Anda di halaman 1dari 4

NAMA : BERLIANA PUTRI NURHALISA

NIM : 04885864
PRODI : ILMU KOMUNIKASI

1.

a.

‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَادًا يُّ ِحبُّوْ نَهُْ(م َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ِ َۙولَوْ يَ َرى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم ْٓوا اِ ْذ‬ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫اب اَ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال َع َذا‬
‫ب‬ َ ۙ ‫يَ َروْ نَ ْال َع َذ‬

Artinya :

165. “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang
mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada
Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari
Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya
mereka menyesal).”

b. Hubban dalam ayat Al - Baqarah (2) : 165 adalah sikap yang menunjuka kecintaan atau kerinduan
yang luar biasa

c. Pengertian iman kepada Allah SWT menurut Al – Baqarah ayat 165 kondisi yang menunjukan
kecenderungan atau kecintaan yang luar biasa kepada Allah SWT. Mereka rela berkorbankan jiwa dan
raganya untuk mewujudkan harapannya kepada Allah SWT.

d.

ِ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُب‬ ‫ْأ‬
‫ان اَّل‬
ٌ ‫ْصرُونَ بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ‬ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱِإْل‬
ٓ ٓ
َ ‫ضلُّ ۚ ُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون‬ َ ‫يَ ْس َمعُونَ بِهَٓا ۚ ُأ ۟و ٰلَِئكَ َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ‬
Artinya :

179. “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka
itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

e. Menurut Al-A'raf ayat 179 adalah orang yang beriman kepada Allah itu ialah orang yang memiliki hati
untuk digunakan memahami ayat-ayat Allah, orang yang memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda-
tanda kekuasaan Allah, dan orang yang memiliki telinga ia gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat
Allah.
f. Pengertian iman kepada Allah SWT menurut 2 ayat tersebut adalah kondisi yang menunjukan
kecenderungan atau kecintaan yang luar biasa kepada Allah SWT. Orang yang beriman kepada Allah
berarti mereka rela dengan sepenuh hati mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan
harapannya yang dituntut oleh Allah.

2.

a. 190. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”

191. “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”

Hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut adalah manusia memiliki hati nurani sehingga bisa
memahami mana yang baik dan mana yang buruk, karena itu Allah menciptakan manusa untuk
menyembah-Nya dan tidak memperbolehkan menyembah selain-Nya. Jika manusia melakukan hal yang
buruk maka ia akan mendapatkan sanksi atau hukumannya di masa mendatang, maka kita harus selalu
mengingat Allah dalam keadaan apapun agar terhindar dari azab neraka.

b. 16. "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."

Baik orang beriman ataupun orang kafir semuanya ada malaikat pencatat di setiap sisinya dan berposisi
sangat dekat dengan manusia daripada urat yang berada di lehernya yang tersambung dengan
jantungnya.

c. Allah menciptakan manusia dengan sangat sempurna bentuknya tanpa ada kekurangan, Allah
menciptakan manusia dengan akal pikran yang sangat membuat manusia dapat berpikir, Allah
menciptakan manusia dan makhluk hidup lainnya tanpa ada yang sia sia.

3. a. Terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan erat yang
disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi, dan hukum yang mengarah kepada
kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem terminologis masyarakat saling berhubungan satu sama
lainnya dalam bentuk satu kesatuan.

b. QS. Al-Hujaraat: 13

‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَ لَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى( َو َج َع ْل ٰن ُك ْ(م ُشعُوْ بًا( َّوقَبَ ۤا ِٕى َ(ل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْ(م ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم‬
‫َخبِ ْي ٌر‬
Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

QS. Az-Zukhruf: 32
‫ت لِّيَتَّ ِخ َذ‬
ٍ ‫ْض َد َر ٰج‬ َ ‫ك نَحْ نُ قَ َس ْمنَا( بَ ْينَهُ ْم َّم ِع ْي َشتَهُ ْم فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَ ۙا َو َرفَ ْعنَا( بَع‬
َ ْ‫ْضهُ ْم فَو‬
ٍ ‫ق بَع‬ َ ۗ ِّ‫اَهُ ْم يَ ْق ِس ُموْ نَ َرحْ َمتَ َرب‬
َ‫ك خَ ْي ٌر ِّم َّما يَجْ َمعُوْ ن‬ َ ِّ‫ت َرب‬ ُ ‫ضهُ ْم بَ ْعضًا س ُْخ ِريًّا( ۗ َو َرحْ َم‬ُ ‫بَ ْع‬
Artinya : “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka
penghidupan merea dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas
sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang laim.
Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

c.

