Anda di halaman 1dari 6

Nama : Angelica

NPM : 044944182
1. iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-Baqarah (2):
165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179)
‫للا َوالَّذلينَ ٰا َم ُن ْٓوا اَشَد ُحبًّا لِ ّ ه ل‬
a. ‫ّل َولَو َي َرى‬ ‫اس َمن يَّتَّخل ذُ مل ن دُو لن ّ ل‬
‫للا اَندَادًا يحل بونَ ُهم َكحُبِ ل ّ ه ل‬ ‫َومل نَ النَّ ل‬
‫شدليدُ العَذَا ل‬
‫ب‬ َ ‫للا‬
َّ ‫ّل َج لمي ًع ها َّوا َ َّن‬ ‫اب ا َ َّن القُ َّوة َ ل ّ ل‬َ ‫ظلَ ُم ْٓوا الذ يَ َرونَ العَذَ ه‬ َ َ‫الَّذلين‬
Artinya : Artinya: “Di antara manusia ada yang menjadikan (sesuatu)
selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi-Nya) yang mereka cintai
seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat
cinta mereka kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu
melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan
itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat keras azab-Nya,
(niscaya mereka menyesal)” (QS al-Baqarah: 165).
b. Dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang beriman
adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban
lillah). Beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran
Allah, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa yang dikehendaki Allah,
menjadi kehendak orang yang beriman sehingga ia menjadi bertedak untuk
mengorbankan segalanya dan jika perlu mempertaruhkan nyawa.
c. Dalam QS. Al-Baqarah : 165 Orang yang beriman kepada Allah
adalah orang yang tidak menyekutukan Allah dan orang yang sangat besar
cintanya kepada Allah, tidak ada yang lebih ia cintai selain Allah.
d. ‫ص ُرونَ بل َها‬ ‫نس ۖ لَ ُهم قُلُوب َّّل يَفقَ ُهونَ بل َها َولَ ُهم أَعيُن َّّل يُب ل‬ ً ‫َولَقَد ذَ َرأنَا لل َج َهنَّ َم َكث‬
‫ليرا ل ِمنَ ٱل لج لِن َوٱ لْل ل‬
ْٓ ْٓ
َ‫ضل ۚ أ ُ ۟و ٰلَئلكَ هُ ُم ٱل ٰغَ لفلُون‬
َ َ ‫َولَ ُهم َءاذَان َّّل يَس َمعُونَ بل َها ْٓ ۚ أ ُ ۟و ٰلَئلكَ َكٱْلَن ٰعَ لم بَل هُم أ‬
Artinya :
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai.
Referensi : https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html
e. Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman
adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan
menggunakan seluruh indera yang ada.
f. Pengertian Iman Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah
adalah Orang yang sangat besar cintanya kepada Allah (asyaddu hubban
lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah, yaitu Al-Quran menurut
Sunnah Rasul. Dan Iman menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada
Allah adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan
dengan menggunakan seluruh indra yang ada.
2. kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.
a. Berikut Quran surat Ali Imran ayat 190-191:
Ali Imran ayat 190 :
‫ب‬ ٍ ‫ار َ ّٰل ٰي‬
‫ت ِلّلُوللى اّلَل َبا ه ل‬ ‫ض َواخت َلَلفل الَّي لل َوالنَّ َه ل‬
‫ت َواّلَر ل‬ ‫ال َّن فلي خَل ل‬
‫ق السَّمٰ ٰو ل‬
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang berakal”
Ali Imran ayat 191 :
‫ض َربَّنَا َما‬ ۚ ‫ت َواّلَر ل‬ ‫ق السَّمٰ ٰو ل‬ ‫ع ٰلى ُجنُو لب لهم َويَتَفَ َّك ُرونَ فلي خَل ل‬ َ ّ َ‫الَّذلينَ يَذكُ ُرون‬
َ ‫للا قليَا ًما َّوقُعُودًا َّو‬
َ َ‫عذ‬
‫اب النَّ ل‬
‫ار‬ َ ‫َل سُبحٰ نَكَ فَ لقنَا‬ ۚ ً ‫َخلَقتَ ٰهذَا َباطل‬
Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk
atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari
azab neraka.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah
menciptakan semesta alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya
para ulul albab sajalah yang dapat menyadari hal tersebut.
b. surat Qaf ayat 16
١٦ - ‫س بل ٖه نَفسُ ٗه َۖونَح ُن اَق َربُ اللَي له لمن َحب لل ال َو لري لد‬
ُ ‫سانَ َونَعلَ ُم َما ت ُ َوس لو‬ ‫َولَقَد َخلَقنَا ل‬
َ ‫اّلن‬
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada
urat lehernya."
Faedah-faedah dari ayat tersebut adalah sebagai berikut:
a) Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sang Pencipta. Dia adalah dzat yang
menciptakan segala sesuatu termasuk di dalamnya adalah manusia.
b) Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Mengetahui apapun yang terjadi di
alam semesta ini, termasuk di dalamnya apa yang dibisikkan oleh hati
manusia.
c) Dalam ayat ini hakikat manusia yang dimaksud adalah secara
keseluruhan baik itu orang beriman maupun orang kafir. Dan semuanya
ada malaikat pencatat di setiap sisinya (lihat ayat selanjutnya).
d) Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan bahwa Dia
dekat dengan manusia daripada urat lehernya. Yang dimaksud dekat
disini adalah Ilmu Allah yang ada dimana mana, bukan dari Dzat Allah
itu sendiri.
c. Haikat kesempurnaan manusia berdasarkan kandungan yang terdapat di
dalam Surah Ali Imran ayat yang ke 190-191 dan Surah Qaf ayat yang ke
16 adalah:
a) Allah telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna bentuknya
tanpa ada kekurangan.
b) Allah menciptakan manusia dengan akal pikiran yang membuat
manusia dapat berpikir.
c) Allah mencipatakan manusia dan makhluk lainnya tidak ada yang sia-
sia.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal
dan berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu
masyarakat.
a. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat
tinggal dan berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam
suatu masyarakat.
b. Surat Al Hujurat ayat 13 dan Surat Az Zukhruf ayat 32 yang berbunyi:
a) Surat Al Hujurat ayat 13:
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
‫للال‬ َ َ‫اس النَّا َخلَق ٰنكُم ل ِمن ذَك ٍَر َّواُن ٰثى َو َجعَل ٰنكُم شُعُوبًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل للتَع‬
ّ َ‫ارفُو ۚا ال َّن اَك َر َمكُم علند‬ ُ َّ‫ٰيْٓاَي َها الن‬
‫علليم َخبلير‬ َ ّ ‫اَت ٰقىكُم ه ا َّلن‬
َ ‫للا‬
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,
Mahateliti."
b) Surat Az Zukhruf ayat 32:
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
َ ‫شت َ ُهم فلى ال َح ٰيو لة الدن َي ها َو َرفَعنَا َبع‬
َ‫ض ُهم فَوق‬ َ َ‫اَهُم َيق لس ُمونَ َرح َمتَ َر لبِ هكَ نَح ُن ق‬
َ ‫سمنَا َبينَ ُهم َّم لعي‬
َ‫ض ُهم بَعضًا سُخ لريًّا ه َو َرح َمتُ َربِلكَ خَير ل ِم َّما يَج َمعُون‬ ُ ‫ت للِيَتَّخل ذَ بَع‬
ٍ ٰ‫ض دَ َرج‬ ٍ ‫بَع‬
"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang
menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami
telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa
derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang
lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan."
Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah
manusia adalah sebagai berikut:
- Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan. Yang dimaksud disini
adalah Nabi Adam dan Hawa.
- Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu
menjadi sebuah masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.
- Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu
Wa Ta'ala. Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah
adalah orang yang paling bertakwa.
- Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan
sebagian dari sebagian yang lain beberapa derajat agar bisa
bermanfaat orang sebagian tersebut untuk sebagian yang lain.
- Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf
adalah sebagian diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu
sebagian yang lain (orang yang kekurangan harta).
c. Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang
masyarakat madani yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi,
hidup dalam ketentraman, dan memiliki sikap persatuan dan kesatuan
dalam masyarakatnya.
Sedangkan prinsip-prinsip umum masyarakat yang beradab dan
sejahtera adalah sebagai berikut :
a) Memiliki ruang publik yang bebas sebagai sarana mengemukakan
pendapat.
b) Masyarakat berlaku demokratis di dalam kehidupan
bermasyarakatnya serta tidak membedakan suku, ras, dan agama dari
suatu individu atau kelompok.
c) Bersikap toleran dengan saling menghormati dan menghargai suatu
kegiatan yang dilakukan orang lain, misalnya kegiatan agama.
d) Adanya pluralisme, atau menerima serta mengakui adanya
perbedaan di dalam suatu masyarakat seperti suku, agama, ras, dan
lainnya.
e) Keadilan sosial yaitu adanya kesetaraan antara hak dan kewajiban
setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek dari kehidupan.
d. Pada masyarakat beradab dan sejahtera, berikut adalah prinsip
umum yang diterapkan:
a) Kebebasan pada ruang publik: adanya suatu ruang yang bisa
digunakan oleh masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya secara
bebas.
b) Demokratis: adanya kesantunan yang terjadi pada pola hubungan
interaksi yang terjadi dan dilakukan tanpa melihat latar belakang
suku, ras, atau agama.
c) Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling menghargai
adanya perbedaan yang ada di tengah kehidupan masyarakat.
d) Pluralisme: adanya keragaman yang ada pada masyarakat sehingga
anggota masyarakat tidak bersifat homogen.
e) Keadilan sosial: adanya kesamaan pada hak dan kewajiban yang
dimiliki oleh masing-masing individu.

Anda mungkin juga menyukai