Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Kebidanan pada Remaja, Pranikah,

Prakonsepsi dan perimenopause

Kelompok 1

1. Musyarifah Nurul Ummah Al-Mukarromah (202005015)


2. Anisa Triya Rahmavianti (202005020)
3. Meila Setiawati (202005036)
4. Shinta Adhika Ayu Wulandari (202005037)
TOPIK 1

Perubahan Anatomi Dan Konsep Perencanaan


Fisiologi Masa Pubertas Keluarga

Konsep Kesehatan
Reproduksi Remaja
Perubahan Fisik pada Masa Pubertas
Perkembangan ciri-ciri seks primer
1. Ciri-ciri primer adalah organ tubuh yang
berhubungan dengan sistem reproduksi
2. Matangnya organ reproduksi ditandai dengan
Perubahan ukuran tubuh MENARCHE (pada wanita) dan WET
1. Pertambahan TB DREAM (pada pria)
2. Pertambahan BB

Perubahan proporsi tubuh Perkembangan ciri seks sekunder


Proporsi tubuh mendekati proposi Ciri-ciri seks sekunder adalah ciri-ciri fisik yang
orang dewasa membedakan jenis kelamin.
Pria : kumis, jenggot, tubuh berotot
Wanita : payudara dan pinggul membesar
Tahap Perkembangan Pubertas pada Anak Laki-
laki menurut Tanner
Tahap Genetalia Rambut pubis

Tahap 1 Prapubertas Prapubertas, tidak ada rambut pubis

Tahap 2 Pertambahan volume betis, skrotum membesar, menipis dan Jarang, sedikit pigmentasi dan agak
kemerahan ikal, terutama pada pangkal penis

Tahap 3 Penis mulai membesar baik dalam panjang maupun diameter, Tebal, ikal, meluas hingga ke mons
volume testis dan skrotum terus bertambah besar pubis

Tahap 4 Testis dan skrotum terus membesar, warna kulit skrotum yang Bentuk dewasa, tetapi belum meluas
makin gelap penis makin membesar baik panjang maupun ke medial paha
diameter
Tahap 5 Bentuk dan ukuran dewasa Bentuk dewasa, meluas ke medial
pubis
Tahap Perkembangan Pubertas pada Anak
Perempuan menurut Tanner
Tahap Genetalia Rambut pubis

Tahap 1 Prapubertas Prapubertas, tidak ada rambut pubis

Tahap 2 Breast budding, menonjol seperti bukit kecil, areola melebar Jarang, berpigmen sedikit, lurus, atas
medial labia

Tahap 3 Payudara dan areola membesar, tidak ada kontur pemisah Lebih hitam, mulai ikal, jumlah
bertambah