1. Mengedepankan kesederajatan dan transparansi

Ciri ciri masyarakat madani dalam hal ini adalah mereka menganggap bahwa status mereka semua
adalah sama, baik laki-laki ataupun perempuan. Transparansi atau keterbukaan berarti mereka
menjalankan hidupnya harus dengan sikap jujur dan tidak perlu menutupi apapun sehingga
menimbulkan sikap saling percaya antara satu dengan yang lainnya. Hal ini menunjukan bahwa dalam
masyarakat madani terdapa nuansa demokrasi, diamana demokrasi diwujudkan dengan adanya fungsi
LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat, pers yang bebas, supremasi atau kekuasaan tertinggi dalam
huum, partai politik, perguruan tinggi, dan toleransi. Hal ini dikarenakan dalam masyarakat sosisla
memiliki kaitan dengan wacana kritik rasional masyarakat yang secara eksplisit atau jelas masyarakat
muncunya demokrasi. Toleransi juga disinggung diatas tadi, bahwa individu atau kelompok memiliki
kesediaan untuk menerima pandangan, pendapat serta sikap yang berbeda mengenasi politik dan sosial
ini. Toleransi juga merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani sebagai bentuk dari
rasa saling menghargai dan menghormati antar sesama walaupun sikap yang berbeda-beda.

2. Memiliki peradaban yang tinggi

Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan kepada Sang Pencipta, masyarakat madani telah
membuktikan bahwa mereka merupakan manusia yang memiliki peradaban, yaitu beradab dan bertata
krama. Selain bertata krama kepada Tuhan, mereka juga bertata krama kepada sesama manusia.

3. Supremasi hukum

Supremasi hukum diartikan sebagai kekuasaan tertinggi dalam hukum yang memiliki arti bahwa
terdapat jaminan terciptanya keadilan yang bisa dicapai bila menempatkan hukum sebagai kekuasaan
tertingi dalam suatu negara. Tentu keadilan tersebut akan tercipta apabia hukum diberlakukan secara
netral, dalam artian tidak adanya pengrcualian untuk memperoleh suatu kebenaran atas nama hukum

4. Ruang publik yang bebas

Ruang publik yang bebas dikenal dengan istilah Free Public Sphere merupakan wilayah yang
memungkinkan masyarakat sebagai warga negara untuk memiliki hak dan kewajiban warga negara
melalui akses penuh terhadap kegiatan politik, menyampaikan pendapat dengan status orang yang
merdeka atau bebas, berserikat, berkumpul dan memberikan pendapat serta informasi kepada publik
atau masyarakat.

5. Keadilan sosial
Keadilan sosial merupakan suatu keseimbangan dan pembagian yang sesuai anaar hak dan kewajiban
antar warga dan negara yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Artinya warga negara memiliki hak dan
kewajiban terhadap negara. Begitupula sebuah negara juga memiliki hak dan kewajiban atas warganya
yang mana hak dan kewajiban itu memiliki porsi yang sama sehingga imbang. Keberagamaan pasti akan
terjadi dalam kalanga masyarakat terlebih dalam suatu negara yang merupakan kesatuan dari berbagai
kelompok masyarakat, terlepas dari masyarakat asli maupun pendatang yang menetap.

6. Partisipasi sosial

Berpatisipasi dalam lingkungan sosial merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan kerjasaa
antar individu maupun kelompok untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Dalam masyarakat madani
harus seimbang antara hak dan kewajibannya sesama individu, sedemikian tercipta keadilan sosial atau
Social Justice.

d.

(1) Memiliki sanksi moral

(2) Toleransi yang tinggi

(3) Keberagaman dan

(4) Sikap saling pengertian antara sesama anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai