Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Dina Malinda P07124118169
Fatma Rizki Wijanarko P07124118191
Gina Sofia P07124118199
Maulanda Febriyanty P07124118209
Nida Rahmi P07124118217
Nor Kholifah P07124118218
Nurrima rizky Putri Milenia P07124118226
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Kebutuhan Ambulasi Ibu Nifas” dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai mana mestinya.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil segera
setelah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum
hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Peran bidan adalah menjaga hubungan
ibu dan bayi sejak persalinan hingga pemeriksaan 4-6 minggu post partum.
Sedangkan periode post partum adalah waktu penyembuhan dan
perubahan, waktu kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-
alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke
keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan
pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan
protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan kebutuhan-kebutuhan yang
dibutuhkan ibu nifas lainnya.
Dimasa lampau, perawatan peurerium (nifas) sangat konservatif,
dimana puerperal diharuskan tidur terlentang selama 40 hari. Perawatan
peurperium lebih aktif dengan dianjurkan untuk melakukan mobilitas dini
(Manuaba,1998:190). Asuhan masa nifas diperluan dalam periode ini, karena
merupakan masa kritis, baik pada ibu maupun pada bayinya, diperkirakan
bahwa 60% diakibatkan kehamilan setelah persalinan dan setelah persalinan
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Prawirohardjo,
2001 : 122). Pada saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih sangat
tinggi. Menurut survey demografi dan Kesehatan Indonesia (1994) angka
kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia adalah 390 per 100.000
kelahiran hidup. Salah satu penyebab dari kematian ibu tersebut adalah
komplikasi pada masa nifas.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu nifas yaitu untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada masa nifas itu sendiri. Salah satunya dalah
Kebutuhan Istirahat dan Ambulasi.
1
Asuhan yang diberikan kepada ibu pada masa nifas ini merupakan
asuhan yang sangat memengaruhi angkak kesakitan dan kematian ibu, karena
dengan dilakukannya asuhan yang tepat akan dapat mencegah sebagian besar
penyebab kesakitan dan kematian ibu. Oleh karena itu, dalam suatu
persalinan seorang wanita membutuhkan dukungan baik secara fisik maupun
emosional untuk mengurangi rasa sakit dan ketegangan yaitu dengan
pengaturan posisi yang nyaman dan aman bagi ibu karena persalinan
merupakan saat yang menegangkan dan mengugah emosi ibu dan
keluarganya, bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan
bagi ibu. Agar dapat meringankan kondisi tersebut, seorang wanita
memerlukan dukungan selama persalinan; kadang dukunhgan emosional
selama persalinan akan menjadikan waktu persalinan menjadi lebih pendek,
minimalkan intervensi, dan menjadikan waktu persalinan yang baik.
Asuhan yang sifatnya memberikan dukungan dan memenuhi
kebutuhan ibu selama masa nifas merupakan standar pelayanan kebidanan.
Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan
yang sedang berlangsung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ambulasi ?
2. Apa keuntungan ambulasi ?
3. Bagaimana kegiatan ambulasi ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami
dan mengerti tentang ambulasi pada ibu nifas.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :
a. Mengatahui pengertian ambulasi
b. Mengetahui keuntungan ambulasi
c. Mengatahui kegiatan ambulasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ambulasi
B. Keuntungan Ambulasi
Adapun keuntungan dari ambulasi dini, antara lain :
1. Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat.
3
2. Feal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik.
C. Kegiatan Ambulasi
2. Belajar berjalan.
Berjalan-jalan akan memperbaiki ketegangan otot dan aliran
darah ke jaringan tubuh. Kegiatan ini pun mempercepat pengaliran
lochea (cairan bercampurdarah yang keluar dari dalam rahim sewaktu
rahim mengalami penyusutan). Ibu yang segera menggerakkan
4
ototnya setelah menjalani persalinan umumnya akan merasa lebih
sehat. Satu dua langkah pertama bisa terasa tidak nyaman.Berdirilah
setegak mungkin, meskipun ibu tergoda untuk membungkukkan
badan. Berjalanlah perlahan-lahan terlebih dahulu. Jika terasa sakit
pada daerah perineum, istirahat sejenak sebelum melangkah kembali.
Ambulansi sangat bervariasi, tergantung pada komplikasi
persalinan, nifas, atau sembuhnya luka (jika ada luka). Jika tidak ada
kelainan, lakukan ambulansi sedini mungkin, yaitu dua jam setelah
persalinan normal. Ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah
dan mengeluarkan cairan vagina (lochea). Ambulasi awal dilakukan
dengan melakukan gerakan dan jalan-jalan ringan sambil bidan
melakukan observasi perkembangan pasien dari jam demi jam
sampai hitungan hari. Kegiatan ini dilakukan secara meningkat dan
berangsur-angsur frekuensi dan intensitas aktivitasnya sampai pasien
dapat melakukannya sendiri tanpa pendampingan sehingga tujuan
memandirikan pasien dapat terpenuhi.
5
d. Regangkan kedua kaki perawat dengan kaki paling dekat ke
kepala tempat tidur dibelakang kaki yang lain.
e. Tempatkan tangan yang lebih jauh dari klien dibawah bahu
klien, songkong kepalanya dan vetebra servikal.
f. Tempatkan tangan perawat yang lain pada permukaan tempat
tidur.
g. Angkat klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat
badan perawat dari depan kaki ke belakang kaki.
h. Dorong melawan tempat tidur dengan tangan dipermukaan
tempat tidur.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kegiatan ambulasi dini yang merupakan langkah atau proses ambulasi
ibu nifas dilakukan secara bertahap yaitu, belajar turun dari tempat tidur dan belajar
berjalan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa maupun para pembaca
dapat mempergunakan dengan sebaik baiknya sebagai tambahan bahan bacaan dan
media pembelajaran mengenai judul terkait.
7
DAFTAR PUSTAKA