Anda di halaman 1dari 10

2

TEORI
PERKEMBANGAN
GENDER

Ilona Annisa Ristiani, M.I.Kom.


International Women University
MEMAHAMI KAJIAN GENDER (⅓)

Kajian gender merupakan pembahasan yang melihat fakta


dan fenomena gender yang ada di masyarakat Kajian ini
berkaitan dengan bidang-bidang dan faktor-faktor kehidupan
lainnya, seperti ekonomi, hukum, pemerintahan, kesehatan,
politik, agama, kesenian, teknologi, pendidikan,
kepemimpinan, tenaga kerja, kekerasan dan pelecehan
seksual, perdagangan orang, media masa dll.
MEMAHAMI KAJIAN GENDER (⅔)

Bila melihat fakta dan fenomena gender dengan


menggunakan pendekatan sosiologi maka konsep-konsep
penting dan teori-teori yang relevan dalam ilmu sosiologi
harus dipakai, karena keberadaan gender berkaitan erat
dengan struktur sosial, proses sosial, interaksi sosial,
perubahan sosial, stratifikasi sosial, budaya masyarakat, nilai
dan norma masyarakat, serta ideologi yang dominan di
masyarakat.
MEMAHAMI KAJIAN GENDER (3/3)

Dengan sudut pandang sosiologi, permasalahan relasi gender bisa


dipahami secara komprehensif, sejalan dengan ciri ilmu sosiologi :
1. Bersifat empiris (masalahan yang berkaitan dengan relasi
gender dapat diobservasi secara ilmiah)
2. Bersifat teoretis, melalui pengetahuan (data) yang di abstraksi
sehingga menjadi teori
3. Bersifat analitis, menjelaskan fakta maupun fenomena suatu
komunitas/masyarakat
(Soekanto, 2006 : 13)
KELAHIRAN GENDER DI BELAHAN
BARAT DAN TIMUR
- BARAT mendominasi lahirnya gerakan perempuan yang
terbagi kedalam gelombang 1, 2 dan 3
- Di Eropa (1792) gerakan feminis modern akibat kekacauan
sosial dan politik yang disebabkan oleh Revolusi Perancis.
Digambarkan melalui karya Mary Wollstonecraft “Vindication
Rights Women” ia menekankan perlunya membuat
perempuan berpikir rasional, hingga nalar perempuan lebih
terdidik
-
KELAHIRAN GENDER DI BELAHAN
BARAT DAN TIMUR
- Di Amerikan(1948) adanya konvensi yang dihadiri 300
perempuan dan 40 laki-laki di Seneca Falls, menuntut
penghentian seluruh diskriminasi berdasarkan jenis kelamin.
Tokoh pergerakan perempuan Cady Stanton bersama dengan
Lucretia Mott pengagas Seneca Falls (Declaration of
Independence)
KELAHIRAN GERAKAN GENDER DI
INDONESIA
- Ditandai dengan kelahiran gerakan dan perjuangan perempuan
yang dimulai pada abad ke XIX.
- Periode pertama, R.A. Kartini (1879 - 1904), sadar akan kaumnya
yang masih sangat terbelakang dan terkungkung dalam budaya
feodalisme
- Muncul gerakan Dewi Sartika, Rohana Kudus, Cut Nyak Dien, Cut
Meutia, serta Martha Cristina Tiahahu.
- Gerakan pada masa ini lebih banyak berasal dari kalangan atas.
- Masalah pokok : pendidikan kaum perempuan dan reformasi
perkawinan
KELAHIRAN GERAKAN GENDER DI
INDONESIA
Munculnya organisasi pergerakan perempuan :

- Periode 1912 - 1928, berdirinya organisasi perempuan pertama


“Poetri Mardika” melahirkan kongres perempuan Indonesia
pertama. Usaha yang dilakukan di bidang pendidikan dengan
mendirikan sekolah, membantu murid perempuan
- Periode 1928 - 1942, ditandai dengan persatuan nasional dengan
lahirnya “Keputrian Indonesia Muda” yang kemudian melahirkan
perkumpulan di banyak di wilayah Indonesia. Fase ini kaum
perempuan telah menaruh perhatian pada perjuangan politik
KELAHIRAN GERAKAN GENDER DI
INDONESIA
- Periode 1942 - 1945, dipengaruhi pemerintah Jepang, Fuzankai
(perkumpulan perempuan) istri pamongpraja dari tingkat atas -
kecamatan sebagai persiapan untuk berpartisipasi dalam usaha
menegakan negara.
- Periode 1945 - 1950, Persatuan Perempuan Indonesia (Perwani)
tujuan utama adalah ikut serta dalam usaha membela dan
menegakkan kemerdekaan negara, pergerakan politik.
- Periode 1950 - 1959, Periode ini menunjukkan berdirinya
organisasi perempuan di berbagai bidang, baik politik, nonpolitik,
sekuler berdasarkan agama, profesi, etnik, dll
Bagaimana pergerakan perempuan
saat ini?
Silahkan tulis pandangan anda (min. 300 kata) dan upload
pada e-learning, dan akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai