==========================================================
Oleh: Syakwan Lubis
ABSTRACT
I. PENDAHULUAN
Secara jujur memang harus diakui dan pergeseran yang cukup drastis.
bahwa peranan kaum wanita dalam Banyak posisi yang tadinya didomi-
abad informasi saat ini amatlah nasi kaum pria sekarang sudah mulai
menonjol. Teknologi informasi modern beralih dan diduduki oleh kaum
yang berkembang pesat saat ini wanita. Hal ini tidak hanya terjadi di
terlihat seolah-olah tidak bisa dipisah- negara-negara sangat maju, tapi juga
kan dari eksistensi kaum wanita1. di negara-negara industri baru, dan
Dalam bidang bisnis dan manajerial, bahkan di negara-negara berkembang.
misalnya, telah terjadi perubahan Malahan ada yang meramalkan bahwa
abad ke 21 ini merupakan abad
1
Danim, Sudarwan. 1995. Transformasi wanita dan keluarga, karena pada
Sumber Daya Manusia: Analisis Fungsi
Pendidikan, Dinamika Prilaku dan Kesejah-
teraan Indonsia Masa Depan. Jakarta: Bumi
Aksara, hal: 54.
*HUDNDQ )HPLQLVPH «« 73
kurun zaman ini wanita akan mampu membuka rahasia-rahasia
berperang sebagai lakon2. dunia material. Kemajuan-kemajuan
Namun sebaliknya, kalau kita ilmiah dan teknologi telah mem-
mau jujur pula, terlihat pula suatu pengaruhi setiap bidang kehidupan
gejala yang negatif, yakni bahwa manusia, menghasilkan pemeliharaan
kehidupan moral dan spiritual kesehatan yang lebih baik, mencip-
(kerohanian) saat ini mulai terabaikan. takan sistem komunikasi yang maju
Kehidupan material malah kadang- dan pendidikan yang lebih baik bagi
kadang dianggap merupakan segala- sebagian besar penduduk dunia.
galanya dan yang menjadi inti dari Namun hasil-hasil ini telah ber-
semua masalah dalam kehidupan. campur dengan kurangnya perhatian
Pengetahuan ilmiah dan efesiensi terhadap persoalan-persoalan yang
rasional merupakan tujuan dalam menyangkut spiritualitas dan penge-
dunia kerja dan kehidupan kaum tahuan tentang dunia non-material.
wanita yang dirumuskan secara jelas. Persoalan tentang pemahaman
Agama secara berkala dan berangsur- akan pengetahuan yang bersifat
angsur mulai ditekan, dicemoohkan historis dan yang selalu terkait dengan
secara terbuka, dan bahkan mungkin masyarakat ini telah menghasilkan
dikritik dan dihina3. Dominasi cara kritik yang tajam atas pengetahuan
befikir rasionalistik-ilmiah kelihatan- rasional dan ilmiah sebagai satu-
nya mulai mengarah kepada hilangnya satunya bentuk sah dari pengetahuan.
pemahaman tentang keterkaitan Diskusi-diskusi tentang pergeseran
bidang rohani dalam kehidupan dalam pemahaman ini begitu penting
manusia. sampai dengan saat didengungkannya
Memang harus diakui bahwa era posmodernisme. Pemahaman
usaha pencarian dan penyelidikan ilmiah bukan lagi dianggap sebagai
hukum-hukum alam yang bersifat satu-satunya tujuan dalam mencari
universal dan penolakan terhadap pengetahuan. Pemahaman akan komu-
otoritas agama selama abad ke-17 dan nitas keagamaan dan pemahaman lokal
ke-18 di Eropa telah menghasilkan akan simbol dan makna kini dihargai
banyak pengetahuan. Akan tetapi secara lebih mendalam di kalangan
hasil-hasil itu tetap saja tidak orang-orang terpelajar. Pengetahuan
ilmiah dipandang sebagai suatu alat
2
Wirosardjono, Sutjipto. 1995. Dialog dengan
yang berfaedah guna memahami
Kekuasaan: Esai-esai tentang Agama, realitas material.
Negara dan Rakyat.Bandung: Mizan, hal: Para pemikir wanita kini mulai
265. bangkit dan berusaha mendefinisikan
3
Ahmed, Akbar S. 1992. Postmodernism and kembali upaya mereka akan pema-
Islam:Predicament and Promise. (Penerje-
mah:M. Sirozi, 1996). Bandung: Mizan, hal:
haman moral menurut isilah-istilah
221-226.. khas mereka. Definisi tentang dunia
*HUDNDQ )HPLQLVPH «« 75
Namun pada umumnya para dari Presiden Soekarno pada waktu
feminis religius ini tidak didukung itu. Akan tetapi hal itu mulai terhenti
oleh para pemikir wanita yang pada setelah periode 1965, yakni setelah
waktu itu sudah mulai mengajar, dimulainya era Orde Baru. Pada masa
terutama pada sekolah-sekolah untuk itu perempuan selalu disingkirkan dari
wanita. Namun demikian, hasil dari politik, kecuali ketika dipanggil untuk
gerakan-gerakan ini telah berkembang mendukung kebijakan resmi dalam
sebagaimana hak pilih yang dimiliki peran yang telah ditentukan sebelum-
dari suatu negara ke negara lain. nya sebagai isteri dan ibu. Orde Baru
Gerakan-gerakan kemerdekaan di telah membangun ide bahwa politik
seluruh dunia, termasuk di Indonesia, bukanlah untuk perempuan dan terus
telah menghasilkan persamaan kedu- menerus menghidupkan pandangan
dukan bagi kaum wanita. EDKZD ³SHUHPSXDQ SROLWLN´ VHEDJDL
Satu hal yang perlu dicatat sesuatu yang histeris, amoral, tak
adalah, setelah hak memilih diberi- EHUJXQD GDQ EHUDGD ³GL OXDU NRQWURO
kan pada tahun 1920, gerakan VRVLDO´5.
feminisme seakan-akan tenggelam. Contoh lain yang dapat
Kedudukan kaum wanita sampai dikemukakan adalah bahwa menu-
dengan tahun 1950an tidak pernah rut ideologi nasional Orde Baru
digugat, dimana wanita yang dianggap perempuan hanya memainkan peran
ideal adalah yang berperan sebagai ibu pendukung karir suami dalam
rumah tangga, walaupun pada periode struktur formal, seperti dalam
tersebut sudah banyak yang aktif organisasi Darma Wanita, Persit
bekerja di luar rumah. Baru lah pada Kartika Candra Kirana, dan
tahun 1960an, gerakan feminisme organisasi para isteri lainnya di
mendapatkan momentum. Gerakan ini Indonesia. Perempuan dihadapkan
menjadi suatu kejutan besar bagi pada sederetan daftar yang telah
masyarakat tersebut, karena gerakan diputuskan oleh negara sebagai
ini memberikan kesadaran baru, kualitas perempuan. Hal ini dapat
terutama bagi kaum wanita, bahwa dilihat antara lain dalam Panca
peranan tradisional wanita ternyata Dharma Wanita ³:DQLWD ,QGRQHVLD
menempatkan wanita pada posisi yang adalah teman dan mitra suami, istri,
tidak menguntungkan, yaitu subor- dan manajer rumah tangga, ibu dan
dinasi wanita. pendidika bagi anak-anak, peng-
Di Indonesia, sebelum masa hasil pendapatan tambahan, dan
Orde Baru, perempuan sudah terlibat pekerja sosial warga negara Indo-
dan berpartisipasi dalam perjuangan QHVLD´6. Implikasi dari ideologi
kemerdekaan, dalam konstituante, dan
berperan dalam pemerintahan demo- 5
Katjasungka, Nusrsyahbani, et.al. 2000. Op
krasi Liberal dengan dorongan aktif cit, hal: 21.
6
Ibid, hal: 175.
*HUDNDQ )HPLQLVPH «« 77
das selama ini. Hal ini membuk- Penolakan terhadap gerakan
tikan bahwa bentuk-bentuk teologi feminisme yang paling artikulatif saat
wanita tetap benar terhadap sema- ini dilakukan oleh kaum fundamen-
ngat agama-agama dunia9 . talisme dan revivalisme. Keduanya
Agaknya perhatian terhadap ini pada akhir abad 20 yang lalu,
kerohanian (keagamaan) kaum wani- bahkan sekarang ini menggejala
ta yang muncul dalam berbagai hampir di seluruh dunia yang pada
bentuk ini menunjukkan mulainya dasarnya merupakan gerakan protes
gerakan fenimisme gelombang ketiga. terhadap beberapa aspek dari
Kaum wanita sedang berusaha modernitas yang sekuler, yang salah
mengumpulkan kekuatan sebagai satunya adalah feminisme. Tidak lah
perantara dan yang setara di dalam mengherankan ketika kaum fun-
semua tingkat hidup dan pekerjaan. damentalis banyak memfokuskan diri
Mereka melihat jalan mereka sendiri pada gender sebagai isu utama dan
untuk memahami dunia dan mema- keluarga sebagai pusatnya dalam
sukkan seluruh pemahaman mereka ke upaya menanamkan tatanan moral dan
dalam ide-ide praktek teologis. nilai yang dipercaya sebagai cetak
Mereka menyadari bahwa situasi dari biru yang harus diwujudkan. Bagi
seluruh pengetahuan yang ada me- kaum fundamentalis, termasuk mere-
mungkinkan mereka mampu untuk ka yang berasal dari kalangan
berani menyatakan pemahaman mere- Protestan di Amerika Serikat,
ka sendiri dan sekaligus menolak cara keluarga menjadi suatu simbol utama
pemahaman spiritualitas kehidupan dari pranata moral ideal, dan
dengan berorientasi pada dunia kaum keharusan untuk kembali ke bentuk
pria. Kecenderungan-kecenderungan ideal keluarga yang merupakan
ini terjadi diantara para elit ber- prioritas tertinggi dari agenda sosial
pendidikan. Kaum wanita di negara- kalangan fundamentalis. Pada giliran-
negara berkembang tetap menghadapi nya nilai-nilai mengarah kepada
masalah-masalah kemis-kinan, setidak pembatasan peranan wanita di sektor
masalah kesehatan, kekuasaan, baik domestik dan peran-peran tradisional.
pribadi maupun kelompok. Di Ringkasnya, misi utama fun-
samping itu mereka masih harus damentalisme dalam persoalan ini
menghadapi tantangan dan penolakan adalah penguatan kembali sistem
dari berbagai kalangan. patriarki dengan pria sebagai pusat
kekuasaan, dan wanita sebagai yang
dipimpin dan dikuasai.
9
Amin, M.Mashur dan Masruchah (ed).
1992. Wanita dalam Percakapan Antar
Agama:Aktualisasinya dalam Percakapan
Pembangunan. Yogyakarta: LKPSM NU
DIY.
*HUDNDQ )HPLQLVPH «« 79
culkan kembali tradisi jahiliyah, yaitu Dapat dikatakan bahwa secara
jahiliyah modern. umum tujuan gerakan feminisme
adalah untuk menciptakan suatu
IV. PENUTUP kondisi di mana baik laki-laki maupun
perempuan dapat berpartisipasi secara
Perdebatan tentang gerakan femi-
penuh dan aktif dalam masyarakat
nisme dan hak-hak perempuan telah
tanpa diskriminasi perlakuan dan
menjadi agenda utama di banyak
prasangka negatif apa pun antara satu
negara di dunia pada saat ini, terutama
sama lain. Namun perlu digarisbawahi
sejak digulirkan dan dipropagan-
bahwa kesetaraan gender yang dicita-
dakannya persoalan tentang isu-isu
citakan oleh gerakan feminisme
global mengenai Hak Azasi Manusia
bukanlah mengacu kepada perolehan
(HAM). Di Indonesia sendiri sampai
hak istimewa bagi perempuan sehing-
saat ini persolan tentang gerakan
ga mengabaikan, apalagi merendah-
feminisme dan hak-hak perempuan
kan martabat laki-laki. Sebaliknya,
berada pada tahap di mana hak-hak
hal ini harus diartikan sebagai
perempuan tersebut dan keikut-
pendefinisian ulang terhadap peran
sertaannya dalam segala aspek
gender dan koreksi terhadap stereotip
kehidupannya masih diperdepatkan
dan ketidakseimbangan akses gender
dan merupakan suatu proses penye-
selama ini.
lesaian yang panjang dan sukar
diselesaikan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN