Kelompok 6
Analia Eka Lestari
Dwi Pratiwi
Indah Nursyahfitri
Priscilya Devi Yamani
Ria Madona Safitri
Tria Agustina
Sumber : Indonesia.ucanews
b. Setyonegoro (1984), menggolongkan bahwa yang disebut usia lanjut ( geriatric age )
adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selanjutnya terbagi kedalam usia 70-75
tahun ( young old ); 75-80 tahun ( old ); dan lebih dari 80 tahun ( very old ).
c. Menurut Bab 1 Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Usia Lanjut, memberikan pengertian lansia adalah seseorang yang sudah
mencapai usia 60 tahun keatas.
d. Depkes RI, 2003. Memberikan pengertian Lansia adalah seseorang yamg telah
mencapai usia 60 tahun yang telah mengalami perubahan fisik, kejiwaan dan sosial.
e. Klasifikasi lansia menurut Depkes adalah : pra senile/pra lanjut usia (45-49), lanjut usia
(60-69), lanjut usia resiko tinggi (70 tahun keatas).
f. Klasifikasi lansia menurut WHO adalah usia pertengahan (middle age : 45-59), lanjut
usia (elderly : 60-74), lanjut usia tua (old age : 75-90), usia sangat tua (very old : lebih
dari 90 tahun).
Pada usia lanjut akan terjadi penurunan :
a) Kondisi fisik atau biologis,
b) Kondisi psikologis,
c) Kondisi sosial dan ekonimi.
Sumber : abanggeutanyo.wordpress.com
Pada usia lanjut seseorang menganggap tugas-tugasnya sudah selesai, mereka
berhenti bekerja dan semakin mengundurkan diri dari pergaulan bermasyarakat
biasanya usia lanjut merenungkan hakikat hidupnya dan lebih intesif mendekatkan
dirinya kepada Tuhan.
c. Kelenjar Reproduksi
Pada organ reproduksi terdapat beberapa Kelenjar yang mendukung proses reproduksi.
Sebagai Berikut :
a) Vesika Seminalis, adalah kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat
berwarna kuning, mengandung makanan sebagai sumber energy untuk pergerakan
sperma.
b) Kelenjar Prostat, adalah kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil
semen terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dana berisi makanan untuk
sperma
c) Kelenjar bulbourethralis, adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang
berfungsi mensekresikan cairan lendir bening untuk pada menetralkan cairan urine
yang bersifat asam pada uretra
d) Kelenjar Bartholini, adalah Kelenjar yang terdapat pada vagina wanita berfungsi
menghasilkan lendir yang alkalis saat berhubungan badan.
Sumber : jayruhalku.wordpress.com
a. Vagina
Vagina berangsur-angsur mengalami atropi, meskipun pada wanita belum pernah
melahirkan. Kelenjar seks mengecil dan berhenti berfungsi. Mukosa genitalia menipis
begitu pula jaringan sub mukosa tidak lagi mempertahankan elastisitasnya akibat
fibrosis.
Perubahan ini sampai batas tertentu dipengaruhi oleh keberlangsungan koitus, artinya
makin lama kegiatan tersebut dilakukan kurang laju pandangkaln atau pengecilan
genitalia eksterna.
b. Uterus
Setelah klimaterium uterus mengalami atrofi, panjangnya menyusut dan dindingnya
menipis, myometrium menjadi sedikit dan lebih banyak jaringan fibrotik. Serviks
menyusut tidak menonjol bahkan lama-lama akan merata dengan dinding jaringan.
c. Ovarium
Setalah menopause,ukuran sel telur mengecil dan permukaan menjadi
“keriput”,sebagai akibat atrofi dari medula,bukan akibat dari ovulasi yang berlurang
sebelumnya,permukaan ovarium menjadi rata lagi seperti anak oleh Karena tidak
terdapat folikel.secara umum,perubahanfisik genetalia interna dan eksterna
dipengaruhi oleh fungsi ovarium. Bila ovarium berhenti berfungsi,pada umumnya
terjadi atrofi dan terjadi inaktivitas organ yang pertumbuhannya oleh hormone estrogen
dan progesteron.
d. Payudara (Glandula Mame)
Payudara akan menyusut menjadi datar,kecuali pada wanita yang gemuk,dimana
payudaran tetap besar dan menggantung. Keadaan ini disebebkan oleh Karen
atrofihanya mempengaruhi kelenjar payudara saja.
