PERKOTAAN
DISUSUN OLEH :
FARHAN RAFIAN HIDAYAT
1810313058
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Topik : Kesehatan
Tujuan : Mengobati dan Mengatasi Hipertensi
Judul : Penanganan Hipertensi di Daerah Perkotaan
1. Pengertian
1.1 Pengertian Hipertensi Secara Umum
1.2 Pengertian Hipertensi Secara Medis
2. Jenis
2.1 Hipertensi Esensial
2.2 Hipertensi Sekunder
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hipertensi adalah tekanan darah
atau denyut jantung yang lebih tinggi daripada normal karena penyempitan pembuluh
darah atau gangguan lain.
Lebih dari 90% kasus hipertensi termasuk dalam kelompok ini. Yang menjadi
penyebab jenis ini adalah faktor genetik ( terlihat dari adanya riwayat penyakit
kardiovaskuler dari keluarga, sensitivitas pada natrium, kepekaan terhadap stress,
peningkatan reaktivitas vaskular terhadap vasokonstriktor, dan resistensi insulin ) dan
faktor lingkungan ( makan garam berlebihan, stress psikis, dan obesitas ).
Prevalensinya hanya sekitar 5-8% dari seluruh penderita hipertensi. Hipertensi ini
dapat disebabkan oleh penyakit ginjal (hipertensi renal), penyakit endokrin (hipertensi
endokrin), obat dan lain-lain.
3.1 Asupan Garam yang Tinggi
Garam merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang jadi penyebab
hipertensi. Lalu apa hubungan antara garam dan tekanan darah? Ternyata asupan
garam yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan natrium alami yang dalam tubuh
kita. Nah, kadar natrium dalam tubuh bisa meningkat dan menyebabkan retensi
natrium. Retensi natrium dapat meningkatkan tekanan yang diberikan oleh aliran
darah terhadap dinding pembuluh darah. Akibatnya, terjadilah tekanan darah tinggi
atau hipertensi. Oleh sebab itu, kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi
disarankan oleh dokter untuk membatasi asupan garamnya. Tak hanya garam biasa
atau garam meja saja, orang yang memiliki tekanan darah tinggi juga harus
menghindari garam atau natrium dalam bentuk lain, misalnya dalam makanan
kemasan, fast food, dan lain sebagainya. Bahkan, meski sudah minum obat untuk
menurunkan tekanan darah, orang yang memiliki hipertensi juga tetap harus
mengurangi asupan garamnya. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of
Human Hypertension tahun 2002 menyatakan bahwa pengurangan asupan garam dari
10 gram menjadi 6 gram per hari dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Pada
akhirnya hal tersebut dapat menurunkan 14 persen risiko kematian akibat stroke dan 9
persen kematian akibat penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi.
3.2 Stres
3.4 Obesitas
Obesitas dan kelebihan berat badan erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi.
Bahkan kedua hal ini dinilai sebagai penyebab tekanan darah tinggi yang paling
sering terjadi. Kamu tergolong kelebihan berat badan kalau indeks massa tubuh di
atas 23. Sedangkan tergolong obesitas kalau indeks massa tubuh di atas 25. Cek dulu
berapa indeks massa tubuh Anda dengan kalkulator IMT di sini. Semakin berat massa
tubuhmu, semakin banyak darah yang diperlukan untuk mengantar oksigen dan nutrisi
ke seluruh jaringan tubuh. Karena itu, tekanan dalam arteri akan naik agar darah bisa
diedarkan dengan lancar. Akibatnya, jantung yang dipaksa kerja keras lama-lama bisa
mengalami kerusakan.
3.5 Merokok
Merokok dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah. Hal ini tidak mengagetkan
karena pada bungkus rokok dinyatakan secara terang-terangan kalau merokok dapat
menjadi penyebab hipertensi. Ya, merokok dapat menjadi penyebab darah tinggi
karena membuat tekanan darah langsung meningkat tajam setelah isapan pertama —
meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 milimeter air raksa (mmHg).
Kandungan nikotin pada rokok memicu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang
dapat menyempitkan pembuluh darah sekaligus meningkatkan tekanan darah.
Merokok juga menyebabkan kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah,
sehingga bukan saja meningkatkan risiko hipertensi, namun dapat mengembangkan
penyakit lainnya di kemudian hari seperti stroke, penyakit jantung, dan serangan
jantung. Secara sederhana, kombinasi merokok dan hipertensi menempatkan
seseorang pada risiko yang lebih besar terkena berbagai penyakit yang sudah
disebutkan di atas dibandingkan dengan orang yang memiliki hipertensi namun tidak
merokok.
Sebaliknya, untuk mencegah hipertensi Anda dapat memilih makanan yang tinggi
kalium yang dapat membantu menjaga tekanan darah stabil. Kalium dapat Anda
temukan dalam kentang, pisang, alpukat, ikan, dan susu.
Tak hanya itu, makanan rendah lemak serta makanan berserat seperti buah-
buahan, sayur, serta biji-bijian utuh juga dianjurkan untuk dikonsumsi.
Saat ini sudah ada beberapa jenis diet yang ditujukan untuk orang yang memiliki
darah tinggi, seperti diet DASH. Dengan menerapkan diet ini, Anda harus
mengonsumsi asupan serat yang tinggi, sumber protein dengan kandungan lemak
yang rendah, membatasi natrium, serta menghindari makanan dengan kolesterol
tinggi.
Jangan lupa juga untuk minum air putih yang cukup, karena kekurangan cairan
akan memengaruhi jumlah natrium di dalam tubuh.
Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, sebaiknya lakukan olahraga selama 2
jam hingga 30 menit per minggu. Tak perlu olahraga yang terlalu sulit, cukup jalan
santai, jogging, atau bersepeda saja sudah dapat mencegah hipertensi.
Sementara anak-anak dan remaja dianjurkan untuk berolahraga selama satu jam
setiap hari supaya tubuhnya tetap bugar dan terhindar dari risiko hipertensi.
4.3 Jaga Berat Badan Ideal
Mulai sekarang, ubah gaya hidup Anda supaya berat badan turun dan akhirnya
berada di angka yang ideal. Mengurangi sekitar 4-5 kg berat badan yang berlebih,
sudah dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi.
Terlalu banyak dan sering minum alkohol dapat membuat tekanan darah
melonjak. Tak hanya itu, kebanyakan minuman beralkohol memiliki kandungan
kalori yang tinggi dan bisa menyebabkan berat badan juga naik.
Hipertensi adalah salah satu efek samping buruk yang bisa ditimbulkan dari
kebiasaan merokok. Merokok juga dapat membuat Anda terkena berbagai penyakit
kronis seperti stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.
Stres dapat membuat tekanan darah naik sesaat. Namun, jika Anda tidak
mengelola stres dengan baik maka tekanan darah akan terus tinggi dan bisa
menimbulkan kondisi hipertensi.
Stres memang wajar terjadi, tapi yang paling penting bagaimana Anda
mengelolanya dengan baik. Lakukan hal-hal yang bisa membuat Anda rileks, seperti
mendengarkan musik, meditasi, atau yoga.
4.7 Cek Tekanan Darah Secara Berkala
Memeriksa tekanan darah dengan rutin itu penting dilakukan, karena dengan
begitu Anda dapat mengetahui apakah tekanan darah Anda normal atau tidak. Anda
dapat memeriksa tekanan darah di rumah atau dengan bantuan tim medis.
Bila hasil tekanan darah Anda di antara 120-139/80-89 mmHG, ini tandanya
Anda mengalami prehipertensi. Kondisi ini sangat mungkin menyebabkan hipertensi,
meski begitu tetap bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.