TOPIK KHUSUS
Edisi ke dua
Topik Khusus (TK) yang dimaksud pada dasarnya adalah kajian yang ditujukan
untuk mencari (eksploratori) kejelasan masalah. Adapun solusi empirik dari masalah
bersangkutan disajikan dalam Topik khusus. Karena itu, TK yang disusun akan
menjadi satu kesatuan dengan penulisan TOPIK KHUSUS mahasiswa bersangkutan.
Secara umum, perbedaan antara TK dan TOPIK KHUSUS terletak pada kedalaman
dan keluasan masalah. TK membahas permasalahan yang luas namun dangkal
sementara TOPIK KHUSUS membahas masalah yang sangat sempit namun tajam
dan mendalam. Pedoman ini, yang dimaksud dengan Topik Khusus adalah teknik
penelitian eksploratori yang secara intensif menginvestigasi (menyelidiki) satu
atau beberapa situasi (tidak banyak) yang serupa dengan situasi masalah yang
dihadapi oleh peneliti.
Topik Khusus merupakan strategi yang cocok bila pokok pertanyaan suatu
penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, bila peneliti hanya memiliki sedikit
peluang untuk mengendalikan peristiwa- peristiwa yang akan diselidiki, serta
bilamana fokus penelitian terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di
dalam konteks kehidupan nyata.
Buku pedoman ini menempatkan Topik Khusus sebagai penelitian awal yang
dilakukan untuk mengklarifikasi (memperjelas) dan mendefinisikan suatu masalah
secara presisi serta memberikan beberapa alternatif solusi atas masalah tersebut.
Pembahasan yang mendalam dan komprehensif terhadap masalah dan solusi atas
masalah tersebut akan dituangkan pada Topik khusus (sebagai perpanjangan
penelitian dari Topik Khusus). Jadi, Topik khusus adalah penelitian lanjutan yang
dilaksanakan setelah periode Topik Khusus selesai. Dengan perkataan lain, Topik
Khusus adalah sebuah mata kuliah yang menjadi prasyarat bagi penyusunan topik
khusus.
Topik Khusus merupakan kajian terpadu dari beberapa mata kuliah inti di Program
Studi Magister terpapan Kebidanan terhadap masalah atau kasus nyata di lapangan
(bersifat empirik). Topik Khusus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki
fenomena di dalam konteks kehidupan nyata. Hasil penyelidikan dituangkan dalam
bentuk laporan yang dapat dipertanggungjawabkan. Topik Khusus merupakan alat
untuk mengukur kemampuan Mahasiswa dalam mendefinisikan masalah dan
memberikan alternatif solusi ilmiah dalam bidang pelayanan dan pendidikan
kebidanan.
b. Tu j u an
c. B i d a n g k a j i a n/ Roadmap Penelititan
Pada dasarnya, tema yang harus dipilih sesuai dengan kompetensi utama yang telah
ditentukan bagi mahasiswa pelayanan dan pendidikan kebidanan dan sejalan
dengan minat Mahasiswa, tetapi tetap berorientasi pada satu di antara pilihan
kompetensi atau bidang kajian di bawah ini:
Bidan Pelayanan Kebidanan
No. Topik Sub Topik/Program
1 Neonatal, 1. Tumbuh kembang
bayi, balita 2. Gizi pada Anak
dan anak pra 3. Imunisasi
sekolah 4. Nutrisi/Status Gizi
5. Tumbuh kembang
6. Pola asuh
7. Kekerasan dan Penelantaran
8. Remaja
a. Nutrisi
b. Perilaku
c. Karakter
9. Penyakit yang sering terjadi pada anak
1. Deteksi Karies Gigi pada Anak
2. Asuhan Gangguan Gigi pada Anak
10. Peralatan Medis bahan ajar, model Asuhan , Peralatan
Medis, Upaya asuhan kebidanan, Pembiayaan, Sumber daya
manusia, Pengelolaan/manajemen, Keparmasian/obat-obatan,
Pemberdayaan masyarakat.
2 Remaja 1. Nutrisi
2. Perilaku
3. Karakter
4. Peralatan Medis bahan ajar, model Asuhan , Peralatan
Medis, Upaya asuhan kebidanan, Pembiayaan, Sumber daya
manusia, Pengelolaan/manajemen, Keparmasian/obat-obatan,
Pemberdayaan masyarakat.
