Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP

KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS GUGUAK PANJANG
KOTA BUKITTIGGI
TAHUN 2022

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian dan Statistik Dasar
Semester V Tahun Pelajaran 2021/2022
Dosen Pembimbing : Ns.Lisma Evareny,S,Kep.MPH

OLEH

ZAHRA TUL JANNAH


204210439

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PADANG JURUSAN KEBIDANAN PRODI D3 KEBIDANAN
BUKITTINGGI
KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya penulis telah dapat menyelesaikan proposal
karya ilmiah yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan
Kunjungan ANC Di Wilayah Puskesmas Guguak Panjang Tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Ikhwal
ini tidak terlepas dari keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas-tugas yang akan datang.
Dalam penulisan makalah ini penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan rasa terima
kasih terutama kepada:
1. Direktur Poltekkes Kemenkes Padang yang telah memberikan dukungan kepada
penulis dalam menyusun proposal
2. Ketua Jurusan Kebidanan Bukittinggi,yang telah memberikan arahan dalam
kepada penulis dalam menyusun proposal
3. Ketua Program Studi D3 Kebidanan Bukittinggi,yang telah memberikan arahan
dalam kepada penulis dalam menyusun proposal
4. Kepada dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahan yang
sangat berharga,sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik.
5. Kedua orang tua yang telah bersusah payah memberikan penghidupan sehingga
penulis dapat berada dalam dunia pendidikan setingkat Perguruan Tinggi
6. Semua pihak yang terlibat dan membantu dalam penyusunan proposal

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
penyempurnaan proposal ini.

Bukittinggi, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..............................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Antenatal Care....................................................................................4
1. Pengertian ANC......................................................................4
2. Tujuan Pemeriksaan ANC......................................................4
3. Standar Pelayanan ANC.........................................................4
4. Faktor yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan ANC..........7
B. Pengetahuan........................................................................................8
1. Pengertian Pengetahuan..........................................................8
2. Tingkat Pengetahuan..............................................................8
3. Cara Pengukuran Pengetahuan...............................................8
C. Kerangka Teori ..................................................................................9
D. Kerangka Konsep..............................................................................10
E. Hipotesis...........................................................................................10

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................11


B. Lokasi Penelitian .........................................................................11
C. Populasi dan Sampel.........................................................................11
D. Variabel Penelitian............................................................................12
E. Devinisi Operasional........................................................................12
F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data................................................14
G. Prosedur Penelitian...........................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan kepada perempuan selama
kehamilannya. Pelayanan Antenatal ini dinilai sangat penting dalam memastikan bahwa baik
ibu maupun janin yang dikandungnya akan selamat baik selama kehamilan maupun saat
persalinan. Pemeriksaan kehamilan atau ANC bukan saja dinilai penting tetapi merupakan
suatu keharusan bagi perempuan selama proses kehamilannya. Melalui ANC yang rutin baik
ibu maupun tenaga kesehatan dapat mengetahui kondisi ibu hamil dan perkembangan janin
yang ada dalam kandungan dengan lebih detail, jika ditemukan suatu ganjalan atau gangguan
yang berkaitan dengan kehamilan tersebut mampu segera diatasi .
Antenatal Care (ANC) artinya salah satu faktor penunjang untuk menurunkan angka
kematian ibu. Antenatal Care (ANC) yg baik dan sedini mungkin akan mencegah kematian
ibu serta bayi serta dapat menaikkan kualitas ibu hamil.
Secara global data WHO tahun 2018 terdapat 47% kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kehamilan yang terjadi di negara berkembang. Pada tahun 2018 jumlah angka
kematian ibu (AKI) di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah
16.000/100.000 kelahiran hidup. Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 terjadi
penurunan AKI di Indonesia tahun 1991-2015 dari AKI 390 menjadi 305 per kelahiran hidup.
Meskipun terjadi penurunan AKI tetapi masih belum mencapai target MDGS yaitu 102 per
100.000 kelahiran hidup.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI dengan melakukan
pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas seperti kepatuhan kunjungan ANC. Menurut WHO7
tahun 2002 kunjungan ANC minimal dilakukan empat kali. Tahun 2020 kunjungan ANC
diubah kembali oleh Kementerian Kesehatan RI menjadi enam kali hal ini dilakukan dengan
tujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. hasil pencapaian upaya kesehatan ibu
hamil bisa dievaluasi dengan menggunakan indikator cakupan K1 serta K4.
Proporsi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di Indonesia berdasarkan Laporan
Riskesdas tahun 2018 yaitu K1 96,1% dan K4 74,1%. Provinsi Jawa tengah memiliki
kunjungan K1 yang paling tinggi diantara provinsi yang lain yaitu 98,2% sedangkan DI
Yogyakarta memiliki kunjungan K4 yang tertinggi diantara provinsi yang lain yaitu 90,2%.
Kunjungan ANC di Provinsi Sumatera Barat berada pada urutan tujuh terendah yaitu 74,7%
Pada kota Bukittinggi 94,12% sudah mendapatkan pelayanan Antenatal Care pertama
1
kali, sedangkan persentase ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan hanya 92,07%. Angka ini
tentunya masih berada dibawah target cakupan nasional yaitu sebesar 95%.
Sasaran kunjungan ANC masih belum tercapai akibat kurangnya kepatuhan ibu hamil
untuk melakukan kunjungan ANC, sehingga masih ada ibu hamil yang masih belum
mengetahui pentingnya melakukan pemeriksaan selama kehamilan.
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan
kunjungan ANC di Kota Bukittinggi Tahun 2022.

B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan pengetahuan ibu tentang kunjungan ANC dengan kepatuhan ibu
melakukan kunjungan ANC di kota Bukittinggi tahun 2022?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kunjungan ANC dengan kepatuhan ibu
melakukan kunjungan ANC di kota Bukittinggi tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang kunjungan ANC
 Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya kunjungan ANC pada ibu hamil.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan pengetahuan dan informasi mengenai hubungan pengetahuan ibu
terhadap kunjungan ANC
2. Manfaat Praktis
a. Bagi institusi
Diharapkan menjadi ilmu pengetahuan baru terkait hubungan pengetahuan ibu terhadap
kunjungan ANC.
b. Manfaat bagi peneliti
Memperdalam pengetahuan dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam menerapkan
ilmu pengetahuan yang telah diperoleh ke dalam lingkungan penelitian, serta memberi
pengalaman dalam penelitian selanjutnya.
c. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan sebagai sumber referensi bagi pembaca untuk
menambah pengetahuan dan berguna untuk bagi penelitianlain sebagai dasar atau
pembanding untuk penelitian tahap berikutnya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Antenatal Care (ANC)
1. Pengertian Pemeriksaan Antenatal Care Antenatal Care (ANC)
Antenatal care merupakan suatu program yg terjadwal berupa observasi,
edukasi, dan pelayanan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan ( Mufdillah, 2012.). Pemeriksaan Antenatal Care
(ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental serta fisik ibu
hamil.Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar ( Manuaba, 2015). Antenatal Care adalah
perawatan kehamilan dan janin selama masa kehamilan . Perdasarkan Permenkes No 21
Tahun 2021 pelayanan kesehatan masa hamil adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga melahirkan.
2. Tujuan Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan kesehatan masa hamil bertujuan untuk memenuhi hak setap ibu hamil
memproleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan
dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang berkualitas ( Permenkes 21
Th 2021). Menurut Kusuma (2018) tujuan dilakukannya pemeriksaan antenatal care (ANC)
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta sosial dan bayi.
b. Menemukan sejak awal seandainya ada masalah atau gangguan dan komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan.
c. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan normal.
d. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal
3. Standar Pelayanan ANC
Pelayanan ANC dilakukan minimal 6 kali selama masa kehamilan yaitu 1(satu) kali pada
trimester pertama, 2 (dua) kali pada trimester kedua, dan 3 (tiga) kali pada trimester ketiga
( Permenkes 21 Th 2021). Pelayanan ANC wajib dilakukan melalui pelayanan antenatal sesuai
standar dan secara terpadu. Pelayanan kesehatan terpadu yaitu pelayanan komperhensif dan
berkualitas yang dilakukan secara terintegrasi dengan program pelayanan kesehatan jiwa.
Pelayanan ANC sesuai standar yaitu :
a. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
b. Pengukuran tekanan darah
c. Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA)
d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
e. Menentukan presentasi janin dan DJJ
f. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi
g. Memberikan tablet Fe minimal 90 (sembilan puluh) tablet
h. Tes laboratorium
i. Tata laksana/penanganan kasus
j. Temu wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa .
Pelayanan ANC dilakukan dengan prinsip :
a. Deteksi dini masalah penyakit dan penyulit atau komplikasi kehamilan
b. Stimulasi janin pada saat kehamilan
c. Persiapan persalinan yang bersih dan aman
d. Perencanaan dan persiapan rujukan sedini mungkin jika terjadi komplikasi.
e. Melibatkan ibu hamil, suami, dan keluarga dalam menjaga kesehatan serta gizi ibu
hamil ( Permenkes 21 Th 2021).
Selain stadar yang disebutkan dalam Permenkes No 21 tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual, WHO
pada tahun 2016 dalam buku pedoman juga memuat rekomendasi terkait dengan ANC yang
meliputi:
a. Intervensi nutrisi
Intervensi nutrisi terdiri dari intervensi (1) intervensi diet yaitu dilakukan edukasi
terkait upaya peningkatan energi dan asupan protein tiap harinya pada ibu hamil agar
mengurangi kejadian bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan
rekomendasikan untuk makan makanan bergizi dan tetap melakukan aktivitas
fisik/olahraga rutin selama kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kenaikan
berat badan berlebih selama kehamilan, (2) pemberian suplemen besi sebanyak 30-60
mg/hati dan asam folat sebanyak 0,4 mg setiap hari untuk mencegah anemia, peuperal
sepsis BBLR dan kelainan preterm (3) pemberian suplemen kalsium dengan dosis 1,5-
2 gr peroral untuk mengurangi resiko preeklamsia, (4) pemberian suplemen Vit-A
5
khususnya ibu hamil yang tinggal di daerah dengan kasus defisiensi Vit A yang tinggi
untuk mencegah rabun senja dan 11 pembatasan asupan kafein ( WHO, 2016).
b. Penilaian kondisi ibu dan janin
Penilaian ibu terdiri dari anemia, asymtomatic bacteriuria, kekerasan oleh pasangan
biasanya bisa dideteksi sedini mungkin saat ANC dilakukan, Temuan hiperglikemi
pada wanita hamil dapat diklasifikasikan sebagai GDM atau DM pada kehamilan,
Pada tiap kunjungan ANC sangat dianjurkan untuk menanyakan ada/ tidaknya
penggunaan rokok baik sebelum atau saat kehamilan ( WHO, 2016). Bagi semua ibu
hamil yang rentan atau berisiko terkena HIV atau sifilis, maka perlu dilakukan uji anti
HIV maupun sifilisPada populasi dengan prevalensi TB yang tinggi, perlu dilakukan
skrining TB pada wanita hamil. Pada janin dilakukan penilaian terhadap pergerakan
janin, pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan cardiotocography, USG pada usia
kehamilan 24 minggu, dopller dilakukan secara periodik saat ANC ( WHO, 2016)
c. Tindakan pencegahan
Antibiotik selama 7 hari sangat direkomendasikan bagi ibu hamil dengan
asymptomatic bacteriuria. Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteriuria yang
persisten dan kelahiran preterm serta BBLR. Vaksin tetanus toxoid, direkomendasikan
untuk diberikan kepada semua ibu hamil. Pemberian tergantung dengan riwayat
vaksinasi ibu sebelumnya. Pada ibu hamil yang tinggal di daerah endemik malaria
dianjurkan untuk mendapatkan profilaksis malaria pada TM II. Profilaksis ini
diberikan tiap bulan atau minimal 3 kali pemberian. Pencegahan HIV dengan
pemberian pre-exposure profilaksis (PreP), pemberian PreP oral dianjurkan bagi ibu
hamil dengan risiko tinggi HIV ( WHO, 2016).
d. Intervensi untuk gejala psikologis umum
Mual dan muntah diatasi dengan pemberian jahe, vintamin B6, untuk mencegah
hurtburn dilakukan dengan merubah gaya hidup sehat dan pola makan bila perlu
diberikan antacid. Kram pada kaki diatasi dengan memberikan magnesium, kalsium
atau tatalakasana nonfarmakologis. Low back pain diatasi dengan senam ibu hamil
dan bantuan dari fisioterapis atau penggunaan korset khusus. Masalah konstipasi
direkomenedasikan untuk mengkonsumsi serat. Varicose veins dan edema
direkomendasikan menggunakan compressuin stocking, meninggikan kaki saat tidur
dan kompres dengan air hangat pada kaki ( WHO, 2016).
e. Intervensi sistem kesehatan untuk meningkatkan fungsi dan kualitas ANC Setiap ibu
hamil dianjurkan untuk memiliki buku KIA dan selalu membawa setiap kali kontrol/
ANC. Pemerikasaan ANC tidak hanya dilakukan oleh dokter, namun juga oleh bidan.
Pelaksanaan ANC minimal 6 kali bagi setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk
mengurangi kematian selama kehamilan maupun saat persalinan.

4. Faktor yang berhubungan dengan Pemeriksaan Antenatal Care


a. Umur Ibu
Umur adalah terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berpikir dan bekerja. Bertambahnya umur seseorang maka kematangan dalam berpikir
semakin baik, sehingga akan termotivasi dalam memeriksakan kehamilan dan mengetahui
pentingnya pemeriksaan antenatal care (ANC)
Usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal
pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih
tinggi, dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20- 29 tahun. Kematian
maternal meningkat sesudah usia 30-35 tahun
b. Paritas
Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu orang.
Ibu yang baru pertama kali hamil merupakan hal yang sangat baru sehingga termootivasi
dalamm memeriksakan kehamilannyya ketenaga kesehatan. Sebaliknya ibu yang sudah
pernah melahirkan lebih dari satu orang, mempunyai anggapan bahwa ia sudah
berpengalaman sehingga tidak termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya
c. Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses dimana pengalaman atau informasi diperoleh
sebagai hasil dari proses belajar. Pendidikan dapat diartikan suatu proses dimana
seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku lainnya dalam
masyarakat dan kebudayaan. Pada umumnya semakin tinggii pendiddikan seseorangg,
semakin baik pula tingkat pengetahuannyaa.
Pendidikan dapat terjadi melalui kegiatan atau proses belajar yang dapat terjadi di
mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja yang mempunyai tiga ciri khas. Ciri pertama,
belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu, kelompok, atau
7
masyarakat yang sedang belajar, baik aktual maupun potensial

B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang
mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraann terhadap obyek terjadi
melalui panca indra manusiaa yakkni penglhatan, pendengaran, penciuman, rtasa dan raba
dengan sendiri. Pada waktu pengindrraan sampai menghhasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian presepsi terhadap obyyek. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleehh melalui mata dan telinga (Anggraeni et al., n.d.).
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang. Pengukuran pengetahuan dapat diakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.
Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Namun bukan berarti seseorang
dengan pendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah.
2. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan yang inginn disukur disesuaikan dengan tindakan domain kognitif.
Tingkat pengetahuan mencakup 6 domainn kognitif ( Notoatmodjo, 2003 dalam wawan dan
dewi 2019) yakni:
a. Tahu (know)
Yang diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telahdipelajari sebelumnya, kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dsb.
b. Memahami (comprehension)
Kata memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang obyek yang diketahui dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Analisis (analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen, tetapi
masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti
menggambarkan (membuat bagan), memisahkan, mengelompokkan, dsb.
d. Evaluasi (evaluation)
3. Cara Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara yang menanyakan isi
materi atau objek. Penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan oleh diri sendiri,
atau menggunakan kriteria yang ada ( Notoadmodjo, 2015.). Pada penelitian ini menggunakan cara
untuk mengkukur pengetahuan seorang ibu hamil dengan menggunakan pedoman kuesioner
sebagai alat ukur dengan memberikan 10 soal pertanyaan tentang pemeriksaan antenatal care
(ANC) setiap jawaban dipilih jawaban yang benar memiliki nilai 1 poin dan jawaban yang salah
diberi nilai 0 poin. Sehingga jawaban yang benar dibagi dengan jumlah soal yang ada dan
dikalikan dengan 100.

C. Kerangka Teori

Pengetahuan

Pendidikan

Status Sosial Ekoomi

Sikap

Kunjungan ANC
Usia

Paritas

Perencanaan Kehamilan

Dukungan Keluarga
9
Keterangan:

Variabel yang ditelit

Sumber: Kemenkes RI, 2020 dan Padila, 2014

D. Kerangka Konsep

Variabel Inddependent Variabel Dependent

Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
pemeriksaan antenatal care
(ANC): Pemeriksaan Antenatal Care
1. Umur (ANC)
2. Paritas
3. Tingkat pendidikan
4. Pengetahuan

Sumber: Kemenkes RI, 2020 dan Padila, 2014

E. Hipotesis
Ha: Ada pengaruh pengetahuan ibu terhadap kepatuhan ibu melakukan kunjungan ANC di
Wilayah Puskesmas Guguak Panjang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunakan desain one
grouppre-test post test design, pengumpulan data menggunakan qusioner.

Pre test Perlakuan Pot test


01 x 02

Keterangan:
01 :pre test yaitu pengukuran pengetahuan ibu sebelum diberikan penyuluhan tentang kunjungan
ANC
X perlakuan, yaitu pemberian penyuluhan tentang kunjungan ANC
02 :post test, yaitu pengukuran pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan tentang kunjungan
ANC
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Guguak Panjang Kota Bukittinggi. Penelitian ini
dilakukan pada awal bulan November.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Guguak Panjang .
Besar populasi sebanyak 60 orang.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian purposive sampling yaitu teknik pengambilan
11
sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendirisendiri atau bersama
sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel ((Sugiyono,
2019)). Besar sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin:
N
n═
1+N(e²)

60
n═
1+ 60(0,1²)
═ 37,5
═ 38

Keterangan:
n = Besar sampel
N= Besar populasi
E= Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa
ditolerir; e=0,1
Berdasarkan rumus perhitungan besar sampel, maka ditetapkan besar sampel untuk
penelitian ini adalah 38 orang.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri satu variabel independen dan satu
variabel dependen:
1. Variabel independent yaitu variabel bebas atau yang mempengaruhi, dalam penelitian ini
adalah pengetahuan ibu hamil.
2. Variabel dependen, yaitu variabel terikat atau yang dipengaruhi maka dalam penelitian ini
variabel dependennya adalah kepatuhan ibu hamil dalam kunjungan ANC di Puskesmas
Guguak Panjang.
E. Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Cara Hasil Ukur Skala
pengukura Ukur
n
Pengetahua Pengetahuan ibu Kusioner Wawancar 0= Tidak Ordina
n ibu hamil hamil tentang a patuh, l
mengenai kunjungan ANC tidak
merupakan sesuai
pengetahuan ibu kriteria
hamil tentang 1= Patuh
kunjungan sesuai
pemeriksaan dengan
kehamilan. kriteria
Kriteria:
1. Mengetahui
pengertian
kunjungan
ANC
2. Mengetahui
tujuan
kunjungan
ANC
3. Mengetahui
manfaat
kunjungan
ANC
4. Mengetahui
waktu
pelaksanaan
kunjungan
ANC
5. Mengetahui
akibat atau
dampak bila
tidak
melakukan
kunjungan
secara

13
teratur.
Kunjungan Antenatal care 1. Tensi meter Pemeriksaa 0= Tidak Ordina
ANC merupakan suatu 2. Pita LILA n atau melakukan l
bentuk pengawasan 3. Termogan pengukura pemeriksaa
kehamilan untuk 4. Dopler n n
mengetahui
kesehatan umum ibu,
menegakkan secara
dini penyakit yang
menyertai kehamilan
dan menegakkan
secara dini
komplikasi
kehamilan.
F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer, data yang diperoleh
langsung dari responden yaitu ibu hamil di wilayah Puskesmas Guguak Panjang.
b. Teknik Pengumpulan Data
1) Data Sekunder
Pengumpulan data sekunderr padaa penelitian ini adalah diperoleh dari data
seluruh cakupan kunjungan ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan
antenatal care (ANC) di Puskesmas Guguak Panjang tahun 2021.
2) Data Primer
Data primer pada penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara dan
melakukan pengisian kuesioner olehh responden. Penelitian ini membagikan
kuesioner pada saat jadwal pemeriksaan antenatal care (ANC) yang dilakukan di
Wilayah Kerja Puskesmas Guguak Panjang tahun 2021.
c. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner
dengan mengambil data dari buku registerasi atau buku KIA yang dimiliki setiap ibu.
Kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini sebelumnya sudah di uji
validitas dan reabilitas.
1) Kuesioner Pengetahuan
Kuesioner ini bertujuan untukk mengetahui tingkatt pengetahuan ibu hamil
tentang pemeriksaan antenatal care (ANC). Variabel ini diukur dengan 10 item
pertanyaan dengan jawaban pilihan a, b, dan c, bila responden menjawab benar
(sesuai dengan kunci jawaban) maka diberi skor 1, apabila responden menjawab
salah (tidak sesuai kunci jawaban) maka diberi skor 0. Sehingga jawaban yang
benar dibagi jumlah soal kemudian dikali dengan 100.
- Baik : Jika jawaban responden 76-100.
- Cukup : Jika jawaban responden 56-75.
- Kurang : Jika jawaban responden <56
d. Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan maka dilakukan pengolahan menggunakan langkah-langkah
15
sebagai berikut :
1) Pengkodean (Coding Data)
Pada tahap ini peneliti melakukan pemberian tanda, atau simbol khusus pada setiap
tanda.
2) Pemeriksaan (Editing data)
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan kuesioner, dan memeriksa kembali
kelengkapan data setiap kuesioner dan memastikan setiap pertanyaan kuesioner
telah dijawab dan di isi dengan benar dan lengkap. Kegiatan ini dilakukan di
lapangan tempat pengumpulan data sehingga jika terjadi kesalahan maka upaya
memperbaiki segera dapat dilakukan.
3) Pemasukan Data (Entry Data)
Data yangg telah di coding kmudian diolah dengan bantuan systemcomputer.
4) Tabulating
Pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlahkan,
disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis dalam melakukan pengelompokan
data ke dalam suatu tabel tertentu sesuai dengan item jawaban.
5) Proses (Prosessing Coding)
Prosessing adalah memasukan data dari kuesioner ke dalam paket
program komputer.
6) Pembersihan Data (Cleaning Data)
Padaa tahap ini melakukan pengecekan terhadap data, appakah ada kesalahan atau
tidak. Bila ada kesalahan maka di perbaiki dahulu kembali dengan tanpa
mengurangi nilai.
G. Prosedur Penelitian
Prosedurr eksperimen ini dilakukan dengan langkahh-langkah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan, meliputi :
a. Perancangan penelitian
b. Studi literature
c. Pengajuan ethical clearance
2. Tahap pelaksanaan penelitian, meliputi :
a. Pengelompokkan sampel pada satu kelas penelitian.
b. Melaksanakan pretest untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap
kepauhan kunjungan ANC.
3. Pengolahan dan analisis data
4. Menyimpulkan hasil penelitian Prosedur

17
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, S., Widayati, W., & Muhammadiyah Pringsewu, U. (n.d.). HUBUNGAN


PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN AND REGULARITY
OF ANTENATAL CARE (ANC) VISITS (Vol. 11, Issue 2).
https://ejournal.umpri.ac.id/index.php/JIK%7C107

Betzia Mangosa, A., Kailola, N. E., Tahitu, R., Asmin, E., Ilmu, B., Masyarakat, K., & Kedokteran,
F. (n.d.). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kepatuhan Kunjungan
Antenatal Care Di Puskesmas Rijali Tahun 2021.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE


DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UMBULHARJO
1 YOGYAKARYA. (n.d.).

Jurnal, J., Bidan, I., Nae, S. N., & Montolalu, A. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care. 3(1).

Kehamilan Pada Ibu Hamil, P., Rahayu Sukmawati, A., Gani Suriaatmadja, U., Damayanti, L.,
Yani, A., & Obstetrik dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani,
B. (n.d.). HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN.

Senudin, P. K., & Lembu, Y. U. (n.d.). HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
ANTENATAL CARE DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI
PUSKESMAS KOTA RUTENG.
Ariestanti Y, Widayati T, Sulityowati Y, Determinan Perilaku Ibu Hamil
Melakukan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) Pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan. 2020;10(2):203-14.

Arikunto Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta

Artika Dewi (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan K4 Di


Puskesmas Baqa Kota Samarinda Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Vol.10 (3)

Erliwati. (2020). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kepatuhan Antenatal


Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Journal of Nursing Science,
9(1),57-68.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan,


Nifas, dan Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.

Ni Ketut Citrawati, I. G. A. P. S. L. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc


Terhadap Kunjungan Anc. 8, 19-26.

Nur, Y, M., Septanelly & Lestari, L. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan
Antenatal

Amega putriani. 2016. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang
Antenatal care dengan Frekuensi Kunjungan AntenatalCare Di Puskesmas.
Yogyakarta : Universitas aisiyah

Ananda, D. 2018. Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan Antenatal
Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Stabat Tahun 2018. Langkat : Poltekes Kemenkes
Medan

Candra Galuh. 2017. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kepatuhan
Antenatal Care(ANC) Diwilayah Kerja Puskesmas Lambuya Kabupaten Konawe :
Poltekkes Kesehatan Kendari.

19

Anda mungkin juga menyukai