Kelenjar Patuari Anterior mempengaruhi secara histologik maupun fungsional, begitu pula
kelenjar tiroid dan adrenal menjadi “keras” dan mengakibatkan bentuk tubuh serupa
akromegali ringan. Bahu menjadi gemuk dan garis pinggang menghilang. Kadang timbul
pertumbuhan rambut pada wajah. Rambut ketiak, pubis mengurang,oleh karena
pertumbuhannya dipengaruhi oleh kelenjar adrenal dan bukan klenjar ovarium. Rambut
kepala menjadi jarang. Kenaikan berat badan sering terjadi pada masa klimakterik.
1. Premenopause
Premenopause adalah rentang waktu diman tubuh mulai bertransisi memasuki
Premenopause sebagai berikut:
a) Perubahan fisik dan gejala hormonal,termasuk menstruasi yang tidak teratur.
b) Tidak produksi hormonal, estrogen dan progesteron berfluktuasi,naik turun tak
beraturan.
c) Masa Premenopause terjadi diusia 40-an,tapi banyak juga yang mengalami
perubahan saat usianya masih di pertengahan 30-an.
d) Lama bisa 2 sampai 8 tahun tmbah satu tahun di akhir priode menuju
Premenopause
e) Penurunan fungsi indung telur selama masa Premenopause berkaitan dengan
penurunan hormon estradiol dan produksi hormone androgen.
f) Seorang wanita masih mengalami periode menstruasi pada masa
perimenopause,meskipun tidak teratur, dia dapet tetep hamil.
Etologi
ISK pada usia lanjut dipandangan dari segi penatalaksanaan sering dibedakan
diatas:
Gejala Klinis
o Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau
rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta
rasa tidak enak didaerah suprapubik
o Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit
kepala,malaise,mual,muntah,demam,menggigil rasa tidak enak atau nyeri
dipinggang.
Pemeriksaan laboratorium
1. Urinalisis
a. Leukosuria
Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting terhadap
dugaan adalah ISK. Dinyatakan positif bila terdapat > 5 leukosit/lapang
pandang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder pada
sediment urin menunjukan adanya leukosuria tidak selalu menyatakan
adannya ISK karena dapat pula dijumpai pada inflamasi tanpa infeksi.
b. Hematuria
Dipakai oleh beberapa penelitian sebai petunjuk adanya ISK,yaitu bila
dijumpai 5-10 eritrosit/ LPB sedimen urin. Dapat juga disebabkan oleh
berbagai keadaan patologis baik berupa keruskan glomerulus ataupun
oleh sebab lain misalnya urolitiasis,tumor ginjal, atau nekrosis papilaris.
2. Bakteriologis
a. Mikroskopis
Dapat digunakan urin segera tanpa diputar atau tanpa pewarnaan
gram. Dinyatakan positif bila dijumlahkan 1 bakteri/ lapangan
pandang minyak emersi.
b. Biakan bakteri
Dimaksud untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bilas ditemukan
bakteri dalam jumlah bermakna sesuai dengan criteria cattell 1996:
o Wanita simtomatik
>102 organisme koliform/ml urin plus piuria,atau
>105 0rganisme pathogen apapun/ml urin, atau
Adanya pertumbuhan organisme pathogen apapun pada urin
yang diambil dengan cara aspirasi suprapubik
o Laki-laki simtomatik
>103 organisme pathogen/ml urin
o Paien asimtomatik
>105 organisme pathogen/ml urin pada 2 contoh urin
berurutan.
3. Test kimiawi
Yang paling sering dipakai ialah tes redukdi griess nitrate. Dasarnya
adalah bagian mikroba kecuali enterokoki, mereuksi nitrat bila dijumpai
lebih dari 100.000-1.000.000 bakteri. Konversi ini dapat dijumpai dengan
perubahan warna pada uji Tarik. Sensitivitas 90,7% dengan spesifisitas
99,1% untuk mendeteksi Gram-negatif. Hasil palsu terjadi bila pasien
sebelumnya diet rendah nitrat, diuresis banyak, infeksi oleh enterokoki
dan asinetobakter.
4. Tes Plat-Celup (Dip-slide)
Lempeng plastic bertangkai dimana kedua sisi permukaannya dilapisi
perbenihan padat khusus dicelupkan ke dalam urin pasien atau dengan
digenangi urin. Setelah itu lempeng dimasukkan kembali ke dalam tabung
plastik tempat pemyimpanan semula, lalau dilakukan pengeraman
semalaman pada suhu 37˚C. pententuan jumlah kuman/ml dilakukan
dengan membandingkan pola pertumbuhan pada lempeng pembenihan
dengan serangkain gambar yang memperlihatkan keadaan kepadatan
koloni yang sesuai dengan jumlah kuman antar 1000 dan 10.000.000
dalam tiap ml urin yang diperiksa. Cara ini mudah dilakukan, murah dan
cukup akurat. Tetapi jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketehui.
5. Pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan lainnya
Pemeriksaan radiologis dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau
kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK. Dapat berupa
pielografi intravena (IVP), ultrasonografi dan CT-scanning.
Diagnosis banding
Infeksi atau iritasi pada periuretra atau vagina.
Komplikasi
Pielonefritis akut, septicemia dan kerusakan ginjal.
Penatalaksanaan
Pasien dianjurkan untuk minum agar diuresis meningkat, diberikan obat
yang menyebabkan suasana urin alkali jika terdapat dysuria berat
diberikan antibiotik yang sesuai. Biasanya ditujukan untuk bakteri Gram-
negatif harus diberi obat yang tinggi konsentrasinya dalam urun. Wanita
dengan bakteriuria asimtomik atau gejala ISK bagian bawah cukup diobati
dengan dosis tunggal selama 5 hari. Kemudian dilakukan pemeriksaan
urin prorsi tengah seminggu kemudian, jika masih positif harus dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
Pada pria, kemungkinan terdapat kelainan saluram kemih lebih besar,
sebaiknya diberikan terapi antibotik selama 5 hari, bukan dosis tunggal
dan diadakan pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber : www.hellodoctor.co.id
Angka kejadian inkontinensia urin dua kali lebih tinggi pada wanita dibandingkan
pri. Gangguan lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan daripada
yang belum pernah mekahrikan (nulipara ). Hal ini disebabkan oleh perubahan otot
dan fasia di dasar panggul. Kebanyakan penderita inkontinensia telah menderita
desensus dnding depan vagina disertai sisto-uretrokel. Tetapi kadang-kadang
dijumpai pada penderita dengan prolapses total uterus dan vagina dengan
kontinensia urine yang baik.
Lakukan evaluasi riwayat penyakit secara rinci untuk mengeal gejala yamg muncul agar
dapat menentukan tipe inkontinensia, patofisiologi dan faktor-faktor pemicu sebagai
berikut :
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mnegenali pemicu inkontinensia urin dan
membantu menetapkan patofisiologisnya. Selain pemeriksaan fisik umum yang
selalu harus dilakukan, pemeriksaan terhadap abdomen, genitalia, rectum,
fungsi neurologis, dan pelvis (pada wanita) sangat diperlukan.
3. Pemriksaan abdomen untuk mengetahui adanya kandung kemih yang penuh,
rasa nyeri, massa, atau riwayat pembedahan
4. Kondisi kulit dan abnormalitas anatomis harus diindentifikasi ketika memeriksa
genitalia
5. Pemeriksaaan rectum terutama dilakukan untuk mendapatkan adanya obstipasi
atau skibala, dan evaluasi tonus sfinger, sensasi perineal, dan refleks
bulbokavernosus. Nodul prostat dapat dikenali pada saat pemeriksaan rectum
6. Pemeriksaan pelvis mengevaluasi adanya atrofi mukosa,vaginitis atrofi, massa,
tonus otat, prolaps pelvis, dan adanya sisrokel atau rektokel
7. Evaluasi neurologis sebagian diperoleh saat pemeriksaan rectum ketika
pemeriksaan perineum, tonus otot, dan refles bulbokavernosus. Pemeriksaan
neurologis juga perlu mengevaluasi penyakit-penyakit yang dapat diobati
seperti kompresi medulla spinaslis dan penyakit Parkinson.
