebasan untuk menyalurkan kehendak batin mengenai hal apa saja baik
melalui pernyataan maupun perbuatan.
- Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat adalah ketika islam menolerir perbedaan pendapat yang
dilembagakan dalam bentuk musyawarah, itu berarti islam memberikan kekuasaan kepada manusia untuk
menyatakan atau mengeluarkan pikiran dan pendapatnya. Kebebasan berpendapat dan kebebasan
pendapat dijamin oleh islam baik dalam bentuk individual dan kolektif.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Dalam hal berpendapat kemudian Allah SWT memberikan penjelasannya dalam surat Asy Syura: 38
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan
mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka….”.
Lewat ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam sangat mengenal konsep musyawarah, yang tentu
didalamnya terdapat menyampaikan pendapat bahkan adu argumen. Alamiahnya, proses tersebut tentu
sangat melibatkan ra’yu (akal) agar tercapai keputusan yang benar dan memecahkan masalah. al-Qur’an
mendorong penelitian yang rasional atas dunia di sekeliling kita, dan hal ini tidak akan mungkin tanpa
kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat. al-Qur’an, dengan demikian sangat menghargai upaya-
upaya rasional yang disertai dengan ketulusan dalam pencarian kebenaran dan keadilan.
- Kebebasan beragama adalah dalam islam kita harus saling menghormati perbedaan keyakinan dalam
memeluk agama tanpa ada unsur paksaan dan penindasan manusia, kebebasan beragama sangat dijamin
oleh islam.
- Kebebasan bermusyawarah adalah merupakan upaya untuk memecahkan masalah atau persoalan secara
bersama-sama untuk menghindari penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama yang secara
bulat telah disepakati.
- Kebebasan berpindah tempat adalah Tidak ada suatu larangan dalam islam untuk berpindah tempat dan
mencari kehidupan yang jauh lebih baik dari kehidupan yang sebelumnya.