Anda di halaman 1dari 19

KELOMPO

K3
ANGGOTA
:
2119048

2119049
Taqiyya Nazihah

Nurlatifah Meinanda

2119050 Loviana Cantikka

2119051 Elis Suminar

2119052 Yuni Sulistiawati

2119058 Lusi Rismawati

2119060 Rina Agustina


TUGA
S! Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok,
masing-masing kelompok mencari contoh
dari strategi pendekatan program
pelayanan KB. Kemudian contoh tersebut
di bahas dan dipresentasikan pada
pertemuan selanjutnya.
Strategi Pendekatan Program
Pelayanan KB.
Pendekatan kemasyarakatan Pendekatan kualitas (quality
(community approach). approach)

Pendekatan koordinasi aktif Pendekatan kemandirian


(active coordinative approach) (self rellant approach)

Pendekatan tiga dimensi


Pendekatan integrative (three dimension approach)
(integrative approach)
Pendekatan kemasyarakatan (community approach).
Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran
serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan
secara berkelanjutan.

contohnya
Contoh Pendekatan kemasyarakatan (community approach).

Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran


serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan
dikembangkan secara berkelanjutan. Untuk itu harus ada
Kerjasama yang erat antara pemangku kepentingan yang
ada kaitannya dengan keluarga berencana (KB). Contoh :
dengan diadakannya program keluarga berencana yang
ada mulai dari tingkat desa/kelurahan sampai dengan
pemerintah pusat secara berkelanjutan dimana pendidikan
dan informasinya melibatkan BKKBN (badan
kependudukan keluarga berencana nasional) untuk
keberhasilan penyelenggarakan program keluarga
berencana.
Pendekatan koordinasi aktif Mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan
(active coordinative approach) program KB dan pembangunan keluarga
sejahtera sehingga dapat saling menunjang
dan mempunyai kekuatan yang sinergik
dalam mencapai tujuan dengan menerapkan
kemitraan sejajar.

contohnya
Contoh Pendekatan koordinasi aktif
(active coordinative approach)
Koordinasi aktif antara petugas yang bergerak di bidang pembangunan
keluarga sejahtera dengan petugas yang bergerak di bidang keluarga
berencana (KB) perlu ditingkatkan. Contoh berkoordinasi dengan pos
pelayanan terpadu (posyandu) dalam menyampaikan berbagai
informasi tentang keluarga berencana (KB) secara tepat sasaran dan
saling menguntungkan. Disini melibatkan petugas kesehatan dari
puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) dan petugas BKKBN (Badan
kependudukan keluarga berencana nasional).
Pendekatan integrative
(integrative approach)
Memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan agar
dapat mendorong dan menggerakkan potensi yang dimiliki
oleh semua masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan
memberi manfaat pada semua pihak.

contohnya
Contoh pendekatan integrative
(integrative approach)
Perpaduan pelaksanaan kegiatan pembangunan di masyarakat harus di dorong dan
ditingkatkan terus supaya dapat memungkinkan dan memberi manfaat pada semua
pihak. Tugas pokoknya adalah mempersiapkan kebijaksanaan umum dan
mengkoordinasikan pelaksanaan program KB nasional dan kependudukan yang
mendukungnya, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah serta
mengkoordinasikan penyelenggaraan pelaksanaan di lapangan.
Periode ini (1974-1979) pembinaan dan pendekatan program yang semula berorientasi
pada kesehatan ini mulai dipadukan dengan sector-sektor pembangunan lainnya, yang
dikenal dengan Pendekatan Integratif (Beyond Family Planning). Dalam kaitan ini pada
tahun 1973-1975 sudah mulai dirintis Pendidikan Kependudukan sebagai pilot project.
Pendekatan kualitas
(quality approach)
Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan
(provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan
kondisi.

contohnya
Contoh pendekatan kualitas
(quality approach)
Untuk melaksanakan program keluarga berencana di masyarakat dikembangkan berbagai
pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan program dan situasi serta kondisi masyarakat.
Pada Periode Pelita I (1969-1974) dikembangkan Periode Klinik (Clinical Approach) karena
pada awal program, tantangan terhadap ide keluarga berencana (KB) masih sangat kuat, untuk
itu pendekatan melalui kesehatan yang paling tepat. Untuk hasil yang maksimal maka kualitas
pelayanan perlu terus di tingkatkan sehingga tingkat kepuasan kepada klien (penerima
pelayanan) dapat meningkat.
Pendekatan kemandirian (self rellant approach)
Memberikan peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan
masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil alih peran dan
tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.

contohnya
Contoh pendekatan kemandirian
(self rellant approach)
Peluang yang ada pada masyarakat harus di dorong agar kemandirian dalam program keluarga
berencana (KB) dapat tercapai secara maksimal. contoh : masyarakat industry harus di dorong
dalam berinovasi mengenai obat dan kontrasepsi yang berkaitan dengan masalah KB. Begitu
juga masyarakat harus dibiarkan memilih program KB yang sesuai dan cocok dengannya.
Pendekatan tiga dimensi
(three dimension approach)
Strategi tiga dimensi program KB sebagai pendekatan
program KB nasional, dimana program tersebut atas
dasar survey pasangan usia subur di Indonesia
terhadap ajakan KIE yang terbagi menjadi tiga
kelompok, yaitu :
a. 15% PUS langsung merespon “ya” untuk ber-KB
b. 15-55%
CREDITS: PUS merespon
This presentation ragu-ragu“
template untuk
was created ber-KB
by ​Slidesgo​
,
including icons by Flaticon​, infographics & images by ​Freepik
c. 30 % PUS merespon "tidak“ untuk ber-KB

contohnya
Contoh Pendekatan tiga dimensi
(three dimension approach)
a. 15% PUS langsung merespon “ya” untuk ber-KB
Berdasarkan survey di desa Tanjung Belit dari seluruh
responden yang berjumlah 234 PUS, 94 PUS merupakan
sikap responden yang langsung merespon iya untuk ber-KB.
Dengan alasan karena faktor ekonomi jika banyak anak
takut tidak bisa memenuhi kebutuhan anak dan ingin
menjaga jarak kelahiran anak.Berdasarkan hasil penelitian
tidak semua masyarakat di desa Tanjung Belit tau terhadap
program KB. Maka dari itu dianjurkan untuk PUS mencari
informasi tentang program KB dan aktif dalam kegiatan-
kegiatan dalam program KB, serta dapat meningkatkan
pastisipasi agar dapat menambah pengetahuan tentang KB.
CREDITS: This presentation template was created by ​Slidesgo​,
including icons by Flaticon​, infographics & images by ​Freepik
Contoh Pendekatan tiga dimensi (three
dimension approach)
b. 15-55% PUS merespon ragu-ragu“ untuk ber-KB
Berdasarkan data di Puskesmas Pasukari Kabupaten Jember terdapat
sikap resonden ragu-ragu pada pasangan usia subur sebanyak 53%
untuk ber-KB. Hal ini disebabkan sikap responden merasa tidak percaya
diri setelah mengetahui program KB dan negative/DO (drop out)
meskipun sudah banyak yang memakai alat kontrasepsi. Berdasarkan
dari hasil penelitian, diharapkan bagi pihak tenaga-tenaga pelayanan KB
perlu adanya pengembangan pelayanan terutama pemberian informasi
dan promosi tentang program KB baik itu tujuannya, partisipasi,
metodenya, kegunaannya, alat alat kontrasepsi dan efek samping.
Contoh Pendekatan tiga dimensi
(three dimension approach)
c. 30 % PUS merespon "tidak“ untuk ber-KB
Berdasarkan data di Kecamatan Siak Kecil terdapat 1.466 pasangan
usia subur yang merespon tidak untuk ber-KB. Hal ini, disebabkan
oleh beberapa faktor, seperti kurangnya sosialisasi baik dari segi
agama maupun budaya masyarakat disamping itu juga karena tingkat
pendidikan dan ekonomi masyarakat setempat yang relative rendah.
Maka dari itu, peranan bidan maupun petugas kesehatan di Kecamatan
Siak Kecil perlu terus ditingkatkan karena keikutsertaan masyarakat
dalam program KB di kecamatan ini masih rendah. Sosialisasi yang
dilakukan hendaknya dilakukan dengan memberikan kesadaran kepada
masyarakat kecamatan tentang manfaat KB.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai