Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Dumai, 22 Juni 2022
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut
tertolak.” (HR. Muslim, no. 1718)
Sehingga jelas dari beberapa dalil tersebut baik Al Quran, Hadits dan
perkataan sahabat bahwasanya Ilmu dulu baru amal. Dengan beramal sesuai
ilmunya maka akan menambah keimanan seseorang.
- Larangan Taklid buta. Taklid buta yaitu hanya ikut-ikutan atau mengekor
terhadap satu amalan. Hal ini sangat dilarang karena hanya akan
menjerumuskan seseorang jika yang diikuti tersebut adalah sesuatu yang
salah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencela orang-orang musyrikin yang
mengikuti nenek moyang mereka sebagaimana di dalam Al Quran Surat Az
Zukhruf ayat 22 yang berunyi:
ْعلَى آَبَا َءنَا َو َج ْدنَا ِإنَّا قَالوا بَل َ م ْهت َدو َن آَث َ ِار ِه ْم
َ علَى َو ِإنَّا أ َّمة
“Mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami
menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang
mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka.”
Kemudian di dalam surat At Taubah ayat 31 yang berbunyi:
َ َون مِ ْن أ َ ْربَاباا َور ْهبَانَه ْم أَحْ ب
اره ْم اتَّخَذوا ِ َّ إِ َّل إِلَهَ َل َواحِ داا إِلَ اها ِليَ ْعبدوا إِ َّل أمِروا َو َما َم ْريَ َم ابْنَ َو ْال َمسِي َح
ِ ّللا د
َ َي ْش ِركون
ع َّما س ْب َحانَه ه َو
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai
Rabb selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera
Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.”
Perlu kita ketahui bersama bahwasanya Agama Islam ini dibangun di atas
dalil. Kita diwajibkan menjalankan agama sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Kita diwajibkan menjauhi apa yang
dilarang oleh Allah dan Rasulnya, tidak boleh hanya ikut-ikutan saja.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Hal ini dijelaskan dalam al-Quran surat al-baqarah ayat 256, yang artinya: “Tidak
ada paksaan untuk memasuki) agama Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar dan jalan yang salah”.
Kebebasan Bermusyawarah. Musyawarah tidak hanya dianjurkan pada umat
Islam, bahkan secara tegas memerintahkan Rasulullah SAW untuk mengajak para
sahabat untuk bermusyawarah dalam banyak hal. Allah SWT berfirman, “Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”, (Q.S.
Ali Imran/3: 159).
Kebebasan Berpindah tempat dalah kebebasan yang memberikan individu untuk
memilih tempat tinggal atau berpindah dari daerah ke suatu daerah lainnya tanpa
adanya batasan selama tidak berada didalam pengawasan hukum, dengan
demikian individu tersebut berhak mencari suatu wilayah yang menurutunya baik
untuk kelangsungan kehidupan pribadi ataupun kehidupan berkeluarga Perintah
berhijrah juga tertulis dalam perintah Allah SWT, "Sesungguhnya orang-orang
yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS al-Baqarah: 218).