Anda di halaman 1dari 95

SKRIPSI

HUBUNGAN PEMBERIAN PISANG AMBON DENGAN KADAR


HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN
ANEMIA RINGAN DI TPMB SUSI DI DOLOK MERAWAN
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

DISUSUN OLEH:
FRISKA SINAGA
202107T007

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2023

i
ii
SKRIPSI

HUBUNGAN PEMBERIAN PISANG AMBON DENGAN KADAR


HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN
ANEMIA RINGAN DI TPMB SUSI DI DOLOK MERAWAN
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan


Sarjana Kebidanan pada Program Studi S1 Kebidanan Di
STIKes Banyuwangi

DISUSUN OLEH:
FRISKA SINAGA
202107T007

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2023

iii
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya tulis ilmiah saya sendiri, dan saya tidak melakukan

kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul:

“Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil

Trimester I Dengan Anemia Ringan di TPMB Susi Di Kecamatan Dolok Merawan

Kabupaten Serdang Bedagai”

Apabila suatu saat nanti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima

sanksi yang telah ditetapkan.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Banyuwangi,……………..
Yang membuat pernyataan

Friska sinaga
NIM: 202107T007

iv
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI PENELITIAN DENGAN JUDUL


HUBUNGAN PEMBERIAN PISANG AMBON DENGAN KADAR
HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN
ANEMIA RINGAN DI TPMB SUSI DI DOLOK MERAWAN
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

FRISKA SINAGA
NIM.202107T007

Telah disetujui untuk diujikan


Pada Tanggal,

Pembimbing I

Erlin Novitasari, S.Keb., Bd., M.Keb.


NIDN. 0701119202

Pembimbing II

Maya Primayanti., S.Si. T., M.Kes.


NIDN. 0711088406

Mengetahui,
Ketua Program Studi sarjana kebidanan Profesi

Desi Trianita,S.ST.,M.Kes

v
NIDN.0716128602

vi
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Proposal Penelitian Dengan judul:

HUBUNGAN PEMBERIAN PISANG AMBON DENGAN KADAR


HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN
ANEMIA RINGAN DI TPMB SUSI DI DOLOK MERAWAN
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Diajukan Oleh :
Friska Sinaga
202107T007

Program Studi Sarjana Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Banyuwangi Telah Diuji Dihadapan Tim Penguji


Pada Tanggal:…………

TIM PENGUJI

Penguji I : Endah Kusuma Wardani, S.ST.Keb., M.K.M. ……………

Penguji II : Desy Purnamasari, S.ST., M.Keb. ……………

Penguji III : Erlin Novitasari, S.Keb., Bd., M.Keb. ……………

Mengetahui
Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi

DR.H.Soekardjo
NUPN.9907159603

vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Friska Sinaga

NIM :202107T007

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil penelitian saya dengan judul:

“Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil

Trimester I Dengan Anemia Ringan Di TPMB Susi Di dolok Merawan Kabupaten

Serdang Bedagai”

Bersedia untuk dimuat dalam majalah atau jurnal ilmiah atas nama

pembimbing dengan tetap mencantumkan nama saya sebagai berikut.

Banyuwangi, februari 2023

Yang membuat pernyataan,

Friska Sinaga
NIM: 202107T007

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

karunia dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul

“Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu

Hamil Trimester I Dengan Anemia Ringan di TPMB Susi dolok Merawan

Kabupaten Serdang Bedagai”.

Pembuatan skripsi penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Kebidanan Disekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Banyuwangi. Karya ini tercapai berkat doa, dorongan dan Bantuan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalam-

dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan meteril,

kepda yang terhormat :

1. Bapak DR.H.Soekardjo selaku Ketua STIKes Banyuwangi

2. Ibu Desi Trianita,SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Progam Studi Sarjana

Kebidanan STIKes Banywangi.

3. Ibu Erlin Novitasari,S.Keb.,Bd,M.Keb selaku dosen pembimbing 1 yang telah

menyediakan waktu dan memberikan pengarahan serta masukan yang berguna

selama penyelesaian skripsi.

4. Ibu Maya Primayanti, S.Si.T., M.Kes. selaku pembimbing 2 yang telah

menyediakan waktu dan memberikan pengarahan serta masukan yang berguna

selama penyelesaian skripsi.

ix
5. Ibu Endah Kusuma Wardani, S.ST.Keb., M.K.M penguji 1 yang telah

menyediakan waktu dan memberikan pengarahan serta masukan yang berguna

selama penyelesaian skripsi.

6. Ibu Desy Purnamasari, S.ST., M.Keb penguji 2 yang telah menyediakan waktu

dan memberikan pengarahan serta masukan yang berguna selama penyelesaian

skripsi.

7. Seluruh Dosen dan staff pegawai STIKes Banyuwangi.

8. Ibu Susi selaku pemilik TPMB tempat saya meneliti yang memberikan izin serta

bantuan moril mulai dari survey awal penelitian sampai surat menyurat yang

diberikan dengan tulus, tiada kata selain salam hormat untuk semuanya.

9. Orang Tua Tersayang dan terhebat didunia yang telah membimbing penulis sejak

dari ayunan sampai saat ini, juga anak ku tersayang Felix Eleazer serta adik ku

Immanuel Sinaga.

10. Kepada seluruh teman-teman di STIKes Banyuwangi yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

Penulis juga menyadari kurang memadai nya ilmu pengetahuan, sehingg masih

terdapat banyak kekurangan dalam proposal penelitian ilmiah ini. Dan sebagai

manusia yang tidak luput dari kekurangan, maka peneliti memohon maaf yang

sebesar-besarnya. Pada kesempatan ini juga peneliti mengharapkan kritik, saran dan

masukan dari pembaca demi kesempurnaan dari proposal penelitian Ilmiah ini.

Banyuwangi, Februari 2023

Penulis

x
ABSTRAK

Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu


Hamil Trimester I Dengan Anemia Ringan di TPMB Susi Di Kecamatan Dolok
Merawan Kabupaten Serdang Bedagai
Oleh:
Friska Sinaga
Program Studi Sarjana Kebidanan STIKes Banyuwangi,
Banyuwangi,Jawa Timur, Indonesia
Email: friskasinaga990@gmail.com

Anemia pada kehamilan ditandai dengan kondisi dimana tubuh memiliki


sedikit sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen kesuluruh anggota
tubuh. diperkirakan prevalensi anemia di dunia pada ibu hamil sebesar 41,8 % dan
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 48,9 %.
Pisang merupakan makanan terbaik karena mengandung vitamin yang diperlukan oleh
ibu hamil. Buah pisang cukup memenuhi asupan zat pasien anemia.Tujuan Penelitian
adalah untuk mengetahui adanya Hubungan Pemberian Pisang Ambon DenganKadar
Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan Pada Trimester I.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian analitik
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan data sekunder dari
rekam medis mulai april 2021sampai juni 2022 . Penelitian ini dilaksanakan di TPMB
Susi di Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai pada februari 2023.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel
42 ibu hamil dengan anemia ringan pada trimester I. Kriteria penelitian ini meliputi
ibu hamil dengan anemia ringan pada Trimester I, ibu tidak dalam keadaan sakit berat,
ibu hamil yang tidak bersedia minum Fe, bersedia konsumsi pisang ambon 2 buah per
hari. Kriteria ekslusi meliputi ibu hamil dengan anemia pada TM 2 dan 3, ibu yang
mengkonsumsi Fe. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Wilcoxon Test
Statistik.
Analisis bivariate menggunakan uji statistic Chi Square diketahui p value
bernilai 0.000 (<0,05). Sehingga hipotesis dapat diterima maka ada “Hubungan
Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan
Anemia Ringan Pada Trimester I.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan pemberian pisang
ambon terhadap kadar hemoglobin ibu hamil setelah diberikan pisang ambon.
Pemberian pisang ambon dapat disarankan sebagai alternative pemberian pengganti
vitamin Fe pada ibu hamil.

Kata kunci : ibu hamil,anemia,pisang ambon ,hemoglobin

xi
ABSTRACT

Relationship between feeding bananas with hemoglobin levels in first trimester


pregnant women with mild anemia at TPMB Susi in Dolok Merawan District,
Serdang Bedagai Regency
By:
Friska Sinaga
Program Study Sarjana Kebidanan STIKes Banyuwangi,
Banyuwangi,Jawa Timur, Indonesia
Email: friskasinaga990@gmail.com
Anemia in pregnancy is characterized by a condition where the body has few
red blood cells or cells cannot carry oxygen to all members of the body. it is
estimated that the prevalence of anemia in the world in pregnant women is 41.8% and
the prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia in 2019 is 48.9%. Banana
is the best food because it contains vitamins needed by pregnant women. The purpose
of the study was to determine the relationship of giving bananas with hemoglobin
levels in pregnant women with mild anemia in the first trimester.
This study was conducted using quantitative analytical research with a cross
sectional approach by collecting secondary data from medical records from April
2021 to June 2022. This research was conducted at TPMB Susi in Dolok Merawan
District, Serdang Bedagai Regency in February 2023. The sampling technique used
purposive sampling with a total sample of 42 pregnant women with mild anemia in
the first trimester. The criteria for this study include pregnant women with mild
anemia in the first trimester, mothers are not in serious illness, pregnant women who
are not willing to take Fe, willing to consume 2 ambon bananas per day. Exclusion
criteria include pregnant women with anemia in TM 2 and 3, mothers who consume
Fe. Data analysis in this study used Wilcoxon Test Statistics.
Bivariate analysis using Chi Square statistical test found p value is 0.000
(<0.05). So that the hypothesis can be accepted, so there is a "Relationship between
Giving Ambon Bananas with Hemoglobin Levels in Pregnant Women with Mild
Anemia in Trimester I.
The results of this study indicate that there is a relationship between giving
ambon banana to the hemoglobin levels of pregnant women after being given ambon
banana. Giving ambon banana can be suggested as an alternative to giving Fe vitamin
substitutes to pregnant women.

Keywords: pregnant women, anemia, banana ambon, hemoglobin

xii
DAFTAR ISI

Cover Depan.................................................................................................................i

Cover Dalam................................................................................................................ii
Pernyataan Orisinal....................................................................................................iii
Lembar Persetujuan......................................................................................................iv
Lembar Pengesahan Penguji..........................................................................................
Pernyataan Persetujuan publikasi.................................................................................vi
Kata Pengantar............................................................................................................v
Abstrak.......................................................................................................................ix
Abstract.......................................................................................................................x
Daftari Isi.......................................................................................................................
Daftar Tabel...............................................................................................................xiv
Daftar Gambar.............................................................................................................xv
Daftar Lampiran..........................................................................................................xvi
Daftar singkatan, Istilah, dan Arti Lambang...............................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................4

1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................4

1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................4

1.4.1 Teoritis................................................................................................4

1.4.2 Praktis.................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................6

xiii
2.1 Konsep Pisang Ambon6

2.1.1 Pengertian Dan Kandungan Pisang Ambo…………………....6

2.1.2 Komposisi Gizi Buah Pisang Ambon.............………………7

2.2 Konsep Hemoglobin……………………………………………......8


2.2.1 Pengertian Hemoglobin.....…………………………………8

2.2.2 Fungsi Hemoglobin . ……………………………………9


2.2.3 Pengukuran Hemoglobin.....................................................11

2.3 Konsep Ibu Hamil.....................................................................................


2.3.1 Pengertian Ibu Hamil.....................................................................

2.3.2 Klasifikasi Hamil..................................................................11

2.3.3 Kebutuhan Zat Besi Selama Kehamilan...............................12

2.3.4 Cadangan Zat Besi Pada Kehamilan..............................................

2.4. Konsep Anemia Dalam Kehamilan..............................................12

2.4.1 Pengertian Anemia Dalam Kehamlan..................................12

2.4.2 Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan…………………….14

2.4.3 Patofisiologis Anemi……………………………………….14

2.4.4 Penyebab Anemia…………………………………………...16

2.4.5 Faktor Resiko Anemia Pada Ibu Hamil……………………..16

2.4.6 Dampak Anemia Dalam Kehamilan…………………............17

2.4.7 Komplikasi Anemia..................................................................18

2.4.8 Pencegahan Anemia..................................................................18

2.5. Pengaruh Pisang Ambon Terhadap Kadar Hemoglobin................18

2.6. Penelitian Terkait...........................................................................19

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS.............................25

xiv
3.1. Kerangka Konseptual....................................................................21

3.2. Hipotesis .....................................................................................22

BAB IV Metodologi Penelitian.........................................................................23

4.1. Jenis Penelitian............................................................................23

4.2. Design Penelitian........................................................................23

4.3. Populasi Dan Sampel..................................................................23

4.4. Lokasi Dan Waktu Penelitian.....................................................27

4.5. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional...........................23

4.6. Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data.................................26

4.7. Teknik Pengolahan Data............................................................26

4.8. Kerangka Kerja..........................................................................29

4.9. Kode Etik....................................................................................29

BAB V Hasil Penelitian..................................................................................30

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penlitian............................................30

5.2. Karakteristik Responden...........................................................30

5.3. Konsumsi Pisang Ambon Pada Ibu Hamil Dengan Anemia


Ringan Pada Trimester I...........................................................31

5.4. Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin


Pada Ibu Hamil Dengan Trimester I.........................................33

BAB VI PEMBAHASAN...............................................................................35

6.1. Karakteristik Responden...........................................................35

6.2. Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu


Hamil Dengan Anemia Ringan Pada Trimester I.....................38

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................41

xv
7.1. Kesimpulan...............................................................................41

7.2. Saran........................................................................................41

Daftar Pustaka.................................................................................................43

Lampiran....................……............................................................................44

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Gizi Yang Terkandung Dalam 100 Gram Buah Pisang Ambon

..................................................................................................................................7

Tabel 3.1 Tabel Defenisi Operasioanal ...................................................................14

Tabel 5.1 Karaktristik Berdasarkan Berdasarkan Responden Usia..........................30

Tabel 5.2 Karaktristik Berdasarkan Responden Pendidikan....................................31

Tabel 5.3 Karaktristik Berdasarkan Berdasarkan Pekerjaan Responden.................31

Table 5.4 Konsumsi Pisang Ambon Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan Pada

Trimester I................................................................................................................33

Tabel 5.5 Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu

Hamil Dengan Anemia Ringan Pada Trimester I…………………………………33

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Easy Touch GCHB .......................................................................10

Gambar 2.2 Pisang Ambon...............................................................................18

Gambar 4.1 Kerangka Konsep..........................................................................25

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Matrik Jadwal Penelitian..................................................................47

Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian..........................................................................48

Lampiran 3: Lembar Observasi.............................................................................49

Lampiran 4: SOP...................................................................................................50

Lampiran 5: Lembar Hasil Penelitian...................................................................51

Lampiran 6: Lembar Konsul...................................................................................57

xix
DAFTRA SINGKATAN, ISTILAH DAN ARTI LAMBANG

Gr : gram

Hb : hemoglobin

Dl : darah lengkap

GCHB : gula darah,kadar lemak, hemoglobin

Fe : ferum

S.I : satuan ukur

Ug : upper grouns

L : liter

Ferri : jumlah muatan ionnya

Ferro : senyawa yang mengandung besi dalam keadaan oksdasi +2, yang mungkin

sebagai kation divalent fe2+

Askorbat : salah satu senyawa kimia yang disebut vitamin .C

Kadar feratin : protein di dalam darah yang mengandung zat besi

% : Persentase

xx
BAB I
PENDAHULUAN

1.1............. Latar Belakang

Anemia pada kehamilan ditandai dengan kondisi dimana tubuh

memiliki sedikit sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen

kesuluruh anggota tubuh, Selama masa kehamilan kebutuhan oksigen

dibutuhkan untuk meningkatkan eritoprotein, akibatnya volume plasma

bertambah meningkat.1 anemia bisa terjadi sepanjang daur kehidupan wanita,

mulai masa bayi, masa remaja, masa hamil, masa nifas dan masa lansia.1

Status gizi pada ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi

pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi normal pada masa

sebelum dan setalah hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi sehat,

cukup bulan, badan normal.2 Jika kekurangan gizi pada ibu hamil dapat

menyebabkan anemia atau kekurangan darah. Anemia adalah masalah

kesehatan secara global baik Negara global maupun Negara maju.,3

Pada tahun 2019 diperkirakan prevalensi anemia didunia pada ibu

hamil sebesar 41,8 persen, prevalensi anemia pada ibu hamil di afrika sebesar

57,1 persen, asia 48,2 persen,eropa 25,2 persen dan amerika 24,1 persen.

Seseorang disebut anemia jika anemia jika kadar hemoglobin dibawah11 gram

pada trimester I.4

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2019 sebesar

48,9 persen dan angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil

1
riskedas 2013 sebesar 37,1 persen.Anemia dalam kehamilan sering terjadi di

indonesia disebabkan oleh defisiensi zat besi sebanyak 62,3 persen yang

dapat menyebabkan perdarahan, kekurangan gizi, penyakit kronik, kelainan

darah, ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel darah, malabsorpsi.

Dampak yang disebabkan anemia defisiensi ibu hamil adalah angka kematian

janin, kematian perinatal, kematian neonatal.5 Berdasarkan dinas kesehatan

provinsi Sumatera 2019 prevalensi di sumatera utara ibu hamil mengalami

anemia sebanyak 40,5 persen.35 Berdasarkan dinas kesehatan kabupaten

serdang bedagai, Kabupaten serdang bedagai 2018 memiliki angka anemia

yang cukup tinggi dibanding kabupaten lain yaitu 37,6 persen. Kondisi ini

tentu membutuhkan perhatian khusus untuk menurunkan angka kematian ibu

dan anak di kabupaten serdang bedagai.36

Upaya yang dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan anemia

ada dua yaitu farmakolgi dan non farmakologis. Farmakologis yaitu dengan

memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan,

sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi bagi ibu hamil dan

janin.4 Dalam upaya meningkatkan perilaku ibu hamil dalam konsumsi tablet

Fe, maka perlu kiranya dilakukan pendidikan kesehatan yang

berkesinambungan seperti kelas ibu hamil, melakukan skrining atau deteksi

pada ibu hamil untuk memantau konsumsi tablet Fe dengan melibatkan kader

kesehatan. Hasil penelian wisdayana 2018 menunjukan bahwa tidak semua

ibu hamil patuh atau rutin mengkonsumsi tablet Fe dengan berbagai alas an

diantaranya mual saat mengkonsumsi tablet Fe, mals, lupa dan lain

2
sebagainya sehingga menyebabkan ibu tetap anemia dan berdampak bagi ibu

saat persalinan nanti.5

Selain terapi farmakologi, pencegahan dan penanggulangan anemia

pada ibu hamil dapat juga melalui terapi non farmakologi. Pisang ambon salah

satu terapi non farmakolgi di daerah tropis. Pisang ini mengandung zat

besi0,50 mg yang efektif untuk mengendalikan kekurangan zat besi dan

hampir seluruhnya dapat dapat diserap tubuh. Pisang ambon juga

mengandung vitamin C yang dapat membantu meningkatkan absorbsi zat

besi. Vitamin C yang meningkatkan absorbs karena mereduksi besi dalam

bentuk ferri menjadi ferro. Kombinasi 200 miligram asam askorbat dengan

garam besi dapat meningkatkan penyerapan besi sebesar 25 sampai 50 %.6

Hasil penelitian faktor yang mempengaruhi anemia yaitu usia,

pendidikan, pekerjaan. Pada buku register kunjungan ANC di ptmb susi,

prevalensi anemia di tpmb susi pada tahun 2021 sebanyak 25 % dan pada

tahun 2022 sebanyak 29%, bidan susi mengatakan bahwa selama ini bidan

hanya menganjurkan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe dan belum

mengetahui jika pisang bisa meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil

yang anemia.

Berdasarkan fakta yang ada dilapangan bahwa belum ada yang

melakukan penelitian tentang pisang ambon pada ibu hamil dengan anemia

serta pertimbangan bahwa daerah dolok merawan kabupaten serdang bedagai

merupakan daerah dengan pisang ambon yang mudah di dapatkan karena

hampir setiap rumah menanam tanaman pisang ambon serta jika membeli di

3
pasar hanya dengan harga Rp.30.000 per sisir, maka penulis ingin meneliti

lebih lanjut mengenai tentang hubungan pemeberian pisang ambon terhadap

kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia ringan pada trimester I.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil uraian dari latar belakang di atas, dapat kita ketahui bahwa

rumusan dalam penelitian ini adalah “ Hubungan Pemberian Pisang Ambon

Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester 1 Dengan Anemia

Ringan’’

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar

Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester 1 Dengan Anemia Ringan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pemberian Pisang Ambon Pada Ibu Hamil

Trimester I Dengan Anemia Ringan.

2. Mengidentifikasi kadar hemoglobin ibu hamil setelah diberikan

pisang ambon

3. Menganalisa Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar

Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Anemia Ringan

Pada Trimester I

4
1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi dan penegasan terhadap teori

yang dijadikan dasar penelitian, menjadi suatu acuan atau pedoman bagi

pembaca atau menambahkan ide baru untuk mahasiswi kebidanan yang

akan melakukan penelitian selanjutnya serta dapat memperluas wawasan

bagi peneliti maupun pembaca tentang Hubungan Pemberian Pisang

Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan

Anemia Ringan

1.4.2 Praktis

1. Ibu Hamil

Diharapkan dapat menambah pengetahuan Hubungan Pemberian Pisang

Ambon Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan

Anemia Ringan. sehingga ibu amil dapat mengatasi anemia yang

merugikan kesehatan dan janinnya

2. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Banyuwangi dalam pengembangan pembelajaran pentingnya mengetahui

tentang Hubungan Pemberian Pisang Ambon Terhadap Kadar

Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Anemia Ringan.

3. Peneliti selanjutnya

5
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan data penelitian dan kajian

ilmiah Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin

Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Anemia Ringan

4. Profesi Bidan

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi profesi bidan dalam

melaksanakan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia.

6
7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pisang Ambon

2.1.1. Pengertian dan Kandungan Pisang Ambon


Pisang merupakan makanan terbaik karena mengandung vitamin

yang diperlukan oleh ibu hamil. Buah pisang cukup memenuhi asupan zat

pasien anemia. Pisang banyak mengandung asam folat atau vitamin B6

yang larut dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam nukleat dan

hemoglobin dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam nukleatdan

hemoglobin dalm sel darah merah. Pisang yang diperkaya akan vitamin

B6 dapat menetralkan asam lambung dan meningkatkan pencernaan.

Selain itu, pisang juga mengandung 467miligram kalium, dan ibu hamil

perlu 2000 miligram kalium setiap harinya. Kram kaki salah satu gejala

yang paling tidak menyenangkan selama kehamilan, dapat diredakan

dengan meningkatkan asupan kalium. Dengan mengkonsumsi 2 buah

pisang tiap hari sangat bermanfaat bagi ibu hamil, gunanya untuk

membantu mengatasi anemia.7

Pisang terutama pisang ambon banyak mengandung vitamin B6

yang larut dalam air, kandungan vitamin B6 pada pisang ambon sebanyak

0,43 miligram. Ini berarti pisang ambon berkintribusi sebesar 25 % dari

total kebutuhan vitamin B6 untuk ibu hamil 1,7 miligram. Berdasarkan

tabel komposisi pangan Indonesia, kandungan Fe pada pisang ambon

7
sebanyak 0,2 miligram per 100 gram buah dan vitamin C sebanyak 9

miligram per 100 gram buah. 8

2.1.2. Komposisi Gizi buah pisang ambon

Tabel 2.1

Komposisi Gizi yang Terkandung Dalam 100 Gram buah pisang ambon.

Kandungan zat gizi Jumlah

Kalori 116 kalori

Protein 1,60 gram

Lemak 0,20 gram

Karbodhidrat 25,80 gram

Kalsium 8,00 gram

Fosfor 32,00 gram

Zat besi 0,50 miligram

Fe 146,00 SI

Vitamin A 0,08 miligram

Vitamin B1 72,0 miligram

Vitamin C 72,90 miligram

Air -

Selain bergizi pisang ambon sendiri juga memliki berbagai khasiat antara

lain makan pisang sebagai bagian dari diet teratur dapat mengurangi

resiko keatian karena stroke sebanyak 40 %.9 Pisang tinggi kalium, yang

8
membantu menormalkan heartbeat dan menngatur keseimbangan air

tubuh, selama periode stress yang tinggi, kadar potassium tubuh kita

cenderung cepat habis makan pisang adalah cara yang sehat untuk

menyeimbangkan tanpa menggunakan obat. Pisang mengandung

tryptophan, sebuah asam amino yang dapat di ubah menjadi serotonin,

yang mengarah ke perbaikan suasana hati. Pisang relative tinggi zat besi,

yang membantu fungsi hemoglobin tubuh. Kandungan zat besi yang

cukup tinggi tersebut, dapat menstimulasi produksi hemoglobin dalam

darah bagi penderita anemia. Duah buah pisang sehari, sangat baik bagi

penderita anemia. Pisang juga menetralkan kelebihan asam lambung dan

melapisi perut sehingga mampu mengurangi iritasi.10

Pisang ambon juga merupakan salah satu terapi non farmakologi

yang dikonsumsi sebagai makanan pokok di daerah tropis. Pisang ini

diperkaya zat besi yang efektif untuk mengendalikan kekurangan zat besi

dan hampir seluruhnya dapat diserap tubuh, karena pisang ini

mengandung asam folat atau vitamin B6 yang larut dalam air, yang

diperlukan untuk membuat asam nukleat dan hemoglobin dalam sel darah

merah. Pisang ambon juga mengandung vitamin C yang dapat membantu

meeningkatkan absorpsi besi. Vitamin C meningkatkan absorpsi karena

mereduksi besi dalam bentuk ferri menjadi ferro. viatamin C

meningkatkan absorpsi besi dari makanan melalui pembentukan

kompleks ferro askorbat. Kombinasi 200 miligram asam askorbat dengan

9
garam besi dapat meningkatkan penyerapan besi sebesar 25 persen

sampai 50 persen.6

2.2. Konsep hemoglobin

2.2.1 Pengertian hemoglobin

Hemoglobin atau sel darah merah yang disingkat dengan Hb adalah

metaloprotein atau protein yang mengandung zat besi dalam sel darah

merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru – paru keseluruh

tubuh. Selain itu hemoglobin juga memainkan peran penting dalam

menjada bentuk sel darah merah. Kadar hemoglobin wanita sehat

seharusnya punya kadar Hemoglobin sekitar 12 miligram per dl.

Kekurangan hemoglobin biasanya disebut anemia. Kadar hemoglobin

menggunakan satuan gram per dl, yang artinya banyaknya gram

hemoglobin dalam 100 mililiter.11

Fungsi hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen di dalam

sel darah dan memberi warna merah pada sel darah merah. Orang dengan

anemia idak memiliki cukup hemoglobin. Anemia dapat disebabkan oleh

banyaknya hal diantaranya diantaranya yaitu penghancuran sel darah

merah yang berlebihan, kehilangan darah, penurunan roduksi sel darah

merah.12

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dalam darahnya

kurang dari 12 gram persen.13 Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah

10
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gram persen pada

trimester I.

2.2.2 Fungsi Hemoglobin

Hemoglobin adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna

merah yang pada akhirnya akan membuat darah manusia berwarna merah.

Menurut fungsinya hemoglobin merupakan media transport oksigen dari

paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan

bagian terpenting dari metabolism tubuh untuk menghasilkan energy.

Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme

dari jaringan tubuh ke paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.

Orang dengan kadar hemoglobin yang rendah disebut dengan istilah

anemia. Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun

akan rendah. Demikian pula halnya dengan nilai hemtokrit. Bila terjadi

anemia transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang

yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan

energy.14

Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah

merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah darah dapat

digunakan sebagai indeks kapasitas pembawaoksigen pada darah.1 Kadar

hemoglobin seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

usia, jenis kelamin, penyakit sistemik dan pola makan. Kadar hemoglobin

menurun akan mengakibatkan terjadinya anemia. Anemia adalah suatu

keadaan dengan kadar hemoglobin lebih rendah dari normal, anemia juga

11
berarti suatu kondisi ketika terdapat defisiensi ukuran / jumlah eritrosit

atau kandungan hemoglobin.

2.2.3 Pengukuran hemoglobin

Gambar 2. 1Easy Touch GCHB

Hemoglobin Easy Touch GHBC merupakan alat kesehatan digital

multicheck yang juga digunakan untuk mengukur hemoglobin yang

penggunanya akurat, tidak sakit, kapan saja dan dimana saja. Alat ini

sudah cukup akurat terbukti karena sudah lulus uji dan proses untuk

mengetahui hasilnya cukup cepat serta sangat mudah dalam

penggunaannya. Orang awan sekaligus bisa menggunakan alat ini dengan

mengikuti panduan yang ada dalam kemasa, sehingga tidk keliru.

Keakuratan dari alat ini dijadikan sebagai standar patokan dalam

pengukuran Hemoglobin karena mendekati hasil yang sebenarnya bila

dibandingkan dengan alat yang lain. 15 Data kadar hemoglobin diukur

menggunakan alat bloodtest ( Easy Touch GCHB ). Dalam pengambilan

data dilakukan acak sesuai dengan sampel yang hadir.

Prosedur pengukuran sebagai berikut

12
1. Menyiapkan alat yaitu, Bloodtest, strip hemoglobin, lancet blood,

alcohol swab dan sarung tangan

2. Hidupkan bloodtest dengan memasuk kan baterai kemudian tekan

on pada layar sampai alat menunujkan keadaan on.

3. Bersihkan jari tangan yang akan diambil darahnya dengan

menggunakan alcohol swab, baik jari tangan kanan maupun kiri

4. Tusuk jari tangan menggunakan lancet blood yang telah dibersihkan

dengan alcohol swab.

5. Buang darah yang pertama kali keluar, gunakan darah yang kedua

dengan menggunakan strip hemoglobin.

6. Hasil akan terbaca pada layar setelah 30 sampai 60 detik strip

hemoglobin dimasukan

2.3. Konsep ibu hamil

2.3.1 Pengertian Ibu Hamil

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah yang akan di alami

oleh setiap wanita. Perubahan – perubahan yang terjadinya pada wanita

selama masa kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis.

Prinsip dari terjadinya kehamilan adalah:

1. Pembuahan atau fertilisasi : bertemunya sel telur dengan sel benih

2. Pembelahan sel atau zigot : hasil dari pembuahan tersebut

3. Nidasi / implantasi : tempat melekatnya zigot yaitu pada dinding

saluran reproduksi atau pada lapisan dinding endometrium

13
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot, kemudian menjadi embrio dan

membentuk bakal janin

2.3.2 Klasifikasi Kehamilan

Kehamilan dikategorikan menjadi 3 trimester

1. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan

2. Trimester kedua dari bulan ke empat sampai 6 bulan

3. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

Standar minimal kunjungan kehamilan adalah sebaiknya ibu

memperoleh sedikitinya 4 kali kunjungan selama kehamilan, yang

terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu sebagai berikut:

1. 1 kali pada trimester satu

2. 1 kali pada trimester kedua

3. 2 kali trimester ketiga

2.3.3 Kebutuhan Zat Besi Selama Kehamilan

Pada trimester pertama kehamilan, kebutuhan zat besi rendah akan

tetapi penyimpanan besi mungkin meningkat. Pada sekitar 16 minggu

kehamilan volume darah ibu dan masa eritrosit meningkat sehingga

kebutuhan zat besi tetap. Kebutuhan zat besi meningkat secara linier

sesuai dengan usia kehamilan. Walaupun penambahan massa eritrosit

berhenti pada 5 sampai 10 minggu terakhir dari kehamilan, akan tetapi

pada trimester III erittropoiesis janin meningkat dan terjadi akumulasi besi

plasenta.16

14
Jumlah kebutuhan zat besi untuk rata – rata kehamilan sekitar 840

miligram. Sekitar 350 miligram besi di transfer ke janin dan plasenta, 250

miligram hilang dalam darah selama pengiriman dan 250 miligram hilang

melalui sel basal. Diperlukan tambahan zat besi sekitar 450 miligram yang

digunakan untuk ekspansi masssa eritrosit maternal dan mengkontribusi

penurunan besi cadangan dari penyimpanan besi selama gestasi. Sebanyak

200 sampai 370 miligram besi di akumulasi oleh janin, dan sejumlah 30-

170 miligram besi di butuhkan dalam darah fetal pada plasenta dan tali

pusat, sehingga total besi selama kehamilan diperikirankan 800 sampai

1000 miligram. Kebutuhan zat besi tersebut terkadang bertambah karena

adanya kehilangan darah pada kehamilan antara100 sampai 275 miligram

besi. Kebutuhan ini harus dipenuhi melalui diet jika cadangan pada awal

kehamilan tidak ada. Jika wanita memiliki 450 miligram cadangan besi,

dibutuhkan sekitar 740 miligram besi yang harus diserap daridiet. Akan

tetapi, bila wanita tidak memiliki cadangan besi, wanita tersebut harus

menyerap ekitar 1000 miligram besi dari diet untuk memenuhi kebutuhan

besi selama kehamilan.17

2.3.4 Cadangan Zat Besi Pada Kehamilan

Kadar besi serum menurun selama kehamilan diakibatkan oleh

hemodilusi. Jumlah besi beredar pada kehamilan meskipun pengambilan

dari plasenta terhadap besi tinggi. Transferrin serum meningkat selama

kehamilan sebanyak 2,5 kali dan peningkatan transferrin serum ini sebagai

indicator kekurangan besi dan peninkatan eritropoesis. Sintesis protein

15
plasma pada hati meningkat dibawah pengaruh hormone estrogen dan

mungkin tidak berhubungan dengan perubahan metabolisme besi.

Transferrin pada serum yang terjadi selama kehamilan, sedangkan pada

wanita yang tidak hamil saturasi tranferin kurang dari 16 persen

menunjukan kekurangan zat besi.

Kadar feretin serum berbungan langsung dengan kadar besi tubuh

dan hal ini juga berlaku baik pada wanita tidak hamil maupun wanita

hamil. Kadar feretin serum sebanding dengan 8 sampai 10 miligram

cadangan besi pada orang dewasa. Penurunan konsentrasi feretin serum

terjadi antara minggu ke 12 sampai minggu ke 15 pada masa kehamilan,

dan konsentrasi feretin serum relative stabil setelah minggu ke 32.

Peningkatan feretin serum pada kehamilan tidak selalu normal seperti

pada pre eklamsia karena ekskresi oleh hati lebih tinggi. Penambahan

volume plasma dapat menyebabkan peningkatan pada kadar feretin serum

dan kadar feretin serum cukup cepat pada periode post partum.16

2.4. Konsep Anemia Dalam Kehamilan

2.4.1 Pengertian Anemia Dalam Kehamilan

Anemia adalah suatu kondisi dimana berkurangnya sel darah merah

dalam sirkulasi darah atau hemoglobin tidak mampu memenuhi fungsi

sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Anemia merupakan

kekurangan kualitas maupun kuantitas sel darah yang membawa oksigen

disekitar tubuh dalam bentuk hemoglobin. Hal ini menimbulkan

16
pengurangan kapasitas sel darah merah untuk membawa oksigen bagi ibu

dan janin. Anemia dalam kehamilan adala kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin kurang dari 11 gram persenpada trimester I.18

2.4.2 Klasifkasi Aneia Dalam Kehamilan

Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil

dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu : 19

1. Hemoglobin 11 gram persen: tidak anemia

2. Hemoglobin 9 gram persen: anemia ringam

3. Hemoglobin 7 gram persen sampai 8 gram persen: anemia sedang

4. Hemoglobin kurang dari 7 gram persen: anemia berat

Anemia pada ibu hamil dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :

1. Anemia Defesiensi

Anemia yang sering dijumpai disebabkan karena kekurangan unsur

zat besi yang keluar dari badan mnyebabkan perdarahan. Keperluan

akan besi bertambah dalam kehamilan, terutama pada trimester

terkakhir. Apabila masuknya zat besi tidak bertambah pada

kehamilan gemeli atau kembar.

2. Anemia Megabolistik

Anemia karena defesiensi asam folat jarang sekali karena defesiensi

vitamin B12. Hal ini erat hubungannya dengan deesiensi makanan.

3. Anemia Hipoplastik

Anemia pada wanita hamil disebabkan oleh sum-sum tulang kurang

mampu mambuat sel-sel darah baru. Dimana penyebabnya belum

17
diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar

rontgen, racun dan obat-obatan. Terapi dengan obat-obatan

penambhan darah tidak memberi hasil, maka satu-satunya cara

untuk memperbaiki keadaan penderita yaitu dengan tranfusi darah

yang perlu diulang beberapa kali.

4. Anemia hemolitik

Aanemia ini disebabkan peenghancuran atau pemecahan sel darah

merah yang lebih cepat dari perbuatannya. Wanita dengan anemia

hemolitik sukar menjadi hamil. Apabila wanita hamil dengan anemia

hemolitik maka bisa menjadi lebih berat. Kehamilan dapat juga krisis

hemolitik pada wanita yang sebelumnya mengalami anemia. Secara

umum anemia hemolitik dapat dibagi menjadi dalam 2 golongan

besar, yaitu :

a. Golongaan yang disebabkan oleh factor intra korpuskuler, seperti

pada ferositosis, eliptositosis, anemia hemolitikheredir,

thalassemia, anemia sel sabit, hemoglobinopatia, dan paraxymal

nocturl hemoglobinuria.

b. Golongan yang disebabkan oleh factor ekstra korpuskular seperti

pada infeksi malaria dan sepsis, keracunan arsenikum, kinin,

paraquin, pimaquin, nitrofurtion. Racun ular pada defesiensi,

antagonismus rhesus atau AB0, sulfonamide dan leukemia,

penyakit Hodgkin, limfarkoma dan penyakit hati.

18
2.4.3 Patofiologi Anemia 20

Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan, hal ini disebabkan

karena dalam kehamilan keperluan zat – zat makanan bertambah dan

terjadi pula perubahan dalam darah sum – sum tulang. Penambahan

volume darah selama kehamilan lazim disebut dengan hidrenia atau

hypervolemia.

Perubahan hematologi sehubungan denga kehamilan adalah

diperoleh karena perubhan sirkulasi yang makin meningkat terhadap

plasenta dari pertumbuhan payudara. Peningkatan massa sel darah merah

tidak cukup memadai untuk mengimbangi peningkatan volume plasma

yang menyebabkan terjadinya hidrenia kehamilan atau hemodelusi yang

menyebabkan terjadinya penurunan rendah hematocrit 20 - 30%, sehingga

hemoglobin dari hemotokrit lebih rendah secara nyata dari keadaan tidak

hamil.

Dalam kehamilan jumlah darah bertambah karena itu terjadinya

pengenceran darah karena sel darah merah tidak sebanding dengan plasma

daraah. Secara fisiologis pengenceran darah darah ini membantu

meringankan kerja jantung. Pada ibu hamil sering terjadi peningkatan

volume darah 30%, sel darah 18% hemoglobin 19% maka frekuensi

anemia dalam kehamilan 10 - 20%.

2.4.4 Penyebab anemia 20

a. Perdarahan

b. Kekurangan gizi seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat

19
c. Penyakit kronik seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis,

empyema

d. Kelainan darah

e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk darah

f. Malabsorpsi

2.4.5 Faktor yang mempengaruhi anemia pada kehamilan

1. Usia ibu hamil

Anemia pada kehamilan berhubungan signifikan dengan usia ibu

hamil.21 semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang

hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.

Kurangnya pemenuhan zat-zat gizi besi selama hamil hamil terutama

pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun akan

meningkatkan resiko terjadinya anemia.22

2. Pekerjaan

Penelitian obai et al 2016 tentang factor-faktor yang berhubungan

dengan anemia pada ibu hamil yang melakukan ante natal care di

rumah sakit daerah gulu dan hoima, uganda menunjukan bahwa

terdapat hubungan signifikan antara faktor pekerjaan dengan kejadian

anemia pada ibu hamil. Ibu hamil yang menjadi ibu rumah tangga

merupakan factor resiko anemia, kebanyakan ibu rumah tangga hanya

bergantung pada pendapatan suami mereka dalam kaitannya dengan

kebutuhan finansial. Penelitian lain yaitu oleh idow et al 2005 tentang

anemia dala kehamilan di afrika menunjukan bahwa ibu hamil yang

20
tidak bekerja brhubungan signifikan dengan anemia karena ibu hamil

yang tidak bekerja tidak dapat melakukan kujungan ante natal care

lebih awal dan kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi.23

3. Tingkat Pendidikan

Pada beberapa pengamatan menunjukan bahwa anemia yang di

derita masyarakat adalah banyak di jumpai di daerah pedesaan dengan

malnutrisi atau kekurangan gizi, kehamilan dan persalinan dengan

jarak yang berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat

social ekonomi rendah.24

2.4.6 Dampak anemia dalam kehamilan 22

1. Abortus

2. Terjadi kematian intra uteri

3. Persalinan premature tinggi

4. Berat badan lahir rendah

5. Dapat terjadi cacat bawaan

6. Kelahiran dengan anemia

7. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal

8. Intelengsi rendah, oleh kaena kekurangan oksigen dan nutrisi yang

menghambat pertumbuhan janin.

2.4.7 Komplikasi anemia 21

Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian

ini harus selalu diwaspadai

21
1. Anemia yang terjadi pada saat ibu trimester I akan dapat

mengakibatkan abortus, missed abortus dan kelainan kongenital

2. Saat inpartu anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer

maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan

yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat postpartum anemia

menyebabkan atonia uteri, retensio plasenta, mudah terjadi febris

puerperalis dan gangguan involusio uteri.

2.4.8 Pencegahan anemia

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengatur pola makan yaitu

dengan mengkonsumsi menu makanan serta konsumsi buhh dan sayuran

yang menagndung vitamin c seperti tomat, jeruk, jambu dan mengandung

zat besi sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, Pisang ambon juga

dapat mencegah anemia. Kopi dan teh adalah minuman yang dapat

menghambat penyerapan zat besi sehingga tidak dianjurkan untuk

konsumsi.25

2.5. Pengaruh pemberian pisang ambon terhadap kadar hemoglobin

Gambar 2.2 pisang ambon

22
Pisang ambon merupakan panganan yang dapat dikonsumsi pada

semua umur tanpa memiliki efek samping, selain mudah di dapatkann

dana harga relative murah disbanding buah lainnya. Pisang ambon

ditemukan di daerah tropis. Pisang ini memiliki laju pertumbuhan yang

sangat cepat dan terus menerus sehingga menghasilkan jumlah pisang

yang banyak. Satu pohon dapat mengahsilkan 7 sampai 10 sisir jumlahh

buah 100 sampai 150. klasifikasi tanaman ini adalah sebagai berikut

1. Kingdom : plantae

2. Classic : liliopsida

3. Ordo : zingibrales

4. Genus : Musa L

5. Familia : musacea

6. Species : musa x paradisiacal

7. Varietas : musa x paradisiaca l, var, sapietum kunize

Pisang ambon memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan beberapa jenis buah lainnya. Pisang ini juga

digunakan masyarakat untuk pengobatan secara empiris yaitu sebagai

pencegahan anemia. Buah pisang mengandung zat besi yang akan

menstimulus produksi hemoglobin dalam darah dan juga membantu

mencegah anemia. Vitamin c yang tekandung dalam pisang juga bagus

untuk kesehatan untuk membantu membangun kembali system kekebalan

tubuh.26 Pisang ambon yang siap dipanen kurang lebih memiliki umur 80

23
sampai 100 hari. Ciri-ciri pisang ambon yang siap dipanen yaitu daun

benderanya sudah mengering.

24
2.6. Penelitian Terkait

1. Penelitian abdul, dkk 2020 dengan judul pengaruh konsumsi pisang

ambon terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil peneliti

menyimpulkan bahwa pisang ambon merupakan salah satu buah yang

memiliki banyak kandungan baik dan bermanfaat khususnya wanita hamil,

manfaat buah ini sangat baik dikonsumsi karena mengandung vitamin c,

vitamin B6, dan zat besi. Pda pisang ambon dapat membantu

memproduksi sel-sel darah merah serta menstimulasi produksi

hemoglobin pada darah penderita anemia.

2. Menurut peneliti siti mutoharol, dkk 2021dengan judul pisang ambon

sebagai upaya untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil pada

trimester tiga dengan anemia. Peneliti menyimpulkan pisang ambon yang

dikonsumsi teratur selama 14 hari mampu meningkatkan kadar

hemoglobin ibu hamil yang mengalami anemia. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus.27

3. Menurut peneliti nilda yunita siregar, dkk dengan judul pengaruh

konsumsi pisang ambon terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu

hamil dengan anemia. Peneliti menyimpulkan terdapat peningkatan

pengaruh konsumsi buah pisang ambon terhadap kadar hemoglobin ibu

hamil. Peneliti menggunakan metode pretest post test control grup

design.28

25
4. Menurut peneliti andi Julia rifiana, dkk 2021 dengan judul pengaruh

pemberian buah pisang pisang ambon terhadap ibu hamil dengan anemia,

peneliti menyimpulkan terdapat kenaikan kadar hemoglobin ibu hamil

setelah konsumsi pisang ambon, pada penelitian ini menggunakan design

Quasy ekserimen.29

26
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Faktor-faktor yang
Farmakologi : Tablet Fe
menyebabkan Anemia :
Perdarahan
kekurangan Gizi
Anemia ibu Therapy
Penyakit kronik
hamil
kelainan darah
ketidaksanggupan
sumsum tulang Non farmakologi : Pisang
membentuk sel darah Ambon
Malabsorpsi
Mengandung kalori, protein,
lemak, karbohidrat, kalsium,
fosfor, zat besi, vitamin A,
Vitamin B1, Vitamin C, Air
Anemia Anemia Anemia
Berat Sedang Ringan
Pemberian 2 x / hari selama
7 Hari

Peningkatan Kadar
Tidak diteliti Hemoglobin

diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

26
3.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang sementara yang diajukan

untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menerangkan suatu gejala.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah

Ha : ada hubungan pemberian pisang ambondengan kadar hemoglobin

pada ibu hamil trimester I dengan anemia ringan

Ho : Tidak hubungan pemberian pisang ambon dengan kadar hemoglobin

pada ibu hamil trimester I dengan anemia ringan

27
BAB IV
METODELOGI DAN PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian akan menggunakan penelitian analitik kuantitatif

dengan pendekatan cross sectional, dimana jenis penelitian ini menekankan

waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen

hanya satu kali pada satu saat.37 Pada jenis ini, variabel dependen dan

independen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak

lanjut.37 Tentunya tidak semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari

atau waktu yang sama, akan tetapi variabel independen dan dependen dinilai

hanya satu kali saja. Dengan studi, ini akan diperoleh prevalensi atau efek

suatu fenomena (Variabel dependen) dihubungkan dengan penyebab (variabel

independen).

4.2. Design Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan rancangan “cross sectional ” yaitu

melihat beberapa variabel penelitian secara bersamaan pada waktu tertentu.

Peneliti mencari hubungan antar faktor independen dengan faktor dependen.

4.3. Populasi dan sampel

4.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek

yang diteliti.30 populasi dalam penelitian adalah ibu hamil dengan

trimester pertama.

28
4.3.2 Besar sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tetapi peneliti dapat mengambil seluruh objek penelitian.

Jika sampel tidak terlalu banyak atau kurang dari 100.31 Jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan trimester pertama yang

melakukan kunjungan antenatal care dengan anemia ringan sebanyak 42

orang.

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan sampel penelitian diambil

dengan menggunakan teknik total sampling yaitu pengambilan sampel

secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan

berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Kriteria inklusi:

1. Ibu hamil dengan anemia ringan pada trimester pertama

2. Ibu hamil yang mengkonsumsi pisang ambon selama 7 hari dengan

2 x /hari

3. Ibu tidak dalam keadaan sakit berat dalam kehamilan

4. Ibu hamil yang tidak bersedia mengkonsumsi Fe

Kriteria enklusi:

1. Ibu hami dengan trimester II dan III

2. Ibu hamil yang mengkonsumsi fe

4.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1. Lokasi Penelitian

29
Penelitian ini dilakukan di TPMB Susi Di Dolok Merawan Kabupaten

Serdang Bedagai

4.4.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2023

4.5. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

4.5.1. Variabel penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjadi penyebab adanya atau

timbulnya perubahan pada variabel dependen atau terikat.32 dalam

penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah pisang ambon.

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau dikenal jugaa

sebagai variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel

independen.32 Dalam penelitian yang menjadi variabel dependen adalah

kadar hemoglobin.

4.5.2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena defenisi operasional ditentukan berdasarkan parameter

yang dijadikan ukuran dalam penelitian.32

No Variabel Defenisi Cara ukur Alat Ukur Hasil Skala

30
Operasional Ukur
1 Independen Pisang ambon 1.Pemberian Lembar 1.sesuai Nominal
Pisang merupakan terapi pisang ambon observasi 2.Tidak
ambon non farmakologi selama 7 hari sesuai
yang 2.konsumsi
mengandung pisang ambon
vitamin 2x/hari
2 Dependen Hemoglobin Pemeriksaan Hemoglobin 1.anemia Ordinal
Kadar mengandung zat kadar digital ringan
hemoglobin besi dalam sel hemoglobin 2.anemia
darah merah sedang
berfungsi 3.anemia
mengangkut berat
oksigen dari 4.normal
paru-paru
keseluruh tubuh
Tabel 3.1 Defenisi Operasional

4.6. Teknik dan Prosedur pengumpulan Data

4.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari catatan rekam medis atau dokumen hasil pemeriksaan dan

obervasi tentang konsumsipisang ambon dan kadar hemoglobin di TPMB

susi di dolok merawan kabupaten derdang bedagai selama 30 hari.

4.6.2. Prosedur Pengumpulan Data

1. Melakukan perizinan di TPMB Susi

31
2. Melakukan pemeriksaan dokumen atau catatan rekam medis dan

menandai data yang dibutuhkan

3. Melakukan input data atau mencatat hasil observasi konsumsi pisang

ambon dan pemeriksaan kadar hemoglobin

4. Melakukan pengolahan data

4.7. Teknik pengolahan Data dan Analisis Data

4.7.1. Teknik Pengolahan Data

a. Editing atau memeriksa data, yaitu memeriksa kelengkapan dan

kebenaran data yang dicatat dalam format pengumpulan data. Peneliti

melakukan koreksi kelengkapan ataupun kesalahan pencatatan data.

b. Coding atau memberi kode yaitu setelah semua data yang terkumpul di

edit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau coding,

yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau

bilangan atau diberikan kode sesuai dengan hasil ukurannya untuk

menetapkan bobot dari masing-masing data tersebut.

1. Pendidikan

a. SD diberikan kode: 1

b. SMP diberikan kode: 2

c. SMA diberikan kode: 3

d. PT diberikan kode:4

2. Usia

a. < 20 tahun diberikan kode 1

b. 21-35 tahun diberikan kode 2

32
c. > 35 tahun diberikan kode 3

3. Pekerjaan

a. Ibu rumah Tangga diberikan kode: 1

b. Karyawan Swasta diberikan kode:2

c. Buruh Harian Lepas diberikan kode 3

4. Konsumsi pisang ambon

a. sesuai diberikan kode: 1

b. tidak sesuai diberikan kode: 2

5. Kadar hemoglobin

a. Anemia ringan diberikan kode 1

b. Anemia sedang diberikan kode 2

c. Anemia berat diberikan kode 3

d. Hb normal diberikan kode 4

4.7.2. Analisis Data

Setelah semua data di kumpulkan maka data di analisa melalui tahap

editing untuk mengecek atau memastikan lembar obeservasi untuk

memudahkan analisa data kemudian dilakukan pengolahan data dengan

menggunakan teknik komputerisasi.33 Analisis ini dilakukan dengan

menghubungkan variabel independen dan variabel dependen. Tujuannya

adalah untuk melihat adanya hubungan yang signifikan antara variabel

independen dan dependen. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistic

Chi Square .

33
Keterangan:

𝑥2 : Chi square

∑ : Sigma

O :Observed nilai hasil

E : Expected (nilai yang diharapkan

Dengan menganalisa data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Chi Square (𝑥2), dengan nilai kemaknaan (α =

0.05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai 𝑥2 hitung >𝑥2

tabel atau nilai probabilitas (p) < 0.05 maka hipotesis penelitian diterima,

yaitu ada hubungan variabel independen dengan variabel dependen.

Apabila nila 𝑥2 hitung < 𝑥2 tabel atau nilai probabilitas (p) > 0.05 maka

hipotesis penelitian ditolak, yaitu tidak ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Jika uji Chi Square tidak memenuhi syarat maka bisa menggunakan

alternatif dengan menggunakan uji Exact Fisher. Uji ini juga dapat

dijadikan sebagai alternatif pengganti uji Chi-Square jika nilai harapan dari

sel pada tabel ada yang kurang dari.

Uji Exact Fisher Merupakan salah satu uji nonparametrik yang

digunakan untuk menganalisis dua sampel independen yang berskala

nominal dan ordinal jika kedua sampel independennya berjumlah kecil

(biasanya kurang dari 20).

34
4.8. Kerangka kerja

Kerangka kerja faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan

hemoglobin

Populasi : ibu hamil dengan anemia ringan pada trimester I

Teknik samling: purposive samping

Sampel : 42 ibu hamil dengan anemia ringan pada trimester I

Jenis penelitian: Studi cross sectional

Pengumpulan data melalui SOP dan pengecekan hemoglobin sebelum dan


sesudah perlakuan

Pengolahan data dan analisis data: editing,coding

Hasil penelitian menggunakan spss 25 windows 11

Laporan penelitian
Gambar 5.1 Kerangka Kerja

35
4.9. Kode Etik

Etika dalam penelitian adalah suatu upaya untuk memahami mengapa dan

untuk apa, para prefesional khususnya tenaga kesehatan melakukan

penelitian. Setidak-tidaknya para profesional dalam penelitiannya

mengetahui bagaimana proses penelitian penelitian itu berjalan dan apa yang

menjadi kendala pelaksanaannya. Peneliti dlam melaksanakan seluuh

kegiatan penelitian memegang teguh sikap ilmiah ( scientific attitude) serta

menggunakan prinsip- prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang

dilakukan dalam penelitian ini tidak memiliki risiko yang dapat merugikan

atau membahayakan namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek

sosioetika dengan meminta izin kepada pemilik Ptmb.

1. Confidential (Kerahasiaan)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termsuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Peneliti tidak boleh

menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasian identitas

subjek, cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas

responden.33 Dalam penulisan identitas pasien seperti nama tidak ditulis

dan peneliti juga merahasiakan riwayat-riwayat pasien ataupun hasil

pemeriksaan yang sudah dilakukan kepada pasien.

2. Plagiarism

Tindakan pencurian ide, hasil pemikiran dan tulisan orang lain yang

digunakan oleh penulis, seolah-olah ide, pemikiran atau tulisan orang lain

36
tersebut sebagai hasil pemikiran sendiri.33 Pada penelitian ini peneliti

menjauhkan diri dari tindakan plagiarism.

3. Privacy

Pada proses penelitian ini akan dijaga kerahasian, khususnya pada proses

pelaporan dan pubikasi hasil penelitian. Data hanya dipergunakan untuk

kepentingan penelitian.

37
BAB V
HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

penelitian yang dilaksanakan di Tpmb Susi di Kecamatan Dolok

Merawan Kabupaten Serdang Bedagai. Dolok merawan memiliki luas wilayah

120,6 km2 dan pada posisi LU 03 10’ 00,8” dan BT 099 06’ 39,8” terletak

diantara kota tebing tinggi, kabupaten simalungun dan kabupaten batubara.

Dolok merawan paling selatan dari kabupaten serdang bedagai dengan jarak

±40 km dari kabupaten serdang bedagai. Dolok merawan terdapat 17 desa

dimana terdapat desa murni dan dan desa campuran ( sebagian berada di areal

perkebunan dan sebagian berada dilingkungan perkampungan). Dan 10 desa

perkebunan yang berada di areal perkebunan.

5.2. Karakteristik Responden

5.2.1. Karakteristik Responden berdasarkan usia

Kategori Frekuensi Persentase

< 20 Tahun 3 7.1

21 -35 Tahun 36 85.7

>35 3 7.1

Total 42 100.0

Berdasarkan dari tabel 5.2.1 Diketahui distribusi frekuensi usia ibu hamil

yang mengalami anemia ringan dengan usia 20 tahun (7.1%), usia 21-

38
35tahun (85.7%), usia >35 tahun (7.1). Ibu hamil yang memiliki anemia

trtinggi pada usia 21-35 Tahun dengan persentase 85.7%, sedangkan ibu

hamil yang anemia terendah terendah pada usia >35Tahun dengan

persentase 7.1%.

5.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Kategori Frekuensi Persentase

SD 3 7.1

SMP 7 16.7

SMA 25 59.5

PT 7 16.7

Total 42 100.0

Berdasarkan dari Tabel 5.2.2 Diketahui distribusi frekuensi pendidikan

ibu hamil yang mengalami anemia ringan dengan pendidikan SD 3

responden (7.1%), SMP 7 responden ( 19.0%), SMA 25 responden

( 57.1%), PT 7 orang ( 16.7%). Ibu hamil yang mengalami anemia ringan

terbanyak pendidikan SMA (57.1%) dan Ibu hamil dengan anemia ringan

terendah pada pendidikan SD ( 7.1).

39
5.2.3. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Kategori Frekuensi Persentase

Ibu Rumah Tangga 19 45.2

Karyawan Swasta 11 26.2

Buruh Harian Lepas 12 28.6

Total 42 28.6

Berdasarkan dari Tabel 5.2.3 Diketahui distribusi frekuensi Pekerjaan ibu

hamil yang mengalami anemia ringan dengan Pekerjaan Ibu rumah tangga

19 Responden dengan persentase 45.2%, pekerjaan karyawan 26.2%,

pekerjaan buruh harian lepas 12 responden dengan persentase 28.6. Ibu

hamil yang dengan pekerjaan karyawan swasta memiliki anemia ringan

terendah sedangkan ibu rumah tangga memiliki anemia ringan tertinggi.

5.3. Konsumsi Pisang Ambon pada ibu hamil dengan anemia ringan Pada

Trimester I

Kategori Frekuensi Persentase

Sesuai 38 90.5

Tidak Sesuai 4 9.5

Total 42 100

40
Pada tabel 5.3 diatas diketahui bahwa ada 38 ibu hamil (90,5%)

mengalami peningkatan kadar hemoglobin dan terdapat 4 ibu hamil tidak

mengalami peningkatan kadar hemoglobin. Ibu Hamil mengkonsumsi

pisang ambon sebanyak 2xperhari selama 7 hari dengan 2 buah pisang

ambon, setelah 7 hari kadar hemoglobin dicek kembali akan tetapi terdapat

4 ibu hamil yang tidak mengalami kadar peningkatan hemoglobin. Hal ini

disebabkan kemungkinan ibu yang malas atau lupa.

5.4. Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan Kadar Hemoglobin Pada


Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan pada Trimester I

Kadar Hemoglobin
Anemia Normal Total value
Ringan
Pisang Sesuai - 38 38 ,000
Ambon Tidak 4 - 4
Sesuai

Berdasarkan Tabel 5.4 diatas diketahui terdapat peningkatan kadar hemoglobin

pada ibu hamil, hal ini karena Pisang ambon mengandung asam folat atau vitamin

B6, Vit C, zat besi yang larut dalam air sehingga pisang ambon mempunyai

hubungan untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil. Pisang ambon dapat

membantu memproduksi sel-sel darah merah serta menstimulasi produksi

hemoglobin dalam darah pada penderita anemia.

Dari penelitian ibu hamil yang sebelum mengkonsumsi pisang

ambon terdapat 42 ibu hamil mengalami anemia ringan dengan

persentase 100% dengan kadar hemoglobin minimum 10,1 dan

maximum 12 dengan usia 20-37 Tahun. Setelah mendapat pemberian

41
pisang ambon ibu hamil yang berumur 20-37 Tahun dengan jumlah 38

responden (90.5%), akan tetapi ada 4 ibu hamil yang tidak mengalami

peningkatan kadar hemoglobin dengan usia 25-30 Tahun dengan

presentase (9.5%). Peningkatan rat-rata kadar hemoglobin 11.0±12.0

sedangkan rata-rata hemoglobin tidak meningkat 10.1±10.2.

Hasil penelitian menggunakan uji chi square didapatkan p

value ,000 (<0.05), Ha diterima berarti ada hubungan antara pemberian

pisang ambon dengan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia

ringan pada trimester 1 di Tpmb Susi Kecamatan Dolok Merawan

Kabupaten Serdang Bedagai.

42
BAB VI
PEMBAHASAN

6.1. Karaktristik Responden

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh berdasarkan

karakteristik frekuensi usia ibu hamil yang mengalami anemia ringan dengan

usia 20 tahun (7.1%), usia 21-35tahun (85.7%), usia >35 tahun (7.1). Ibu

hamil yang memiliki anemia tertinggi pada usia 21-35 Tahun dengan

persentase 85.7%, sedangkan ibu hamil yang anemia terendah terendah pada

usia >35Tahun dengan persentase 7.1%.

Distribusi frekuensi Pekerjaan ibu hamil yang mengalami anemia

ringan dengan Pekerjaan Ibu rumah tangga 19 Responden dengan persentase

45.2%, pekerjaan karyawan 26.2%, pekerjaan buruh harian lepas 12

responden dengan persentase 28.6. Ibu hamil yang dengan pekerjaan

karyawan swasta.

Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil yang mengalami anemia

ringan dengan pendidikan SD 3 responden (7.1%), SMP 7 responden

( 19.0%), SMA 25 responden ( 57.1%), PT 7 orang ( 16.7%). Ibu hamil yang

mengalami anemia ringan terbanyak pendidikan SMA (57.1%) dan Ibu hamil

dengan anemia ringan terendah pada pendidikan SD ( 7.1).

Status gizi pada ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi

pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi normal pada masa

sebelum dan setalah hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi sehat,

43
cukup bulan, badan normal.2 Jika kekurangan gizi pada ibu hamil dapat

menyebabkan anemia atau kekurangan darah. Anemia adalah masalah

kesehatan secara global baik Negara global maupun Negara maju. Kejadian

anemia masih cukup tinggi pada ibu ibu terutama pada usia, Menurut peneliti

(22) Anemia pada kehamilan berhubungan signifikan dengan usia ibu

hamil.21 semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil

akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Kurangnya

pemenuhan zat-zat gizi besi selama hamil hamil terutama pada usia kurang

dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun akan meningkatkan resiko terjadinya

anemia.22

Dengan resiko umur ibu merupakan salah satu indikator yang

menentukan kesehatan ibu dan berkaitan erat dengan kondisi kehamilan.

Umur ibu hamil yang rentan terkena anemia <20 tahun dan umur 21-35 tahun.

Anemia merupakan masalah kesehatan dalam masyarakat bagi kelompok

wanita usia reproduksi maupun wanita hamil. Penyebab umum dari anemia

adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan akut dan dapat terjadi

karena interaksi keduanya. Anemia pada kehamilan disebabkan oleh beberapa

factor, antara lain yaitu factor usia, pekerjaan, pendidikan. Usia ibu yang

terlalu muda <20 tahun belum siap memperhatikan lingkungan yang

diperlukan untuk pertumbuhan janin, pekerjaan juga merupakan salah satu

factor yang menyebabkan anemia selama masa kehamilan,dan pendidikan

juga merupakan salah satu factor penyebab anemia, hal ini karena kurangnya

pengetahuan ibu tentang resiko dari anemia.

44
Hal ini sejalan dengan peneliti sebelumnya ahmad abdul lubis ,dkk

2019 mengatakan bahwa usia ibu hamil terbanyak yang mengalami anemia

21-35 . Menurut peneliti sebelumnya pendidikan terbanyak yang mengalami

anemia pada SMA dan hamil yang mengalami anemia berdasarkan pekerjaan

ibu rumah tangga .

Berdasarkan hasil penelitian penulis berasumsi masih tinggi nya

tingkat anemia pada ibu hamil berdasarkan usia, dimana usia yang terbanyak

yang mengalami anemia 21 - 35 tahun, hal ini kemungkinan disebabkan oleh

ibu yang malas atau lupa ,

6.2. Pemberian Pisang Ambon Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan

Trimester I

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti Pemberian pisang

ambon diberikan kepada ibu hamil yang mengalami anemia ringan pada

trimester I. Terdapat 42 responden Pada penelitian ini yang mendapat

pemberian pisang ambon. Hasil dari pemberian pisang ambon diketahui

bahwa ada 38 ibu hamil (90,5%) mengalami peningkatan kadar hemoglobin

dan terdapat 4 ibu hamil tidak mengalami peningkatan kadar hemoglobin. Ibu

Hamil mengkonsumsi pisang ambon sebanyak 2xperhari selama 7 hari dengan

2 buah pisang ambon, setelah 7 hari kadar hemoglobin dicek kembali akan

tetapi terdapat 4 ibu hamil yang tidak mengalami kadar peningkatan

hemoglobin. Hal ini disebabkan kemungkinan ibu yang malas atau lupa.

Sejalan dengan peneliti ahmad abdul lubis dkk dari 30 hamil dimana usia 21-

35 tahun mengalami jumlah anemia tertinggi dan hasil uji statistic peneliti

45
menggunakan uji paired test dimana hasil p value 0.001 (<0.05), tedapat

signifikan pengaruh pemberian pisang ambon terhadap kadar hemoglobin ibu

hamil dengan anemia.

Pisang merupakan makanan terbaik karena mengandung vitamin yang

diperlukan oleh ibu hamil. Buah pisang cukup memenuhi asupan zat besi

pasien anemia. Pisang banyak mengandung asam folat atau vitamin B6 yang

larut dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam nukleat dan

hemoglobin dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam nukleatdan

hemoglobin dalm sel darah merah. Pisang yang diperkaya akan vitamin B6

dapat menetralkan asam lambung dan meningkatkan pencernaan. Selain itu,

pisang juga mengandung 467miligram kalium, dan ibu hamil perlu 2000

miligram kalium setiap harinya. Kram kaki salah satu gejala yang paling tidak

menyenangkan selama kehamilan, dapat diredakan dengan meningkatkan

asupan kalium. Dengan mengkonsumsi 2 buah pisang tiap hari sangat

bermanfaat bagi ibu hamil, gunanya untuk membantu mengatasi anemia.

Sejalan dengan penelitian peneliti (38) peneliti mengatakan dengan

menkonsumsi pisang ambon 2 kali sehari pagi dan sore haari selama 7 hari

mampu meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil.

Berdasarkan penelitian peneliti berasumsi usia ibu hamil 20-37 tahun

dengan jumlah 42 responden (100%) mengalami anemia ringan. Posttest atau

sesudah dilakukan pemberian pisang ambon yang berusia 20-37 tahun dengan

jumlah 38 responden (90.5%) dan usia 25-30 tahun dengan jumlah 4

46
responden (9.5%). Hal menjadi sangat menjadi solusi bagi ibu hamil untuk

menaikan kadar hemoglobin dengan memakan pisang ambon.

6.3. Hubungan antara pisang dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil

dengan anemia ringan pada trimester I

Dari hasil penelitian ibu hamil yang sebelum mengkonsumsi pisang

ambon terdapat 42 ibu hamil mengalami anemia ringan dengan persentase

100% dengan kadar hemoglobin minimum 10,1 dan maximum 12 dengan usia

20-37 Tahun. Setelah mendapat pemberian pisang ambon ibu hamil yang

berumur 20-37 Tahun dengan jumlah 38 responden (90.5%, akan tetapi ada 4

ibu hamil yang tidak mengalami peningkatan kadar hemoglobin dengan usia

25-30 Tahun dengan presentase (9.5%). Peningkatan rat-rata kadar

hemoglobin 11.0±12.0 sedangkan rata-rata hemoglobin tidak meningkat

10.1±10.2. Hasil penelitian menggunakan uji chi square didapatkan p

value ,000 (<0.05), Ha diterima berarti hubungan antara pemberian pisang

ambon dengan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia ringan pada

trimester 1 di Tpmb Susi Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang

Bedagai.

Pisang ambon merupakan salah satu terapi non farmakologi yang

dikonsumsi sebagai makanan pokok di daerah tropis. Pisang ini diperkaya zat

besi yang efektif untuk mengendalikan kekurangan zat besi dan hampir

seluruhnya dapat diserap tubuh, karena pisang ini mengandung asam folat

atau vitamin B6 yang larut dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam

nukleat dan hemoglobin dalam sel darah merah. Pisang ambon juga

47
mengandung vitamin C yang dapat membantu meningkatkan absorpsi besi.

Komposisi pisang ambon terdapat Kalori,Protein, Lemak, Karbodhidrat,

Kalsium, Fosfor, Zat besi, Fe, Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin C. sedangkan

kadar hemoglobin setelah diberikan pisang ambon didapatkan rata-rata kadar

hemoglobin Hemoglobin atau sel darah merah yang disingkat dengan Hb

adalah metaloprotein atau protein yang mengandung zat besi dalam sel darah

merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru – paru keseluruh tubuh.

Selain itu hemoglobin juga memainkan peran penting dalam menjada bentuk

sel darah merah. Kadar hemoglobin wanita sehat seharusnya punya kadar

Hemoglobin sekitar 12 miligram per dl. Kekurangan hemoglobin biasanya

disebut anemia. Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram per dl, yang

artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter. Fungsi hemoglobin

adalah protein yang membawa oksigen di dalam sel darah dan memberi warna

merah pada sel darah merah. Orang dengan anemia idak memiliki cukup

hemoglobin. Anemia dapat disebabkan oleh banyaknya hal diantaranya

diantaranya yaitu penghancuran sel darah merah yang berlebihan, kehilangan

darah, penurunan roduksi sel darah merah.

Tidak sejalan dengan penelitian (39)peneliti meeneliti pemberian

pisang ambon selama 14 hari dan hasil dari penelitian peneliti ada perubahan

hasil dari mengkonsumsi pisang ambon, hal ini diketahui dari kenaikan rata-

rata kadar hemoglobin ibu hamil 1.6-2.4gr/dl.

Sejalan dengan penelitian peneliti (40) dalam penelitian ini hasil uji

statistic terdapat p value 0.000 (<0.05) Hal ini berarti ada hubungan signifikan

48
pengaruh pembrian pisang ambon terhadap peningkatan hemoglobin pada ibu

hamil anemia diwilayah kerja puskesmas limboto.

Dari hasil penelitian ini peneliti berasumsi bahwa pisang ambon sangat

bermanfaat bagi ibu hamil terutama pada ibu hamil yang mengalami anemia.

Dari hampir 42 ibu hamil yang mengalami anemia di Tpmb Susi ,ibu dengan

anemia ringan memiliki kadar hemoglobin meningkat setelah di beri pisang

ambon. Hal ini bisa menjadi solusi bagi ibu hamil yang anemia ringan, Karena

dengan mengkonsumsi pisang ambon dapat menaikan kadar hemoglobin, dan

menjadi solusi juga bagi ibu hamil yang malas minum vitamin fe. Karena

pisang ambon juga sebagai terapi non farmakologi yang memiliki banyak

kandungan vitamin yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin.

6.4. Keterbatasan Peneliti

Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan yang memungkinkan

banyak kelemahan, sehingga diperlukan penelitian lanjut yang lebih

mendalam dengan melibatkan subjek penelitian, memperluas jangkauan

wilayah penelitian dan menggunakan design yang lebih mendalam.

49
50
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari karakteristik penelitian, jumlah responden

42 orang. Mayoritas Trimester I Dengan Anemia Ringan di TPMB Susi Dolok

Merawan Kabupaten Serdang Bedagai, dapat disimpulkan bahwa

1. Sebanyak 38 ibu hamil dengan anemia ringan mengkonsumsi pisang

ambon(90.5%) dan jumlah 4 responden (9.5%) .

2. Sebanyak 38 bumi yang telah konsumsi pisang ambon diketahui

mengalami peningkatan Hemoglobin dengan hasil (p value 0.00)

3. Adanya Hubungan Pemberian Pisang Ambon Dengan kadar Hemogobin

Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan Pada Trimester I di Dolok

Merawan Kabupaten Serdang Bedagai.

7.2. Saran

1. Tmpb Susi

Angka anemia ringan di Tpmb Susi masih tinggi, tingginya angka anemia

pada ibu hamil perlu dicermati karena akan menambah biaya bagi

masyarakat oleh karena itu harus melakukan upaya pengendalian dan

pengawasan agar ibu hamil tidak mengalami anemia .

2. Bidan Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi profesi bidan dalam

melaksanakan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia.

51
3. Ibu Hamil

Diharapkan dapat menambah pengetahuan Hubungan Pemberian Pisang

Ambon Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Anemia

Ringan Pada Trimester I. sehingga ibu hamil dapat mengatasi anemia yang

merugikan kesehatan dan janinnya.

4. Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan data penelitian dan kajian ilmiah

Hubungan Pemberian Pisang Ambon Terhadap Kadar Hemoglobin Pada

Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan Pada Trimester I.

52
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Kementerian Kesehatan RI, “Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas):
Status Gizi hasil utama Riskesdas 2018 ,” Jakarta:
https://www.depkes.go.id., 2018.

[2]. Fahmi, F., Sianipar, I. (2018). “Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I Di Desa Sukawening Kecamatan
Ciwidey”. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat (PINLITAMAS I), 1 (1), Oktober 2018. ISSN
2654-5411.

[3]. Purba, M. E., Nurazizah. (2019). “Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil
Dengan Menggunakan Metode Sahli Dan Metode Cyanmethemoglobin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah Tahun 2019”. Excellent
Midwifery Journal, 2 (2), Oktober 2019. P-ISSN: 2620-8237. E-ISSN:
26209829

[4]. Dewi SSS, Hasibuan DA, Aswan Y, Harahap M, Anggraini W.


Relationship Between Diet and Physical Activity with the Event of
Anemia in Pregnant Women. Int J Public Heal Excell. 2022;1(2):87-92.
doi:10.55299/ijphe.v1i2.36

[5]. Wisdayana, “Cavendish dalam meningkatkan kadar hemoglobin pada


ibu hamil,” Jurnal Ilmiah Umum Dan Kesehatan Aisyah, vol. Vol.3, no.
STIKES Jendral Achmad Yani Cimahi, 2018.

[6]. Nurul, 1001 Khasiat Buah-Buahan. Yogyakarta: Andi, 2016.

[7]. Siregar NY, Noya F, Candriasih P. Pengaruh Konsumsi Buah Pisang


Ambon ( Musa Paradisiaca var Sapientum Linn ) terhadap Peningkatan
Kadar Hb pada Ibu Hamil dengan Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas
Kayamanya The effect of Consumption of Ambon Banana ( Musa
Paradisiaca var Sapientum Linn ) o. 2022;16(2):157-163.

[8]. Sunarjo, “Pengaruh Mengkonsumsi Pisang Ambon Terhadap Mual


Muntah,” Skripsi, 2015.

[9]. Dewi R, “Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Ambon Terhadap Anemia


Pada Ibu Hamil Trimester I Di Wilayah Kerja Puskesmas Balowerti,”
Jurnal Kesehatan MAKIA, vol. Vol.4, No.1., 2017.

[10]. Gemilang J, Khasiat Selangit Daun-Daun Dan Buah-Buahan Ajaib


Tumpas Beragam Penyakit Berbahaya. Yogyakarta: Araska, 2013.

53
[11]. Oktaviani dan dkk, “Profil Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dilihat Dari
Beberapa Faktor Pendukung,” JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan, vol. Vol 4
No 1., 2016.

[12]. Proverawati, Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha


Medika, 2011.

[13]. Wiknjosastro, Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal, Edisi 1. Cet. 12. Jakarta: Bina Pustaka, 2010.

[14]. World Health Organization, “Hemoglobin concentrations for the


diagnosis of anemia and assessment of severity. Vitamin and mineral
nutrition information system,” dalam
www.who.int/vmnis/indicators/haemoglobi.pdf, Geneva: WHO, 2014.

[15]. Kusumawati dan dkk, “Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar


Hemoglobin (Hb) Remaja Menggunakan Metode Sahli dan Digital
(Easy Touch GCHb) Terjemah dari: The Differences in the Result of
Examination of Adolescent Hemoglobin Levels Using Sahli And Digital
Methods (Easy Touch GCHb),” Journal of Health Science and
Prevention, vol. Vol.2 No 2., 2018.

[16]. Natalia, “Kelainan Darah ,” Cetakan 2., Yogyakarta : Nuha Medika,


2019.

[17]. Luh, Buku Saku Anemia Defisiensi Besi Masa Pra Hamil Dan Hamil.
Jakarta: Buku Kedokteran ECG, 2019.

[18]. Deprika CE, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Mantrijeron ,” Yogyakarta:
Universitas ’Aisyiyah, 2017.

[19]. WHO, “Maternal Mortality,” World Health Organization, 2016.

[20]. Suryati, R dan Anna V. Kesehatan Reproduksi Cet.2. Yogyakarta: Nuha


Medika; 2011.
[21]. Nair M, Choudhury MK, Choudhury SS, Kakoty SD, Sarma UC,
Webster P, et al. Association between maternal anaemia and pregnancy
outcomes: a cohort study in Assam, India. BMJ Glob Heal [Internet].
2016;1(1):e000026. Availablefrom:
http://gh.bmj.com/lookup/doi/10.1136/bmjgh-2015-000026

54
[22]. Idowu OA, Mafiana CF, Dapo S. Anaemia in pregnancy: A survey of
pregnant women in Abeokuta, Nigeria. Afr Health Sci. 2005;5(4):295–9.

[23]. Manuaba IB. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluara


Berencana. Jakarta: EGC; 2012.

[24]. Chowdhury HA, Ahmed KR, Jebunessa F, Akter J, Hossain S,


Shahjahan M. Factors associated with maternal anaemia among pregnant
women in Dhaka city. BMC Womens Health [Internet]. 2015;15(1):77.
Available from: http://www.biomedcentral.com/1472-6874/15/77

[25]. Safitri F, Husna A. Pemberdayaan Kader Dan Edukasi Kepada Ibu


Hamil Dalam Upaya Pencegahan Kekurangan Energi Kronik Dan
Anemia Pada Kehamilan Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas
Menggamat Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan. J
Pengabdi Masy. 2022;4(2):90-94.

[26]. N. P. Mahardika dan R. Zuraida, “Vitamin C pada Pisang Ambon (Musa


paradisiaca S.) dan Anemia Defisiensi Besi,” Jurnal MAJORITY , vol.
Volume 5, Nomor 4, Okt 2016.

[27]. Mutoharoh S, Putri A, Dewi S, Astuti DP. Pisang Ambon sebagai Upaya
Meningkatkan Kadar Haemoglobin (Hb) Ibu Hamil Trimester Tiga
dengan Anemia. 13th Univ Res Colloqium 2021. Published online
2021:844-849.

[28]. Siregar NY, Noya F, Candriasih P. Pengaruh Konsumsi Buah Pisang


Ambon ( Musa Paradisiaca var Sapientum Linn ) terhadap Peningkatan
Kadar Hb pada Ibu Hamil dengan Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas
Kayamanya The effect of Consumption of Ambon Banana ( Musa
Paradisiaca var Sapientum Linn ) o. 2022;16(2):157-163.

[29]. Rifiana AJ, Hardiani. Pengaruh Pemberian Buah Pisang Ambon


Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Anemia Di Klinik Fs
Munggaran Kabupaten Garut Jawa Barat. Published online 2021:1-49.

[30]. S. Notoadmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta, 2018

[31]. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2015.

[32]. Hidayat, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.


Jakarta: Salemba Medika, 2011.

55
[33]. Kholifah, “Makalah: Analisis Data Penelitian Dalam Statistik,” 2018.

[34]. S. Notoadmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta, 2002.

[35]. Dinkes Provsu [Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara]. (2019).


Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019. Diperoleh 15
Maret 2021, dari http://www.dinkes.sumutprov.go.id.

[36]. Dinkes Kab.Serdang Bedagai. (2018). Hasil riset kesehatan dasar


kementerian Republik Indonesia 2018. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 138–139.

[37]. Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :


Pendekatan Praktis. Jakarta : Salemba Medika.

[38]. Widayati E, Aisah S. Pemberian Pisang Ambon Untuk Meningkatkan


Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Anemia. Ners
Muda. 2021;2(2):73. doi:10.26714/nm.v2i2.7143

[39]. Mutoharoh S, Putri A, Dewi S, Astuti DP. Pisang Ambon sebagai Upaya
Meningkatkan Kadar Haemoglobin (Hb) Ibu Hamil Trimester Tiga
dengan Anemia. 13th Univ Res Colloqium 2021. Published online
2021:844-849.

[40]. Aisya MW, Pakaya S, Tamara T. Pengaruh Konsumsi Buah Pisang


Ambon Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Pada Ibu Hamil
Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto. Madu J Kesehat.
2021;8(2):45-56.
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Madu/article/view/742

56
LAMPIRAN

57
LAMPIRAN 1

Matrik Jadwal Penelitian

N Keterangan
o
Juni Juli September desember Januari Februari
2022 2022 2022 2022 2023 2023
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsul judul
2 Mengirim
Proposal
3 Mengirim
outline
4 Mengirim
perbaikan
revisi
5 Konsul bab 3
Konsul bab 4
6 Seminar
proposal
7 Revisi
proposal
8 Pengambilan
data

Mengetahui

Koordinator Skripsi Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan Profesi

Rima Nur Khasanah,S.Keb,M.Kes Desi Trianita,S.ST.,M.Kes


NIDN : 0701019301 NIDN.0716128602

58
LAMPIRAN 2

59
LAMPIRAN 3

Lembar Observasi

N Usia Pendidikan Pekerjaan Ras/suku Konsumsi Kadar hemoglobin


o pisang ambon
Sesuai Tidak sebelum sesudah
sesuai
1 31 SMA Bekerja Jawa  10.8 11.2
2 24 D3 Bekerja Batak  10.9 11.4
3 25 SMA Tidak bekerja Jawa  10.2 10.2
4 25 SMA Tidak bekerja Jawa  10.5 11
5 24 SMA Bekerja Karo  10.2 11.5
6 28 SMA Bekerja Karo  10.5 11.2
7 25 D3 Bekerja Jawa  10.3 11.3
8 27 SMP Tidak bekerja Jawa  10.5 11.4
9 28 SD Tidak bekerja Jawa  10.6 11.4
10 27 D3 Tidak bekerja Karo  10.6 11.2
11 26 SMA Tidak bekerja Karo  10.5 11
12 29 SMA Tidak bekerja Karo  10.1 11
13 20 SMA Tidak bekerja Simalungun  10.2 11.1
14 28 D3 Bekerja Simalungun  10.8 11.6
15 30 SMP Bekerja Jawa  10.1 10.1
16 30 SMA Bekerja Jawa  10.4 11.2
17 31 SMA Tidak bekerja Jawa  10.1 11
18 35 SMA Tidak bekerja Batak  10.5 11.4
19 35 SMA Bekerja Batak  10.6 11.5
20 34 SMA Bekerja Batak  10.2 10.1
21 36 SD Tidak bekerja Jawa  10.4 11
22 25 SMA Bekerja Jawa  10.7 11.6
23 25 SMP Bekerja Jawa  10.1 11
24 26 SMA Bekerja Jawa  10.5 11.4
25 20 SMP Bekerja Jawa  10.6 11
26 27 SMP Bekerja Batak  10.7 11.6
27 28 SMP Tidak bekerja Karo  10.2 11.4
28 27 SMA Bekerja Karo  10.2 11
29 28 SD Bekerja Jawa  10.1 10.1
30 28 SMA Tidak bekerja Jawa  10.3 11
31 26 D3 Bekerja Jawa  10.9 11.7
32 20 SMA Bekerja Jawa  10.3 11.3
33 27 SMA Tidak bekerja Karo  10.9 11.8
34 26 SMA Bekerja Karo  10.2 11.4

60
35 26 SMA Bekerja Karo  10.3 11
36 37 SMP Tidak bekerja Jawa  10.5 11
37 36 SMP Bekerja Jawa  10.3 11.1
38 35 SMA Tidak bekerja Jawa  10.4 11.3
39 35 SMA Bekerja Jawa  10.5 11.5
40 37 SMA Tidak bekerja Jawa  10.1 11.2
41 31 D3 Tidak bekerja Jawa  10.7 12
42 31 D3 Tidak bekerja Batak  10.8 12

61
Lampiran 4
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pisang Ambon
pengertian Pemberian pisang ambon terhadap ibu hamil

Tujuan Memberikan pisang ambon sesuai takaran kepada ibu hamil

Kebijakan Pada ibu hamil dengan peningkatan kadar hemoglobin

Alat 1.pisau

2. timbangan buah

Bahan 1 pisang ambon matang dan masih segar

Prosedur pembuatan 1. pilih pisang ambon yang sudah matang

2. kupas kulit pisang dan pisang langsung dimakan tanpa

ada tahapan apapun

3. potong pisang ambon dan timbang pisang ambon

Prosedur konsumsi Konsumsi pisang ambon 2 kali dalam sehari pada pagi dan

sore hari

62
Lampiran 5
Lembar Hasil Analisis
FREQUENCIES VARIABLES=usia pendidikan Pekerjaan
/FORMAT=NOTABLE
/STATISTICS=MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Notes

Output Created 04-MAR-2023 17:50:28

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 42


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values


are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=usia pendidikan
Pekerjaan

/FORMAT=NOTABLE

/STATISTICS=MINIMUM
MAXIMUM MEAN MEDIAN
MODE SUM

/ORDER=ANALYSIS.

63
Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.02

Statistics

usia pendidikan Pekerjaan

N Valid 42 42 42

Missing 0 0 0

Mean 2.00 2.86 1.83

Median 2.00 3.00 2.00

Mode 2 3 1

Minimum 1 1 1

Maximum 3 4 3

Sum 84 120 77

FREQUENCIES VARIABLES=usia pendidikan Pekerjaan


/STATISTICS=MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.
Frequency Table

usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <20 TAHUN 3 7.1 7.1 7.1

21 -35 TAHUN 36 85.7 85.7 92.9

> 35 TAHUN 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

64
pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 3 7.1 7.1 7.1

SMP 7 16.7 16.7 23.8

SMA 25 59.5 59.5 83.3

PT 7 16.7 16.7 100.0

Total 42 100.0 100.0

pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid IBU RUMAH TANGGA 19 45.2 45.2 45.2

KARYAWAN SWASTA 11 26.2 26.2 71.4

BURUH HARIAN LEPAS 12 28.6 28.6 100.0

Total 42 100.0 100.0

Your temporary usage period for IBM SPSS Statistics will expire in 4686 days.

FREQUENCIES VARIABLES=KP_PRETEST
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes

65
Output Created 03-MAR-2023 12:21:19

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 42


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values


are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.

SSyntax FREQUENCIES
VARIABLES=KP_PRETEST
KP_SESUDAH

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.09

Frequency Table
KONSUMSI SESUDAH

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sesuai 38 90.5 90.5 90.5

tidak s 1 2.4 2.4 92.9

tidak se 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

66
Your temporary usage period for IBM SPSS Statistics will expire in 4686 days.

CROSSTABS
/TABLES=PA BY KD_HB
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW
/COUNT ROUND CELL.
Notes

Output Created 03-MAR-2023 18:28:59

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 42


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values


are treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with
valid data in the specified
range(s) for all variables in
each table.

67
Syntax CROSSTABS

/TABLES=PA BY KD_HB

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=COUNT
EXPECTED ROW

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.12

Dimensions Requested 2

Cells Available 524245

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PISANG AMBON * 42 100.0% 0 0.0% 42 100.0%


KADARHEMOGLOBIN

PISANG AMBON * KADARHEMOGLOBIN Crosstabulation

KADARHEMOGLOBIN

ANEMIA
RINGAN NORMAL Total

PISANG AMBON SESUAI Count 0 38 38

68
Expected Count 3.6 34.4 38.0

% within PISANG AMBON 0.0% 100.0% 100.0%

TIDAK SESUAI Count 4 0 4

Expected Count .4 3.6 4.0

% within PISANG AMBON 100.0% 0.0% 100.0%

Total Count 4 38 42

Expected Count 4.0 38.0 42.0

% within PISANG AMBON 9.5% 90.5% 100.0%

69
HB PRETEST

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 10.1 6 14.3 14.3 14.3

10.2 7 16.7 16.7 31.0

10.3 5 11.9 11.9 42.9

10.4 3 7.1 7.1 50.0

10.5 8 19.0 19.0 69.0

10.6 5 11.9 11.9 81.0

10.7 3 7.1 7.1 88.1

10.8 2 4.8 4.8 92.9

10.9 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

HB POSTEST

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 10.1 3 7.1 7.1 7.1

10.2 1 2.4 2.4 9.5

11.0 11 26.2 26.2 35.7

11.1 2 4.8 4.8 40.5

11.2 5 11.9 11.9 52.4

11.3 3 7.1 7.1 59.5

11.4 7 16.7 16.7 76.2

11.5 3 7.1 7.1 83.3

70
11.6 3 7.1 7.1 90.5

11.7 1 2.4 2.4 92.9

11.8 1 2.4 2.4 95.2

12.0 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 42.000a 1 .000

Continuity Correctionb 31.196 1 .000

Likelihood Ratio 26.417 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

N of Valid Cases 42

a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .38.

b. Computed only for a 2x2 table

71
LAMPIRAN 6
LEMBAR KONSUL PROPOSAL DAN SKRIPSI
Pembimbing I : Erlin Novitasari., S.Keb.,Bd., M.Keb
No Hari / Tanggal Materi Kegiatan dan Paraf pembimbing
Bimbingan saran
1 16 juni 2022 Konsul judul Mencari
metode
rencana
2 17 juni 2022 Pengajuan Membuat
pergantian outline
judul
3 28 juli 2022 Mengirim Perbaikan
outline outline
4 28 desember Mengirim file Revisi
proposal
5 11 januari 2023 Zoom online Memperbaiki
proposal proposal
6 1 Februari 2023 Kirim file Acc

7 9 februari 203 Konsul revisi Perbaikan


proposal bab coding dan
4 lembar
obsevasi
8 Konsul Dosen
25 Februari 2023 proposal menganjurkan
untuk lanjut
bab 5,6,7
9 2 maret 2023 Konsul bab Mengubah uji
5,6,7 statistik
10 Bab 5,6,7 Membahas bab
4 maret 2023 5
11 5 Maret 2023 Mengirim file
skripsi Acc skripsi

72
LEMBAR KONSUL PROPOSAL DAN SKRIPSI
Pembimbing 2 : Maya Primayanti,S.Si.T,M.Kes
N Hari / Tanggal Materi Kegiatan dan Paraf
o Bimbingan saran pembimbing
1 2 juni 2022 Konsul judul cari literature/
(pergantian) penelitian
serupa yang
mendukung
2 21 september 2022 Mengirim file perbaikan
proposal

3 25 desember 2022 Mengirim file Perbaikan


proposal bab1-4,
penomoran
daftar pustaka,
lembar
lampiran
4 25 januari 2023 Konsul ulang Perbaikan pada
proposal daftar isi,
penulisan
sumber pustaka
dan bab 3
5 31 januari Kirim file ACC
proposal

6 2 maret 2023 Mengirim file Perbaikan


skripsi abstrak,bab
6 dan 7

7 4 maret 2023 Mengirim file Lanjut


skripsi mengerjaka
n bab 5

8 5 Maret 2023 Mengirim file Acc skripsi


skripsi

73

Anda mungkin juga menyukai