Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN HASIL PBL TUMBUH KEMBANG

NAMA : Yorenth P. Tahan


NIM : 10-2007-127
KELOMPOK : D - 4
Tutor : dr. Susan Yustina

PUBERTAS
1.DEFINISI
Pubertas adalah tahap perkembangan dimana seorang anak mengalami perubahan
fisik yang merupakan transisi ke masa dewasa. Anak lelaki maupun wanita bertambah
tinggi dan berat secara pesat dan kelenjar keringat apocrin menjadi aktif. Perubahan fisik
pada gadis perkembangang karakter seksual sekunder seperti pada payudara, dan bulu-
bulu kelamin dan ketiak; disamping munculnya haid bulanan. Pada anak lelaki mulai
tumbuh bulu-bulu diwajah dan bagian lain tubuhnya, suara membesar, dan alat genitalnya
membesar.
Masa remaja identik dengan masa pubertas karena pada masa ini telah terjadi
kematangan organ reproduksi sehingga terjadi perubahan fisik dan emosi. Perubahan ini
adalah suatu hal yang wajar, yang harus mereka kenali dan fahami agar lebih siap, dapat
bertanggung jawab terhadap perubahan tersebut, dan tidak menimbul gejolak yang
berlebihan.
Terjadinya perubahan ini waktunya tidak sama pada tiap-tiap anak. Umumnya
pada remaja putra 11 – 15 tahun, sedang pada remaja putri biasanya terjadi pada usia 9 –
13 tahun. Kematangan alat reproduksi pada remaja putra ditandai dengan keluar air mani
(ejakulasi) yang pertama, yang ditandai dengan mimpi basah, kemudian suara menjadi
lebih berat, jakun lebih menonjol, dan tumbuh rambut pada beberapa bagian tertentu.
Adapun tanda kematangan alat reproduksi pada remaja putri berupa pinggul
mulai membesar, banyak keringat yang sering diikuti timbul bau badan (BB), haid

1
pertama, jerawat, tumbuh rambut halus pada ketiak, kaki, kelamin luar. Tanda perubahan
fisik ini juga dibarengi dengan terjadinya perubahan psikis diantaranya mulai tertarik
pada lawan jenis, tidak PD, gelisah, perasaan ingin bersaing.
Munculnya tanda-tanda pubertas seringkali menimbulkan gejolak tersendiri bagi
seorang remaja. Hal ini dapat diminimalkan dengan adanya dukungan dari orang tua,
guru, dan lingkungan berupa bimbingan dan arahan tentang apa dan bagaimana mereka
melewati masanya. Remaja tetap berhak melewati masa pubertasnya dengan ceria tanpa
hambatan yang berarti.
Ada hal-hal penting yang bisa dilakukan remaja lebih dari sekedar memikirkan
perubahan atau kekurangannya antara lain mengembangkan hobi dan kreatifitas,
mengembangkan persahabatan, meningkatkan nilai spiritual, meningkatkan prestasi dan
mengembangkan pengetahuan. Sedangkan untuk mengatasi kurang percaya diri karena
perubahan diri, setiap remaja hendaknya selalu menjaga kebersihan dan kesehatan
tubuhnya, khususnya organ reproduksinya dengan cara mandi 2x sehari, keramas 2-3x
seminggu, rajin membersihkan muka, mengatasi BB dengan deodorant/sejenis,
mengganti pakaian dalam setiap hari, makan makanan bergizi, dan olahraga teratur.

2. PERUBAHAN FISIK DAN KARAKTERISTIK SEKS SEKUNDER


Masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-
perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan
fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada
masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis,
tidak beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi
dan mempengaruhi organreproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta
mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan
perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual
sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi,
sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh
sesuai dengan jenis kelamin.

2
Pubertas adalah waktu yang terjadi ketika terjadi perubahan tubuh pada anak laki-
laki dan anak perempuan, dimana tubuh menjadi lebih besar dan lebih tinggi,
pertumbuhan alat genitalia dan terbentuknya rambut pada tubuh.
Pubertas terjadi karena zat-zat kimia baru, hormon, berkembang dalam tubuh, yang
terjadi pada orang-orang muda ketika menjadi dewasa. Seringnya pubertas dimulai antara
usia 8-13 tahun pada anak perempuan
Selama pubertas, orang-orang muda mengalami perubahan pertumbuhan. Hal ini
berlangsung sekitar 2-5 tahun.beberapa orang tumbuh 4 inchi atau lebih dalam 1 tahun.
Pertumbuhan ini selama pubertas akan menjadi akhir dari tubuh yang akan meninggi.
Ketika periode pertumbuhan berlebihan, orang-orang muda akan terjadi pada tinggi
dewasanya.
Selama pubertas, hal ini normal untuk menjadi lebih peduli terhadap lawan
jenisnya dan merasa perasaan seksual yang lebih. Pada anak laki-laki, gejala utama dari
perasaan seksual adalah ereksi penis. Pada anak perempuan, ditandai dengan basahnya
daerah vagina. Perasaan seksual dapat berasal dari membaca novel-novel romantis atau
berpikir tentang anak laki-laki/perempuan lain. Perasaan seksual yang dirasakan adalah
normal dan tidak ada perasaan bersalah. Sikap pada beberapa perasaan, bagaimanapun
juga adalah tanggung jawab yang besar. Dan hal ini adalah terbaik untuk menunggu
sampai mereka lebih tua lagi.

I. Pubertas pada anak Perempuan


Tubuh anak perempuan menjadi membesar dan mulai terlihat lebih wanita.
Pertambahan berat badan mereka pada iga dan perkembangan payudaranya dimulai
dengan sedikit membengkak di bawah putting susu. Beberapa payudara mereka mungkin
berkembang lebih cepat dibandingkan lainnya, tetapi seharusnya terjadi dalam beberapa
waktu. Bentuk tubuh akan menetap pada usia 18-20 tahun.
Anak perempuan meningkat lemak tubuhnya dan kadang-kadang merasa sakit di
bawah putting susu sebagai dimulainya pembesaran payudara, hal ini adalah normal.
Pertambahan berat badan adalah bagian dari pertumbuhan menjadi seorang wanita dan
hal ini secara tidak baik untuk anak perempuan yang diet untuk menghentikan kenaikan
berat badan normal mereka.

3
Sekitar 1-2 tahun sesudah dimulainya pertumbuhan payudara, mereka sering
menalami periode haid pertama, suatu hal yang membawa mereka menjadi berlanjutnya
puberrtas. Hal ini berarti bahwa hormon-hormon pubertas bekerja.
Anak perempuan melihat dan merasa ada cairan bening atau putih pada
vaginanya. Hal ini tidak penting dan sering dirasakan sebagai suatu kelainan; ini sering
hanya sebagai tanda lainnya dari perubahan tubuh dan hormon.

Bau Badan
Tanda lain yang menjadi karakteristik pubertas adalah perkembangan bau badan
tipe dewasa, alami yang terdapat pada daerah ketiak, atau dokter sering menyebutnya
dengan aksila. Meskipun begitu, fenomena ini trjadi pada anak-anak yang menerima
perhatian ilmiah. Kesimpulan yang ada bahwa sesudah beberapa tahun pembicaraan
orang tua tentang perkembangan bau badan, rambut pubis, secara dekat dihubungkan
dengan meningkatnya sekresi androgen adrenal. Hal ini adalah karena waktu terjadinya
bau badan ini sering mendekati waktumunculnya rambut pubis. Kadang-kadang laporan
orang tua deteksi bau ini 3-6 bulan sebelum tumbuhnya rambut pubis. Bagaimana
androgen adrenal mungkin mempengaruhi secara alami luaran dari kelenjar keringat
aksila tidak jelas, mungkin tidak jelas juga apakah ketentuan bau aksila pada reproduksi
manusia. Hal ini mungkin berkembang sebagai cara manusia untuk menentukan saat
anggota spesies lainnya mendekati kematangan reproduksi.

Payudara
Telah diketahui bahwa wanita mulai pubertas, dimana terdapat pertumbuhan
jaringan payudara. Hal ini kedengarannya sederhana dan nyata, tapi seperti yang
dijelaskan ini dapat menandakan bagaimana seringnya fakta ini diabaikan. Pada anak
perempuan yang tidak dimulainya masa pubertas sering dapat mendeteksi sejumlah kecil
jaringan putting susu, bakal payudara, yang sering diameternya tidak lebih besar dari ¼
inchi. Hal ini terjadi hanya pada saat eserogen mulai meningkat produksinya, yang mana
bakal payudara ini mulai bertambah besar. Pada seeorang dapat juga terlihat penebalan
dan menghitamnya kulit jaringan payudara, disebut areola, dan terdapat tonjolan pada
tengahnya, yaitu putting susu. Angka perkembangan payudara yang digunakan oleh

4
dokter anak adalah skala Tanner, yang dikembangkan oleh Dr. James Tanner. Terdapat 5
tahap gambaran dibawah ini:
Tahap 1: Pubertas; belum tampaknya jaringan payudara
Tahap 2: Tahap bakal payudara: gundukan kecil jaringan payudara dibawah
puting susu, pertumbuhan areola sedikit yang bisa diabaikan.
Tahap 3: Selama pembesaran payudara dan areola tapi tidak terpisah dari
strukturnya.
Tahap 4: Bentuk areola dan putting susu sedikit terpisah diatas posisi payudara.
Tahap 5: Pematangan sempurna payudara dewasa, dengan hanya proyeksi puting
susu diatas posisi payudara.
Pada wanita, pubertas juga mempengaruhi perkembangan uterus yang
sebelumnya bentuk uterus seperti ujung batang korek api dengan cervix meliputi 2/3
bagian uterus, oleh karena adanya produksi dari hormon esterogen membuat bentuk
uterus seperti buah pear, corpus uteri bertambah panjang dan tebal sehingga melebihi
cervix.. Selain perkembangan uterus juga adanya perkembangan ovarium, yang dimana
terjadi peningkatan plasma gonadotropins yang merangsang ovarium untuk meingkatkan
prosuksi estradiol. Estradiol menyebabkan perkembangan tanda sex sekunder yaitu
pertumbuhan mammae dan organ reproduktif, redistribusi lemak (pinggul dan mammae),
dan maturasi tulang. Maturasi ovarium pada orang dewasa juga berhubungan erat
denngan ekskresi estradiol dan stadium pubertas. Pada prepubertas volume ovarium
meningkat dari 0.3 menjadi 0.9 cm3. Bila volume melebihi 1.0 cm3 berarti pubertas sudah
mulai. Selama pubertas, volume ovarium meningkat sampai ukuran rata-rata postpubertas
yaitu 4.0 cm3.
Penyebab yang paling sering membuat bingung kedua orang tua dan perawatan
utama dokter adalah berarti gambaran rambut pubis pada anak kecil. Kita membicarakan
di sini bukan mengenai baiknya, warna rambut sama seperti yang ada pada bagian tubuh
lainnya, tapi hitam dan (jika rambut ini cukup panjang) keriting pada kedua bagian
vagina (daerah ini disebut simpisis pubis). Kita juga menggunakan skala Tanner untuk
menggambarkan luasnya rambut pubis, seperti di bawah ini:
Tahap 1: Tidak ada rambut pubis
Tahap 2: Pertumbuhan tipis, rambut hitam, tegang/keriting, dan disepanjang vagina luar.

5
Tahap 3: Rambut lebih hitam dan lebih keriting dan sekarang penyebarnnya secara tipis
di atas simpisis pubis.
Tahap 4: Rambut lebih tebal dan terlihat seperti orang dewasa, tapi menutupi sebagian
besar daerah.
Tahap 5: Rambut dewasa baik dalam jumlah dan jenisnya, menyebar diseluruh daerah
segitiga, atas dan bawah.
Hal ini penting untuk mengerti bahwa pertumbuhan rambut pubis tidak ada
peranan esterogen yang diproduksi oleh ovarium. Hal ini adalah kerja dari hormon pria
yang dibuat oleh kelenjar adrenal, tapi kelenjar yang penting ini yang berada di atas
ginjal; juga membuat kortison (suatu hormon yang penting untuk hidup) dan suatu
hormon yang menahan garam. Karena pada beberapa anak perempuan rambut pubis
terlihat pada saat yang sama dengan tanda-tanda pubertas lainnya, terdapatnya
penyebaran secara luas dari rambut pubis pada pubertas. Sebenarnya adalah rambut pubis
dapat terlihat beberapa tahun sebelum tanda pubertas lain (seperti payudara) atau dapat
terlihat setelahnya.
Pubertal Stages (Tanner)

6
PERKEMBANGAN ALAT REPRODUKSI
- Uterus
1. bentuk uterus seperti ujung batang korek api dengan cervix meliputi 2/3
bagian uterus
2. produksi estrogen – uterus berbentuk buah pear, corpus uteri bertambah
panjang dan tebal sehingga melebihi cervix

- Ovarium
1. Pada prepubertas, volume ovarium meningkat dari 0.3 menjadi 0.9 cm3.
2. Bila volume melebihi 1.0 cm3 berarti pubertas sudah mulai
3. Selama pubertas, volume meningkat sampai ukuran rata-rata postpubertas
yaitu 4.0 cm3
4. Peningkatan plasma gonadotropins merangsang produksi ovarium untuk
meningkatkan produksi estradiol
5. Estradiol menyebabkan perkembangan tanda sex sekunder yaitu
pertumbuhan mammae dan organ reproduktif, redistribusi lemak (pinggul
dan mammae) dan maturasi tulang
6. Maturasi ovarium pada orang dewasa juga berhubungan erat dengan
sekresi estradiol dan stadium pubertas.

Menarche
Untuk beberapa tahun, rata-rata usia anak perempuan kulit putih haid pertama
kalinya sekitar usia 12,7 tahun, menurut penelitian terakhir yang didasarkan pada data
yang dikumpulkan antara tahun 1988-1994 yang jelas menurun secara nyata menjadi usia
12,5 tahun.pada anak perempuan kulit hitam, rata-rata usia menarche adalah 0,4-0,5
tahun lebih awal atau pada usia sedikit di atas dari 12 tahun. Faktor penting lainnya
adalah berat badan dan kadar lemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan
berat badan pada anakperempuan akan mengalami menarche lebih awal 1,2 tahun dan
anak-anak perempuan yang kurusn khususnya atlet permpuan (khususnya pesenam,

7
perenang, penari balet)mulai setelahnya. Dalam penelitian Landmark dari Marshall dan
Tanner, 1920, anak perempuan Inggris kulit putih diperiksa beberapa waktu bersamaan
dengan berlanjutnya pubertas. Pada tahun 1969, suatu penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata waktu yag diperlukan berlanjutnya Tanner 2, perkembangan menarche (yang
secara khusus terjadi pada Tanner tahap 4) adalah 2,3 tahun.
Terjadinya menstruasi juga menandakan bahwa dorongan pertumbuhan pubertas
mendekati komplit. Banyak anak perempuan tumbuh hanya 1-4 inchi sesudah periode
menstruasi pertama kali, dengan menstruasi dini pada anak perempuan memiliki
pertumbuhan yang lebih lambat pada menarche dari pada terlambatnya kematangan anak
perempuan.

II. Pubertas pada anak Laki – laki


Bahu anak laki-laki akan tumbuh melebar dan tubuh mereka akan diliputi oleh
lebih banyak otot. Beberapa bagian tubuh (khususnya lengan dan tungkai) mungkin cepat
tumbuh dibanding yang lain. Beberapa laki-laki merasa tidak nyaman dan merasa nyeri
pada ketiak dan tungkai seperti tumbuhnya ulang lebih cepat dari pada peregangan
ototnya. Beberapa anak laki-laki membengkak disebelah bawah putting susunya, yang
terlihat sebagai awal pertumbuhan payudara. Hal ini disebabkan oleh hormon-hormon
yang ada pada tubuh yang akan menjalankan aktivitas pada suatu waktu.
Selama pubertas, anak laki-laki mulai ereksi dan mimpi basah. Mereka
mengalami perubahan lainnya sama baiknya dengan bertambah panjang dan besarnya
penis dan pembesaran testis.
Anak laki-laki akan mengalami suara "pecah" dan selalu menjadi lebih berat
(dalam). Suara anak perempuan mungkin sedikit berat. Pecahnya suara anak laki-laki
akan berakhir seiring dengan kematangan mereka.
Selama pubertas orang-orang muda merasa lebih sensitif atau menjadi mudah
tersinggung. Perasaan cemas mengenai bagaimana perubahan yang terlihat pada
tubuhnya adalah satu dari beberapa hal pada orang muda yang lebih sensitif. Kehilangan
watak lebih sering dan marah pada teman-taman dan anggota keluarga lainnya terjadi
sangat mudah. Juga sering merasa sedih dan kadang-kadang depresi. Orang-orang muda

8
seharusnya berbicara pada orang dewasa secara jujur mengenai perasaan marah, sedih
atau depresi yang mereka alami.

Perkembangan Testis
Pembesaran ukuran testis sebelum dan selama pubertas disebabkan terutama oleh
pertumbuhan tubulus seminiferous akibat pengarauh FSH,Ukuran testis membesar selam
pubertas sampai mencapai Tanner stadium P4 ketika mencapai ukuran longitudinal 5,0 ±
0,5 cm atau Volume 17.6 ± 4,0 ml. Sekresi LH merangsang differensiasi sel interstitial
menjadi sel leydig yang mensekresi testosteron. Selama pubertas , Spermatogenesis
dimulai dan kemudian dipertahankan oleh FSH dan Tesosteron. Peningkatan plasma
testosteron yang signifikan hanya ditemui antara stadium pubertas Tanner P3 dan P4.

Body contour
 Pembesaran otot pada laki - laki (TESTOSTERON)
 Pemanjangan membran dan kartilago pita suara pada pria
 Komedo,acne dan ketombe (dandruff) karena pertambahan sekresi adrenal dan
gonadal steroids.

3. Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium
(indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2
bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi
masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim
terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot
rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim).
Endometrium adalah lapisan yang berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian
endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian
terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

9
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin.
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang
perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1
folikel yang terangsang namun perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel
tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini
menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH.
Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang
disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan
balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang
baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen.
Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel
de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah
korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan
LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan
progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak
ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar
estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi,
perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi.
Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut
dipertahankan.2,4-5
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium
(selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon
ovarium berada dalam kadar paling rendah.
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari

10
desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada
fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi
pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi).
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk
membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
Siklus ovarium :
1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur
yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap
untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase
folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi
panjang siklus menstruasi keseluruhan.
2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka
waktu rata-rata 14 hari.

Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam
siklus menstruasi normal:
1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada
pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus
sebelumnya.
2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari
korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini
merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium.
3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH
hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level
estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis
(respon bifasik).
4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH
yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH,
keluarlah hormon progesteron.
5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang
menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi

11
adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke
luteal.
6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai
fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus
luteum.
7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah
terjadi ovulasi.
Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus
luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya.4

Daftar Pustaka

1. Prawodiharjo S. Ilmu Kandungan. Ed 1st. FKUI, 1989; 64-81:87:152-78

2. Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Cet. I, Penerbit Buku Kedokteran EGG. Jakarta, 1998.

12
3. Sulaiman Sastrawinata, Wanita dalam Berbagai Masa kehidupan, Ilmu Kandungan,
Edisi kedua, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1997.

4. Pubertas, http://www.medicine_indonesia.com/2007/ pubertas.html

5. FKUI,Gangguan Haid Dan Siklus, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga Jilid I,
Media Aesculapius, Jakarta 2001.

6. Siklus Haid, http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/Siklus haid/com.

Pemeriksaan fisik
Fisik antropometri
Pengertian istilah “nutritional anthropometry” mula-mula muncul dalam “Body
measurements and Human Nutrition” yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang
telah didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai :
“ Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada
tingkat usia dan derajad nutrisi yang berbeda. “
Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi
tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak.
Penilaian pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan kesehatan anak
karena hampir setiap masalah yang berkaitan dengan fisiologi, interpersonal, dan domain
sosial dapat memberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak. Alat yang sangat
penting untuk penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan (growth chart) pada
gambar terlampir, dilengkapi dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur,
stadiometer dan pita pengukur.

Langkah-langkah Manajemen Tumbuh Kembang Anak


• Pengukuran antropometri : berat, tinggi, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan,
tebal kulit.

13
• Penggunaan kurva pertumbuhan anak (KMS,NCHS)
• Penilaian dan analisa status gizi & pertumbuhan anak
• Penilaian perkembangan anak, dan maturasi
Perlu ditekankan bahwa pengukuran antropometri hanyalah satu dari sejumlah teknik-
teknik yang dapat untuk menilai status gizi.
Pengukuran dengan cara-cara yang baku dilakukan beberapa kali secara berkala pada
berat dan tinggi badan, lingkaran lengan atas, lingkaran kepala, tebal lipatan kulit
(skinfold) diperlukan untuk penilaian pertumbuhan dan status gizi pada bayi dan anak.
1. Berat dan Tinggi Badan terhadap umur :

 Pengukuran antropometri sesuai dengan cara-cara yang baku, beberapa kali secara
berkala misalnya berat badan anak diukur tanpa baju, mengukur panjang bayi
dilakukan oleh 2 orang pemeriksa pada papan pengukur (infantometer), tinggi badan
anak diatas 2 tahun dengan berdiri diukur dengan stadiometer.

 Baku yang dianjurkan adalah buku NCHS secara Internasional untuk anak usia 0-18
tahun yang dibedakan menurut jender laki-laki dan wanita.

 Cara canggih yang lebih tepat untuk menetapkan obesitas pada anak dengan
kalkulasi skor Z (atau standard deviasi) dengan mengurangi nilai berat badan yang
dibagi dengan standard deviasi populasi referens. Skor Z =atau > +2 (misalnya 2SD
diatas median) dipakai sebagai indikator obesitas.

2. Lingkar kepala, lingkar lengan, lingkaran dada diukur dengan pita pengukur yang tidak
molor. Baku Nellhaus dipakai dalam menentukan lingkaran kepala. Sedangkan
lingkaran lengan menggunakan baku dari Wolanski, 1961 yang berturut-turut
diperbaiki pada tahun 1969.
3. Tebal kulit di ukur dengan alat Skinfold caliper pada kulit lengan, subskapula dan
daerah pinggul., penting untuk menilai kegemukan. Memerlukan latihan karena sukar
melakukannya dan alatnyapun mahal.
Penggunaan dan interpretasinya yang terlebih penting.
4. Body Mass Index (BMI) adalah Quetelet’s index, yang telah dipakai secara luas, yaitu
berat badan(kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m2). BMI mulai disosialisasikan untuk

14
penilaian obesitas pada anak dalam kurva persentil juga. Tingkat kelebihan berat
badan harus dinyatakan dengan SD dari mean (rerata) BMI untuk populasi umur
tertentu. Mean BMI juga bervariasi seperti pada berat badan normal pada status gizi
dan frekuensi kelebihan berat pada rerata BMI dan standard deviasi yang dihitung.
Misalnya anak dengan rerata BMI +1 SD di suatu negara tidak harus sama dengan
rerata BMI +1 dinegara lain.

Suatu kurva persentil dari BMI atas dasar referens populasi internasional yang
dikembangkan oleh IOTF (International Obesity Task Force) pada tahun 1997 untuk
mengatasi keterbatasannya. Batas (cut off points) obesitasdalam kaitan persentil adalah
BMI 25 kg/m2 dan BMI 30kg/m2 pada orang dewasa.6
Tabel 1.

Definisi pada CDC BMI terhadap umur BMI - for – age < 5th percen tile
Underweight
BMI – for - age 85th percentile
At risk of overweight
BMI - for – age ≥ 95th percentile
Overweight

15

Anda mungkin juga menyukai