Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR

KEGAWATDARURATAN RUSMILAWATY
, M.PH

DI KOMUNITAS
KONSEP DASAR

 Pengertian
1. Suatu keadaan disebut gawat apabila sifatnya
mengancam nyawa namuntidak memerlukan penanganan
yang segera
2. Suatu keadaan disebut darurat apabila sifatnya
memerlukan penanganan yang segera
3. Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga
atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali merupakan
kejadian yang berrbahaya
 Penderita Gawat Darurat
Penderita yang mendadak berada dalam keadaan gawat dan terancam
nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya. Contoh : gawat nafas, gawat
jantung, kejang, koma, trauma kepala dengan penurunan kesadaran.
 Penderita Gawat Tidak Darurat
Penderita yang memerlukan pertolongan “ segera” tetapi tidak
terancam jiwanya/menimbulkan kecacatan bila tidak mendapatkan
pertolongan segera, misalnya kanker stadium lanjut.
 Penderita Darurat Tidak Gawat
Penderita akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak
mengancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka sayat
dangkal.
 Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Penderita yang menderita penyakit yang tidak mengancam
jiwa/kecacatan, Misalnya pasien dengan flu, maag dan sebagainya.
TANDA DAN GEJALA

1. Terganggunya jalan nafas, antara lain sumbatan jalan nafas


oleh benda asing, asma berat, spasme laryngeal, trauma
muka yang mengganggu jalan nafas dan lain-lain
2. Terganggunya fungsi pernafasan, antara lain trauma thorak
(tension pneumotorak, masif hematotorak, emfisema, fraktur
flail chest, fraktur iga), paralisis otot pernafasan karena obat
atau penyakit dan lain lain
3. Terganggunya fungsi sirkulasi antara lain syok (hipovolumik,
kardiogenik, anafilaksis, sepsis, neurogenik), tamponade
jantung dan lain-lain
4. Terganggunya fungsi otak dan kesadaran antara lain stroke
dengan penurunan kesadaran, trauma capitis dengan
penurunan kesadaran, koma diabetika, koma uremikum,
koma hepatikum, infeksi otak, kejang dan lain-lain
PENYEBAB

 Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai factor yang
datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehinga menimbulkan
cedera (fisik, mental, sosial)
 Kecelakaan diklasifikasikan menurut
1. Tempat kejadian (Lantas, di RT, Pekerjaan, sekolah, tempat
umum (tepat rekreasi, perbelanjaan, di arena olah raga dan lain-
lain)
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing.
tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik
atau radiasi.
3. Waktu kejadian (Waktu perjalanan (traveling/trasport time),
Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain- lain
 Cedera
Masalah kesehatan yang didapat/dialami sebagai
akibat kecelakaan.
 Bencana
Peristiwa atau rangkaian peritiwa yang disebabkan oleh alam
dan atau manusia yang mengakibatkan korban dan
penderitaan manusia. kerugian harta benda, kerusakan
Iingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang memerlukan pertolongan dan
bantuan.
TUJUAN PENANGGULANGAN PENDERITA
GAWAT DARURAT
 Mencegah kematian dan cacat (to save life and limb) pada
periderita   gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi
kembali dalarn masyarakat sebagaimana mestinya.
 Merujuk penderita . gawat darurat melalui sistem rujukan
untuk memperoleh penanganan yang Iebih memadai.
 Menanggulangi korban bencana.
PRINSIP PENANGGULANGAN PENDERITA
GAWAT DARURAT
 Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
 Kecepatan meminta pertolongan
 Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan ditempat
kejadian, dalam perjalanan kerumah sakit, dan pertolongan
selanjutnya secara mantap di Puskesmas atau rumah sakit.
PRINSIF MANAJEMEN DARURAT

 Pertahankan jalan nafas, ventilasi yang adekuat dan lakukan


respirasi bila perlu
 Kontrol adanya perdarahan dan resikonya
 Evaluasi dan pertahankan curah jantung
 Cegah dan lakukan perawatan pada keadaan syok
 Lakukan pengkajian fisik
 Evaluasi ukuran dan reaktifitas pupil dan respon motorik
 Lakukan EKG jika perlu
 Cek adanya fraktur, termasuk fraktur servikal
 Lakukan perawatan luka
 Lakukan pengukuran tanda vital
TRIAGE

 Tindakan memilah -milah korban sesuai dengan tingkat kegawatannya untuk


memperoleh p riorit as tindakan.
Pembagian golo ngan pada musibah masal/ bencana :
1. Gaw at d arurat – merah
Kelo mpok pasien yang t iba-t iba berada dalam keadaan gawat at au akan
menjadi gawat dan t erancam nyawanya at au anggota badannya (akan
menjadi cacat ) bila t idak mendapat pert olongan secepatnya
2. Gaw at t idak d arurat – putih
Kelo mpok pasien berada dalam keadaan gawat t etapi tidak memerlukan
t ind akan darurat , misalnya kanker stadium lanjut.
3. Tid ak gaw at , darurat – kuning
Kelo mpok pasien akibat musibah yang datang tiba- tiba, t etapi tidak
mêngancam nyawa dan anggota badannya, m isanya luka sayat dangkal.
4. Tid ak gaw at , tidak darurat – hijau,
Kelo mpok pasien yang t idak luka dan t idak m emerlukan intervensi
medic.
5. Meninggal – hit am
PPGD (Penaggulangan Penderita Gawat Darurat)

Suatu pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah


kematian maupun kecacatan
Berasal dari istilah critical ill patient (pasien kritis/ gawat)
dan emergency patient (pasien darurat)
Tujuan PPGD

1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save


life and limb) pada penderita gawat darurat,
hingga dapat hidup dan berfungsi kembali
dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Merujuk penderita . gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang Iebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.
Gawat Darurat
Terbagi 2
Critical Ill Patient  ancaman kematian
segera karena gangguan
respirasi/sirkulasi,terbagi.
1. Immediately Life Threatning
2. Potentially Life Threatning
Emergency Patient  pasien perlu
pertolongan segera karena dapat
menyebabkan kematian/kecacatan karena
gangguan kesadaran, metabolisme,
neurologis.
Kasus-Kasus Immediately Life
Threatning
1. Obstruksi Total jalan Nafas
2. Asphixia
3. Keracunan CO
4. Tension Pneumothorax
5. Henti Jantung (Cardiac Arrest)
6. Tamponade Jantung
Kasus-Kasus Potentially Life
Threatning
Ruptur Tracheobronkial
Kontusio Jantung/paru
Perdarahan Masif
Koma
Penilaian Pasien Gawat Darurat
Melakukan Primary Survey : lakukan
pemeriksaan terhadap adanya ancaman
kematian segera (gangguan jalan
nafas,gangguan ventilasi dan gangguan
sirkulasi) tanpa dukungan alat bantu
diagnostik (hanya Look,Listen, feel) maupun
dengan alat bantu apabila tersedia.
Dilanjukan dengan Secondary Survey:
Pemeriksaan ulang terhadap adanya ancaman
Lingkup PPGD
1. Melakukan Primary Survey, tanpa dukungan alat bantu
diagnostik kemudian dilanjutkan dengan Secondary Survey
2. Menggunakan tahapan ABCDE
A : Airway management
B : Breathing management
C : Circulation management
D : Drug
DD/
Defibrilator
Disability
E : EKG/Exposure

3. Resusitasi pada kasus dengan henti napas dan henti jantung


Pada kasus-kasus tanpa henti napas dan henti jantung, maka
upaya penanganan harus dilakukan untuk mencegah keadaan
tsb, misal pasien koma dan pasien dengan trauma inhalasi atau
luka bakar grade II-III pada daerah muka dan leher
Peran & Fungsi Perawat Gadar
1. Fungsi Independen (Fungsi mandiri berkaitan
dengan pemberian asuhan (Care)
2. Fungsi Dependen (Fungsi yang didelegasikan
sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain)
3. Fungsi Kolaboratif
Kerjasama saling membantu dlm program kes.
(Perawat sebagai anggota Tim Kes.)

Anda mungkin juga menyukai