Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : VANDREANDZA ISWENANDA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041106815

Tanggal Lahir : 19/10/1996

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101 / Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama Program Studi : ILMU HUKUM

Kode/Nama UPBJJ : 17/KOTA JAMBI

Hari/Tanggal UAS THE : RABU, 22 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa VANDREANDZA ISWENANDA


NIM 041106815
Kode/Nama Mata Kuliah MKWU4101 / Pendidikan Agama Islam
Fakultas HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi ILMU HUKUM
UPBJJ-UT KOTA JAMBI

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Jambi, 22 Juni 2022
Yang Membuat Pernyataan

VANDREANDZA ISWENANDA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Prinsip-prinsip kebebasan manusia di dalam Islam adalah manusia diberikan kebebasan apapun


untuk memilih apa yang menjadi pilihannya, berbuat apa yang ingin ia perbuat. Namun semua itu
akan ada konseskuensinya yang harus dia petanggungjawbkan di akhirat. Manusia adalah makhluk
yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala ciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Setiap manusia
tidak akan pernah lepas dari takdir yang sudah Allah Subhanahu Wa Ta'ala tetapkan. Akan tetapi
karena dia tidak mengetahui takdir tersebut, maka manusia diberikan kebebasan untuk melakukan
apapun sesuka hatinya. Namun perlu diingat bahwasanya setiap apapun yang kita lakukan ini akan
ada balasannya baik itu di dunia terlebih di akhirat kelak. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman di
dalam surat Fussilat ayat 41 yang berbunyi:

 ِ َ‫ار خَ ْي ٌر اَ َّم ْن يَّْأتِ ْٓي ٰا ِمنًا يَّوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة ۗاِ ْع َملُوْ ا َما ِشْئتُ ْم ۙاِنَّهٗ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب‬
٤٠ - ‫ص ْي ٌر‬ ۗ ٰ
ِ َّ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ ي ُْل ِح ُدوْ نَ فِ ْٓي ا ٰيتِنَا اَل يَ ْخفَوْ نَ َعلَ ْينَا اَفَ َم ْن ي ُّْل ٰقى فِى الن‬

“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami, mereka tidak


tersembunyi dari Kami. Apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka yang lebih baik
ataukah mereka yang datang dengan aman sentosa pada hari Kiamat? Lakukanlah apa yang kamu
kehendaki! Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Kemudian pada surat Az Zalzalah ayat 7-8 Allah Berfirman:
‫فَ َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة خَ ْيرًا يَّ َر ٗۚه‬
“ Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,”
‫َو َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َش ًّرا ي ََّر ٗه‬
“dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Begitulah Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kebebasan yang bertanggung jawab kepada seluruh
manusia.

2. Berikut ini adalah penjelasan tentang fungsi Ilmu terhadap Iman dan amal yaitu:
- llmu adalah pemimpin Amal, sebagaima disebutkan oleh Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu (di
dalam kitab Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15)
 ُ‫الع ْل ُم ِإ َما ُم ال َع َم ِل َوال َع َم ُل تَابِ ُعه‬
ِ
“Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu.”
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Selain itu jika kita melakukan sebuah amalan tanpa ilmunya (tidak ada dalilnya) maka akan tertolak
sebagaimana hadits Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yaitu:
 ‫س َعلَ ْي ِه َأ ْم ُرنَا فَ ُه َو َر ٌّد‬
َ ‫نْ َع ِم َل َع َمالً لَ ْي‬
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim, no. 1718)
Sehingga jelas dari beberapa dalil tersebut baik Al Quran, Hadits dan perkataan sahabat bahwasanya Ilmu
dulu baru amal. Dengan beramal sesuai ilmunya maka akan menambah keimanan seseorang.
- Larangan Taklid buta. Taklid buta yaitu hanya ikut-ikutan atau mengekor terhadap satu amalan. Hal ini
sangat dilarang karena hanya akan menjerumuskan seseorang jika yang diikuti tersebut adalah sesuatu
yang salah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencela orang-orang musyrikin yang mengikuti nenek moyang
mereka sebagaimana di dalam Al Quran Surat Az Zukhruf ayat 22 yang berunyi:
‫ُأ‬
 ِ َ‫بَلْ قَالُوا ِإنَّا َو َج ْدنَا َآبَا َءنَا َعلَى َّم ٍة وَِإنَّا َعلَى َآث‬
َ‫ار ِه ْم ُم ْهتَ ُدون‬
“Mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan
sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka.”

3. Masyarakat madani adalah sebuah masyarakat yang dimaan beradab guna untuk melakukan
pembangunan, penjalanan, dan juga melakukan pemaknaan dari sebuah kehidupan.  
Peran yang dimana akan dilakukan oleh seluruh umat beragama yang dimana termasuk ke dalam
masyarakat madani adalah :
1. Menciptakan sebuah bentuk sikap yang dimana akan selalu saling memberikan pengertian yang
dimana berada dinata sesama umat beragama. Peran tersebut akan dapatlah dilakukan dengan
cara mengciptakan sebuah dialog intensif.
2. Melakukan sebuah bentuk dari studi dibidang agama dengan cara menciptakan sebuah tujuan
dari kerukunan akan umat beragama.
3. Melakukan segala macam bentuk usaha untuk melakukan penumbuhan dari sikap demokratis,
pluralis hingga toleran dari kepada sesama dari umat beragama pada masa sejak dini untuk melalui
sebuah pendidikan Islam yang dimana mewajibkan dari umatnya guna untuk melakukan
pendakwaan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. - Kebebasan Berekspresi, Menurut Al-Qur΄an manusia memiliki hak untuk berbicara dan mengemukakan
pendapat secara lisan dan tulisan, namun pembicaran dan pendapat itu harus mendatangkan manfaat bagi
perdamaian dan kesejahteraan manusia itu sendiri. Etika Al-Qur΄an sangat menekankan as- sidq, kejujuran,
dan objektivitas dalam pembicaran dan tulisan (al-Mā΄idah/5: 119; at-Taubah/9: 119). Pembicaraan dan
tulisan itu harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan memperhatikan kesopanan dan
tanggung jawab sosial.
- Kebebasan Berfikir dan menyatakan pendapat, dalam Islam, kebebasan berfikir dan berpendapat sangat
dihargai. Yang dimaksud dengan kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat adalah adanya kebebasan
masingmasing individu untuk berfikir secara mandiri tentang segala sesuatu yang ada di sekelilingnya,
fenomena yang terlintas dalam pikirannya dan berpegang pada hasil pemikirannya, serta mengemukakannya
dengan berbagai bentuk cara. Dan ayat-ayat al-Qur‟an yang menekankan manusia agar merenungkan
fenomena yang ada di sekitarnya sangat beragam. Diantaranya adalah QS. al-A„raf : 185, QS. al-Baqarah: 164,
QS. al-Nur: 43-44
- Kebebasan beragama, Sebagaimana diketahui bahwa ajaran agama adalah ajaran yang benar. Meskipun
demikian, agama tidak boleh untuk dipaksakan kepada orang lain. Nabi Muhammad SAW. sendiri hanya
bertugas menyampaikan risalah dari Allah (muballigh), dan beliau tidak berhak, bahkan tidak bisa, memaksa
orang lain untuk percaya dan mengikuti beliau, betapapun benarnya beliau dan ajarannya itu. Allah pun
memperingatkan dengan firmanNya, surat Yunus : 99. Setidaknya ada 3 prinsip dalam kebebasan beragama
yaitu, Pertama kebebasan meyakini suatu agama dan larangan memaksa beragama. Artinya tak seorang pun
dapat dipaksa untuk melepaskan agamanya dan memeluk Islam, sebagaimana termaktub dalam surat al-
Baqarah: 256, Kedua, Islam memberi kebebasan untuk diskusi keagamaan. Artinya Islam mensahkan
kebebasan individu untuk menyebarkan agama, dengan penjelasan dan alasan yang baik. Ketiga, iman harus
berasal dari kepastian dan keyakinan, bukan dari tradisi atau ikut-ikutan.
- Kebebasan musyawarah, Prinsip musyawarah dan diskusi-diskusi yang menyertainya, serta hak memilih,
menuntut kebebasan berpendapat. Dan al-Qur‟an sendiri (QS. al-Syûrâ : 38) membenarkan musyawarah
dalam urusan-urusan masyarakat, yang secara esensial terdiri dari pendapat pribadi peserta musyawarah.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

- Kebebasan berpindah tempat, kebebasan yang memberikan individu untuk memilih tempat tinggal
atau berpindah dari daerah ke suatu daerah lainnya tanpa adanya batasan selama tidak berada
didalam pengawasan hukum, dengan demikian individu tersebut berhak mencari suatu wilayah yang
menurutunya baik untuk kelangsungan kehidupan pribadi ataupun kehidupan berkeluarga.
"Berkatalah Ibrahim, `sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku,
sesungguhnya Dialah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.'" (QS Al-Ankabut: 26).

Anda mungkin juga menyukai