Anda di halaman 1dari 7

3

BENTUK - BENTUK
KETIDAKADILAN
GENDER

Ilona Annisa Ristiani, M.I.Kom.


International Women University
Ketidakadilan gender di masyarakat
termanifestasi antara lain sbb (Fakih, 2010 : 71)

MARGINALISASI STEREOTIPE/ BEBAN KERJA


PELABELAN

1 3 5

2 4

SUBORDINASI KEKERASAN

(sejalan dengan apa yang tercantum pada KemenPPPA)


MARGINALISASI
Contoh :
1) Guru TK, perawat, pekerja konveksi, buruh pabrik,
pembantu rumah tangga dinilai sebagai pekerja
- Marjinalisasi artinya : suatu proses rendah, sehingga berpengaruh pada tingkat
peminggiran akibat perbedaan jenis gaji/upah yang diterima.
kelamin yang mengakibatkan kemiskinan. 2) Masih banyaknya pekerja perempuan di pabrik yang
- Banyak cara yang dapat digunakan untuk rentan terhadap PHK dikarenakan tidak mempunyai
ikatan formal dari perusahaan tempat bekerja
memarjinalkan seseorang atau kelompok.
karena alasan-alasan gender alasan faktor
Salah satunya adalah dengan
reproduksi (menstruasi, hamil, melahirkan dan
menggunakan asumsi gender. Misalnya menyusui)
dengan anggapan bahwa perempuan 3) Perubahan dari sistem pertanian tradisional kepada
berfungsi sebagai pencari nafkah sistem pertanian modern dengan menggunakan
tambahan, maka ketika mereka bekerja mesin-mesin traktor telah memarjinalkan pekerja
diluar rumah (sector public). perempuan
- Biasa terjadi di tempat bekerja, rumah 4) Banyak suku di Indonesia yang tidak memberi hak
waris kepada perempuan
tangga, masyarakat/kultur, bahkan negara.
SUBORDINASI
- Subordinasi Artinya : suatu penilaian atau anggapan
bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis
kelamin lebih rendah dari yang lain.
- Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat, telah memisahkan dan memilah-milah
peran-peran gender, laki-laki dan perempuan.
- Perempuan dianggap bertanggung jawab dan
memiliki peran dalam urusan domestik atau
reproduksi, sementara laki-laki dalam urusan public 1) Pertanyaannya adalah, apakah peran dan fungsi dalam
atau produksi. urusan domestic dan reproduksi mendapat penghargaan
- Anggapan bahwa perempuan itu irrasional atau yang sama dengan peran publik dan produksi?
emosional sehingga perempuan tidak bisa tampil 2) Di Jawa, dulu ada anggapan bahwa perempuan tidak
memimpin, sehingga muncul sikap yang perlu sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya akan ke dapur
menempatkan perempuan pada posisi yang tidak juga
penting.
STEREOTIPE/PELABELAN
- Semua bentuk ketidakadilan gender sebenarnya
CONTOH :
berpangkal pada satu sumber kekeliruan yang sama,
1) Perempuan dianggap cengeng, suka digoda.
yaitu stereotype gender laki-laki dan perempuan.
2) Perempuan tidak rasional, emosional.
- Secara umum stereotipe adalah pelabelan/penandaan
3) Perempuan tidak bisa mengambil keputusan penting.
terhadap suatu kelompok tertentu yang merugikan dan
4) Perempuan sebagai ibu rumah tangga, melayani suami
menimbulkan ketidakadilan
5) Laki-laki sebagai pencari nafkah utama.
- Pelabelan umumnya dilakukan dalam dua hubungan 6) Perempuan suka bersolek untuk memancing perhatian lawan
atau lebih dan seringkali digunakan sebagai alasan untuk jenis, maka setiap ada kasus kekerasan dan pelecehan
membenarkan suatu tindakan dari satu kelompok atas seksual selalu dikaitkan dengan stereotip ini
kelompok lainnya.
- Pelabelan juga menunjukkan adanya relasi kekuasaan
yang timpang atau tidak seimbang yang bertujuan untuk
menaklukkan atau menguasai pihak lain.
- Pelabelan negatif juga dapat dilakukan atas dasar
anggapan gender. Namun seringkali pelabelan negatif
ditimpa-kan kepada perempuan.
KEKERASAN
JENIS KEKERASAN :
1) Pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk pemerkosaan
dalam pernikahan. Faktor-faktornya : takut, malu, paksaan
secara ekonomi, sosial maupun kultural dan tidak ada pilihan
- Kekerasan (violence) adalah serangan/ invasi
lain
(assault) terhadap fisik dan integritas mental
2) Pemukulan dan serangan fisik
psikologis seseorang. 3) Penyiksaan yang mengarah pada alat reproduksi (genital
- Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender mutilation). Misal, penyutan pada perempuan karena dlm
disebut gender-related violence. budaya tertentu adalah untuk mengontrol perempuan
4) Kekerasan dalam bentuk pelacuran (prostitution)
5) Pornografi, ketika tubuh perempuan dijadikan objek untuk
keuntungan seseorang
6) Pemaksaan sterilisasi dalam KB pada perempuan
7) Molestation, memegang/menyentuh bagian tertentu dari tubuh
perempuan dengan pelbagai cara dan kesempatan tanpa
kerelaan dari pemilik tubuh
8) Pelecehan seksual : menyampaikan lelucon jorok secara
vulgar, menyakiti/membuat malu seseorang dengan omongan
kotor, introgasi kehidupan seksual, meminta imbalan seksual
9) Kekerasan simbolik, umumnya pada fase pacaran
(pembatasan pergaulan, mengecek handphone pasangan)
BEBAN KERJA
JENIS KEKERASAN :
1) Pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk pemerkosaan
dalam pernikahan. Faktor-faktornya : takut, malu, paksaan
secara ekonomi, sosial maupun kultural dan tidak ada pilihan
- Anggapan bahwa perempuan mengemban
lain
beban semua pekerjaan domestik
2) Pemukulan dan serangan fisik
(membersihkan rumah, masak, mencuci, setrika, 3) Penyiksaan yang mengarah pada alat reproduksi (genital
dll) yang ditanggung perempuan sendiri. Terlebih mutilation). Misal, penyutan pada perempuan karena dlm
jika perempuan harus bekerja di sektor publik, budaya tertentu adalah untuk mengontrol perempuan
maka ia memikul beban kerja ganda 4) Kekerasan dalam bentuk pelacuran (prostitution)
- Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender 5) Pornografi, ketika tubuh perempuan dijadikan objek untuk
disebut gender-related violence. keuntungan seseorang
6) Pemaksaan sterilisasi dalam KB pada perempuan
7) Molestation, memegang/menyentuh bagian tertentu dari tubuh
perempuan dengan pelbagai cara dan kesempatan tanpa
kerelaan dari pemilik tubuh
8) Pelecehan seksual : menyampaikan lelucon jorok secara
vulgar, menyakiti/membuat malu seseorang dengan omongan
kotor, introgasi kehidupan seksual, meminta imbalan seksual
9) Kekerasan simbolik, umumnya pada fase pacaran
(pembatasan pergaulan, mengecek handphone pasangan)

Anda mungkin juga menyukai