7 Standar Prodi :
Pengelolaan/ 1. melakukan penyusunan kurikulum dan rencana
pembelajaran dalam setiap mata kuliah;
2. menyelenggarakan program pembelajaran sesuai
standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah
ditetapkan dalam rangka mencapai capaian
pembelajaran lulusan;
3. melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan
suasana akademik dan budaya mutu yang baik;
4. melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara
periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan
mutu proses pembelajaran; dan
5. melaporkan hasil program pembelajaran secara
periodik sebagai sumber data dan informasi dalam
pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan
mutu pembelajaran/
Perguruan tinggi :
1. menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional
terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh
sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat
dijadikan pedoman bagi program studi dalam
melaksanakan program pembelajaran;
2. menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan
program pendidikan yang selaras dengan capaian
pembelajaran lulusan;
3. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program
studi dalam melaksanakan program pembelajaran secara
berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan
misi perguruan tinggi;
4. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan
program studi dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran;
5. memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan
kegiatan pembelajaran dan dosen;
6. menyampaikan laporan kinerja program studi dalam
menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit
melalui pangkalan data pendidikan tinggi
Pengembangan Tatakelola dan Pencitraan Institusi
a. Meningkatkan kemampuan dalam perencanaan
institusi (institutional planning) berdasar data dan
fakta yang akurat (evident-based decision making).
b. Mengembangkan sistem tatakelola internal perguruan
tinggi.
c. Mengembangkan sistem akuntansi dan manajemen
keuangan perguruan tinggi yang akuntabel dan
transparan.
d. Mengembangkan sistem manajemen sumber daya
manusia.
e. Mengembangkan sistem manajemen sarana dan
prasarana.
f. Mengembangkan sistem manajemen penyelenggaraan
kegiatan akademik
g. Mengembangkan sistem penjaminan mutu internal.
BIAYA OPERASIONAL:
1. untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup
biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan
operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak
langsung
2. Ditetapkan per mahasiswa per tahun (Standar Satuan Biaya
Operasional Dikti
3. stándar Satuan Biaya Operasional Dikti ditetapkan oleh
Menteri secara periodik dengan mempertimbangkan: jenis
Prodi, tingkat akreditasi, dan indeks kemahalan wilayah
PENDANAAN :
Perguruan tinggi wajib menyusun kebijakan, mekanisme, dan
prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara
akuntabel dan transparan dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan
Topik kajian harus mengacu kepada roadmap atau bidang kajian penelititan di atas
dan didukung sekurang-kurangnya dua mata kuliah dari mata kuliah-mata kuliah
utama Magister Terapan Kebidanan.
Judul-judl topik khusus menggunakan kata kunci:
1. Evaluasi...................
2. Studi Eksplorasi....................
3. Analisis.......................
BAB II
PETUNJUK PELAK SAN AAN
a. Pros es
Langkah-langkah yang harus dilakukan Mahasiswa adalah:
1. melaksanakan peninjauan awal ke lapangan;
2. menyusun proposal (format proposal dapat dilihat dalam
Lampiran 1);
3. berkonsultasi mengenai isi proposal dengan dosen atau
narasumber lain yang berhubungan dengan bidang yang dipilih sebagai
topik kajian;
4. mengajukan proposal; termasuk nama dosen yang diusulkan mahasiwa
untuk menjadi pembimbing; judul proposal masih dapat diubah setelah
langkah kelima;
5. memperoleh pembimbing dan melakukan proses bimbingan
sebelum ke lapangan (minimal 1 kali untuk setiap pembimbing);
6. mengumpulkan data dan informasi dari lapangan (data dan informasi
harus dalam bentuk dokumen/atau didokumentasikan (misal: transkrip
wawancara yang dapat dipertanggungjawabkan) dan melakukan proses
bimbingan saat berada di lapangan (minimal 1 kali untuk setiap
pembimbing);
7. menyusun laporan Topik Khusus dan melakukan proses imbingan
minimal 6 kali bimbingan;
8. mengumpulkan draft laporan yang telah disetujui pembimbing pada waktu
yang telah ditentukan;
9. menyajikan laporan Topik Khusus dalam presentasi dan pengujian dalam
seminar Topik Khusus. Jika diperlukan dapat dilakukan revisi, dan setelah
mendapat persetujuan pembimbing maka laporan Topik Khusus yang telah
direvisi dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;
10. membuat surat ucapan terima kasih yang dilengkapi (dilampiri)
oleh Laporan TK yang telah diujikan dalam seminar hasil TK
kepada instansi yang telah memberikan ijin pembuatan TK.
b. Pembimbin g
1. Format Proposal
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENJELASAN
A. Judul
Tulis judul Evaluasi Program apa yang mejadi tema penelitian. Judul hendaknya
dibuat singkat, jelas, dan menunjukkan dengan tepat masalah serta objek (lokus) yang
dikaji, dan tidak memberi peluang bagi penafsiran ganda. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa ilmiah yang mudah dipahami oleh kelompok bidang keahlian
manajemen aset. Jumlah kata dalam judul paling banyak 15 kata.
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Latar belakang masalah penelitian mendeskripsikan tentang latar belakang
munculnya program dan perlunya program dievaluasi. Pada bagian ini Mahasiswa
perlu mengemukakan alasan- alasan mengapa topik ini dipilih. Pernyataan-
pernyataan atau informasi yang dikemukakan dapat berasal dari pengamatan
yang pernah dilakukan, hasil penelitian/temuan sebelumnya, teori yang relevan,
kutipan dari para ahli, statistik, atau argumentasi logis yang ditarik dari pertanyaan
sebelumnya.
Ada tiga hal perlu dikemukakan pada bagian latar belakang, yaitu: bukti, informasi
tambahan, dan contoh indikasi masalah. Bukti dapat ditarik secara logis atau
diambil dari penelitian/ proyek sebelumnya. Informasi tambahan menunjukkan
makna masalah, memberikan “indikasi” masalah yang memerlukan pemecahan
masalahdengan”dasar pemikiran teoritik,” membandingkan dengan pendekatan lain,
atau menjabarkan ke dalam komponen-komponen yang spesifik.Contoh
memberikan gambaran konkret dari pernyataan yang dikemukakan. Umumnya
penulisan latar belakang masalah dilengkapi oleh kata-kata yang
menunjukkan adalanya ”indikasi masalah” misal menggunakan kata: tetapi, namun
demikian, sedangkan, di sisi lain, padahal, dst.
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dapat ditulis dengan cara mengintisarikan kem- bali masalah-
masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah mencerminkan jawaban yang dikehendaki dari kegiatan penelitian.
Dalam penelitian evaluasi program, jawaban yang dikehendaki secara sistematis dapat
disusun berdasarkan kom- ponen evaluasi yang digunakan.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan ditulis konsisten dengan rumusan masalah. Tujuan ditulis dengan kalimat
pernyataan.
Bagian ini berisikan pernyataan yang menyatakan pendefinisian masalah yang akan
dikaji. Misalnya, tujuan studi kasus ini adalah ”untuk mendefinisikan masalah aset
lahan yang menganggur.
Setelah itu, tujuan dapat dinyatakan dengan menggunakan kata-kata pembuka antara
lain: mengetahui, menjelaskan, menguraikan, membandingkan, memperoleh pengetahuan
tentang, menganalisis, menggambarkan dan lain-lain yang menunjukkan adanya
masalah. Tujuan juga dapat lebih jauh menjangkau jawaban yang bersifat hasil misal
dicerminkan oleh kata-kata antara lain untuk mendapatkan gambaran tentang
masalah ..., teridentifikasinya masalah ... Tujuan harus bersifat spesifik, terbatas,
dapat diukur, dan terutama dapat diperiksa dengan melihat fakta sebagai hasil
penelitian.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ditulis dalam bentuk pernyataan yang secara spe- sifik menunjuk
siapa sasaran yang akan menggunakan hasil penelitian tersebut.
6. Jadwal
Sebutkan jangka waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian. Tuliskan kapan
penelitian dimulai dan berakhir. Uraikan secara rinci waktu untuk tiap tahap
penelitian. Contoh: untuk penelitian, tahapannya sebagai berikut:
1) Tahap persiapan: perencanaan, pembuatan alat ukur, prauji, penentuan lokasi
sampel, penggandaan alat ukur;
2) Tahap pelaksanaan: proses pengumpulan data;
3) Tahap pengolahan dan interpretasi data: pengkodean data, klasifikasi data, analisis
data, interpretasi data;
4) Tahap pelaporan: penulisan naskah, penyuntingan naskah, penggandaan naskah, dan
distribusi.
B. KAJIAN PUSTAKA
a. Kajian program yang dievaluasi
Sesuai dengan judul penelitian. Bagian ini dikaji teori tentang program yang menjadi
objel evaliasi. Kajian teori dapat berisi:
1) Pengertian
2) Jenis-jenis
3) Peran
4) Cara-cara
5) Indikator keberhasilan program
6) Cara Pengukuran
b. Kajian Model Evaluasi
Kajian model evaluasi berisi kajian tentang model evaluasi yang digunakan.
Kajian teori tentang model evaluasi dapat berisi:
1) Deskripsi Model Evaluasi
2) Prosedur Evaluasi
3) Komponen Data Evaluasi
4) Pengambilan Kesimpulan Hasil Evaluasi
c. Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam bagian ini dikaji tentang hasil-hasil evaluasi program yang sejenis yang telaah
dilakukan.atau program-program yang pernah dikembangkan.
d. Pertanyaan Penelitian
Ditulis sama seperti rumusan masalah
C. METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek utama penelitian dalam model evaluasi bisa berupa orang, kegiatan,
penyelenggara dan pengguna jasa/tenaga.
a. Metode/Model Evaluasi
Ditulis sesuai dengan model evaluasi yang digunakan. Contoh:
Penelitian ini menggunakan model evaluasi 4 level dari Krickpatrick (1998). Komponen
yang dievaluasi meliputi: reaction, learning, be- havior dan result
b. Prosedur Evaluasi
Ditulis secara sistematis sesuai langkah-langkah kegiatan evaluasi yang dilakukan.
Prosedur evaluasi dapat ditulis dalam bentuk narasi atau dalam bentuk diagram alir.
Contoh prosedur evaluasi:
Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah:
1) Mempelajari program
2) Menyusun instrumen
3) Mengambil data
4) Mentabulasi atau meringkaskan data.
D. Daftar Pustaka
Tuliskan semua bahan pustaka yang menjadi sumber dari proposal. Sangat
dianjurkan untuk menggunakan referensi terbitan 10 tahun terakhir dengan
jumlah sekurang-kurangnya 10 referensi. Pastikan bahwa semua referensi dan
sumber kutipan tercantum dalam daftar pustaka. Daftar Pustaka diurutkan
sesuai sistem Vancouver. Utamakan agar mengacu pada sejumlah artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal ilmiah, prosiding ilmiah, atau sumber ilmiah selain buku teks.
PENJELASAN
c) Kata Pengantar.
Kata Pengantar bertujuan mengantarkan pembaca agar dapat memahami isi
laporan TK secara paripurna. Bagian ini biasanya memuat 6 hal yakni
kata-kata pembuka, judul, tujuan penulisan, sasaran/target pembaca,
kilasan isi, penutup. Berikut ini penjelasan masing-masing unsur ini. (1)
kata-kata pembuka, berisi pembuka dalam kata pengantar, misal ”berkat
rahmat ALLAH SWT ... dst. (2) judul tulisan TK; dinyatakan judul tulisan
yang disajikan; (3) tujuan penulisan laporan TK; yang ditulis di sini bukan
tujuan penelitian tapi tujuan penulisan laporan, misalnya: “untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusandari Magister Terapan
Kebidanan STIKes DHB” ...dst. (4) sasaran pembaca TK; (5) kilasan isi TK
yang biasanya cukup beberapa kalimat singkat saja. Sajikan inti materi yang
terkandung dalam tulisan TK ybs.; (6) ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu atau memungkinkan terlaksananya penelitian/
pembuatan proyek dan penulisan laporan Topik Khusus/Topik Khusus. Jika
ucapan terimakasih memuat banyak pihak, akan lebih baik disajikan dalam
lembaran khusus. (7)kata penutup yang berisi pertanggungjawaban isi
laporan
Topik Khusus dan harapan-harapan penulis. Kalimat pertanggungjawaban
antara lain berbunyi: “Seluruh isi laporan Topik Khusus ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Penulis.” Judul Kata Pengantar ditulis di tengah
halaman, dengan menggunakan huruf kapital. Kata Pengantar harus ditulis
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baku, dan formal. Laporan
TK merupakan sebuah karya ilmiah. Oleh sebab itu, tidak diperkenankan
untuk menuangkan ucapan terima kasih yang sangat masif dan
menggunakan frasa-frasa bahasa lisan yang tidak baku (misal: julukan
informal kepada teman-teman kuliah).
d) Daftar Isi. Bagian ini memuat daftar dari seluruh isi laporan Topik
Khusus yang meliputi kata pengantar, judul dan subjudul dari setiap bab,
sampai dengan lampiran. Judul setiap bab diketik seluruhnya dalam huruf
kapital sedangkan subjudul diketik dalam huruf kecil, kecuali huruf awal
diketik dengan huruf kapital. Nomor judul dan subjudul diketik di sebelah
kiri.
e) Daftar Tabel (bila ada). Bagian ini berisi nomor dan nama semua tabel
yang ada dalam naskah laporan maupun tabel lain yang dimasukkan dalam
lampiran.
f) Daftar Gambar (bila ada). Bagian ini berisi nomor dan nama semua
gambar (baik berupa grafik, diagram, bagan, peta dan sebagainya) yang
ditampilkan dalam laporan Topik Khusus.
g) Daftar Lampiran. Bagian ini memuat daftar semua dokumen yang tidak
dimasukkan ke dalam batang tubuh laporan tetapi dipandang relevan
dengan isi laporan TK (misalnya Bagan Organisasi, uraian jabatan).
6 Kemanfaatan 20%
Studi
7 Proses 10%
Pembimbingan
Penjelasan Komponen Penilaian Seminar Topik Khusus (TK):
No aspek Deskripsi
1 Sistematika Isi laporan menunjukkan hadirnya urutan isi antar
Penulisan bab/sub bab yang sistematis, kronologis, mengalir
(tidak acak); secara deduktif maupun induktif.
Bukan sekedar format laporan yang sistematikanya
mengikutiperaturan buku petunjuk pelaksanaan;
lebih merujuk pada isi laporan
2 Relevansi Isi Keterkaitan dan korelasi dari semua unsur yang ada
dalam TK bisa membentuk kesatuan isi yang
utuh, tidak terfragmentasi, sejalan dengan hasil
identifikasi masalah dan rancangan alternatif solusi.
3 Teknik Penulisan Tabel, gambar, istilah, kutipan, daftar pustaka,
dan pengetikan harus benar serta rapi, sesuai dengan
kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Kesalahan ketik tidak
dapat diterima dalam sebuah laporan ilmiah.
4 Penguasaan Pilihan kosa kata/diksi yang variatif, kalimat yang
Bahasa singkat dan bermakna (kalimat yang efisien dan
efektif), serta penggunaan Bahasa Indonesia yang
baik danbenar (dalam konteks bahasa ilmiah) Pilihan
kosa kata/diksi yang variatif, kalimat yang singkat
dan bermakna (kalimat yang efisien dan
efektif), serta penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar
5 Kemanfaatan Tingkat kemanfaatan aplikasi dari hasil studi bagi
studi objek/tempat/institusi di mana topik studi kasus
tersebut dilakukan. Tingkat kemanfaatan ini dapat
diperkuat oleh bukti surat keterangan dari
objek/institusi yang bersangkutan.
6 Ketepatan Cara/teknik yang tepat dalam memformulasikan
Metode masalah;kelengkapan data/informasi yang digunakan
untuk memformulasikan masalahdan mengindentifikasi
alternatif solusi; serta identifikasi alternatif solusi yang
feasible.
7 Proses Frekuensi bimbingan, minimal delapan kali untuk
Pembimbingan setiap pembimbing; daya kreasi dan serta inovasi
Mahasiswa/Karyasiswa; termasuk kegigihan/perspirasi
Mahasiswa/Karyasiswa.
BAB IV
B. PENGETIKAN
Pengetikan naskah topik khusus/disertasi dilakukan dengan komputer, pengaturan
lay-out sebagai berikut:
Pias (marjin) atas : 4 cm dari tepi kertas
Pias (marjin) kiri : 4 cm dari tepi kertas
Pias (marjin) bawah : 3 cm dari tepi kertas
Pias (marjin) kanan : 3 cm dari tepi kertas
Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik
Jenis huruf yang digunakan adalah Roman atau huruf yang setara dengan ukuran
sebagai berikut :
ukuran font .12 untuk isi naskah
ukuran font 16 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Indonesia serta .14 dan tebal
untuk judul dalam Bahasa Inggris
ukuran font .12 dan tebal untuk nama penulis pada judul
ukuran font .14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul
ukuran font .10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul
Pendapat tersebut sesuai dengan teori Catanzaro R dan Artal R bahwa saat hamil,
tubuh seorang ibu akan mengalami kondisi fisiologis yang berubah dan berbeda dari
biasanya, hal ini akan memengaruhi tidak hanya pada kondisi fisik saja tetapi juga
kondisi psikologis ibu hamil.2
1. Irianti, B., Halida EM, Duhita F. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta:
Sagung Seto; 2014
4
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 1000 HARI KELAHIRAN
PERTAMA.