Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa
Nomor Induk Mahasiswa/NIM

Tanggal Lahir

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101 / Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama Program Studi : 71 / Ilmu Pemerintahan

Kode/Nama UPBJJ :

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 22 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa
NIM
Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101 / Pendidikan Agama Islam
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Pemerintahan (S1)
UPBJJ-UT

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Sekadau, 22 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Nomor 1
Ajaran Islam adalah ajaran yang bersifat universal, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dan ditujukan untuk
seluruh umat di belahan bumi manapun mereka berada.
Rangkaian ajarannya meliputi aspek keimanan, hukum, etika dan sikap hidup dengan menampilkan kepedulian besar
terhadap kemanusiaan. ِAlquran menjelaskan hal ini secara tegas untuk memperkuat prinsip kemuliaan martabat
manusia yang dinyatakan dengan ungkapan yang mutlaq, yaitu Banî  dam. Kemuliaan martabat manusia mencakup
seluruh umat manusia tanpa kecuali. Jaminan terhadap perlindungan harkat dan martabat manusia datang dan berasal
dari Allah SWT dari sifat Raẖmân dan Raẖim-Nya. Implikasi yang terkandung dari prinsip ini adalah bahwa tunduk dan
hormat pada kekuasaan Allah S.w.t. haruslah sekaligus berarti menghormati jaminan  dan ketentuan Allah SWT yang
dalam hal ini berarti menghormati dan mengakui martabat setiap manusia. kebebasan beragama dan implikasinya bagi
tata interaksi sosial yang  pembahasannya dibagi dalam beberapa sub bahasan. Bagian pertama berupa pendahuluan
dan bagian kedua bahasan tentang prinsip kebebasan beragama. Kemudian pada bagian ketiga dikemukakan
konsekuensi logis dari adanya prinsip kebebasan beragama bagi interaksi sosial. Sesungguhnya  telah jelas jalan yang
benar dari pada jalan yang sesat. Karena itu siapa yang ingkar kepada Thâgūt  dan beriman kepada Allah,  maka
sesungguhnya ia  berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha endengar lagi
Maha Mengetahui. (Q.S. 2 :256).

Nomor 2
Peran dan fungsi ilmu terhadap iman dan amal seseorang sangat berkaitan. Ilmu sangat bermanfaat bagi seorang
mulsim, maka Iman tanpa ilmu itu akan hampa, sedangkan ilmu tanpa iman itu percuma. Ada saja Muslim yang hanya
mengaku beriman, tapi lalai menger jakan amal saleh. Padahal, jika memang benar-benar beriman, seharusnya
melaksanakan ibadah dan amal kebaikan lainnya secara berkelanjutan.
Padahal, iman dan Ilmu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena, apabila salah satunya hilang,
kesungguhan menjalankan Islam menjadi tidak sempurna. Iman tanpa ilmu itu hampa, sedangkan ilmu tanpa iman itu
percuma.
dalam (Q.S. 58 : 11), yang menegaskan bahwa janji keunggulan, superioritas, dan supremasi diberikan Allah kepada
mereka yang Beriman dan Berilmu sekaligus. Iman akan mendorong kita untuk berbuat baik guna mendapatkan Ridho
Allah, dan Ilmu akan melengkapi kita dengan kemampuan menemukan cara yang paling efektif dan tepat dalam
melaksanakan dorongan untuk berbuat baik itu. Dengan kata lain, Iman mendidik kita untuk mempunyai komitmen
kepada nilai-nilai luhur, dan ilmu memberi kita kecakapan teknis guna merealisasikan nya. Ringkasnya, Iman dan Ilmu
secara bersama akan membuat kita menjadi orang baik dan sekaligus tau cara yang tepat untuk mewujudkan kebaikan
itu sendiri. Maka dapat dimengerti mengapa Iman dan Ilmu merupakan jaminan keunggulan dan superioritas.
Allah ta’alla mencela taklid dan kaum musyrikin jahiliyah yang mengekor perbuatan nenek moyang mereka tanpa
didasari ilmu. Allah ta’alla berfirman dalam QS. Az Zukhruf: 22. Yang Artinya : “Mereka berkata: “Sesungguhnya kami
mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk
dengan (mengikuti) jejak mereka.”

Nomor 3
Peran dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan masyarakat madani adalah :
1. Menumbuhkan sikap saling pengertian antar umat beragama.
2. Melakukan studi-studi agama dengan tujuan menciptakan kerukunan umat beragama.
3. Melakukan usaha-usaha penumbuhan sikap-sikap demokratis, pluralis, dan toleran kepada umat beragama.
4. Mengerahkan energi bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama membangun masyarakat madani.

Nomor 4
Kebebasan berekspresi pada dasarnya merupakan hak dasar setiap individu. Namun dalam implementasi kebebasan
tersebut seringkali menyinggung kesucian dan muru'ah ajaran agama. Hal semacam ini menjadi kontraproduktif
dengan semangat keharmonisan relasi antar pemeluk umat beragama. Islam sebagai agama yang sangat menghargai
kebebasan berekspresi, telah mengatur dengan sangat baik cara-cara berekspresi dan mengemukakan pendapat dan
pikiran yaitu dengan memberikan batas-batas tertentu agar tidak ada yang dirugikan akibat dari kebebasan tersebut.
Pada dasarnya berekspresi yang bebas tanpa batas tidak boleh ditujukan pada agama dan aturan-aturannya yang
fundamental. Semuanya dilakukan dalam upaya menjaga dan melindungi agama dari kerusakan. Hak atas kebebasan
berekspresi mencakup kebebasan untuk menyampaikan opini/pendapat, pandangan atau gagasan tanpa adanya
intervensi/campur tangan, hak untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi, melalui media apapun tanpa
memandang batas-batas wilayah. Kebebasan ini dilakukan baik secara lisan, tulisan/cetak, dalam bentuk seni/budaya,
atau melalui media lain yang dipilihnya.15 Kebebasan berekspresi terkadang juga dikenal sebagai kebebasan
berbicara. Dua konsep ini sebenarnya sama. Kebebasan berekspresi amat terkait erat dengan konsep lain yang
disebut dengan kebebasan pers. Kebebasan berekspresi mencakup ekspresi yang lebih luas, termasuk kebebasan
berekspresi melalui cara lisan, tercetak maupun materi audiovisual, serta ekspresi budaya, artistik maupun politik.
Al-Qur’an membolehkan umat Islam berteman dengan umat agama lain, selama umat agama lain itu tak memusuhi
dan tak mengusir dari tempat tinggalnya. Sekiranya mereka melakukan permusuhan, maka wajar kalau umat islam
diperintahkan melakukan pertahanan diri. Dalam QS. Al-Mumtahanah ayat 7-9 yang artinya:
Ayat 7 : “Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara kamu dengan orang-orang yang pernah kamu
musuhi di antara mereka. Allah Mahakuasa. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang
Ayat 8 : Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu
dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Ayat 9 : Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi
kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk
mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim.

Anda mungkin juga menyukai