a) Premenopause (klimakterium)
Pada fase ini seseorang wanita akan mengalami kekacauan pola mentruasi,
terjadi perubahan psikologis/ kejiwaan, terjadi perubahan fisik. berlangsung
selama antara 4-5 tahun pada usia 48-55 tahun
b) Fase menopause
Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik makin
menonjol, berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia antara 56-60 tahun
c) Fase pasca menopause (senium)
Terjadi pada usia diatas 60-65 tahun. wanita beradaptasi terhadap perubahan
psikologis dan fisik, ekluhan makin berkurang
Beberapa masalah yang dialami wanita menopause ketika berhubungan seksual, yakni:
a) Kekeringan vagina dan nyeri saat berhubungan seksual. masalah yang paling
sering terjadi :
(a) Vagina yang kering, meskipun sebenarnya hanya 20% wanita yang
merasakannya
(b) Dinding vagina menjadi tipis dan kurang lentur
(c) Rasa pedih, panas dan kadang nyeri atau ebrdarah saat melakukan senggama
Cara Mengatasi masalah adalah :
(a) Lubrikasi yang berbahan dasar air
(b) Krim pelembab
(c) Bila pelembab kurang menolong dapat diberikan krim estrogen vagina
b) Stimulasi dan orgasme
(a) Wanita mengalami orgasme yang lebih jarang dan kurang kuat saat menopause
(b) Diperlukan waktu yang lama untuk meningkatkan gairah seksual
(c) Hubungan seksual yang teratur atau masturbasi dapat membantu meningkatkan
respon dan kenikmatan seksual
(d) Hubungan seksual yang teratur dapat memperhankan fungsi atau peranan
rahim, vagina serta kandung kemih serta meningkatkan lubrikasi vagina
(e) Kagel exercise, latihan utnuk meningkatkan kontraksi otot panggul sekitar
vagina yang membantu penguatan otot-otot vagina
c) Hasrat seksual
Hilangnya gairah seksual secara temporer atau jangka panjang terjadi pada
sejumlah wanita selama dan sesudah menopause
Penyebab hilangnya gairah seksual secara temporer karena :
(a) Lelah
Akibat dari imsonia meimbulkan perasaan capek atau lelah yang
berkempanjangan. pekerjaan sebagai ibu yang mengurus anak dan suami
membuat ibu mempunyai beban ganda, sehingga membuat dirinya mencapai
titik kelelahan yang berat
(b) Stress
Depresi menstrual yang dahulu pernah muncul pada masa adolens yang
kemudian mengilang dengan sendirinya selama periode reproduktif bisa timbul
kembali pada usia klimakterium pada saat ini sekalipun wanita tersebut sudah
tidak haid lagi, namum rasa-rasa depresif itu selalu saja timbul dengan interval
waktu yang tetap. Perasaan perasaan depresif itu tiba bersamaan dengan datang
nya siklus menstruasi setiap bulan nya. Tampak depresi tadi bentuk
kekecewaan hati dari ibu , bahwa wanita yang bersangkutan menjadi “kurang
lengkap dan kurang sempurna” disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi
haid.
(c) Penyakit
Pola makan pada menopause tidak seperti saat usia 30-40 btahun, akan terjadi
kelebihan lemak yang tersimpan pada bokong , payudara dan perut. Disamping
itu klebihan makan didalam keadaan tubuh kekurangan hormone dan
kemampuan metabolism dapat menimbulkan penyakit kencingmanis,
hipertensi, kolestrol tinggi , penyakit jantung koroner yang diikuti gagal
jantung.
(d) masalah hubungan pribadi
Keharmonisan hubungan suami istri dapat meningkatkan perubahan yang
dialami pasangan. Komunikasi yang terbuka akan minim dengan pasangan
sngat dianjurkan agar terjadi keharmonisan dalm keluarga. Seseorang wanita
perlu mendiskusikan perubahan yang sedang dialami dengan pasangan. Dengan
komunikasi diharapkan mendapatkan solusi yang teapat bdari pasangan
sehungga pasngan dapat bmenyesuaikan diri selama berhubunhgan intim.
(e) masalah psikologis
Menurunnya kememampuan berfikir dan ingatan sehinggga menimbulkan
penyakit pikun atau al zhaimer . ganguan emosiberupa rasa takut menjadiu tua
dan tidak menarik, sukar tidur atau cepat bangun, mudah tersinggung atau
mudah marah sangta emosional sponta , ,erasa tertekan dan sedih tanpa
diketahuai penyebabnya. Ras atkut kehilangan suami, anak akan ditinngalkan
sendiri.
(f) efek samping terapi medika mentosa
Masa kelimakterium merupakan masa yang rawan bagi wankita. Karena sering
timbul berbagai penyakit sehingga mengkonsumsi obat obatan yang dapat
mempengaruhi system meta bolisme tubuh.
(g) perubahan hormone
Secara menyeluruh system hormonal sudah menurun fungsi nya sehingga
mempengaruhi metabolism tubuh yang juga cenderung menurun. Oleh karena
itu diperlukan pertahian terhadap pola makan yang sebaiknya menjurus kea rah
vegetarian.
d) Rasa tidak enak akibat perubahan fisik yang terjadi selama meniopause.
Ganguan hubungan suami istri sering sekali menjadi kambuh akibat adanyd
perubahan perubahan selama menoipause. Ganguan hubungan ini memerlukan
penanganan dari ahli seksologi. Bila masalah nya terletak paada faktor hormonal
maka pemberian estrogen akan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang
terjadi. Tidak ada kaitan lngsg antara kadar estrogen dengan gairah seksual.
Masalah yang utama akibat keringnya vagina dan rasanyeri saat hubungan seksual.
Kadar hormon, derajat kesehatan umum dan perubahan sosial hubungan dengan
usia serta efek mental dan emosional bekerja dalam perubhan seksual selama
menopause. Menurunya kadar testoseron diduga berperan dlam menjurun nya
gairah seksual. Hal ini masih belium trbukti secarailmiah. Hormone estrogen
terdapat dalam bentuk pil atau injeksi serta krim. Namun penggunanya perlu
diingat adanya efek samping.
e) peningkatan keintimasn
Peru bahan yang terjadi pada usia pertengahan memungkinkan untukmelakukan
eksplorasi pengalaman seksual yang baru dan berbeda. Permainan pendahuluan
yang lebih lama akan meningkatkan kesiapan seksual pada wanit . memusat
perhatian pada sensualitas, keintiman dan komunikasi dapat memperbaiki
hubungan seksual, terdpat berbagai cara memperlihatkan perasaan cinta selain
hanya sekedar senggama, banyak cara untuk menunjukan cinta sebelum
melaakukan hubungan intim :
(a) pelukan, belaian, ciuman
(b) sentuhan, mengusap, memijat “sensual baths”
(c) rangsangan seksual
(d) oral sex
Hubungan seksual pasca menopause dapat benar benar memuaskan bila andan
mampu untuk melakukan adaptasi perubahan yang terjadi.
Wanita lebih sering melihat kesulitan mereka dalam aspek aspek “kualitas
pengalaman seksual” dan relevansi nya dengan hubungan. Mereka cenderung lebih
nyaman penjelaskan psikologis serta bentuk pertolongan psikologis.
a) Hilangnya kenikmatan
Hal inimungkin merupakan kehulan seksual tersering terjadi pada
wanita. Seseorang mungkin melakukan hubungan intim , tetapi gagal
merasakan kenikmatan dan kesenangan yg biasaanya dia rasakan.
Apabila tidak terjadi rangfsangan maka pelumasan vagina dan
pembekakan vulva tidak terjadi dan hubungan intim dapat menimbulkan
rasa tidak nyaman.
b) Hilangnya minat seksual
Banyak wanita menyadari bahwa mereka mengalami meningkatan
minat terhadap seks dan lebih mudah terangsang terhadap pada tahap
tahap siklus menstruasi tertentu, walaupun waktunya berbeda setiap
wanita. 24 tetapi mereka merasa munrung sebelum menstruasi biasanya
kehilangan minat seksual pasa saat tersebut, dan mendapati fase pasa
menstruasi secara seksual merupakan saat yang terbaik bagi mereka.
c) Keengganan seksual
Pada beberapa kasus, sekedar pikiran tentang aktifitas seksual sudha
menyebabkan ketakutan atau ansietas yang besar sehingga berbentuk
suatu pola menghindari kontak seksual. Pada kasus kasus seperti ini,
penyebab sering dapat diindentifikasi dari pengalaman traumatic
sebelum nya, tetapi kadang kadang pangkal masalahnya tetapi tidak
jelas.
d) Disfungsi organisme
Sebagian wanita secara spesifik mengalami kesulotan mencapai
organism, baik dengan kehadiran pasangan atau semua pada
situasi.walaupun obat tertentu dapat menghambat organisme pada
wanita , namun sebagai besar kasus faktor psikolgis tampaknya
penyebab.
e) Vaginismus
Vaginismus biasanya adalah kesulitan primer yang dialami wanita saat
mereka memulai kehidupan seksual yang tidak sempurna. Kelainan ini
jarang timbul kemudian setelah wanita menjalani fase hubungan seksual
normal, terutama apabila ia sudah pernah melahirkan normal, apabila
memang demikian mencari penyebab nyeri atau rasa tidak nyaman lokal
yang dapat menyebabkan spasme otot.
7 PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
a. Kebijakan kesehatan reproduksi usia lanjut
(a) Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat
dalam penyelenggaran upaya kesehatan reproduksi usia lanjut dan
menjalin kemitraan dengan , dunia usaha secara berkesinambungan.
(b) Meningkatkan koordinasi dan integritas pusat mauoun daerah yang
mendukung kesehatan reproduksi usia lanjut.
(c) Membangun serta mengembangkan system jaminan dan bantuan
sosial agar usia lanjut dapat mengakses pelayanan kesehatan
reproduksi.
(d) Meningkatkan dan menetapkan peran kelembagaan dalam
kesehatan reproduksi yang mendukung peningkatan kualitas hidup
usia lanjut
b. Strategi kesehatan reproduksi usia lanjut
(a) Melakukan advokasi , sosialisai untuk membangun kemitraan dalam
upaya kesehatan reproduksi usia lanjut
(b) Mendorong dan menumbuhkan kembangkan partisipasi dan peran
serta keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kesehatan
reproduksi usia lanjut
(c) Peningkatan profesinalisme dan kinerja tenaga serta penerapan
kendali mutu pelayanan
(d) Membangun system pelayanan kesehatan reproduksi usia lanjut
(e) Melakukan survey/oenelitian untuk mengatahui permaslahan
kesehatan reproduksi usia lanjut
(f) Melakukan tindak lanjutnya untuk memantapkan pelayanan
kesehatan reproduksi usia lanjutt
c. Strategi merawat organ reproduksi usia lanjut
Adapun beberapa langkah yg biasanya dilakukan untukmenjaga kesehtan reproduksoi
wanita usia lanjut adalah sebagai berikut :
(a) Bersihkan bagian luar alat kelamin wanita setelah buang air kecil
atau air besar, dengan menggunakan air bersih, dan tidak
menggunakan sabun atau shower gel. Hal ini menyebabkan
kekeringan dan iritasi kulit sekitar kelamin.
(b) Ganti pembalut sesering mungkin bila terjadi infeksi karna dapat
meruoakan media untuk perkembang biakan kuman penyakit.
(c) Hindari memasuki jari kedalam alat kelamin wanita dengan tujuan
membersihkan bagian dalam. Hal inidapat menghilangkan bakteri
locotobacili yang berguna bagi alat kelamin wanita.
d. Sebelum dan sesudah berhubungan suami istri, bersihkan alat kelamin
dengan air bersih untuk menghindari infeksi kandung kemih dan
menjaga kesehatan pasien lakukan buang air kecil setelah 30 menit.
e. Apabila pasien mengalami keputihan, seringlah untuk berganti celana
dalam atau menggunakan pantyliner agar lenih nyaman. Keputihan
normal biasanya terjadi gairah seksual meningkat , dan klimakterik (
masa setelah menopause) . apabila keputihan terus terjadi terus menerus
segara lakukan pemeriksaan ke dokter, untuk mendapatkan pananganan
medis.
f. Hindari terlalu sering mencukur bulu kemaluan, karena dapat memicu
infeksi.
g. Wanita tidak membutuhkan produk atau obat perawatan alat kelamin,
kecuali untuk mengobati infeksi dan keputihan abnormal. Jadi apabila
tidak mengalami keluhan keputihan atau gejala infeksi , sebaiknya
jangan gunakan produk pembersih yang banyak beredar di pasaran.
Perawataan alat kelamin cukup dengan air bersih atau sedikit hangat.