KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis ucapkan atas Rahmat dan Karunia
NYA lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kasus Kelolaan ini
dengan judul, “Asuhan Kebidanan Asuhan Kelas Pranikah Pada Ny. E Usia
Makalah Kasus Kelolaan ini di buat sebagai salah satu syarat dalam
Dalam proses penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Vitria Komala Sari, S.ST, M.Keb selaku pembimbing yang telah membimbing
Kelolaan ini.
kekurangan namun berkat bimbingan dan bantuan serta semangat dari berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah Tugas Kelolaan ini dengan
maksimal, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De Kock
Bukittinggi
i
4. Semua Dosen Universitas Fort De Kock yang telah banyak memberikan ilmu
5. Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan
moril, materil dan spiritual serta pengorbanan dan doa tulus selama peneliti
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................4
C. Tujuan ...............................................................................................4
D. Manfaat .............................................................................................5
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...........................................................................................28
B. Saran .................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
seorang wanita yang berbeda ke dalam sebuah ikatan tali perjanjian yang
sakral dengan menjunjung tinggi nilai adat dan agama. Dalam pernikahan
warohmah.
modal keuangan yang mencukupi, tetapi batin atau mental, serta riwayat
modal keuangan yang mencukupi, tetapi batin atau mental, serta riwayat
1
dilakukan pencegahan terhadap masalah kesehatan mengenai kesuburan
hanya melalui Imunisasi atau vaksinasi dan tidak hanya berkaitan dengan
berada dalam usia reproduksi. Maka salah satu upaya yang dilakukan
pelayanan pranikah .
provinsi di tanah air memiliki angka perkawinan anak yang lebih tinggi
2
Menurut Koalisi Perempuan Indonesia (2019) dalam studinya Girls
Not Brides menemukan data, bahwa 1 dari 8 remaja putri Indonesia sudah
dengan data dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) BPS
yang sudah pernah kawin di bawah usia 18 tahun sebanyak 25,71 persen.
Dilihat dari aspek geografis, tren angka perkawinan anak dua kali lipat
dengan di perkotaan.
sekitar 1,7 persen dari Pendapatan Kotor Negara (PDB). Selain dampak
perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka
3
pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan pranikah di masyarakat
keluarga sehat dan menekan angka kematian ibu dan anak. Dengan adanya
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
4
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Puskesmas
pranikah.
2. Bagi Institusi
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan sumber
pembaca.
pengantin
4. Bagi Penulis
pranikah.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
usia antara 15-49 masih haid atau pasangan suami istri yang istri
berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri sudah berumur
suami istri yang istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau
istri berumur lebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan)
(Kurniawati, 2014).
a. Hamil
6
satu alat/cara kontrasepsi, dan tidak sedang hamil, karena
anak berikutnya.
B. KONSELING
1. Pengertian Konseling
2012).
7
menjadi lebih mudah untuk memecahkan maslahnya berdasarkan
2. Konseling Pranikah
humanistik.
8
Konseling pranikah adalah nasehat yang diberikan kepada
3. Tujuan Konseling
perilaku yang salah inilah yang akan diubah menjadi perilaku yang
9
Menurut Shertzer dan Stone, seseorang harus belajar
pria maupun wanita, tetapi lebih dititik beratkan pada wanita. Keadaan
dengan system dan fungsi, serta proses reproduksi dan bukan hanya
Menurut WHO, usia subur wanita adalah pada saat mereka berusia
14-49 tahun. Sementara puncak masa subur dan kualitas telur terbaik
10
wanita usia subur adalah wanita yang berumur 15-49 tahun baik yang
berstatus kawin atau janda. Wanita usia subur adalah wanita yang usia
mencegah penyakit.
Afrika sebanyak 179.000 jiwa, Asia Selatan sebanyak 69.000 jiwa, dan
Tenggara yaitu Indonesia sebesar 305 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH),
11
KH, Brunei sebesar 27 per 100.000 KH, dan Malaysia sebesar 29 per
100.000 KH.(1,2).
sehat, ibu melahirkan dengan selamat dan derajat kesehatan ibu meningkat
dilakukan pada bagian hilir saja yaitu ibu hamil, tetapi harus ditarik lebih
bahwa intervensi dilakukan tidak dimulai saat hamil saja namun harus
atau catin yang akan memasuki gerbang pernikahan, sehingga setiap calon
12
bekerjasama untuk mengimplementasikan kebijakan atau mengatur
program.
kepada calon pengantin wanita dan ibu hamil. Imunisasi tetanus toxoid
kali sementara Pada ibu hamil imunisasi TT ini diberikan jika bumil
kehamilan sekarang dan jika bumil telah imunisasi lengkap sejak bayi.
kepada ibu hamil tersebut. Tujuan imunisasi ini adalah melindungi ibu
(TT) CATIN adalah antigen yang sangat aman untuk ibu hamil maupun
calon pengantin wanita, tidak ada bahayanya bagi janin yang dikandung
13
Penyakit Tetanus adalah penyakit menular yang tidak ditularkan
kuman yang dinamakan Clostridium Tetani, kuman ini terutama spora atau
luas di tanah dalam bentuk spora, binatang seperti kuda dan kerbau
alamiah tubuh, seperti kulit, mukosa, sebagian besar lewat luka tusuk, luka
U.F, 2000).
satu sama lain untuk mencapai saling pengertian dan saling memiliki
(Everett M. Rogers).
14
oleh pelaku pendidikan. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan
dan sehat
15
2. Kesehatan reproduksi dan seksual
aman, bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan (Potter & Perry,
2009).
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nn. E
Umur : 25 tahun
Suku : Minang
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SI
Alamat : Pulai
2. Anamnesa
3. Riwayat Obstetri
Menerche : 13 Tahun
Lamanya : 6-7Hari
Siklus : 28 Hari
17
4. Riwayat Kesehatan
a. Nutrisi
b. Eliminasi
BAB : 2 x sehari
c. Istirahat
Siang : 1 Jam
d. Personal Hygiene
Mandi : 2 x sehari
Keramas : 3 x seminggu
18
Gosok gigi : 2 x sehari
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
h. Ekstremitas
2. Pemeriksaan khusus
TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 78x/i
S : 37,3°C
R : 17x/i
BB : 60 kg
19
TB : 150 cm
LILA : 25 cm
3. Data penunjang
Gol Darah : A
HB :13,2
HIV : Negatif
HBSaG : Negatif
Siphilis : Negatif
C. ASSESMENT
D. PLANNING
20
ibu hamil. Imunisasi tetanus toxoid CATIN diberikan kepada calon
adalah antigen yang sangat aman untuk ibu hamil maupun calon
21
Penyakit Tetanus adalah penyakit menular yang tidak
tusuk, luka bakar kotor, patah tulang terbuka dan tali pusat
(Achmadi.
U.F, 2000).
pengantin
22
keluarga yang di dalamnya tercipta keadaan yang sakinah,
tidak lain adalah keluarga yang bahagia lahir batin, penuh diliputi
komunikasi dua arah yang kuat antara orang tua dan anak dengan
Tingkat perceraian di
2017).
23
Evaluasi : Calon pengantin sudah paham tentang psikologi
pernikahan
bagi pria maupun wanita, tetapi lebih dititik beratkan pada wanita.
atau lembab.
keringat.
tidak lembap.
organ reproduksi.
24
Bagi wanita yang mulai memasuki masa menstruasi sebaiknya
kesehatan reproduksi
kehamilan
risiko yang akan dialami oleh ibu hamil yang berusia <20 tahun
berusia kurang dari 20 tahun akan memiliki risiko 5,117 kali lebih
25
besar untuk mengalami komplikasi kehamilan apabila
perencanaan kehamilan
wanita
(UNESCO, 2012).
26
Penyakit IMS yang sering terjadi di masyarakat diantaranya
perempuan atau laki-laki, infeksi mata pada bayi baru lahir yang
27
rongga panggul, pendarahan setelah hubungan seksual (pada
mata dan radang paru-paru (pneumonia) pada bayi baru lahir dan
28
BAB IV
PEMBAHASAN
bahagia, tentram, aman serta nyaman. Maka dari itu, setiap calon pengantin
nantinya akan dihadapi dalam membina rumah tangga, baik moril maupun materil
pencegahan ini tidak cukup hanya diterapkan kepada pasangan yang telah
menikah, namun sangat penting untuk diketahui sejak dini oleh pasangan yang
berencana melakukan pernikahan atau pada calon pengantin. Hal ini dilakukan
Pengkajian yang dilakukan pada Nn. E usia 25 suku minang agama islam
datang ke puskesmas dengan alasan untuk melaksanakan suntik catin (TT), hal
DJ.11/491 tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin. (7) Regulasi pelayanan
29
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Rafika Fariantita pada
Understanding (MOU) antara Puskesmas dengan KUA, namun sampai saat ini
hanya ada beberapa Puskesmas dan KUA yang telah mempunyai MOU dan yang
lainnya belum mempunyai MOU. MOU terkait hal tersebut sudah berjalan sejak
tahun 2017.
Pada Nn. E kami memberikan konseling tenatng gizi, TT, psikologi calon
30
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dan diharapkan terjadi sekali seumur hidup, sehingga perlu dipersiapkan sebaik
dan sematang mungkin. Hal ini dapat dilakukan konseling dengan beberapa
Angka Kematian Ibu (AKI) tertinggi terjadi di Afrika sebanyak 179.000 jiwa,
Asia Selatan sebanyak 69.000 jiwa, dan Asia Tenggara sebanyak 16.000 jiwa.
AKI di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia sebesar 305 per 100.000
Kelahiran Hidup (KH), Vietnam sebesar 49 per 100.000 KH, Thailand sebesar 26
per 100.000 KH, Brunei sebesar 27 per 100.000 KH, dan Malaysia sebesar 29 per
100.000 KH.(1,2).
reproduksi dan hak-hak kesehatan reproduksi saat ini masih cenderung rendah, hal
31
tersebut menyadarkan bahwa pasangan menikah perlu merencanakan
dengan selamat dan derajat kesehatan ibu meningkat melalui intervensi program
kesehatan ibu, namun tidak dapat hanya dilakukan pada bagian hilir saja yaitu ibu
hamil, tetapi harus ditarik lebih ke hulu adalah kelompok dewasa muda maupun
remaja yang maksudnya bahwa intervensi dilakukan tidak dimulai saat hamil saja
namun harus dimulai saat sebelum hamil yaitu calon pengantin (catin) dengan
tenaga kesehatan secara komprehensif kepada umur dewasa muda atau catin yang
Pengkajian yang dilakukan pada Nn. F usia 26 suku minang agama islam
(TT), hal tersebut berkaitan dengan program pemerintah yaitu Regulasi program
No. DJ.11/491 tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin. (7) Regulasi
32
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Pada Nn. F kami memberikan konseling tentang gizi, TT, psikologi calon
B. SARAN
1. Bagi Nn. E
33
DAFTAR PUSTAKA
Analisis data perkawinan usia anak di indonesia. Diakses tanggal 6 Maret 2017.
https://www.unicef.org/indonesia/id/Laporan_Perkawinan_Usia_Anak.pdf.
Rafika F & A. Sri (2020). “Kolaborasi Pada Program Kursus Calon Pengantin
Dikabupaten Grobogan”, 9(1),9-10
Waktu : 10 Menit
IV. Materi
Terlampir.
V. Metode
a. Ceramah.
b. Tanya jawab.
VI. Kegiatan
Metode dan
Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta
Media
reproduksi
Audien penyuluhan.
b. Mengevaluasi hasil
penyuluhan dan
salam.
KESEHATAN REPRODUKSI CALON PENGANTIN
maupun wanita, tetapi lebih dititik beratkan pada wanita. Keadaan penyakit pada
serta tekanan sosial pada wanita karena masalah gender (Eny Kusmiiran,2012).
Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
rentan iritasi.
sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang
Waktu : 10 Menit
IV. Materi
Terlampir.
V. Metode
a. Ceramah.
b. Tanya jawab.
VI. Kegiatan
Metode dan
Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta
Media
pengantin
Audien penyuluhan.
b. Mengevaluasi hasil
penyuluhan dan
salam.
PSIKOLOGI CALON PENGANTIN
menjadi manusia yang berkarakter. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial
terkecil yang menjadi pondasi utama dalam menciptakan penerus bangsa yang
berkualitas. Keluarga yang mampu mewujudkan harapan besar ini adalah keluarga
sakinah tidak lain adalah keluarga yang bahagia lahir batin, penuh diliputi cinta
kasih dan saling memahami. Keluarga sakinah dapat tercipta jika terbangun
koordinasi dan komunikasi dua arah yang kuat antara orang tua dan anak dengan
adalah salah satu solusi efektif untuk membuat seorang istri dan anak merasa
dapat diselesaikan dengan baik dan dengan jalan damai, dan perceraian adalah
putusan akhir ketika perdamaian dari kedua belah pihak tidak dapat ditemukan
kembali. Namun sayangnya, yang terjadi belakangan ini tidak demikian. Tingkat
persatu jam sebanyak 42 pasangan dan selama satu hari sebanyak 1015 pasangan
Waktu : 10 Menit
Imunisasi TT
IV. Materi
Terlampir.
V. Metode
a. Ceramah.
b. Tanya jawab.
VI. Kegiatan
Metode dan
Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta
Media
imunisasi TT keterangan.
Audien penyuluhan.
b. Mengevaluasi hasil
penyuluhan dan
salam.
IMUNISASI TETANUS TOXOID
kepada calon pengantin wanita dan ibu hamil. Imunisasi tetanus toxoid CATIN
Pada ibu hamil imunisasi TT ini diberikan jika bumil tersebut belum melengkapi
imunisasi sejak dari bayi hingga masa kehamilan sekarang dan jika
bumil telah imunisasi lengkap sejak bayi. Hingga sebelum ibu hamil maka
imunisasi TT boleh tidak diberikan kepada ibu hamil tersebut. Tujuan imunisasi
ini adalah melindungi ibu terhadap kemungkinan infeksi tetanus bila terluka,
akan dilahirkan dengan tingkat perlindungan vaksin sebesar 90-95 %.(depkes RI,
2005).
lainnya. Oleh karenanya kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan diri pada
2005). Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) CATIN adalah antigen yang sangat aman
untuk ibu hamil maupun calon pengantin wanita, tidak ada bahayanya bagi janin
bentuk spora, binatang seperti kuda dan kerbau bertindak sebagai harbour atau
Clostridium Tetani masuk lewat pertahanan alamiah tubuh, seperti kulit, mukosa,
sebagian besar lewat luka tusuk, luka bakar kotor, patah tulang terbuka dan tali