Anda di halaman 1dari 3

Nama : ACHMAD ABDUL HANIF

NIM : 044032322

Prodi : Sistem Informasi

UPBJJ : Palembang

‫هّٰلِّل‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬


1. a) ‫اب اَ َّن‬ َۙ ‫اس َم ۡن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ۡن د ُۡو ِن ِ اَ ۡندَادًا يُّ ِحب ُّۡونَهُمۡ َكحُبِّ ِؕ َوالَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡ ٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا ِ ؕ َولَ ۡو يَ َرى الَّ ِذ ۡينَ ظَلَ ُم ۡ ٓوا اِ ۡذ يَ َر ۡونَ ۡال َع َذ‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫ۡالقُ َّوةَ ِ َج ِم ۡيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ۡي ُد ۡال َع َذا‬
‫ب‬

Wa minan naasi mai yattakhizu min duunil laahi andaadai yuhibbuunahum kahubbil laahi wallaziina
aamanuuu ashaddu hubbal lillah; wa law yaral laziina zalamuu iz yarawnal 'azaaba annal quwwata
lillaahi jamii'anw wa annallaaha shadiidul 'azaab

Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan,
yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya
kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab
(pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya
(niscaya mereka menyesal).

b) 1. Dalam surat Al Baqarah ayat 165 dikatakan bahwa hubban adalah mencintai (sangat)

2. Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang beriman adalah orang yang
amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban lillah). Beriman kepada Allah berarti amat
sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa yang dikehendaki Allah,
menjadi kehendak orang yang beriman sehingga ia menjadi bertedak untuk mengorbankan segalanya
dan jika perlu mempertaruhkan nyawa.
c) Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang sangat besar cintanya
kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah, yaitu Al-Quran menurut
Sunnah Rasul.
ٰۤ ُ ۗ ‫ْأ‬
d) ‫ك َكااْل َ ْن َع ِام‬َ ‫ول ِٕى‬ ٌ ‫صرُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذ‬
‫ان اَّل يَ ْس َمعُوْ نَ بِهَا ا‬ ِ ‫س لَهُ ْم قُلُوْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل يُ ْب‬
ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ۤ ٰ ُ‫ضلُّ ۗ ا‬
َ‫ول ِٕىكَ هُ ُم ْال ٰغفِلُوْ ن‬ َ َ‫بَلْ هُ ْم ا‬

Artinya: Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka
memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). 

e) Pengertian iman kepada Allah menurut QS. Al-


A'raf adalah orang yang memiliki hati ia gunakan untuk ayat-ayat Allah, orang yang memiliki mata ia 
gunkan untuk memahami ayat-ayat Allah , orang yang memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda-
tanda kekuasaan Allah, orang yang mempunyai telinga ia gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Alla
h

f) Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang sangat besar cintanya
kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah, yaitu Al-Quran menurut
Sunnah Rasul.
Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam
amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indra yang ada.

2. a) Berikut Quran surat Ali Imran ayat 190-191:

‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬


ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ ِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫اِ َّن فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
‫هّٰللا‬
َ ‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا بَا ِطاًل ۚ ُسب ْٰحنَكَ فَقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ ِ ۚ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي خ َْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan semesta alam dengan
segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul albab sajalah yang dapat menyadari hal tersebut.

b) Berikut Quran surat Qaf ayat 16:

‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِ ٖه نَ ْفسُهٗ ۖ َونَحْ نُ اَ ْق َربُ اِلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْال َو ِر ْي ِد‬

16. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna. Dan sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui lagi maha mendengar
segala apa yang ada di semesta alam, termasuk isi hati manusia. Dan Allah SWT hakikatnya selalu
dekat.

c) Menurut ketiga ayat tersebut, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna. Manusia ialah makhluk yang memiliki hawa nafsu. Terkadang taat,
terkadang juga ingkar. Saat dalam keadaan taat, manusias akan senantiasa mengingat Allah SWT
sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi.

3. a) Pengertian terminologis mengenai masyarakat adalah Kelompok manusia yang hidup serta
bekerja sama dalam waktu yang sangat lama sehingga mereka memiliki kemampuan mengatur diri
yang disertai pandangan bahwa diri mereka merupakan satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang
telah terumuskan dengan jelas (pendapat Ralph Linton).

b) 1. Surat Al Hujurat ayat 13:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَ لَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُوْ ۚا ِا َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti."
2. Surat Az Zukhruf ayat 32:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ۗ ‫ضهُ ْم بَ ْعضًا س ُْخ ِريًّا‬ ُ ‫ت لِّيَتَّ ِخ َذ بَ ْع‬


ٍ ‫ْض َد َر ٰج‬ َ ‫ك نَحْ نُ قَ َس ْمنَا بَ ْينَهُ ْم َّم ِع ْي َشتَهُ ْم فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَ ۙا َو َرفَ ْعنَا بَ ْع‬
َ ْ‫ضهُ ْم فَو‬
ٍ ‫ق بَع‬ َ ۗ ِّ‫اَهُ ْم يَ ْق ِس ُموْ نَ َرحْ َمتَ َرب‬
َ‫ت َربِّكَ خَ ْي ٌر ِّم َّما يَجْ َمعُوْ ن‬ ُ ‫َو َرحْ َم‬

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan
mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang
lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat
Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."

Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia adalah sebagai berikut:

 Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.
 Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah masyarakat. Untuk
bisa saling mengenal.
 Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena sesungguhnya
yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
 Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian yang lain
beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk sebagian yang lain.
 Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian diberikan kekayaan
lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang kekurangan harta).

c) Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani yaitu masyarakat
yang menjunjung tinggi toleransi, hidup dalam ketentraman, dan memiliki sikap persatuan dan
kesatuan dalam masyarakatnya.

d) Sedangkan prinsip-prinsip umum masyarakat yang beradab dan sejahtera adalah sebagai berikut :

 Memiliki ruang publik yang bebas sebagai sarana mengemukakan pendapat.


 Masyarakat berlaku demokratis di dalam kehidupan bermasyarakatnya serta tidak membedakan suku,
ras, dan agama dari suatu individu atau kelompok.
 Bersikap toleran dengan saling menghormati dan menghargai suatu kegiatan yang dilakukan orang
lain, misalnya kegiatan agama.
 Adanya pluralisme, atau menerima serta mengakui adanya perbedaan di dalam suatu masyarakat
seperti suku, agama, ras, dan lainnya.
 Keadilan sosial yaitu adanya kesetaraan antara hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek dari kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai