Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK BIOSTATISTIK

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Kelas : C7
Disusun Oleh :
Ai Muhayah 183112540120343
Nadya Namira 183112540120344
Surada Dwi Tiara 183112540120346
Feni Ramdani 183112540120297
Elis 183112540120492
Rofiqotul Makiyyah 183112540120392

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI


SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JAKARTA
2018/2019

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah di berikan
kepada saya selaku makhluk ciptaan-Nya sehingga “MAKALAH UJI VALIDITAS DN UJI
REHABILITAS” ini dapat saya selesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Dan tak
lupa kami kirimkan shalawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad SAW sebagai sang
pembawa kebenaran dimuka bumi ini serta para sahabat-sahabatnya.

Dalam hal ini penulis menyadari, bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka kepada para pembaca khususnya mahasiswa Jika ada kesalahan dan
kekeliruan dalam Penulisan ini, Penulis mohon Kesediannya untuk memberikan kritik dan saran
yang konstruktif, serta motivasi-motivasi yang membangun.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT lah kami berserah diri dan Karena Nikmat Allah lah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini, semoga hal ini bermanfaat bagi penulis Khususnya
dan umumnya bagi para pembaca.

Kamis, 24 Januari 2019

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................2

2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................................................5
1. Tujuan Umum...................................................................................................................5
2. Tujuan Khusus..................................................................................................................5
C. Manfaat.................................................................................................................................5
1. Manfaat Praktis.................................................................................................................5
2. Manfaat Teoritis................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................6
A. UJI VALIDITAS...................................................................................................................6
1. Pengertian Uji Validitas.....................................................................................................6
2. Tipe – tipe umum pengukuran validitas............................................................................7
B. Uji Reabilitas......................................................................................................................11
C. Cara Melakukan Uji Validitas dan Rehabilitas dengan Menggunakan SPSS.....................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi
sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran
yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini
memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti
tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.
(indradjja 2013)

Alat ukur atau instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu validitas dan
reliabilitas. Suatu alat ukur yang tidak reliabel atau tidak valid akan menghasilkan
kesimpulan yang bias, kurang sesuai dengan yang seharusnya, dan akan memberikan
informasi yang keliru mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes itu.
Apabila informasi yang keliru itu dengan sadar atau tidak dengan sadar digunakan
sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan, maka keputusan itu
tentu bukan merupakan suatu keputusan yang tepat. Alat ukur atau instrumen yang akan
disusun tentu saja harus memiliki validitas dan reliabilitas, agar data yang diperoleh dari alat
ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut dengan validitas dan reliabilitas alat ukur atau
validitas dan reliabilitas instrument. (indradjja 2013)

Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data
merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian
hipotesis. Benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian.
Sedang benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan
data.Pengujian instumen biasanya terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.(chandara 2013)

Validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Untuk
dapat menentukan apakah suatu tes hasil belajar telah memiliki validitas atau daya ketepatan
mengukur, dapat dilakukan dari dua segi, yaitu : dari segi tes itu sendiri sebagai
totalitas, dan dari segi itemnya, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
tes tersebut (Sudijono,1996). Di dalam buku “Encyclopedia of Educational Evaluation,”
Scarvia B. Anderson mengatakan bahwa “A test is valid if it measures what it purpuse
to measure”artinnya :“sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa
yang hendak diukur” (Arikunto,1990). (indradjja 2013)
4
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal
kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan
berhubungan dengan ketepatan dan konsistensi. Test hasil belajar dikatakan dapat
dipercaya apabila memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara
konsisten. Beberapa ahli memberikan batasan reliabilitas. Menurut Thorndike dan
Hagen (1977), reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa
yang diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan pengukuran
ulang. Hopkins dan Antes (1979:5) menyatakan reliabilitas sebagai konsistensi pengamatan
yang diperoleh dari pencatatan berulang baik pada satu subjek maupun sejumlah
subjek.(indradjja 2013).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui uji validitas dan rehabilitas serta pengolahan uji validitas dan
rehabilitas dengan menggunakan aplikasi SPSS.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian uji validitas dan reabilitas
b. Mampu memberikan langkang – langkah uji validitas dan rehabilitas dengan aplikasi
SPSS
C. Manfaat
1. Manfaat Praktis
Sebagai masukan untuk meningkatkan pembelajaran uji validitas dan rehabilitas dan
dapat mengetahui langkah – langkah penggunaan menggunakan aplikasi SPSS
2. Manfaat Teoritis
Diharapkan dari pengkajian ini dapat dijadikan acuan (refrensi) bagi mahasiswa dan
mampu mengikuti perkembangan teori yang lebih uptodate, sekaligus dapat mengetahuin
penggunakan SPSS

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. UJI VALIDITAS

1. Pengertian Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang


digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dengan demikian, instrumen yang valid
merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di
ukur. (chandara 2013) . Validitas adalah suatu indeks yang menujukkan alat ukur itu benar
– benar mengukur apa yang harus diukur(Notoatmojo 2012)
Instrument atau alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka
perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan dan reliabilitas alat
ukur tersebut. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut
valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur
sebuah variable yang akan diukur.(sucianty 2013)
Kerlinger (1990) membagi validitas menjadi tiga, yaitu content validity
(validitas isi), construct validity (validitas konstruk), dan criterion-related validity
(validitas berdasar kriteria). Uji validitas dan realibilitas digunakan untuk menguji data
yang berasal dari daftar pertanyaan atau kuesioner responden, validitas dan reliabilitas
dapat membuktikan bahwa daftar pertanyaan dalam kuesioneryang diisi oleh responden
sudah mewakili populasi atau belum.(sucianty 2013)
Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner yaitu keharusan
sebuah kuesioner untuk valid dan reliabel. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu kuisioner dikatakan reliabel (andal) jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
(sucianty 2013)
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan dalam
suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar
6
pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas
dilakukan pada setiap butir pertanyaan, dan hasilnya dapat dilihat melalui hasil r-hitung
yang dibandingkan dengan r-tabel, dimana r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of
freedom) = n-2 (signifikan 5%, n = jumlah sampel). (sucianty 2013)
 Jika r-tabel < r-hitung maka valid
 Jika r-tabel > r-hitung maka tidak valid
2. Tipe – tipe umum pengukuran validitas
a. Validitas Isi
Validitas isi atau content validitymemastikan bahwa pengukuran memasukkan
sekumpulan item yang memadai dan mewakili yang mengungkap konsep. Semakin
item skala mencerminkan kawasan atau keseluruh konsep yang diukur, semakin
besar validitas isi. Atau dengan kata lain, validitas isi merupakan fungsi seberapa
baik dimensi dan elemen sebuah konsep yang telah digambarkan. (chandara 2013)
Validitas isi merupakan validitas yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap
isi alat ukur dengan analisis rasional. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam
validasi ini adalah “ sejauh mana item-item dalam suatu alat ukur mencakup
keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dari keseluruhan kawasan.
Pengertian validitas “ mencakup keseluruhan kawasan isi “, tidak saja menunjukkan
bahwa alat ukur tersebut harus komprehensif isinya, tetapi harus pula memuat
hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur. (sucianty 2013)
Walaupun isi atau kandungannya komprehensif tetapi bila suatu alat ukur
mengikutsertakan pula item-item yang tidak relevan dan berkaitan dengan hal-hal di
luar tujuan ukurnya, maka validitas alat ukur tersebut tidak dapat dikatakan memenuhi
ciri-ciri validitas yang sesungguhnya.(sucianty 2013)
Validitas isi terbagi menjadi dua tipe, yaitu face validity (validitas muka) dan
logical validity (validitas logis) :
1. Face Validity (Validitas Muka)
Validitas muka adalah tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena
hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur. Apabila isi alat ukur
telah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur, maka dapat dikatakan
validitas muka telah terpenuhi. Dengan alasan kepraktisan banyak alat ukur
yang pemakaiannya terbatas hanya mengandalkan validitas muka.
7
2. Logical Validity (Validitas Logis)
Validitas logis disebut juga sebagai validitas sampling. Validitas tipe ini
menunjuk pada sejauhmana isi alat ukur merupakan representasi dari aspek
yang hendak diukur. Untuk mempeoleh validitas logis yang tinggi suatu alat
ukur harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar berisi hanya item
yang relevan dan perlu menjadi bagian alat ukur secara keseluruhan.
Suatu objek ukur yang hendak diungkap oleh alat ukur hendaknya harus
dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan konkrit.
Validitas logis memang sangat penting peranannya dalam penyusunan tes
presentasi dan penyusunan skala, yaitu dengan memanfaatkan blue-print atau
table spesifikasi (sucianty 2013)
b. Validitas Konstruk
Validitas konsturk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana alat ukur
mengungkap suatu konstruk teoritis yang hendak diukurnya. Pengujian validitas
konstruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan
konsep mengenai trait yang diukur. Walaupun pengujian validitas konstruk biasanya
memerlukan teknik analisis statistic yang lenih kompleks daripada teknik yang
dipakai pada pengujian validitas empiris lainnya, tetapi validitas konstruk
tidaklah dinyatakan dalam bentuk koefisien validitas tunggal. (sucianty 2013)
c. Validitas Berdasar Kriteria
Pendekatan validitas berdasarkan kriteria menghendaki tersedianya criteria
eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian suatu alat ukur. Suatu kriteria adalah
variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh suatu alat skor. Untuk melihat
tingginya validitas berdasar kriteria, maka dilakukan komputasi korelasi antara skor
alat ukur dengan skor kriteria. Validitas berdasar criteriamenghasilkan dua macam
validitas, yaitu validitas prediktif (predictive validity) dan validitas konkruen
(concurrent validity).
Dalam praktiknya, validitas berdasarkan krteria yang sering dilakukan oleh
praktisi peneliti, yaitu dengan melakukan korelasi Pearson Product Moment antar
item kuesioner dengan jumlah skor kuesioner. Akan tetapi, jika uji ini tidak

8
dapat menganalisis hubungan antar item dalam instrument secara simultan
sebagaimana metode multivariat.
Saat ini telah dikembangkan bermacam teknik analisis multivariat, salah
satu diantaranya adalah analisis faktor konfirmatori yang sangat berguna untuk
pengujian validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian.
(sucianty 2013).
a. Validitas Prediktif
Validitas prediktif sangat penting artinya bila alat ukur dimaksudkan
untuk berfungsi sebagai prediktor bagi kinerja di masa yang akan datang. Contoh
validitas prediktif yaitu :
 Seleksi penerimaan karyawan baru
 Bimbingan karir
 Penempatan karyawan
 Seleksi penerimaan mahasiswa baru
Contohnya adalah pada saat kita melakukan pengujian validitas alat
ukur kemampuan yang digunakan dalam penempatan karyawan. Kriteria yang
terbaik antara lain adalah kinerjanya setelah karyawan tersebut betul-betul
ditempatkan sebagai karyawan dan melaksanakan tugasnya selama beberapa
waktu. Skor tersebut dapat diperoleh dengan cara menggunakan indeks
produktivitas dan rating yang dilakukan oleh atasan.(sucianty 2013)
b. Validitas Konkruen
Validitas konkruen tepat digunakan apabila skor alat ukur kriterianya dapat
diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor tersebut
merupakan koefisien validitas konkruen. Untuk menguji validitas skala, maka
dapat menggunakan skala kecemasan yang telah lebih dahulu teruji validitasnya,
seperti alat ukur TMAS (Tylor Manifest Anxiety Scale).Validitas konkruen
merupakan indikasi validitas yang memadai apabila alat ukur tidak digunakan
sebagai suatu prediktor dan merupakan validitas yang sangat penting dalam
situasi diagnostik. Bila alat ukur dimaksudkan sebagai prediktor, maka
validitas konkruen tidak cukup memuaskan dan validitas prediktif merupakan
keharusan.(sucianty 2013)

9
 Uji Validitas dengan Korelasi
Parson Product-Moment Dalam praktiknya penggunaan uji validitas
dengan rumus rxy, yaitu Pearson Product Moment merupakan uji beda dari
alat ukur tersebut, yaitu uji yang membedakan antara kelompok atas dengan
kelompok bawah, dalam arti bahwa jawaban kelompok atas seharusnya
mampu menjawab (nilai skor 1) dan kelompok bawah seharusnya tidak mampu
menjawab (nilai skor 0).
Kelemahan menggunakan uji ini adalah apabila jumlah responden
(sampel) yang digunakan cukup besar, maka akan berdampak pada tingginya
koefisien korelasi, sehingga berdampak pada tingginya koefisien korelsi
berdampak pada kecenderungan untuk menjadi valid pada item tersebut.
Parameter dari hasil uji adalah 3 besarnya koefien korelasi pearson prduct moment
antara 0,0 sampai 1 dikatakan valid bila besarnya rxy hitung lebih besar rxy
tabel, koefisien korelasi > dari 0,50. Uji korelasi dilakukan dengan cara
mengkorelasikan item alat ukur dengan jumlah keseluruhan item alat ukur
yang ada.(sucianty 2013)
Rumus umum koefisien korelasi Pearson product Moment adalah sebagai
beriku ;

B. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Reabilitas
menunjukkan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika instrumen
digunakan kembali secara berulang. Upaya yang dilakukan peneliti untuk
10
meningkatkan reabilitas alat ukur yaitu dengan memperhatikan prinsip automatisasi.
(wibowo 2013). Reabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu akat
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (Notoatmojo 2012)

Reliabilitas adalah keandalan/konsistensi alat ukur (keajegan alat ukur),


sehingga reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang
merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Setelah
dilakukan uji validitas, maka harus dilanjutkan dengan menggunakan uji reliabilitas
data. Alat ukur yang reliabel pasti terdiri dari item-item alat ukur yang valid.
Sehingga, setiap reliabel pasti valid, namun setiap yang valid belum tentu reliabel. Rumus
yang sering digunakan untuk uji reliabilitas adalah Alpha Cronbach, Spearman
Brown, Kristoff, Angoff, dan Rullon . (wibowo 2013)

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir


pertanyaan.

 Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,50 maka reliable


 Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,50 maka tidak reliable

Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan


yang ada dalam sebuah angket, apakah isi dari butir pertanyaan tersebut sudah valid dan
reliabel. Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, baru diikuti oleh uji
reliabilitas. Jadi jika sebuah butir tidak valid, baru otomatis ia dibuang. Butir-butir
yang sudah valid baru kemudian secara bersama diukur reliabilitasnya. Pengukuran
reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan cara :1. Repeated Measure atau ukur
ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu berbeda, dan
kemudian dilihat apakah dia tetap konsisten dengan jawabannya.2. One short atau
sekali saja. Di sini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain.(wibowo 2013)

Penelitian yang valid dan reliable dengan instrument yang valid dan reliable sebagai
berikut: Penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Artinya,
jika objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna putih maka
11
hasil penelitian tidak valid. Sedangkan penelitian yang reliable bila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah,
maka sekarang dan besok tetap berwarna merah. (chandara 2013)

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas
instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk
mengukur reliabilitas diantaranya adalah Spearman Brow (chandara 2013)

C. Cara Melakukan Uji Validitas dan Rehabilitas dengan Menggunakan SPSS


Berikut langkah-langkah uji validitas. Dengan menggunakan contoh data sebagai berikut:
1. Uji Validitas dengan menggunakan Contoh Data Instrumen seperti dibawah ini,
biasanya jumlah data minimal 30 responden,(Aftoni Sutanto 2015)
No X11 X12 X13 TOTAL X1
1 2 4 3 9
2 1 2 2 5

12
3 4 4 2 10
4 3 4 3 10
5 2 2 3 7
6 4 2 4 10
7 4 4 3 11
8 1 1 1 3
9 2 2 1 5
10 3 5 5 13
11 3 4 4 11
12 2 4 5 11
13 5 2 4 11
14 2 4 2 8
15 4 4 4 12
16 1 4 2 7
17 1 4 1 6
18 2 2 4 8
19 1 2 1 4
20 1 3 3 7
21 4 4 5 13
22 2 2 2 6
23 2 2 2 6
24 2 1 1 4
25 5 4 5 14
26 4 3 5 12
27 5 5 5 15
28 2 4 4 10
29 3 3 5 11
30 5 5 4 14
31 1 3 3 7
32 2 4 3 9

13
33 2 2 4 8
34 5 1 3 9
35 2 4 3 9
36 1 4 2 7
37 2 4 3 9
38 1 1 3 5
39 2 3 3 8
40 2 3 2 7
41 2 4 5 11
42 3 3 3 9
43 3 5 3 11
44 2 2 3 7
45 3 4 5 12
46 1 2 3 6
47 1 3 3 7
48 2 4 4 10
49 1 2 2 5
50 5 4 3 12

Langkah 1 :

1. Masukkan data ke dalam data editor SPSS

2. Untuk memberikan nama/label variabel klik Variable view (X11, X12, X13 dan
Total_X1)

14
Langkah 2 : Klik Analyze Correlate Bivariate

Langkah 3 : Selanjutnya akan tampak kotak Bivariate Correlations seperti ini.

15
Langkah 4 : Selanjutnya pindahkan masing-masing indikator X11, X12, X13 dan
Total_X1 ke sebelah kanan pada kolom variables dengan cara
memblok masing-masing indikator kemudian klik tanda panah
tengah. x11
Pearson Correla

Langkah 5 : Klik OK. Setelah itu akan tampak kota seperti berikut Sig. (2-tailed)
N

x12
Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N

x13
Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N

Total_x1
Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator (X11, X12, X13) dikatakan valid
karena memiliki nilai korelasi di atas 0,3 yakni X11=0,800, X12=0,717 dan X13=0,828.
Catatan: ada beberapa buku yang menggunakan nilai korelasi diatas 0,3. Tetapi ada juga
yang menentukan nilai korelasi diatas 0,5. Batas keduanya diakui dan bisa diterima.

2. Uji Reliabilitas

Langkah 1 : Dari layar Data editor klik analyze Scale Reliability Analysis

16
Langkah 2 : Selanjutnya akan tampak kotak berikut (yang akan dihitung hanya indikator x11,
X12 dan X13 sehingga Total_X1 harus diabaikan atau dipindahkan ke kolom sebelah kiri
dengan cara memblok Total_X1 kemudian klik tanda panah tengah:

Langkah 3 : Klik Statistics pada sebelah kanan atas


Langkah 4 : Pada kotak Reliability Analysis: Statistics tandai (√) kolom scale if item deleted
lalu Continue.

17
lalu Continue  OK.
Selanjutnya Akan tampak hasil perhitungan seperti berikut :

Cronbach's

Alpha N of
Items

,683 3

Hasil perhitungan menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha = 0,683 yang lebih besar dari 0,60
berarti instrumen penelitian dikatakan reliabel .
Catatan: ada beberapa buku yang menggunakan batas nilai reliabilitas di atas 0,6. Tetapi ada
juga yang menentukan nilai reliabilitas diatas 0,7. Batas keduanya diakui dan bisa diterima.

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance if Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
x11 6,3200 3,977 ,499 ,589
x12 5,6600 4,882 ,416 ,686

x13 5,6600 3,984 ,585 ,471

18
DAFTAR PUSTAKA

Aftoni Sutanto. 2015. “Langkah-Langkah Uji Validitas Dan Rehabilitas.- PDF Free
Download.” https://anzdoc.com/langkah-langkah-pengujian-instrumen-uji-validitas-dan-
reliab.html (January 23, 2019).

chandara, vera. 2013. “Pengujian Validitas Dan Rehabilitas - PDF Free Download.”
https://anzdoc.com/uji-validitas-dan-realibilitas.html (January 23, 2019).

indradjja, Djja. 2013. “Uji Validitas Dan Reliabilitas - PDF Free Download.”
https://anzdoc.com/uji-validitas-dan-
reliabilitasfdcdd304dbbb113bcc796d39901ffe3218104.html (January 23, 2019).

Notoatmojo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan.

sucianty, leony. 2013. “Uji Validitas Rehabilitad - PDF Free Download.” https://anzdoc.com/uji-
validitas-dan-reliabilitas-instrumen-pengumpulan-data.html (January 23, 2019).

wibowo, glenna. 2013. “UJI VALIDITAS DAN REABILITAS 2 - PDF Free Download.”
https://anzdoc.com/uji-validitas-dan-reabilitas.html (January 23, 2019).

19

Anda mungkin juga menyukai