0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
65 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas lima bentuk ketidakadilan gender yang umum terjadi, yaitu marginalisasi, subordinasi, stereotipe/pelabelan, kekerasan, dan beban kerja ganda yang diemban perempuan.
Dokumen tersebut membahas lima bentuk ketidakadilan gender yang umum terjadi, yaitu marginalisasi, subordinasi, stereotipe/pelabelan, kekerasan, dan beban kerja ganda yang diemban perempuan.
Dokumen tersebut membahas lima bentuk ketidakadilan gender yang umum terjadi, yaitu marginalisasi, subordinasi, stereotipe/pelabelan, kekerasan, dan beban kerja ganda yang diemban perempuan.
International Women University Ketidakadilan gender di masyarakat termanifestasi antara lain sbb (Fakih, 2010 : 71)
MARGINALISASI STEREOTIPE/ BEBAN KERJA
PELABELAN
1 3 5
2 4
SUBORDINASI KEKERASAN
(sejalan dengan apa yang tercantum pada KemenPPPA)
MARGINALISASI Contoh : 1) Guru TK, perawat, pekerja konveksi, buruh pabrik, pembantu rumah tangga dinilai sebagai pekerja - Marjinalisasi artinya : suatu proses rendah, sehingga berpengaruh pada tingkat peminggiran akibat perbedaan jenis gaji/upah yang diterima. kelamin yang mengakibatkan kemiskinan. 2) Masih banyaknya pekerja perempuan di pabrik yang - Banyak cara yang dapat digunakan untuk rentan terhadap PHK dikarenakan tidak mempunyai ikatan formal dari perusahaan tempat bekerja memarjinalkan seseorang atau kelompok. karena alasan-alasan gender alasan faktor Salah satunya adalah dengan reproduksi (menstruasi, hamil, melahirkan dan menggunakan asumsi gender. Misalnya menyusui) dengan anggapan bahwa perempuan 3) Perubahan dari sistem pertanian tradisional kepada berfungsi sebagai pencari nafkah sistem pertanian modern dengan menggunakan tambahan, maka ketika mereka bekerja mesin-mesin traktor telah memarjinalkan pekerja diluar rumah (sector public). perempuan - Biasa terjadi di tempat bekerja, rumah 4) Banyak suku di Indonesia yang tidak memberi hak waris kepada perempuan tangga, masyarakat/kultur, bahkan negara. SUBORDINASI - Subordinasi Artinya : suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain. - Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, telah memisahkan dan memilah-milah peran-peran gender, laki-laki dan perempuan. - Perempuan dianggap bertanggung jawab dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi, sementara laki-laki dalam urusan public 1) Pertanyaannya adalah, apakah peran dan fungsi dalam atau produksi. urusan domestic dan reproduksi mendapat penghargaan - Anggapan bahwa perempuan itu irrasional atau yang sama dengan peran publik dan produksi? emosional sehingga perempuan tidak bisa tampil 2) Di Jawa, dulu ada anggapan bahwa perempuan tidak memimpin, sehingga muncul sikap yang perlu sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya akan ke dapur menempatkan perempuan pada posisi yang tidak juga penting. STEREOTIPE/PELABELAN - Semua bentuk ketidakadilan gender sebenarnya CONTOH : berpangkal pada satu sumber kekeliruan yang sama, 1) Perempuan dianggap cengeng, suka digoda. yaitu stereotype gender laki-laki dan perempuan. 2) Perempuan tidak rasional, emosional. - Secara umum stereotipe adalah pelabelan/penandaan 3) Perempuan tidak bisa mengambil keputusan penting. terhadap suatu kelompok tertentu yang merugikan dan 4) Perempuan sebagai ibu rumah tangga, melayani suami menimbulkan ketidakadilan 5) Laki-laki sebagai pencari nafkah utama. - Pelabelan umumnya dilakukan dalam dua hubungan 6) Perempuan suka bersolek untuk memancing perhatian lawan atau lebih dan seringkali digunakan sebagai alasan untuk jenis, maka setiap ada kasus kekerasan dan pelecehan membenarkan suatu tindakan dari satu kelompok atas seksual selalu dikaitkan dengan stereotip ini kelompok lainnya. - Pelabelan juga menunjukkan adanya relasi kekuasaan yang timpang atau tidak seimbang yang bertujuan untuk menaklukkan atau menguasai pihak lain. - Pelabelan negatif juga dapat dilakukan atas dasar anggapan gender. Namun seringkali pelabelan negatif ditimpa-kan kepada perempuan. KEKERASAN JENIS KEKERASAN : 1) Pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk pemerkosaan dalam pernikahan. Faktor-faktornya : takut, malu, paksaan secara ekonomi, sosial maupun kultural dan tidak ada pilihan - Kekerasan (violence) adalah serangan/ invasi lain (assault) terhadap fisik dan integritas mental 2) Pemukulan dan serangan fisik psikologis seseorang. 3) Penyiksaan yang mengarah pada alat reproduksi (genital - Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender mutilation). Misal, penyutan pada perempuan karena dlm disebut gender-related violence. budaya tertentu adalah untuk mengontrol perempuan 4) Kekerasan dalam bentuk pelacuran (prostitution) 5) Pornografi, ketika tubuh perempuan dijadikan objek untuk keuntungan seseorang 6) Pemaksaan sterilisasi dalam KB pada perempuan 7) Molestation, memegang/menyentuh bagian tertentu dari tubuh perempuan dengan pelbagai cara dan kesempatan tanpa kerelaan dari pemilik tubuh 8) Pelecehan seksual : menyampaikan lelucon jorok secara vulgar, menyakiti/membuat malu seseorang dengan omongan kotor, introgasi kehidupan seksual, meminta imbalan seksual 9) Kekerasan simbolik, umumnya pada fase pacaran (pembatasan pergaulan, mengecek handphone pasangan) BEBAN KERJA JENIS KEKERASAN : 1) Pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk pemerkosaan dalam pernikahan. Faktor-faktornya : takut, malu, paksaan secara ekonomi, sosial maupun kultural dan tidak ada pilihan - Anggapan bahwa perempuan mengemban lain beban semua pekerjaan domestik 2) Pemukulan dan serangan fisik (membersihkan rumah, masak, mencuci, setrika, 3) Penyiksaan yang mengarah pada alat reproduksi (genital dll) yang ditanggung perempuan sendiri. Terlebih mutilation). Misal, penyutan pada perempuan karena dlm jika perempuan harus bekerja di sektor publik, budaya tertentu adalah untuk mengontrol perempuan maka ia memikul beban kerja ganda 4) Kekerasan dalam bentuk pelacuran (prostitution) - Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender 5) Pornografi, ketika tubuh perempuan dijadikan objek untuk disebut gender-related violence. keuntungan seseorang 6) Pemaksaan sterilisasi dalam KB pada perempuan 7) Molestation, memegang/menyentuh bagian tertentu dari tubuh perempuan dengan pelbagai cara dan kesempatan tanpa kerelaan dari pemilik tubuh 8) Pelecehan seksual : menyampaikan lelucon jorok secara vulgar, menyakiti/membuat malu seseorang dengan omongan kotor, introgasi kehidupan seksual, meminta imbalan seksual 9) Kekerasan simbolik, umumnya pada fase pacaran (pembatasan pergaulan, mengecek handphone pasangan)