Anda di halaman 1dari 17

TRILOGI DALAM HUKUM

KESEHATAN

HJ. ERWANI, SKM., M. KES


Hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan

lansung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan

penerapannya. Hal ini berarti hukum kesehatan adalah aturan

tertulis mengenai hubungan antara pihak pemberi pelayanan

kesehatan dengan masyarakat atau anggota masyarakat. Dengan

sendirinya hukum kesehatan ini mengatur hak dan kewajiban masing-

masing penyelenggaraan pelayanan dan penerima pelayanan atau

masyarakat, baik sebagai perorangan (pasien) atau kelompok

masyarakat
Dalam Hukum Kesehatan, ada tiga Aspek Penting,
Yaitu :

 Informed choice dan Informed Consent

Informed Choice adalah membuat pilihan setelah


klien mendapatkan penjelasan tentang alternatif
asuhan yang akan dialaminya.

(Pasien tidak bisa diinformasikan sepotong-potong


informasi harus diberikan secara menyeluruh)
Beberapa Contoh pilihan (Choice) yang ada dalam
asuhan kebidanan yang dapat dipilih oleh pasien :

 Tempat bersalin (Rumah, Polindes, RB, RSB, atau


RS) dan kelas perawatan di RS
 Masuk Kamar bersalin pada tahap awal persalinan
 Pendampingan wajtu bersalin
 Posisi ketika bersalin
 Penolong persalinan
 Keterlibatan suami waktu bersalin, misalnya
pemotongan tali pusat
 Metode kontrasepsi
Salah satu hambatan dalam pelaksanaan Informed

choice adalah hambatan dalam memberdayakan

perempuan misalnya karena sangat kurang informasi

yang diperoleh dari bidan dan ada prasangka bahwa

perempuan sendiri enggan mengambil tanggung jawab

dalam membuat keputusan yang sulit menyangkut

kehamilan dan persalinannya


Informed Consent Merupakan persetujuan yang
diberikan oleh pasien ataupun walinya terhadap
bidan untuk melakukan suatu tindakan kebidanan
kepada pasien setelah memperoleh informasi
lengkap dan dipahami mengenai tindakan yang akan
dilakukan
Informed Consent terdiri dari dua dimensi :

Dimensi Hukum, Memuat :


 Keterbukaan informasi antara bidan dengan pasien
 Informasi yang diberikan harus dimengerti pasien
 Memberikan kesempatan pada pasien untuk memperoleh yang
terbaik
Dimensi Etik, Mengandung Nilai
 Menghargai Otonomi Pasien
 Membantu Pasien bila diminta atau dibutuhkan, bukannya
melakukan intervensi
 Menggali keinginan pasien secara subyektif maupun
berdasarkan pemikiran rasional
Tujuan Informed Consent

 Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap


tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan
dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya
yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya.
 Memberi perlindungan hukum kepada dokter
terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif,
karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko,
dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu
resiko.
Fungsi Informed Consent

 Penghormatan harkat dan martabat pasien selaku


manusia.
 Promosi terhadap hak untuk menentukan nasibnya
sendiri.
 Untuk mendorong petugas kesehatan melakukan kehati-
hatian dalam mengobati pasien.
 Menghindari penipuan dan misleading oleh bidan.
 Mendorong diambil keputusan yang lebih rasional.
 Mendorong keterlibatan publik dalam kebidanan dan
kesehatan.
 Sebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam bidang
kebidanan dan kesehatan.
SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (L/P)
Umur/TglLahir :
Alamat :
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*orangtua/*suami/ * istri/ *anak/*wali dari :
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir :
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis
berupa…………………………………………………………………………………..
Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta
tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan
yang diberikan.
Padang, 2017

Dokter/Pelaksana Yang membuat pernyataan


Ttd Ttd

(……………………) (………………………….)

*Coret yang tidak perlu


Rahasia Medis

Rahasia Medik adalah adalah segala sesuatu yang


dianggap rahasia oleh pasien yang terungkap dalam
hubungan medis dokter-pasien baik yang
diungkapkan secara langsung oleh pasien (subjektif )
maupun yang diketahui oleh dokter ketika
melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang (
objektif).
 Rahasia medis merupakan hak pasien yang harus
dilindungi dan dijunjung tinggi oleh setiap
penyelenggara pelayanan kesehatan. Pelanggaran
terhadap hak pasien ini merupakan sebuah
kejahatan yang dapat dimintai pertanggung jawaban
hukum.
Perlindungan terhadap hak rahasia medik ini dapat dilihat dalam peraturan
perundang-undangan antara lain :

 Pasal 57 UU No.36/ 2009 tentang Kesehatan


mengatakan bahwa setiap orang berhak atas kondisi
kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan
 Pasal 48 UU No. 29/2004 tentang Praktek kedokteran
mengatakan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam
melaksanakan praktek kedokterannya wajib menyimpan
rahasia kedokteran
 Pasal 32 (i) UU No,44 Tentang Rumah Sakit mengatakan
bahwa hak pasien untuk mendapatkan privasi dan
kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
Rekam Medis

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan


dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang diberikan kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan. (Permenkes No
269/MENKES/PER/III/2008)
Tujuan Rekam Medis

Tujuan terselenggaranya pelayanan rekam medis


adalah untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi. Tanpa adanya suatu sistem
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,
mustahil tertib administrasi rumah sakit berhasil
sebagaimana yang diharapkan.
Kegunaan Rekam Medis

 Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut
ambil bagian dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
 Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang diberikan kepada
seorang pasien.
 Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan
pengobatan selama pasien berkunjung / dirawat di Rumah Sakit Umum Mitra
Anugrah Lestari
 Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
 Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan
tenaga kesehatan lainnya.
 Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian
dan pendidikan.
 Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis pasien.
 Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan.
TERIMA KASIH…….

Anda mungkin juga menyukai