Dosen Pembimbing :
Verawati Pulungan, SKM, MKM
Oleh :
Ghea Atika
PO71242220104
Mengetahui:
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya. Berkat rahmat serta petunjuknya penulis
dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu
Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat pada Pasutri Dengan Pernikahan Usia
Terwujudnya laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran,
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Verawati Pulungan, SKM,MKM selaku dosen pembimbing yang
telah banyak membantu, memberikan saran, bimbingan, arahan dan nasehat, serta
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karna itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan.................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di ASEAN sekitar 170.000
dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98% dari seluruh AKI dan AKB di kawasan ini
tahun 2011 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 34 per
1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian ibu adalah pernikahan usia
yang terlalu muda, yaitu usia kurang dari 20 tahun untuk perempuan dan usia
kurang dari 25 tahun untuk pria. Berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh
ideal untuk perempuan adalah 20-35 tahun dan 25-40 tahun untuk pria
(BKKBN, 2017)
setiap tahunnya, dan 90% diantaranya terjadi pada remaja perempuan yang
2010 diperkirakan setiap tahunnya 1,7 juta perempuan usia di bawah 20 tahun
1
melahirkan di Indonesia. Sebanyak 37% dari seluruh kehamilan di Indonesia
ibu secara tidak langsung. Organ reproduksi remaja yang belum matang tidak
siap menerima kehamilan sehingga berdampak buruk terhadap ibu hamil sendiri
dengan resiko seperti hiperemesis, anemia serta resiko bayi lahir dengan berat
lahir rendah. Dampak sosial dan kesehatan yang diakibatkan oleh pernikahan
dini pada akhirnya dapat memicu masalah psikologis bagi perempuan seperti
krisis percaya diri, trauma dan ketidaksiapan peran ganda. Keadaan tersebut
muda tidak dapat mencari alternatif perlindungan untuk dirinya dalam mencegah
kehamilan. Menyikapi masalah dan dampak yang timbul akibat pernikahan usia
perkembangan kesehatan ibu dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini,
2
kesehatan prakonsepsi berguna untuk mengurangi resiko dan mempromosikan
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, mulai dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
dan Perencanaan Kehamilan Sehat Dengan Pernikahan Usia Muda di
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
4
dengan permasalahan Pernikahan pada Usia Muda. Penulisan laporan kasus
ini juga bermanfaat untuk mengetahui antara teori dan kasus nyata yang
terjadi dilapangan sinkron atau tidak, karena dalam teori yang sudah ada tidak
selalu sama dengan kasus yang terjadi, sehingga disusunlah laporan kasus ini
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
yang ada.
5
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan
untuk dilakukan setiap pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/mental,
fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Lung et al,
2021:22)
keluarga.
akan mempersiapkan calon ibu beserta calon ayah dan untuk menyiapkan
diinginkan. Dengan begitu, bisa segera dideteksi bila ada penyakit yang
b. Kesiapan Fisik
ada fisik yang bagus, kehamilan kemungkinan tidak akan terwujud dan
bahkan kalau kehamilan itu terwujud, kemungkinan fisik yang tidak prima
akan memengaruhi janin. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus
memengaruhi keprimaan fisik. Akan lebih baik lagi, bila persiapan fisik
badan yang jauh dari ideal juga memicu terjadinya berbagai gangguan
kesehatan
7
3) Menjaga pola makan
dan senam
makin kecil. Sering stress juga bukan kebiasaan yang baik. Apalagi,
8
6) Bebas dari penyakit
bakteri, dan virus), bahan kimia beracun (timah hitam 13 dan pestisida),
banyak lagi.
c. Kesiapan Finansial
sampai persalinan.
d. Persiapan Pengetahuan
9
Dalam merencanakan kehamilan yang sehat dan aman, maka setiap
1) Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana tersedia sel telur yang siap
untuk dibuahi. Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus
menstruasi. Adanya hasrat antara suami dan istri adalah sesuatu yang
wajar, penyaluran hasrat tersebut akan memulai hasil yang baik jika
dan perempuan
1) Mengalami perdarahan
10
Perdarahan pada saat melahirkn antara lain disebabkan karena
otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga
2) Keguguran/abortus
4) Mudah infeksi
5) Anemia
kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.
sel darah merah, membentuk sel darah merahjanin dan plasenta. Lama
11
kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi
anemis
1) Prematur
ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan
berkurang
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari
2.500 gram. Kebanyakan hal ini dipengaruhi kurang gizi 18 saat hamil,
umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun dapat juga dipengaruhi
3) Cacat bawaan
kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubella serta faktor gizi
4) Keracunan kehamilan
5) Kematian Bayi
12
Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya
atau kematian perinatal yang disebabkan berat badan kurang dai 2.500
persiapan baik dari pihak pria maupun pihak wanita. Oleh karena itu, baik
pria maupun wanita harus sudah benar- benar siap dan matang baik secara
atau disingkat menjadi BKKBN melalui promosi di media cetak dan media
eletronik pada tahun 2013 mengemukakan bahwa usia yang ideal untuk
melakukan pernikahan adalah usia antara 21-25 tahun bagi wanita dan usia
25-30 tahun bagi pria. Menurut beberapa sumber data menunjukkan usia
muda. Hal ini disebabkan secara kesehatan reproduksi bisa dikatakan masih
terlalu muda, secara mental sosial belum siap dan secara ekonomi juga
13
2. Faktor Penyebab Pernikahan Usia Muda
pada usia tersebut, diantaranya adalah faktor sosial, ekonomi dan budaya.
Faktor sosial yang berpengaruh terhadap perkawinan usia muda pada wanita
saat melahirkan. Selain itu, kematangan secara pribadi juga masih belum
maksimal.
dan konseling yang mendalam pada pasangan, ini merupakan salah satu jalan
secara jelas dampak psikologis dari peristiwa yang menimpa dirinya dan
14
bantuan atau pertolongan terhadap keadaan, perasaan serta kondisi
masalah yang digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam
2007).
yang dimulai dengan pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi.
keadaan klien. Yang termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan klien,
pemeriksaan fisik, dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang,
15
mempunyai pengertian yang berbeda. Masalah lebih sering berhubungan
diidentifikasi oleh bidan yang berfokus pada apa yang dialami oleh klien.
klien serta hubungannya dengan masalah yang dialami klien akan tetapi
Rencana tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu harus didiskusikan
yang relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan
16
f. Pelaksanaan asuhan kebidanan (Implementasi)
dilaksanakan oleh bidan dan sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan
a. Data subjektif
b. Data Objektif
pemeriksaan laboratorium.
c. Assesmen/Diagnosa
keselamatan ibu.
17
d. Planning/Perencanaan
1. Pengertian
penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru
dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi
(Jayanti, 2020).
kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang dialami selama persalinan bagi ibu
masyarakat.
18
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya
penggunanya.
CD. Situs internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun
19
BAB III
TINJAUAN
KASUS
Pada bab ini akan diuraiakan Asuhan Kebidanan pada Ny. V dengan
Perencanaan Kehamilan di Usia Muda di PMB Ernita Jambi pada tanggal 25 – 11 –
2022 mulai dari Pengkajian data, Analisa dan Perumusan Diagnosa/Masalah,
Perencanaan Tindakan, Implementasi, dan Evaluasi Asuhan Kebidanan
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien Identitas Wali Pasien
Nama klien/Ibu :Ny. V Nama suami : Tn. S
Umur : 19 Th Umur : 22 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : RT 22 Bagan Pete Alamat : RT 22 Bagan
Pete
Penanggung Jawab
Nama : Tn. S Pekerjaan : Wiraswasta
Umur : 22 Th Alamat : RT 22
27
d. Banyaknya : ganti pembalut 2-3x sehari
e. Keluhan : nyeri pada 1-2 hari
f. Riwayat Menstruasi Terakhir : 20-10-2022
28
4. Riwayat perkawinan
a. Status perkawinan : menikah
b. umur waktu menikah : 18 th
c. Pernikahan ini yang ke 1 ”sah”
d. Hubungan dengan suami : baik
5. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Ibu mengatakan belum pernah hamil ataupun keguguran
No Thn Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Keadaan
Partus Partus Hamil Persalinan Persalinan Jk/BB anak skrg
1.
2
3
4
29
hebat, pandangan kabur dan tekanan darah >140/90
mmHg
b. Riwayat penyakit ginekologi
Ny. V mengatakan tidak pernah merasakan gejala rasa sakit, benjolan,
luka, serta keluarnya cairan nanah di kemaluan.
9. Riwayat Penyakit Keluarga dan atau operasi yang lalu
: Tidak ada
10. Riwayat penyakit yang pernah diderita
: Tidak ada
11. Riwayat KB
Data ini digunakan untuk menuntun bidan dalam menentukan
informasi kesehatan dan konseling mengenai kontrasepsi yang tepat untuk
klien sesuai dengan kondisi dan keinginan klien.
a. Metode KB yang pernah dipakai :
b. Lama :
c. Komplikasi/masalah :
12. Data Kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Ny.V mengatakan makan 3x sehari, Minum 7-8x sehari. Jenis makanan/
minuman yang sering dikonsumsi : Nasi, sayur, lauk, buah, air putih,
susu
b. Pola eliminasi
Ny.V mengatakan BAB 1x sehari serta BAK 3-5x/hari dengan warna
urine kuning jernih
c. Aktifitas
Ny.V mengatakan sehari-hari dirumah
d. Istirahat/tidur
Ny.V mengatakan jarang tidur siang dan tidur malam 7-8 jam perhari
e. Personal hygiene
Ny.V mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti pakaian
2x sehari dan keramas 1x/2hari
13. Data Psikososial
30
a. Dukungan keluarga
Keluarga dan kerabat selalu mendukung Ny.V untuk merencanakan
kehamilan, dimana Ny.V selalu ditemani oleh keluarga dan kerabat saat
memerlukan bantuan dan memenuhi kebutuhannnya
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB 50
d. TB 158
e. IMT : 20,02
f. TTV
TD : 120/90 mmHg S : 36.oC
N : 82x/menit R : 20x/menit
g. LILA : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, tidak berketombe dan tidak mudah rontok
2) Muka : Bersih, tidak oedema
3) Mata : Conjungtiva pucat, sclera putih
4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak ada benjolan
5) Telinga : Simetris, bersih, dan tidak ada serumen
6) Mulut/gigi/gusi : Bibir kering, bersih, tidak stomatitis, tidak caries,
tidak bengkak dan tidak berdarah.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada
pembesaran vena, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c. Dada dan Axilla
1) Dada : Normal, simetris
2) Mammae
a) Membesar : Normal, tidak teraba benjolan abnormal
b) Simetris : Simetris kanan dan kiri
31
3) Axilla
a) Benjolan : Tidak ada benjolan
b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
4) Abdomen
a) Benjolan : Tidak ada benjolan atau pembesaran
abnormal
b) Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c) Bekas luka operasi : Tidak ada bekas operasi
5) Genitalia
a) Vulva Vagina
- Varices : Tidak ada varices
- Luka : Tidak ada luka
- Kemerahan : Tidak ada kemerahan
- Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
- Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembesaran
- PPV : Terdapat pengeluaran pervaginan
dari daerah merah pembalut penuh
b) Anus : Tidak ada Haemoroid
6) Ektremitas
a) Atas : Tidak oedema
b) Bawah : Tidak oedema, tidak ada varices
3. Pemeriksaan Penunjang
a. HB : 11 gr%
b. Gol. Darah : B
c. Lain-lain :-
32
III. Rencana Tindakan
1. Lakukan informed consent pada ibu dan suami
2. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
3. Jelaskan pada pasutri untuk menunda kehamilan hingga usia ibu >20 tahun
4. Berikan konseling dan suport kepada ibu dan suami tentang kehamilan di usia
muda serta mengindari 4T (terlalu muda <20th, terlalu tua >35th, terlalu dekat
jarak kehamilan<2th, dan terlalu banyak anak >3 anak
5. Anjurkan pasutri untuk menjaga pola makan seimbang, banyak mengkonsumsi
makanan yang kaya zat besi serta yang mengandung asam folat dan vitamin
E guna meningkatkan peluang kehamilan.
6. Anjurkan ibu untuk tidak boleh stress dan lakukan olahraga teratur, serta
mengatur frekuensi berhubungan suami istri
7. Jelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi /KB yang berguna untuk merencanakan
kehamilan dengan mengatur waktu yang tepat untuk hamil
8. Menganjurkan ibu dan suami untuk memeriksakan kesehatan apabila terdapat
keluhan
9. Lakukan pendokumentasian
33
merencanakan kehamilan dengan mengatur waktu yang tepat untuk hamil
8. Menganjurkan ibu dan suami untuk memeriksakan kesehatan apabila ada
keluhan
9. Melakukan pendokumentasian
V. Evaluasi
1. Informed consent telah dilakukan
2. Ibu dan suami mengerti dengan hasil pemeriksaan.
3. Ibu dan suami mengerti tentang penjelasan yang diberikan
4. Konseling tentang kehamilan usia muda dan dukungan/ support pada ibu dan
suami telah dilakukan.
5. Ibu mau untuk mengikuti pola hidup gizi seimbang guna memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan suami.
6. Ibu dan suami sepakat untuk tidak stress dan hidup bahagia dengan gaya
hidup sehat seperti berolahraga, mengatur hubungan suami istri.
7. Ibu dan suami mau untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda
kehamilan diusia muda
8. Ibu dan suami mau untuk mengontrol kesehatannya
9. Dokumentasi telah dilakukan
34
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesenjangan yang terjadi antara tinjauan
Pustaka dan studi kasus dalam proses asuhan. Pembahasan ini disusun berdasarkan teori
dari asuhan nyata dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari
pada kasus Ny. V umur 19 tahun dengan alasan datang yaitu untuk
(2017), umur ideal yang matang secara biologis dan psikologis adalah 20 – 25
tahun bagi wanita dan umur 25 – 30 tahun bagi pria. Pada pasangan Ny. V dan
Tn. S diketahui belum memasuki usia yang matang dan apabila ingin tetap
(hamil usia <20 tahun). Dan data objektif hasil pemeriksaan TTV diperoleh
35
36oC, tinggi badan: 158 cm, BB: 50 Kg dengan IMT : 20,02 dan LILA 26 cm.
apabila pemeriksaan Tekanan darah : < 140/90 mmHg, Nadi : 60-80 x/menit,
usia muda sehingga artinya terdapat kesenjangan antara fakta dilapangan dengan
kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data subjektif
dan objektif.
berusia 19 tahun dan Tn. S berusia 22 tahun. Menurut BKKBN (2017), umur
ideal yang matang secara biologis dan psikologis adalah 20 – 25 tahun bagi
wanita dan umur 25 – 30 tahun bagi pria. Pada pasangan Ny. V dan Tn. S
diketahui belum memasuki usia yang matang. Sehingga sangat disarankan untuk
menunda kehamilan hingga mencapai usia yang matang secara biologis dan
<20 tahun menyebabkan kematian pada ibu secara tidak langsung. Organ
36
reproduksi remaja yang belum matang tidak siap menerima kehamilan sehingga
berdampak buruk terhadap ibu hamil sendiri maupun janin yang dikandung
Maka masalah yang terdapat dalam kasus ini yaitu pengetahuan yang
kehamilan pada usia muda. Menurut Buton (2021) kehamilan dibawah usia 20
tahun mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan anak dengan BBLR
penundaan kehamilan sampai usia >20 tahun agar nantinya tidak menimbulkan
37
D. Identifikasi Tindakan Segera atau Kolaborasi
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Tindakan yang
dievaluasi supaya bidan dapat melakukan tindakan segera dengan tujuan agar
dengan mengatur waktu yang tepat untuk hamil nantinya. sehingga pada langkah
Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh
bidan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien merupakan
reproduksi sehat dan aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun.
Sementara usia Ny.V saat ini 19 tahun, maka terdapat kesenjangan antara teori
38
dengan kasus, maka keputusan yang dibuat oleh ibu dan suami untuk
penundaan kehamilan. Hal ini dikarenakan pada usia <20 tahun secara fisik dan
mental ibu belum kuat yang memungkinkan beresiko lebih besar mengalami
dengan jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, jelaskan
pada pasutri untuk menunda kehamilan hingga usia ibu >20 tahun, berikan
konseling dan suport kepada ibu dan suami tentang kehamilan di usia muda
serta mengindari 4T (terlalu muda <20th, terlalu tua >35th, terlalu dekat jarak
kehamilan<2th, dan terlalu banyak anak >3 anak, anjurkan pasutri untuk
menjaga pola makan seimbang, banyak mengkonsumsi makanan yang kaya zat
besi serta yang mengandung asam folat dan vitamin E guna meningkatkan
peluang kehamilan, anjurkan ibu untuk tidak boleh stress dan lakukan olahraga
mengatur waktu yang tepat untuk hamil, menganjurkan ibu dan suami untuk
(2010) bahwa Status nutrisi pada wanita usia subur perlu dikaji karena
39
mempertahankan kesehatan sistem reproduksi, sehingga nantinya akan lebih
hambatan yang berarti karena seluruh rencana asuhan yang dilakukan sudah
berorientasi pada kebutuhan klien Rencana asuhan kebidanan yang telah disusun
ada kesenjangan antara teori dengan tinjauan manajemen asuhan kebidanan pada
F. Pelaksanaan
dengan rencana asuhan yang telah dibuat. Menurut Indriarti et al, (2018) bahwa
kehamilan muda dapat mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan janin, serta
pada pemberian penkes mengenai masa subur adalah suatu masa dalam siklus
menstruasi perempuan di mana terdapat sel ovum yang siap dibuah, sehingga
terjadi kehamilan
hingga usia ibu >20 tahun, berikan konseling dan suport kepada ibu dan suami
tentang kehamilan di usia muda serta mengindari 4T (terlalu muda <20th, terlalu
tua >35th, terlalu dekat jarak kehamilan<2th, dan terlalu banyak anak >3 anak,
40
anjurkan pasutri untuk menjaga pola makan seimbang, banyak mengkonsumsi
makanan yang kaya zat besi serta yang mengandung asam folat dan vitamin E
guna meningkatkan peluang kehamilan, anjurkan ibu untuk tidak boleh stress
dan lakukan olahraga teratur, serta mengatur frekuensi berhubungan suami istri,
kehamilan dengan mengatur waktu yang tepat untuk hamil, menganjurkan ibu
makanan tinggi asam folat seperti sayur hijau, susu mengandung asam folat, sera
mengkonsumsi makanan kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran hijau
dan darah janin, cukup asam folat mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat
sistem saraf sebanyak 70%. Jika seorang perempuan memiliki kadar asam folat
yang cukup setidaknya 1 bulan sebelum dan selama kehamilan, maka dapat
membantu mencegah kecacatan pada otak dan tulang belakang bayi (BKKBN,
2014).
dengan baik dan tidak menemukan hambatan yang berarti karna adanya kerja
sama dan penerimaan yang baik dari klien dan keluarga yang kooperatif serta
41
Dalam pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan penulis tidak menemukan
G. Evaluasi
tentang persiapan dan perencanaan kehamilan dan berjanji akan mengikuti saran
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
wawancara dan pemeriksaan fisik maupun penunjang. Data subjektif alasan klien
datang yaitu pasangan suami istri ingin melakukan pemeriksaan kesehatan dan
merencanakan kehamilan
2. Interpretasi data yang diperoleh dari pengumpulan data yaitu Ny. V umur 19 tahun
dengan perencanaan kehamilan diusia muda. Masalah yang terdapat dalam kasus ini
pada usia muda belum tepat sehingga disarankan untuk melakukan penundaan
4. Tindakan segera pada Ny.V dan suami bahwa disarankan untuk melakukan
menjelaskan pemilihan jenis-jenis alat kontrasepsi /KB yang berguna untuk menunda
5. Rencana tindakan asuhan kebidanan pada Ny. V sesuai dengan yang dibutuhkan
43
6. Tindakan asuhan yang telah direncankan pada kebutuhan ibu dan dan sumai dengan
hasil yaitu semua tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan seluruhnya
7. Evaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada ibu dan suami telah diberikan
B. Saran
1. Bagi Pasangan
44
DAFTAR PUSTAKA
Bellieni. 2016. The Best Age for Pregnancy and Undue Pressures. Journal of Family
and Reproductive Health. Vol. 10, No. 3, September 2016 http://jfrh.tums.ac.ir
BKKBN. 2014. Modul pengajaran mempersiapkan kehamilan yang sehat. BKKBN dan
UMM. Diakses dari http://dp2m.umm.ac. id/files/ file/informasi
%20progra%20insentif%20 ristek/modul%20pengajaran%20menjaga%20
kehamila%20sehat.pdf. tanggal 1 April 2019.
Cherry et al. 2015. Building a “Better Life”: The Transformative Effects of Adolescent
Pregnancy and Parenting. SAGE Open January-March 2015: 1–9
Fatimah, S. 2011. Pola Konsumsi Ibu Hamil dan Hubungannya dengan Kejadian
Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Sains dan Teknologi. 7 (3) : 137 – 152.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Kartono, Kartini. (2006). Psikologi Wanita 1; Mengenal Gadis Remaja dan Wanita
Dewasa. Bandung: Mandar Maju Prayitno & Amti, Erman. (1994). Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud
Kusmiran, Eny. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba
Medika
Oktavia et al. 2018. Pengetahuan risiko pernikahan dini pada remaja umur 13-19 tahun.
Higeia journal of public health research and development. (2).(2).(2018)
Pertiwi et al. 2021. Perencanaan Kehamilan Sehat pada Calon Pengantin yang berniat
menikah usia dini di Kabupaten Semarang Tahun 2020. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. Volume 9, Nomor 3, Mei. 2021
45
Ramadhani et al. 2015. Peran Tenaga Kesehatan dan Keluarga dalam Kehamilan Usia
Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 10, No. 2, November
2015
Sari, F., dkk. 2013. Kesiapan Menikah pada Dewasa Muda dan Pengaruhnya terhadap
Usia Menikah. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. 6 (3): 143 – 153
Sukaesih, Sri. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Hamil
Mengenai Tanda Bahaya dalam Kehamilan di Puskesmas Tegal Selatan Kota
Tegal Tahun 2012. Skripsi. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Triningtyas, D. A., dkk. 2017. Konseling Pranikah: Sebuah Upaya Meredukasi Budaya
Pernikahan Dini di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Jurnal Konseling
Indonesia. 3 (1): 28 – 32.
Winardi, B. 2016. Konsep Asuhan Kebidanan pada Masa Prakonsepsi. Bahan Ajar
Perkuliahan Pendidikan Bidan FK UNAIR.
Yastirin. 2019. Persepsi Remaja tentang Pernikahan Usia Anak. Journal for Quality in
Women's Health | Vol. 2 No. 1March 2019 | pp. 43 – 49
Zulaekha. 2018. Bimbingan Konseling Pra Nikah bafi “Calon Pengantin” di BP4 KUA
Kec. Mranggen (Studi Analisis Bimbingan Konseling Perkawinan. Skripsi.
Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Semarang: Insitut Agama Islam Negeri
Walisongo.
46