Disusun Oleh :
Kelompok 4
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan begitu
banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan berasal dari pihak yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang
telah mereka kontribusikan.
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu
bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
BAB III..........................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau mampu memiliki kesehatan yang
optimal karena berbagai masalah bersama secara global. Diantaranya adalah kesehatan
lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah, yang menyebabkan tidak terpenuhi
kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.Oleh karena itu
PHC merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi seluruh tahun
2000 sebagai tujuan pembangunan kesehatan semesta dlam mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang determinan kesehatan.
2. Untuk mengetahui beberapa faktor determinan kesehatan.
3. Untuk mengetahui pengertian tentang pelayanan kesehatan primer (PHC).
4. Untuk mengetahui sistem pelayanan kesehatan primer (pelayanan Ibu dan anak oleh
Bidan dan Dokter Umum).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam konsep Blum ada 4 faktor determinan yang dikaji, masing-masing faktor
saling keterkaitan berikut penjelasannya :
1. Perilaku masyarakat
Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan
penting untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Hal ini dikarenakan budaya hidup bersih
dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga
kesehatannya. Diperlukan suatu program untuk menggerakan masyarakat menuju satu
misi Indonesia Sehat. Sebagai tenaga motorik tersebut adalah orang yang memiliki
kompetensi dalam menggerakan masyarakat dan paham akan nilai kesehatan
masyarakat. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat akan menghasilkan
budaya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
Beberapa kegiatan yang mungkin kita lakukan seperti: berolah raga, tidur,
merokok, minum, dll. Apabila kita mengembangkan kebiasaan yang bagus dari sejak
awal, hal tersebut berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh. Sekali-kali atau
dalam batas-batas tertentu untuk waktu yang lebih lama, kita bebas melakukan
kebiasaan-kebiasaan harian. Namun, bagaimanapun juga sikap yang tidak berlebihan
merupakan suatu keharusan agar benar-benar sehat. Tubuh kita memerlukan tidur,
olah raga, dan rutinitas yang sehat dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan
kesejahteraannya.
2. Lingkungan
3. Pelayanan kesehatan
Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan. Masyarakat
membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya
untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan. Terutama
untuk pelayanan kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan masyarakat.
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan juga mesti
ditingkatkan.
4. Genetik
Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya.Oleh sebab itu
kita harus terus meningkatkan kualitas generasi muda kita agar mereka mampu
berkompetisi dan memiliki kreatifitas tinggi dalam membangun bangsanya.
Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi balita sebab pada masa
inilah perkembangan otak anak yang menjadi asset kita dimasa mendatang.Namun
masih banyak saja anak Indonesia yang status gizinya kurang bahkan buruk.Padahal
potensi alam Indonesia cukup mendukung.oleh sebab itulah program penanggulangan
kekurangan gizi dan peningkatan status gizi masyarakat masih tetap diperlukan.
Utamanya program Posyandu yang biasanya dilaksanakan di tingkat RT/RW. Dengan
berjalannya program ini maka akan terdeteksi secara dini status gizi masyarakat dan
cepat dapat tertangani.
Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan bahwa adanya 4
determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok atau
masyarakat. Empat determinan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap
kesehatan adalah: a). lingkungan, b). perilaku, c). pelayanan kesehatan, dan d).keturunan
atau herediter. Keempat determinan tersebut adalah determinan untuk kesehatan
kelompok atau komunitas yang kemungkinan sama di kalangan masyarakat. Akan tetapi
untuk kesehatan individu, disamping empat faktor tersebut, faktor internal individu juga
berperan, misalnya : umur, gender, pendidikan, dan sebagainya, disamping faktor
herediter. Bila kita analisis lebih lanjut determinan kesehatan itu sebenarnya adalah
semua faktor diluar kehidupan manusia, baik secara individual, kelompok, maupun
komunitas yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kehidupan manusia
itu. Hal ini berarti, disamping determinan-determinan derajat kesehatan yang telah
dirumuskan oleh Blum tersebut masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi atau
menentukan terwujudnya kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.
1. Faktor makanan
Makanan merupakan faktor penting dalam kesehatan kita. Bayi lahir dari
seorang ibu yang telah siap dengan persediaan susu yang merupakan makanan
lengkap untuk seorang bayi. Mereka yang memelihara tubuhnya dengan makanan
yang cocok, menikmati tubuh yang benar-benar sehat. Kecocokan makanan ini
menurut waktu, jumlah, dan harga yang tepat. Hanya saat kita makan secara
berlebihan makanan yang tidak cocok dengan tubuh kita, maka tubuh akan bereaksi
sebaliknya. Sakit adalah salah satu reaksi tubuh, dan bila kemudian dicegah atau
dirawat dengan benar, tubuh kembali sehat. Penyakit merupakan peringatan untuk
mengubah kebiasaan kita. Perlu diingat selalu bahwa tubuh kita hanya memerlukan
makanan yang tepat dalam jumlah yang sesuai.
2. Pendidikan atau tingkat pengetahuan
3. Faktor sosioekonomi
5. Usia
Setiap rentang usia (bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon yang
berbeda-beda terhadap perubahan kesehatan yang terjadi.
6. Faktor emosional
Setiap pemikiran positif akan sangat berpengaruh, pikiran yang sehat dan
bahagia semakin meningkatkan kesehatan tubuh kita. Tidak sulit memahami
pengaruh dari pikiran terhadap kesehatan kita.Yang diperlukan hanyalah usaha
mengembangkan sikap yang benar agar tercapai kesejahteraan.
Agama dan kepercayaan yang dianut oleh seorang individu secara tidak
langsung mempengaruhi perilaku kita dalam berperilaku sehat.Misalnya, pada agama
Islam.Islam mengajarkan bahwa “anna ghafatul minal iman” atau “kebersihan adalah
sebagian dari iman”. Sebagai umat muslim, tentu kita akan melaksanakan perintah
Allah SWT. untuk berperilaku bersih dan sehat.
a. Kesehatan lingkungan
b. Kesehatan makanan (Food Safety)
1. Pertama adalah “18 program pokok” yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas.
Kedelapan belas program pokok tersebut adalah sebagai berikut :
a) Program kesehatan ibu dan anak (KIA)
b) Program keluarga berencana (KB)
c) Program gizi
d) Program pengobatan
e) Program pemberantasan penyakit
f) Program kesehatan lingkungan
g) Program perawatan kesehatan masyarakat
h) Program usaha kesehatan sekolah (UKS)
i) Program usia lanjut
j) Program kesehatan kerja
k) Program kesehatan gigi dan mulut
l) Program kesehatan jiwa
m) Program kesehatan mata
n) Program penyukuhan kesehatan masyarakat
o) Program penanganan gawat darurat
p) Program kesehatan olahraga
q) Program laboratorium sederhana
r) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
2. Kedua, adalah lima jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Puskesmas secara
terpadu dalam mendukung kegiatan Posyandu.
Lima pelayanan tersebut, yaitu :
(1) KB
(2) KIA (antenatal care, imunisasi tetanus toksoid (TT), pil besi dan nasihat gizi)
(3) Imunisasi bayi/balita
(4) Gizi (distribusi kartu menuju sehat (KMS)), penimbangan, pemberian makanan
tambahan (PMT) penyuluhan dan PMT pengobatan
(5) Pengobatan diare, utamanya pemberian oralit
3. Ketiga, dalam Permenkes No.75/2014 ditetapkan 23 jenis pelayanan yang dilakukan
oleh Puskesmas, terdiri dari 6 pelayanan kesehatan masyarakat (PKM) essensial, 8
PKM pengembangan dan 9 pelayanan kesehatan perorangan (PKP). Tidak semua
jenis pelayanan tersebut bersifat esensial dasar.
4. Keempat, dalam UU No.23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, sitetapkan bahwa
daerah bertanggung jawab melaksanakan sejumlah pelayanan dasar yang disebut
Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar Pelayanan Minimal meliputi 6 bidang
dan untyk bidang kesehatan ada 12 pelayananyang dimasukkan sebagai SPM
kesehatan. Sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.2/2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal, SPM bidang kesehatan tersebut ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 43/016 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang
kesehatan. Sebagian besar kegiatan dalam SPM adalah upaya kesehatan masyarakat
yang dilaksanakan di luar gedung dan memerlukan keterlibatan aparat kecamaatan
dan desa, serta keterlibatan masyarakat.
5. Kelima, dalam rangka menerapkan paradigm pendekatan keluarga, Kemenkes
menetapkan kebijakan Program Indonesia Sehat melalui Pendekaran Keluarga
(PISPK). Bentuk pelaksanaan program ini adalah kunjungan rumah oleh staf
Puskesmas dan melakukan pencatatan tentang beberapa masalah kesehatan penting
yang terdiri dari 12 indikator sebagai berikut :
a) PUS dalam rumah tangga tersebut sudah menjadi akseptor KB
b) Persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan
c) Balita sudah mendapat imunisasi lengkap
d) Bayi diberikan ASI eksklusif
e) Anak balita ditimbang untuk pemantauan gizi dan pertumbuhannya
f) Penderita TBC diobati
g) Penderira hipertensi diobati
h) Penderita gangguan jiwa dipelihara oleh keluarga tersebut
i) Tidak ada anggota keluarga yang merokok
j) Mempunyai akses terhadap air bersih
k) Memiliki jambam
l) Menjadi peserta JKN
2.3.5 Sistem pelayanan kesehatan primer (pelayanan Ibu dan anak oleh Bidan dan
Dokter Umum)
A. Sistem PHC oleh Bidan
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengembangan dan
mengimplementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
2. Kerjasama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan
derajat kesehatan
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasardan tknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat
B. Sistem PHC oleh Dokter Umum
1. Harus dapat melayani agar terjamin keadilan dalam bidang kesehatan:
Mengobati sesuai dengan masalah kesehatannya
Menjawab apa yang menjadi kebutuhan pasien
Memberi perhatian lebih banyak pada pasien yang pertama kali mengunjungi
PHC untuk menggali risiko kesehatan lainnya
Mencatat risiko kesehatan yang ada dan menatalaksana sedini dan setepat
mungkin
Pelayanan kesehatan terjangkau oleh masyarakat
Bekerjasama dengan lintas sektoral dan sumber daya
2. Harus dapat melaksanakan pelayanan kesehatan dengan prinsip ‘patientcentered’:
Menyadari bahwa setiap orang berbeda secara bio-psiko-sosio-cultural
Menitik beratkan pada kebutuhan kesehatan
Pelayanan yang komprehensif, bersinambung dan individu
Memahami determinan kesehatan yang terjadi pada pasien
Menguasai ketrampilan komunikasi efektif dalam suasana lintas budaya
sekalipun
Menghargai perbedaan persepsi mengenai kesehatan, namun mampu
menyamakan persepsi mengenai penatalaksanaan
Bertanggung jawab pada kesehatan semua siklus kehidupan
Mengajak masyarakat untuk menatalaksana kesehatan dirinya dan
komunitasnya
3. Harus dapat melaksanakan pelayanan pencegahan dalam semua tingkat
Mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan pelayanan pencegahan primer
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
Melaksanakan pelayanan pencegahan sekunder pada gejala yang timbul
Melaksanakan pelayanan pencegahan tersier pada penyakit yang telah ada
Melaksanakan pelayanan pencegahan kuartier pada pasien yang telah terbebas
dari penyakit
4. Harus dapat membangun jaringan kerja demi kepentingan pelayanan kesehatan:
Membangun relasi dengan kader kesehatan di komunitasnya
Memiliki hubungan dengan Rumah Sakit, terutama fasilitas pasien untuk
konsultasi dan rujukan
Memiliki hubungan baik dengan Dinas Kesehatan setempat , terutama dalam
pengadaan obat, bahan habis pakai, dsb.
Membangun relasi dengan yayasan atau insitusi lain yang memiliki kegiatan
untuk peningkatan derajat kesehatan
Merupakan bagian dari kegiatan pengembangan profesional tenaga medik dan
kesehatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap
aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan
lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari,
bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positifyang menekankan
pada sumber-sumber sosial dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki
kondisi lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status
kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama determinan kesehatan, yaitu
genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum
baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka
sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri
(self reliance) dan menentukan nasib sendiri (Self determination).
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2,
Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.