Tahap 4 Areola dan papilla membentuk bukit kedua Kasar, keriting, belum sebanyak
dewasa
Tahap 5 Bentuk dewasa, papilla menonjol, areola sebagai bagian dari Bentuk segitiga seperti pada
kontur buah dada perempuan dewasa, tersebar sampai
medial paha
Konsep Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,mental,dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan dalam suatu yang berkaitan dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO).
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga
sehat secara mental serta sosial-kultural. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang
benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan
remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi (Depkes RI, 2003).
Tujuan dari program kesehatan reproduksi remaja secara eksplisit dinyatakan untuk meningkatkan pemahaman,
pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat
kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas
generasi mendatang.
Konsep Perencanaan Keluarga
KONSEP DASAR KELUARGA
Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membentuk budaya dan perilaku sehat.
KONSEP PERENCANAAN KELUARGA PADA PASANGAN YANG SUDAH MENIKAH
Finansial (keuangan)
Setelah berkeluarga, suami istri harus menjaga agar kehidupan keluarga mereka selalu layak, kesehatan ibu dan
anak terjaga, masa depan dan pendidik anak terjamin, sehingga perencanaan keluarga sangat penting untuk
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik
Perencanaan kehamilan atau menunda kehamilan.
Salah satu wujud agar para ibu menyadari akan pentingnya melakukan perencanaan keluarga sebagai bagian gaya
hidup modern dengan metode konsepsi
Perencanaan keluarga melalui permanfaatan kontrasepsi merupakan gerakan global yang penting
dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan perempuan.
Penggunaan kontrasepsi tidak saja bertujuan untuk mengendalkan kelahiran tetapi juga untuk
memperkuat hak-hak perempuan dalam menentukan sendiri kapan mereka siap hamil, bagaimana
mempersiapkan kehamilan dan menjaga kesehatan selama kehamilan sehingga dapat melahirkan
generasi baru yang berkualitas.
Perencanaan jarak kehamilan denganbaik, tujuannya agar ibu dapat merawat anak secara optimal,
hubungan dengan suami bisa lebih harmonis, bisa mempersiapkan masalah finansial secara
matang, selain itu ibu juga memiliki waktu berkualitas untuk dirinya sendiri
PROGRAM PERENCANAAN KELUARGA
Program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) memiliki banyak manfaat bagi
keluarga.
 Dari sisi kesehatan, program KKBPK bermanfaat bagi ibu dan anak :
Bagi ibu
1. Mencegah anemia
2. KB dapat menjaga kesehatan fisik dan kesehatan reproduksi lebih optimal
3. Mencegah perdarahan yang terlalu banyak setelah persalinan dan mempercepat pulihnya kondisi Rahim
4. Mencegah kehamilan tidak diinginkan (KTD)
5. Mendekatkan ibu pada pelayanan kesehatan
6. Meningkatkan keharmonisan keluarga
Bagi Anak
1. Mencegah kurang gizi pada anak
2. Tumbuh kembang anak terjamin
3. Kebutuuhan ASI eksklusif 6 bulan dapat terpenuhi
Dari sisi ekonomi, program KKBPK bermanfaat untuk :
1. Mengurangi kebutuhan rumah tangga
2. Meningkatkan pendapatan/ekonomi keluarga
Dari sisi social budaya, program KKBPK bermanfaat untuk :
1. Meningkatkan kesempatan bermasyarakat
2. Meningkatkan peran ibu dalam pengambilan keputusan keluarga
3. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Sasaran remaja belum menikah
4. Pengaturan kelahiran. Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS)
5. Pembinaan ketahanan keluarga. Sasaran keluarga yang memiliki anak balita, remaja, dan lansia
6. Peningkatan kesejahteraan Keluarga. Sasaran seluruh keluarga
7. Pengelolaan Kependudukan. Sasarannya adalah penduduk
Thanks!!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories
Please keep this slide for attribution
LITERATUR
● Aisyaroh, Noveri. 2014. Kesehatan Reproduksi Remaja. (Online)
(http://research.unissula.ac.id/file/publikasi/210104090/635Kespro_Remaja.pdf) diakses pada 10
Maret 2019.
● Amrillah. 2006. Perilaku Seksual Wabal Di Tinjau Dari Kualitas Komunikasi Orang Tua-Anak Tentang
Seksualitas, Skripsi, UMS, Surakarta. Diakses pada 16 Maret 2019.
● Andisti, Aulia Miftah & Ritandiyono. Religiusitas dan Perilaku Seks Bebas pada Dewasa Awal. Jurnal Ilmu
Psikologi. 1(2): 170-177.
● Arsani, Luh Kadek Alit Ni. Peranan Program PKPR Terhadap Kesehatan Reproduksi Rema jadi
KecamatanBuleleng.2013. JurnalIlmuSosial dan Humaniora. 2(1): 129-142.Batubara, JRL. 2010.
Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatri Vol 12(1): 21-29BKKBN. 2009. Analisis
Lanjutan SDKI 2007: Kelangsungan Pemakaian Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.
● BPS. 2011. Riset Kesehatan Dasar 2010.Biro Pusat Statistik.Jakarta.
● Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) Rahayu, A.Buku Ajar Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Lansia/Atikah Rahayu, dkk. – Cet.1 –Surabaya : Airlangga University Press,
2017. 117 hlm.: 23 cm.
● Goode, Willian J. 1983. Sosiologi Keluarga. Cetakan Pertama. Diterjemahkan oleh : Sahat Simamora.
Jakarta : Bina Aksara.
● Setionno, Kusdwiratri. 2012. Psikologi Keluarga. Yogyakarta : Gudang Penerbit.
● Sukadji, Soetarlinah. 2010. Keluarga Indonesia: Aspek dan Dinamikaaman. Jakarta: PT. Raja frarindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai